Saturday, June 13, 2020
Setelah sukses menggelar Pameran bertajuk “Festival Kertas Sejagat: Semesta Kertas Dalam Renungan”, yang merupakan pameran virtual karya-karya seniman Indonesia lintas keilmuan (interdisiplin) dalam menyikapi kondisi terkini melalui medium kertas, di Garasi Seni 10, Jalan Rebana No. 10 - Turangga, Kota Bandung (10-14/5/2020), Prof. Setiawan Sabana kembali akan menggelar beberapa pameran virtual yang akan berlangsung dalam 3 bulan ke depan secara berurutan di markas virtual yang sama, Garasi Seni 10.
Kang Wawan, tanggal 16 Agustus 2020 akan menggelar pameran virtual tentang “Buku Seni” yang pembukaannya akan berlangsung tanggal 16 Agustus 2020. Temanya “Perjuangan” dikaitkan dengan perjuangan 17 Agustus 1945, tapi tidak hanya dikaitkan dengan semangat perjuangan merebut kemerdekaan saja, tapi perjuangan yang universal, perjuangan hidup, pembangunan, dsb. Pesertanya sudah tercatat 40 orang, dari Bandung, Jakarta, Semarang, Bali,dll.
Selanjutnya pada tanggal 25 Sepetember 2020, akan digelar pameran virtual “Kembang Kertas Sejagat Mewangi Nusantara”. Pameran yang akan berlangsung selama 2 minggu yang diikuti sekitar 100-an seniman perempuan (seniwati) dari seluruh nusantara, ditambah peserta tamu dari Malaysia, Spanyol dan Jepang, akan bicara tentang Nusantara lewat kembang dan koordinatornya adalah Dr. Esa Pandanwangi dari Universitas Kristen Maranatha.
Tim panitia sedang melakukan rapat persiapan |
Juga pada tanggal 25 Oktober 2020 akan digelar pameran “Religiusitas Dalam Seni Rupa Kontemporer Nusantara”. Judulnya merujuk pada kesejarahan Festival Istiqlal tahun 91 dan 95 sebuah pameran besar, festival kebudayaan Indonesia bernafaskan Islam di masa Orde Baru yang diinisiasi oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave. Di pameran akbar ini Kang Wawan dipercaya jadi Koordinator Seni Rupa Modern. Disini digelar juga yang sifatnya pertunjukkan, pentas dan seminar-seminar kebudayaan.
Kini tokoh-tokoh penggerak Festival Istiqlal tinggal 3 orang, Arsono pematung (80) AD (Abdul Djalil) Pirous (88), dan Setiawan Sabana (menjelang 70), kemarin, sebelum pandemi C-19, ketiga seniman kahot (senior) tersebut berdiskusi untuk kembali mengadakan Festival Istiqlal berikutnya, tapi kendalanya tempatnya terlalu jauh, belum lagi nyari sponsor dan akhirnya pandemi Corona melanda dunia.
“Ya, akhirnya digagas sama saya bareng Pak Arsono juga melibatkan Pak Pirous serta Hilman Sapriadi (Ketua Pelaksana) untuk menggagas Festival Istiqlal dalam bentuk baru dengan nama 'Religiuisitas Dalam Seni Rupa Kontremporer Nusantara'. Sudah diundang orang-orang yang dianggap penting termasuk Wawan Ajen dan beberapa Dalang dari Malang, Bali, dan peserta seminar bertemakan keagamaan ini sudah tercatat ada 120 dari seluruh Nusantara ditambah Malaysia dan Philipina, tapi nanti akan diseleksi lagi”, kata Kang Wawan semangat.
Religiusitas di sini, kata Kang Wawan, tentu saja melibatkan semua keyakinan yang ada dan diakui di Nusantara sebagai keberagaman dengan perbandingan peserta Islam 80-90%, sedangkan lainnya seluruhnya 20 orang.
Dan seperti biasa, Kang Wawan juga akan menggelar pameran tunggal, sebagai ruh pameran, kali ini judulnya “Di Atas Langit Ada Kertas”, sedangkan peserta yang lain akan mengelar pameran dengan judulnya masing-masing yang mengacu pada tema besar “Religiusitas Dalam Seni Rupa Kontemporer Nusantara”..
Secara keseluruhan di sini yang tampil tidak hanya seni rupa, tapi tari, teater, dsb, begitu juga dalam Kembang Kertas akan diisi oleh penari, penyanyi, penyair, perupa, dsb. “Jadi konteks Nusantara ini menarik, kaya kreativitas tapi basisnya bunga Nusantara dan gerakan perempuan, semua panitianya perempuan dan saya mendampingi sebagai Penasihat dan Kurator termasuk Citra Dewi (kurator Galnas), Dr. Ira Adriati (ITB) dan Dr. Nuning Damayanti ( ITB)”, demikian, pungkas Kang Wawan. (Asep GP.)***
Prof. Wawan Siapkan 3 Agenda Pameran Besar Virtual
Posted by
Tatarjabar.com on Saturday, June 13, 2020
Setelah sukses menggelar Pameran bertajuk “Festival Kertas Sejagat: Semesta Kertas Dalam Renungan”, yang merupakan pameran virtual karya-karya seniman Indonesia lintas keilmuan (interdisiplin) dalam menyikapi kondisi terkini melalui medium kertas, di Garasi Seni 10, Jalan Rebana No. 10 - Turangga, Kota Bandung (10-14/5/2020), Prof. Setiawan Sabana kembali akan menggelar beberapa pameran virtual yang akan berlangsung dalam 3 bulan ke depan secara berurutan di markas virtual yang sama, Garasi Seni 10.
Kang Wawan, tanggal 16 Agustus 2020 akan menggelar pameran virtual tentang “Buku Seni” yang pembukaannya akan berlangsung tanggal 16 Agustus 2020. Temanya “Perjuangan” dikaitkan dengan perjuangan 17 Agustus 1945, tapi tidak hanya dikaitkan dengan semangat perjuangan merebut kemerdekaan saja, tapi perjuangan yang universal, perjuangan hidup, pembangunan, dsb. Pesertanya sudah tercatat 40 orang, dari Bandung, Jakarta, Semarang, Bali,dll.
Selanjutnya pada tanggal 25 Sepetember 2020, akan digelar pameran virtual “Kembang Kertas Sejagat Mewangi Nusantara”. Pameran yang akan berlangsung selama 2 minggu yang diikuti sekitar 100-an seniman perempuan (seniwati) dari seluruh nusantara, ditambah peserta tamu dari Malaysia, Spanyol dan Jepang, akan bicara tentang Nusantara lewat kembang dan koordinatornya adalah Dr. Esa Pandanwangi dari Universitas Kristen Maranatha.
Tim panitia sedang melakukan rapat persiapan |
Juga pada tanggal 25 Oktober 2020 akan digelar pameran “Religiusitas Dalam Seni Rupa Kontemporer Nusantara”. Judulnya merujuk pada kesejarahan Festival Istiqlal tahun 91 dan 95 sebuah pameran besar, festival kebudayaan Indonesia bernafaskan Islam di masa Orde Baru yang diinisiasi oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave. Di pameran akbar ini Kang Wawan dipercaya jadi Koordinator Seni Rupa Modern. Disini digelar juga yang sifatnya pertunjukkan, pentas dan seminar-seminar kebudayaan.
Kini tokoh-tokoh penggerak Festival Istiqlal tinggal 3 orang, Arsono pematung (80) AD (Abdul Djalil) Pirous (88), dan Setiawan Sabana (menjelang 70), kemarin, sebelum pandemi C-19, ketiga seniman kahot (senior) tersebut berdiskusi untuk kembali mengadakan Festival Istiqlal berikutnya, tapi kendalanya tempatnya terlalu jauh, belum lagi nyari sponsor dan akhirnya pandemi Corona melanda dunia.
“Ya, akhirnya digagas sama saya bareng Pak Arsono juga melibatkan Pak Pirous serta Hilman Sapriadi (Ketua Pelaksana) untuk menggagas Festival Istiqlal dalam bentuk baru dengan nama 'Religiuisitas Dalam Seni Rupa Kontremporer Nusantara'. Sudah diundang orang-orang yang dianggap penting termasuk Wawan Ajen dan beberapa Dalang dari Malang, Bali, dan peserta seminar bertemakan keagamaan ini sudah tercatat ada 120 dari seluruh Nusantara ditambah Malaysia dan Philipina, tapi nanti akan diseleksi lagi”, kata Kang Wawan semangat.
Religiusitas di sini, kata Kang Wawan, tentu saja melibatkan semua keyakinan yang ada dan diakui di Nusantara sebagai keberagaman dengan perbandingan peserta Islam 80-90%, sedangkan lainnya seluruhnya 20 orang.
Dan seperti biasa, Kang Wawan juga akan menggelar pameran tunggal, sebagai ruh pameran, kali ini judulnya “Di Atas Langit Ada Kertas”, sedangkan peserta yang lain akan mengelar pameran dengan judulnya masing-masing yang mengacu pada tema besar “Religiusitas Dalam Seni Rupa Kontemporer Nusantara”..
Secara keseluruhan di sini yang tampil tidak hanya seni rupa, tapi tari, teater, dsb, begitu juga dalam Kembang Kertas akan diisi oleh penari, penyanyi, penyair, perupa, dsb. “Jadi konteks Nusantara ini menarik, kaya kreativitas tapi basisnya bunga Nusantara dan gerakan perempuan, semua panitianya perempuan dan saya mendampingi sebagai Penasihat dan Kurator termasuk Citra Dewi (kurator Galnas), Dr. Ira Adriati (ITB) dan Dr. Nuning Damayanti ( ITB)”, demikian, pungkas Kang Wawan. (Asep GP.)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment