Monday, February 17, 2020
Pendiri RSKB Halmahera Prof. M. Ahmad Djojosugito mencoba alat DBC |
Documentation Based Care (DBC) adalah alat rehabilitasi medis terkemuka dari Finlandia. Alat khusus untuk menyembuhkan otot punggung, leher, bahu, dan lutut. DBC dirancang dengan metode khusus berdasarkan pedoman rehabilitasi medis. Hasilnya sudah terbukti di 20 negara dan 1.000 klinik di seluruh dunia.
__________________
Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halmahera Siaga, yang didirikan tahun 1992 oleh Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito, dr. Sp.OT., MHA, adalah rumah sakit pionir dalam bidang orthopedi dan traumatologi di Jawa Barat. Sekarang selain jadi “Pusat Rujukan” untuk orthopedi dan traumatologi, RSKB Halmahera Siaga terus berkembang melayani kasus bedah dan non bedah.
Selanjutnya dalam tahun 2016, Halmahera Group mulai mengembangkan klinik rehabilitasi medis dengan membuka Klinik Utama Halmahera Medika. Disamping menyediakan fisioterapi masalah otot dan tulang, juga menerima rehabilitasi untuk tumbuhkembang anak, stroke, cedera dalam olahraga dan kecelakaan di saat kerja.
Dan untuk menyempurnakan pelayanan medisnya, pada hari Saptu (15/2/2020) Klinik Utama Halmahera Medika meresmikan fasilitas Documentation Based Care (DBC) yang pertama di Jawa Barat, di Gedung Klinik Utama Halmahera Medika Jl. Halmahera No. 2 Kota Bandung.
Dr. Rachmat Zulkarnain Goesasi, dokter penanggungjawab Klinik Utama Halmahera Medika. |
Hadir dalam acara tersebut Pendiri Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halmahera Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito, dr., Sp.OT., MHA., Direktur Klinik Utama Halmahera Medika dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSKB Halmahera Siaga, Hang Dimas Santoso, dokter penanggungjawab Klinik Utama Halmahera Medika, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dr. Rachmat Zulkarnain Goesasi, Sp. KFR., dan jajaran manajemen Halmahera Group.
Documentation Based Care (DBC) adalah alat rehabilitasi medis terkemuka dari Finlandia. Alat khusus untuk menyembuhkan otot punggung, leher, bahu, dan lutut. DBC dirancang dengan metode khusus berdasarkan pedoman rehabilitasi medis. Hasilnya sudah terbukti di 20 nagara dan 1.000 klinik di seluruh dunia.
Siap-siap menggunting pita, meresmikan fasilitas DBC. |
Direktur Klinik Utama Halmahera Medika yang juga menjabat Wadir Umum dan Keuangan RSKB Halmahera Siaga, Hang Dimas Santoso mengatakan, masyarakat Indonesia banyak yang belum menyadari pentingna rehabilitasi medis. Pengobatan tulang yang patah bukan hanya menyambung, tetapi yang terpenting adalah pengembalian fungsi tulang dan sendi menjadi normal kembali.
“Tujuan utama rehabilitasi medis adalah mengatasi masalah pasien baik fisik maupun mental. Hal ini dilakukan unytuk mengembalikan kemampuan dan kualitas hidup pasien seperti semula“, demikian kata Hang Dimas Santoso.
Kata Dimas, masalah yang timbul pada tulang tidak selalu disebabkan oleh hal-hal berat seperti cedera olahraga atau cedera kerja. Namun lebih banyak disebabkan oleh pola hidup sehari-hari yang salah, seperti posisi duduk, posisi membaca, atau cara mengangkat beban berat. Kasus terbanyak yang ditimbulkan oleh bawah. Akibat kurang informasi ini menyebabkan nyeri punggung bawah menjadi penyebab disabilitas terbanyak di seluruh dunia.
Hang Dimas Santoso, masalah tulang dan otot akibat dari kesalahan pola hidup sehari-hari. |
Oleh sebab itu Dimas menyarankan supaya proses rehabilitasi medis yang menyangkut permasalahan otot tulang jadi lebih efektif dan efisien. Masyarakat bisa datang ke Klinik Utama Halmahera Medika yang kini mempunyai fasilitas DBC pertama dan terlengkap di Jawa Barat. (Asep GP)***
Klinik Utama Halmahera Medika Kini Punya Fasilitas DBC Pertama Di Jabar
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, February 17, 2020
Pendiri RSKB Halmahera Prof. M. Ahmad Djojosugito mencoba alat DBC |
Documentation Based Care (DBC) adalah alat rehabilitasi medis terkemuka dari Finlandia. Alat khusus untuk menyembuhkan otot punggung, leher, bahu, dan lutut. DBC dirancang dengan metode khusus berdasarkan pedoman rehabilitasi medis. Hasilnya sudah terbukti di 20 negara dan 1.000 klinik di seluruh dunia.
__________________
Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halmahera Siaga, yang didirikan tahun 1992 oleh Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito, dr. Sp.OT., MHA, adalah rumah sakit pionir dalam bidang orthopedi dan traumatologi di Jawa Barat. Sekarang selain jadi “Pusat Rujukan” untuk orthopedi dan traumatologi, RSKB Halmahera Siaga terus berkembang melayani kasus bedah dan non bedah.
Selanjutnya dalam tahun 2016, Halmahera Group mulai mengembangkan klinik rehabilitasi medis dengan membuka Klinik Utama Halmahera Medika. Disamping menyediakan fisioterapi masalah otot dan tulang, juga menerima rehabilitasi untuk tumbuhkembang anak, stroke, cedera dalam olahraga dan kecelakaan di saat kerja.
Dan untuk menyempurnakan pelayanan medisnya, pada hari Saptu (15/2/2020) Klinik Utama Halmahera Medika meresmikan fasilitas Documentation Based Care (DBC) yang pertama di Jawa Barat, di Gedung Klinik Utama Halmahera Medika Jl. Halmahera No. 2 Kota Bandung.
Dr. Rachmat Zulkarnain Goesasi, dokter penanggungjawab Klinik Utama Halmahera Medika. |
Hadir dalam acara tersebut Pendiri Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halmahera Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito, dr., Sp.OT., MHA., Direktur Klinik Utama Halmahera Medika dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSKB Halmahera Siaga, Hang Dimas Santoso, dokter penanggungjawab Klinik Utama Halmahera Medika, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dr. Rachmat Zulkarnain Goesasi, Sp. KFR., dan jajaran manajemen Halmahera Group.
Documentation Based Care (DBC) adalah alat rehabilitasi medis terkemuka dari Finlandia. Alat khusus untuk menyembuhkan otot punggung, leher, bahu, dan lutut. DBC dirancang dengan metode khusus berdasarkan pedoman rehabilitasi medis. Hasilnya sudah terbukti di 20 nagara dan 1.000 klinik di seluruh dunia.
Siap-siap menggunting pita, meresmikan fasilitas DBC. |
Direktur Klinik Utama Halmahera Medika yang juga menjabat Wadir Umum dan Keuangan RSKB Halmahera Siaga, Hang Dimas Santoso mengatakan, masyarakat Indonesia banyak yang belum menyadari pentingna rehabilitasi medis. Pengobatan tulang yang patah bukan hanya menyambung, tetapi yang terpenting adalah pengembalian fungsi tulang dan sendi menjadi normal kembali.
“Tujuan utama rehabilitasi medis adalah mengatasi masalah pasien baik fisik maupun mental. Hal ini dilakukan unytuk mengembalikan kemampuan dan kualitas hidup pasien seperti semula“, demikian kata Hang Dimas Santoso.
Kata Dimas, masalah yang timbul pada tulang tidak selalu disebabkan oleh hal-hal berat seperti cedera olahraga atau cedera kerja. Namun lebih banyak disebabkan oleh pola hidup sehari-hari yang salah, seperti posisi duduk, posisi membaca, atau cara mengangkat beban berat. Kasus terbanyak yang ditimbulkan oleh bawah. Akibat kurang informasi ini menyebabkan nyeri punggung bawah menjadi penyebab disabilitas terbanyak di seluruh dunia.
Hang Dimas Santoso, masalah tulang dan otot akibat dari kesalahan pola hidup sehari-hari. |
Oleh sebab itu Dimas menyarankan supaya proses rehabilitasi medis yang menyangkut permasalahan otot tulang jadi lebih efektif dan efisien. Masyarakat bisa datang ke Klinik Utama Halmahera Medika yang kini mempunyai fasilitas DBC pertama dan terlengkap di Jawa Barat. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment