Home
» Pendidikan
» UMKM cara Kang Azoo Memanfaatkan Potensi Alumni Unpad Sekaligus Menguatkan Ekonominya
Monday, June 15, 2020
Baru 2 bulan berdiri, 250 alumni sudah antri mendaftar UMKM
Kang AZOO siap menguatkan ekonomi alumni Unpad |
Sebagaimana diketahui, nama Dr. Ary Zulfikar di kalangan alumni Unpad belakangan ini jadi sorotan, karena Kang Azoo (demikian dia karab disapa) yang kini menjabat Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan - LPS), tengah ikut kontestasi dalam pemilihan Ketua Umum IKA Unpad periode 2020-2024 bersama 5 calon lainnya.
Sedianya, semua calon akan dipilih dalam acara Reuni Akbar dan Pemilu Raya IKA Unpad yang akan berlangsung tanggal 4 April 2020 di Kampus Unpad Jalan Dipatiukur 35 Bandung. Tetapi karena adanya pandemi Covid-19 semuanya jadi tertunda.
Tapi bagi Azoo dan tim suksesnya semua itu tak jadi halangan. Telah banyak ide dan gagasannya untuk memajukan alumni dia kenalkan lewat diskusi atau seminar virtual (webinar).
Seperti dalam acara “Halal bi Halal Jejaring Alumni-Silaturahmi Antar Komunitas, Pelaku UMKM dan Sharing Harapan terhadap IKA Unpad ke Depan”, yang berlangsung Minggu, 14 Juni 2020.
Dalam sharing virtual itu Azoo menyayangkan, “Kenapa saya fokus terhadap UMKM, perlu diketahui setting dari kontestasi ini mulai dari Februari 2020. Ketika saya masuk ke berbagai kantong-kantong komunitas saya melihat beberapa angkatan hampir 70% melakukan kegiatan usaha UMKM, apalagi setelah melakukan survey, ketahuan semakin banyak beberapa angkatan ke atas - ke bawah yang melakukan UMKM. Hanya kendalanya dana, pasar dan pembinaan. Saya perhatikan banyak orang yang melakukan UMKM Karena hobi padahal menurut kami kalau hobi dijalankan dengan benar bisa untung,”.
Jadi dari sana timbul ide bagaimana caranya bisa memanfaatkan potensi alumni sekaligus menguatkan ekonominya. Hasilnya bukan main, baru 2 bulan saja sudah 250 alumni yang daftar untuk menjadi UMKM dan perkembangannya ini cukup menggembirakan sekaligus mengharukan. Baru bergabung saja produknya langsung laku dan dibeli oleh para alumni yang lain. “Jadi kita ciptakan pasar dan dibelinya oleh alumni juga, kita buat marketplace yang sifatnya community base jadi bukan membuat marketplace yang saling membunuh karena punya produk yang sejenis. Untuk itu karena kita punya kedekatan seperti keluarga kita adakan identifikasi, kita kelompokkan yang memang memproduksi makanan dikelompokkan jadi satu, ada juga di bidang jasa dan hampir semua yang kita butuhkan sehari- hari ternyata diproduksi oleh para alumni yang ber-UMKM. Makanya kalau saya mau beli bunga, makanan, termasuk kopi, kita beli dari UMKM alumni saja, semua sudah tersedia di sana kok,” Kata Azoo pasti.
Yang luar biasa kata Azoo, ada alumni Unpad yang ikut lomba menciptakan alat buat buang urine/pipis di perjalanan dan itu Juara Satu. Tapi ketika ditanya apa sudah dipatenkan atau belum, ternyata belum. Padahal itu potensial gabung saja di UMKM Alumni nanti kita proteksi alat patennya kita bantu pemasarannya sehingga terjamin.
“Mari kita saling berbagi, saling tolong menolong memberikan jalan, dan itu saya berusaha lakukan karena saya selalu teringat kata-kata Ayah saya, hidup itu tidak bermakna kalau tidak berguna bagi lingkungan, paling tidak bagi lingkungan kecil, apalagi berguna bagi bangsa dan Negara, itu luar biasa.”
Koperasi yang dibentuk Azoo dan timnya adalah koperasi produsen bukan koperasi simpan pinjam. “Kita kumpulkan para produsen baik itu yang memproduksi barang atau jasa, pasar atau aspek pembinaan kita buka networking dan sebagai contoh ada Teh Madrim alumni Unpad pengusaha muda yang sukses memasarkan produknya hingga ke Australia, Maroko dan Eropa. Mari kita contoh dan jangan pernah malu untuk bemimpi setinggi mungkin karena kalau sudah bermimpi kita akan berusaha mewujudkan mimpi itu. Dan saya juga akan membuka pasar-saperti itu,“ pungkas Azoo, serius.
Dalam acara Halal bi Halal (HBH) yang diikuti oleh lebih dari 135 alumni itu hadir para pembicara seperti Rudiantara, S.Stat., M.B.A (Menteri Kominfo 2014-2019 yang juga menjabat Ketua MWA/Majelis Wali Amanah ) Unpad, yang lainnya Drs. Ferry Mursyidan Baldan (Menteri ATR/Kepala BPPN 2014-2016, mantan Ketua IKA Unpad 2008-2012).
Hadir juga Prof. Rully (Sesmen Kemenkop), Ibu Cristin (perwakilan dari Kemenkop) dan Untung Tri Basuki (Mantan Deputi Kelembagaan Menkop). Hadir juga Irsyad Mochtar (Ketua Forkom KKBI, Kelompok Koperasi Besar Indonesia), Rimon Sukandi (Ketua Pengurus Koperasi), Mufriyandi (Kepala Divisi Bisnis Mikro Fidusia, PT. Pegadaian-mewakili Dirut Pegadaian), Hasyim Ahmad Abdullah (Ketua Ikatan Alumni Kopma Unpad), Endang Hidatayatullah (Mantan Pengurus Kopma Unpad, Mantan Direktur Kepatuhan BNI, juga hadir Dekan Faultas Hukum Unpad Prof. Dr. An An Chandrawulan, S.H., LL.M, dan Dr. Dewi Tenty Septi Artiany, S.H., MH, Mkn (Pemerhati Koperasi, UMKM dan Ekonomi Kreatif).
Acara menjadi meriah karena dipandu oleh Joe P Project (Drs. Juhana Sutisna) dan iringan Jacky Band langsung dari rumahnya di kawasan Margahayu Raya Bandung, serta pembacaan ayat suci Al Quran Anggi Putrisuhadi –Saritilawah Maria Ulfah sedangkan Tausyiah disampaikan oleh Ustad Handy Bonny (alumni Fikom).
Acara jadi meriah dipandu Joe P Projek dan Jakcy Band |
Ari Budiman sebagai Ketua Panitia acara HBH mengatakan,”Alhamdulilah walau di tengah pandemi Covid-19 kita bisa bersilaturahmi dan acara HBH ini terselenggara atas inisiatif Calon Ketua Umum IKA Unpad Kang Azoo (Ary Zulfikar), komunitas UMKM dan komunitas Bikers”.
Maksud tujuan HBH ini menurut Ari Budiman, selain untuk memprerat silaturahmi persaudaran alumni Unpad juga pihaknya punya pandangan bahwa keberhasilan seseorang alumni itu tidak hanya diukur oleh jabatan yang diperoleh dari birokrasi atau jabatan BUMN nya tapi bisa dilihat dari bagaimana teman-teman alumni bekontribusi meningkatkan taraf hidup alumni nelayan para pedagang, dsb. “Sehingga kami merasa memandang perlu rekan-rekan semua bahwa keberhasilan rekan-rekan alumni di berbagai bidang ini juga bisa diketahui oleh teman-teman alumni lainnya”.
Kegiatan ini juga bisa meningkatkan kebersamaaan bahwa semua alumni punya kesamaan pernah kuliah di Unpad, pernah di kampus DU (Dipatiukur), Dago atas, Dago Bawah, Sekeloa, dsb. “Namun, kita semua sama begitu lulus diwisuda sebagai alumni Unpad yang harus bersatu. Ya, kami berharap dengan acara silaturahmi ini kita bisa bersatu menghilangkan semua perbedaan, beda fakultas, angkatan, jurusan, mari kita hilangkan sekat kelompok, bendera, ataupun warna karena semua sama, kita alumni Unpad”, katanya pasti.
Sementara Rudiantara, mengatakan dalam konteks koperasi memang kalau situasi sekarang, kalau kita bisnis, bisnis model kita itu secara hukum selalu pada koperasi. Koperasi adalah kumpulan modal/sero/ saham, makanya yang menetapkan tertinggi adalah rapat umum pemegang saham/sero. Yang menarik adalah koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi kita seolah kita kehilangan pilar ekonomi koperasi, karena apa, karena kita berpikirnya selalu koperasi itu adalah sekumpulan peran yang membawa alat produksi masing-masing. Kalau dulu dalam koperasi pertanian dimana ada yang membawa Munding (Kerbau) buat garuk (membajak) sawah, ada yang membawa mesin heler buat giling padi, dsb, membawa alat produksi, dan pengambilan keputusan tertingginya adalah rapat anggota tahunan.
“Nah, dalam konteks sekarang justru fenomena yang terjadi adalah meningkatnya koperasi model bisnis tidak harus secara hukum karana model bisnis. Tahukah kita koperasi yang paling besar di kita sekarang ini yang omzetnya sudah jauh di atas 10 miliar dolar atau di atas 150 triliun itu jelas perusahaan seperti Gojek karena Gojek itu memanfaatkan anggotanya/pengemudinya dan asetnya bisa dimiliki oleh Gojek, jadi driver Gojek nya membawa motor, lalu kalau di go food yang punya restoran masak makanannya.
Juga yang lain yang besar pendapatannya di atas 10 miliar adalah tokopedia, paparannya asetnya tidak ada di tokopedia asetnya sangat ringan/light asset company.
“Nah, saya berharap koperasi yang ada di kita ini (alumni Unpad) sekarang ini harus memanfaatkan model bisnis yang baru, kembali kita adakan sekumpulan orang yang bawa alat produksi atau apapun yang bisa mempunyai nilai tambah pada koperasi dan bisnis modelnya bisnis koperasi yang walau tidak secara hukum tidak harus koperasi tapi yang penting bagi kita model bisnis, karena kita harus memberdayakan banyak orang di Indonesia apalagi di lockdown Covid-19 ini banyak orang kena PHK kehilangan kerja dsb. Ayo, kita dorong terus koperasi tapi modelnya bisnis dengan cara modern dan menanfaatkan teknologi digital”, ajaknya.
Lain lagi Ferry Mursidan Baldan, dia lebih mengajak alumni Unpad untuk membangun sebuah value bagaiman bangga ber-Unpad. “Walau sudah alumni kita harus tetap berbangga pada Unpad. Ketika kita sudah jadi alumni, ya alumni Unpad bukan alumni sastra, alumni kedokteran, Fisip, dsb. Kita harus melepas semua itu, kita harus masuk ke peluang jejaring alumni yang sangat terbuka. Kita lupakan fakultas, angkatan, kita harus bersatu tak mengenal senior–junior”, ajaknya.
Ferry Mursyidan Baldan, alumni Unpad harus bersatu berbangga berUnpad |
Yang menarik dari tujuan acara ini kata Ferry, adalah gagasan untuk menghidupkan alumni. Alumni itu menurut Ferry, semi merdeka, tidak mau diatur, itu pengalaman pribadinya ketika menjabat Ketua IKA Unpad (2008-2012). Jadi alumni itu harus diberi keleluasaan. diberi ruang, biarkan mereka berkumpul, jangan beri hambatan struktural mau kumpul-kumpul bebas, struktur IKA Unpad memang ada Komfak (Komisariat Fakultas) dan Komda (Komisariat Daerah), tapi yang lain komunitas-komunitas dihidupkan saja yang penting alumni punya semangat seperti kita sekarang hadir dalam acara HBH ini.
“Ini seperti yang dimulai oleh Kang Azoo juga dengan gerakan UMKM nya. Kalau tadi kang Rudiantara menyampaikann koperasi, kalau saya jiwa koperatif, itu harus ada di alumni semua, kerja sama gak pandang fakultas, jurusan, pokoknya kalau dia mendengar kata Unpad harus jadi perekat seluruh alumni dan bangga ber-Unpad”, tegas Ferry.
Setiap era ketua IKA Unpad kita berikan ruang, tidak harus standar sama, silakan beri ruang punya program tersendiri yang penting tiap pergantian 4 tahunan sekali punya pemaknaan merekatkan, menggairahkan, semakin menyemangati membuat alumni itu semakin bangga ber-Unpad. “Jadi gagasan Azoo membangun komunitas ini menarik, banyak yang bisa dilakukan karena alumni Unpad itu menarik, orangnya mau berkomunikasi dan kerjasama. Unpad ini besar, pungkasnya. (Asep GP)***
UMKM cara Kang Azoo Memanfaatkan Potensi Alumni Unpad Sekaligus Menguatkan Ekonominya
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, June 15, 2020
Baru 2 bulan berdiri, 250 alumni sudah antri mendaftar UMKM
Kang AZOO siap menguatkan ekonomi alumni Unpad |
Sebagaimana diketahui, nama Dr. Ary Zulfikar di kalangan alumni Unpad belakangan ini jadi sorotan, karena Kang Azoo (demikian dia karab disapa) yang kini menjabat Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan - LPS), tengah ikut kontestasi dalam pemilihan Ketua Umum IKA Unpad periode 2020-2024 bersama 5 calon lainnya.
Sedianya, semua calon akan dipilih dalam acara Reuni Akbar dan Pemilu Raya IKA Unpad yang akan berlangsung tanggal 4 April 2020 di Kampus Unpad Jalan Dipatiukur 35 Bandung. Tetapi karena adanya pandemi Covid-19 semuanya jadi tertunda.
Tapi bagi Azoo dan tim suksesnya semua itu tak jadi halangan. Telah banyak ide dan gagasannya untuk memajukan alumni dia kenalkan lewat diskusi atau seminar virtual (webinar).
Seperti dalam acara “Halal bi Halal Jejaring Alumni-Silaturahmi Antar Komunitas, Pelaku UMKM dan Sharing Harapan terhadap IKA Unpad ke Depan”, yang berlangsung Minggu, 14 Juni 2020.
Dalam sharing virtual itu Azoo menyayangkan, “Kenapa saya fokus terhadap UMKM, perlu diketahui setting dari kontestasi ini mulai dari Februari 2020. Ketika saya masuk ke berbagai kantong-kantong komunitas saya melihat beberapa angkatan hampir 70% melakukan kegiatan usaha UMKM, apalagi setelah melakukan survey, ketahuan semakin banyak beberapa angkatan ke atas - ke bawah yang melakukan UMKM. Hanya kendalanya dana, pasar dan pembinaan. Saya perhatikan banyak orang yang melakukan UMKM Karena hobi padahal menurut kami kalau hobi dijalankan dengan benar bisa untung,”.
Jadi dari sana timbul ide bagaimana caranya bisa memanfaatkan potensi alumni sekaligus menguatkan ekonominya. Hasilnya bukan main, baru 2 bulan saja sudah 250 alumni yang daftar untuk menjadi UMKM dan perkembangannya ini cukup menggembirakan sekaligus mengharukan. Baru bergabung saja produknya langsung laku dan dibeli oleh para alumni yang lain. “Jadi kita ciptakan pasar dan dibelinya oleh alumni juga, kita buat marketplace yang sifatnya community base jadi bukan membuat marketplace yang saling membunuh karena punya produk yang sejenis. Untuk itu karena kita punya kedekatan seperti keluarga kita adakan identifikasi, kita kelompokkan yang memang memproduksi makanan dikelompokkan jadi satu, ada juga di bidang jasa dan hampir semua yang kita butuhkan sehari- hari ternyata diproduksi oleh para alumni yang ber-UMKM. Makanya kalau saya mau beli bunga, makanan, termasuk kopi, kita beli dari UMKM alumni saja, semua sudah tersedia di sana kok,” Kata Azoo pasti.
Yang luar biasa kata Azoo, ada alumni Unpad yang ikut lomba menciptakan alat buat buang urine/pipis di perjalanan dan itu Juara Satu. Tapi ketika ditanya apa sudah dipatenkan atau belum, ternyata belum. Padahal itu potensial gabung saja di UMKM Alumni nanti kita proteksi alat patennya kita bantu pemasarannya sehingga terjamin.
“Mari kita saling berbagi, saling tolong menolong memberikan jalan, dan itu saya berusaha lakukan karena saya selalu teringat kata-kata Ayah saya, hidup itu tidak bermakna kalau tidak berguna bagi lingkungan, paling tidak bagi lingkungan kecil, apalagi berguna bagi bangsa dan Negara, itu luar biasa.”
Koperasi yang dibentuk Azoo dan timnya adalah koperasi produsen bukan koperasi simpan pinjam. “Kita kumpulkan para produsen baik itu yang memproduksi barang atau jasa, pasar atau aspek pembinaan kita buka networking dan sebagai contoh ada Teh Madrim alumni Unpad pengusaha muda yang sukses memasarkan produknya hingga ke Australia, Maroko dan Eropa. Mari kita contoh dan jangan pernah malu untuk bemimpi setinggi mungkin karena kalau sudah bermimpi kita akan berusaha mewujudkan mimpi itu. Dan saya juga akan membuka pasar-saperti itu,“ pungkas Azoo, serius.
Dalam acara Halal bi Halal (HBH) yang diikuti oleh lebih dari 135 alumni itu hadir para pembicara seperti Rudiantara, S.Stat., M.B.A (Menteri Kominfo 2014-2019 yang juga menjabat Ketua MWA/Majelis Wali Amanah ) Unpad, yang lainnya Drs. Ferry Mursyidan Baldan (Menteri ATR/Kepala BPPN 2014-2016, mantan Ketua IKA Unpad 2008-2012).
Hadir juga Prof. Rully (Sesmen Kemenkop), Ibu Cristin (perwakilan dari Kemenkop) dan Untung Tri Basuki (Mantan Deputi Kelembagaan Menkop). Hadir juga Irsyad Mochtar (Ketua Forkom KKBI, Kelompok Koperasi Besar Indonesia), Rimon Sukandi (Ketua Pengurus Koperasi), Mufriyandi (Kepala Divisi Bisnis Mikro Fidusia, PT. Pegadaian-mewakili Dirut Pegadaian), Hasyim Ahmad Abdullah (Ketua Ikatan Alumni Kopma Unpad), Endang Hidatayatullah (Mantan Pengurus Kopma Unpad, Mantan Direktur Kepatuhan BNI, juga hadir Dekan Faultas Hukum Unpad Prof. Dr. An An Chandrawulan, S.H., LL.M, dan Dr. Dewi Tenty Septi Artiany, S.H., MH, Mkn (Pemerhati Koperasi, UMKM dan Ekonomi Kreatif).
Acara menjadi meriah karena dipandu oleh Joe P Project (Drs. Juhana Sutisna) dan iringan Jacky Band langsung dari rumahnya di kawasan Margahayu Raya Bandung, serta pembacaan ayat suci Al Quran Anggi Putrisuhadi –Saritilawah Maria Ulfah sedangkan Tausyiah disampaikan oleh Ustad Handy Bonny (alumni Fikom).
Acara jadi meriah dipandu Joe P Projek dan Jakcy Band |
Ari Budiman sebagai Ketua Panitia acara HBH mengatakan,”Alhamdulilah walau di tengah pandemi Covid-19 kita bisa bersilaturahmi dan acara HBH ini terselenggara atas inisiatif Calon Ketua Umum IKA Unpad Kang Azoo (Ary Zulfikar), komunitas UMKM dan komunitas Bikers”.
Maksud tujuan HBH ini menurut Ari Budiman, selain untuk memprerat silaturahmi persaudaran alumni Unpad juga pihaknya punya pandangan bahwa keberhasilan seseorang alumni itu tidak hanya diukur oleh jabatan yang diperoleh dari birokrasi atau jabatan BUMN nya tapi bisa dilihat dari bagaimana teman-teman alumni bekontribusi meningkatkan taraf hidup alumni nelayan para pedagang, dsb. “Sehingga kami merasa memandang perlu rekan-rekan semua bahwa keberhasilan rekan-rekan alumni di berbagai bidang ini juga bisa diketahui oleh teman-teman alumni lainnya”.
Kegiatan ini juga bisa meningkatkan kebersamaaan bahwa semua alumni punya kesamaan pernah kuliah di Unpad, pernah di kampus DU (Dipatiukur), Dago atas, Dago Bawah, Sekeloa, dsb. “Namun, kita semua sama begitu lulus diwisuda sebagai alumni Unpad yang harus bersatu. Ya, kami berharap dengan acara silaturahmi ini kita bisa bersatu menghilangkan semua perbedaan, beda fakultas, angkatan, jurusan, mari kita hilangkan sekat kelompok, bendera, ataupun warna karena semua sama, kita alumni Unpad”, katanya pasti.
Sementara Rudiantara, mengatakan dalam konteks koperasi memang kalau situasi sekarang, kalau kita bisnis, bisnis model kita itu secara hukum selalu pada koperasi. Koperasi adalah kumpulan modal/sero/ saham, makanya yang menetapkan tertinggi adalah rapat umum pemegang saham/sero. Yang menarik adalah koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi kita seolah kita kehilangan pilar ekonomi koperasi, karena apa, karena kita berpikirnya selalu koperasi itu adalah sekumpulan peran yang membawa alat produksi masing-masing. Kalau dulu dalam koperasi pertanian dimana ada yang membawa Munding (Kerbau) buat garuk (membajak) sawah, ada yang membawa mesin heler buat giling padi, dsb, membawa alat produksi, dan pengambilan keputusan tertingginya adalah rapat anggota tahunan.
“Nah, dalam konteks sekarang justru fenomena yang terjadi adalah meningkatnya koperasi model bisnis tidak harus secara hukum karana model bisnis. Tahukah kita koperasi yang paling besar di kita sekarang ini yang omzetnya sudah jauh di atas 10 miliar dolar atau di atas 150 triliun itu jelas perusahaan seperti Gojek karena Gojek itu memanfaatkan anggotanya/pengemudinya dan asetnya bisa dimiliki oleh Gojek, jadi driver Gojek nya membawa motor, lalu kalau di go food yang punya restoran masak makanannya.
Juga yang lain yang besar pendapatannya di atas 10 miliar adalah tokopedia, paparannya asetnya tidak ada di tokopedia asetnya sangat ringan/light asset company.
“Nah, saya berharap koperasi yang ada di kita ini (alumni Unpad) sekarang ini harus memanfaatkan model bisnis yang baru, kembali kita adakan sekumpulan orang yang bawa alat produksi atau apapun yang bisa mempunyai nilai tambah pada koperasi dan bisnis modelnya bisnis koperasi yang walau tidak secara hukum tidak harus koperasi tapi yang penting bagi kita model bisnis, karena kita harus memberdayakan banyak orang di Indonesia apalagi di lockdown Covid-19 ini banyak orang kena PHK kehilangan kerja dsb. Ayo, kita dorong terus koperasi tapi modelnya bisnis dengan cara modern dan menanfaatkan teknologi digital”, ajaknya.
Lain lagi Ferry Mursidan Baldan, dia lebih mengajak alumni Unpad untuk membangun sebuah value bagaiman bangga ber-Unpad. “Walau sudah alumni kita harus tetap berbangga pada Unpad. Ketika kita sudah jadi alumni, ya alumni Unpad bukan alumni sastra, alumni kedokteran, Fisip, dsb. Kita harus melepas semua itu, kita harus masuk ke peluang jejaring alumni yang sangat terbuka. Kita lupakan fakultas, angkatan, kita harus bersatu tak mengenal senior–junior”, ajaknya.
Ferry Mursyidan Baldan, alumni Unpad harus bersatu berbangga berUnpad |
Yang menarik dari tujuan acara ini kata Ferry, adalah gagasan untuk menghidupkan alumni. Alumni itu menurut Ferry, semi merdeka, tidak mau diatur, itu pengalaman pribadinya ketika menjabat Ketua IKA Unpad (2008-2012). Jadi alumni itu harus diberi keleluasaan. diberi ruang, biarkan mereka berkumpul, jangan beri hambatan struktural mau kumpul-kumpul bebas, struktur IKA Unpad memang ada Komfak (Komisariat Fakultas) dan Komda (Komisariat Daerah), tapi yang lain komunitas-komunitas dihidupkan saja yang penting alumni punya semangat seperti kita sekarang hadir dalam acara HBH ini.
“Ini seperti yang dimulai oleh Kang Azoo juga dengan gerakan UMKM nya. Kalau tadi kang Rudiantara menyampaikann koperasi, kalau saya jiwa koperatif, itu harus ada di alumni semua, kerja sama gak pandang fakultas, jurusan, pokoknya kalau dia mendengar kata Unpad harus jadi perekat seluruh alumni dan bangga ber-Unpad”, tegas Ferry.
Setiap era ketua IKA Unpad kita berikan ruang, tidak harus standar sama, silakan beri ruang punya program tersendiri yang penting tiap pergantian 4 tahunan sekali punya pemaknaan merekatkan, menggairahkan, semakin menyemangati membuat alumni itu semakin bangga ber-Unpad. “Jadi gagasan Azoo membangun komunitas ini menarik, banyak yang bisa dilakukan karena alumni Unpad itu menarik, orangnya mau berkomunikasi dan kerjasama. Unpad ini besar, pungkasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment