Wednesday, August 19, 2020
Wanoja (Perempuan) Sunda punya potensi yang unggul. Lihat saja ke belakang tentang success story, perempuan-perempuan Sunda punya catatan emas melakukan karya nyata untuk bangsa dan negara. Tidak hanya sebatas cuitan seperti sekarang, contohnya Dewi Sartika ketika menyaksian kaum perempuan banyak yang tidak bisa baca-tulis, langsung beliau membuat sekolah (Kautamaan Istri).
“Nah, bercermin dari situ, mari kita membuat suatu hal yang nyata, -katara ayana- karasa mangpaatna“, demikian kata Mira RG. Wiranatakusumah, M.Pd, Ketua Pelaksana SAWANDA (Sawala - Aksi Wanoja Sunda).
Dalam sebuah pertemuan dengan wartawan di Kopi Sabaraya Jalan Tikukur No. 2 Bandung, saat itu juga hadir Dr. Evie Ariadne Shinta Dewi dan Garlika Martanegara, S.Sos., M.Si serta beberapa wanoja Sunda lainnya, Mira mengatakan SAWANDA akan menggelar Webinar Series dengan berbagai macam topik yang ada kaitannya dengan Wanoja Sunda dalam bidang sosial, politik, budaya, seni, hukum, dsb.
Mira Wiranatakusumah (kanan) dan Evie Ariadne (kiri) penggerak SAWANDA |
Beberapa hari kemudian, Sawala daring pertama SAWANDA ini digelar bareng dengan Hari Kamerdekaan RI yang ke-75 dengan Tema: “Wanoja Sunda sebagai Ibu Peradaban bagi Indonesia Jaya”, acara berlangsung di Aula Pikiran Rakyat Jalan Asia-Afrika 77 Bandung (17/8/2020).
Keynote Speaker-nya, Guru Besar FEB Unpad, Prof. Dr. Ina Primiana, SE. MT (Perempuan dan Tantangan Ekonomi Global). Narasumber: Nurul Arifin, M.S1 - Anggota DPR RI (Perjuangan Perempuan di Parlemen), dan Mira RG Wiranatakusumah, M.Pd (Strength and Weakness Komunitas Perempuan).
Refleksi: Garlika Martanegara S.Sos, M.Si – Social Engineering Consultant (Canvasing SWOT Perempuan Sunda), Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen. M.Hum – Rektor ISBI Bandung (Aplikasi Tatanan Nilai Seni dan Budaya), Dr. Chye Retty Isnendes, M.Hum, Dosen UPI, Ketua PATREM (Citra dan Peran Perempuan Sunda Kiwari). Moderator - Host Dr. Evie Ariadne Shinta Dewi, M.Pd – Dosen Unpad, serta Pembacaan Puisi “ Ibu Peradaban”, oleh Rinrin Candraresmi – Penyair, anggota Teater STB.
Acara berlangsung sukses diikuti 170 peserta via zoom, belum yang mengikuti dari Youtube, para wanoja atau masyarakat Sunda yang berasal dari Bandung, Jakarta Selatan, Pontianak, Cianjur, Majalengka, dan beberapa orang dari luar negeri.
Tapi kata Mira, pihaknya tidak hanya sebatas mengumbar wacana seperti kebanyakan sawala atau diskusi, SAWANDA pok-pek-prak usai acara akan mebuat aksi/kegiatan nyata di masyarakat dengan“Berbagi Beranda”, dimana pihaknya akan memberi contoh dengan berbagai fasilitas wifi kepada tetangga yang punya anak sekolah di daerahnya masing-masing. Tentu saja waktunya akan diatur sedemikian rupa. Hal ini juga mendapat sambutan positif dari Prof. Ina Primiana dan akan memberi materi pendididikan. Selain itu SAWANDA juga akan berbagi Hape Bekas tapi masih okey kepada siapa saja yang membutuhkan untuk media pendidikan jarak jauh di saat pandemi ini.
Kegiatan SAWANDA ke depannya kata Mira akan menggelar lagi webinar tapi temanya lebih ke ekonomi keluarga dan perkembangan ekonomi masyarakat, narasumbernya pun sudah dipersiapkan diantaranya Prof. Keri Lestari, (Unpad) Prof. Popi, dan Prof. Endang Caturwati (ISBI).
“Waktunya rencana sih tanggal 4 Desember 2020 sekalian memperingati Tokoh Perintis Pendidikan Untuk Kaum Wanita Ibu Dewi Sartika (lahir di Cicalengka - Bandung 4 Desember 1884). Kalau sekarang mah kita fokus ke “Berbagi Beranda“ dan bagi-bagi hape dulu“, tegas dosen Unpas yang punya LSM “Indonesia Masa Depan” dan sering memberi pelatihan kepada kaum perempuan ini.
Wanoja Sunda siap melaksanakan aksi nyata |
Hal itu tentu membuat bangga orang Sunda, termasuk Andri Perkasa Kantaprawira (Panitia Pengarah Kongres Sunda), sebab di saat kaum perempuan yang lain terpuruk dan uring-uringan menghadapi pandemi, para Wanoja Sunda bangun berdiri tampil ke depan memberi sumbangsih pemikiran sekaligus dengan aksi nyata untuk membantu mencari jalan keluar persoalan yang dihadapi bangsa dan Negara.
“Semoga aksi para Wanoja Sunda ini menggugah menteri pemberdayaan perempuan untuk bersinergi dengan Sawanda, karena para Wanoja Sunda tidak terhitung yang menjadi profesor/guru besar, pakar perempuan. Mereka adalah perempuan-perempuan hebat, para pekerja sosial yang sering mengadakan aksi nyatanya di seluruh Jawa Barat. Ya, mudah-mudahan saja bisa kolaborasi dengan kementerian pemberdayaan perempuan, Ketua DPR RI, kemenlu, para menteri perempuan, serta para pengusaha perempuan, Sawanda bisa jadi mitra strategis di kepemerintahan, bisa berguna bagi bangsa dan Negara sesuai tujuan utama Kongres Sunda, demi “Sunda Mulya – Nusantara Jaya!”, pungkas Andri. (Asep GP)***
Sawala - Aksi Wanoja Sunda - Usai Sawala Membuat Aksi Nyata
Posted by
Tatarjabar.com on Wednesday, August 19, 2020
Wanoja (Perempuan) Sunda punya potensi yang unggul. Lihat saja ke belakang tentang success story, perempuan-perempuan Sunda punya catatan emas melakukan karya nyata untuk bangsa dan negara. Tidak hanya sebatas cuitan seperti sekarang, contohnya Dewi Sartika ketika menyaksian kaum perempuan banyak yang tidak bisa baca-tulis, langsung beliau membuat sekolah (Kautamaan Istri).
“Nah, bercermin dari situ, mari kita membuat suatu hal yang nyata, -katara ayana- karasa mangpaatna“, demikian kata Mira RG. Wiranatakusumah, M.Pd, Ketua Pelaksana SAWANDA (Sawala - Aksi Wanoja Sunda).
Dalam sebuah pertemuan dengan wartawan di Kopi Sabaraya Jalan Tikukur No. 2 Bandung, saat itu juga hadir Dr. Evie Ariadne Shinta Dewi dan Garlika Martanegara, S.Sos., M.Si serta beberapa wanoja Sunda lainnya, Mira mengatakan SAWANDA akan menggelar Webinar Series dengan berbagai macam topik yang ada kaitannya dengan Wanoja Sunda dalam bidang sosial, politik, budaya, seni, hukum, dsb.
Mira Wiranatakusumah (kanan) dan Evie Ariadne (kiri) penggerak SAWANDA |
Beberapa hari kemudian, Sawala daring pertama SAWANDA ini digelar bareng dengan Hari Kamerdekaan RI yang ke-75 dengan Tema: “Wanoja Sunda sebagai Ibu Peradaban bagi Indonesia Jaya”, acara berlangsung di Aula Pikiran Rakyat Jalan Asia-Afrika 77 Bandung (17/8/2020).
Keynote Speaker-nya, Guru Besar FEB Unpad, Prof. Dr. Ina Primiana, SE. MT (Perempuan dan Tantangan Ekonomi Global). Narasumber: Nurul Arifin, M.S1 - Anggota DPR RI (Perjuangan Perempuan di Parlemen), dan Mira RG Wiranatakusumah, M.Pd (Strength and Weakness Komunitas Perempuan).
Refleksi: Garlika Martanegara S.Sos, M.Si – Social Engineering Consultant (Canvasing SWOT Perempuan Sunda), Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen. M.Hum – Rektor ISBI Bandung (Aplikasi Tatanan Nilai Seni dan Budaya), Dr. Chye Retty Isnendes, M.Hum, Dosen UPI, Ketua PATREM (Citra dan Peran Perempuan Sunda Kiwari). Moderator - Host Dr. Evie Ariadne Shinta Dewi, M.Pd – Dosen Unpad, serta Pembacaan Puisi “ Ibu Peradaban”, oleh Rinrin Candraresmi – Penyair, anggota Teater STB.
Acara berlangsung sukses diikuti 170 peserta via zoom, belum yang mengikuti dari Youtube, para wanoja atau masyarakat Sunda yang berasal dari Bandung, Jakarta Selatan, Pontianak, Cianjur, Majalengka, dan beberapa orang dari luar negeri.
Tapi kata Mira, pihaknya tidak hanya sebatas mengumbar wacana seperti kebanyakan sawala atau diskusi, SAWANDA pok-pek-prak usai acara akan mebuat aksi/kegiatan nyata di masyarakat dengan“Berbagi Beranda”, dimana pihaknya akan memberi contoh dengan berbagai fasilitas wifi kepada tetangga yang punya anak sekolah di daerahnya masing-masing. Tentu saja waktunya akan diatur sedemikian rupa. Hal ini juga mendapat sambutan positif dari Prof. Ina Primiana dan akan memberi materi pendididikan. Selain itu SAWANDA juga akan berbagi Hape Bekas tapi masih okey kepada siapa saja yang membutuhkan untuk media pendidikan jarak jauh di saat pandemi ini.
Kegiatan SAWANDA ke depannya kata Mira akan menggelar lagi webinar tapi temanya lebih ke ekonomi keluarga dan perkembangan ekonomi masyarakat, narasumbernya pun sudah dipersiapkan diantaranya Prof. Keri Lestari, (Unpad) Prof. Popi, dan Prof. Endang Caturwati (ISBI).
“Waktunya rencana sih tanggal 4 Desember 2020 sekalian memperingati Tokoh Perintis Pendidikan Untuk Kaum Wanita Ibu Dewi Sartika (lahir di Cicalengka - Bandung 4 Desember 1884). Kalau sekarang mah kita fokus ke “Berbagi Beranda“ dan bagi-bagi hape dulu“, tegas dosen Unpas yang punya LSM “Indonesia Masa Depan” dan sering memberi pelatihan kepada kaum perempuan ini.
Wanoja Sunda siap melaksanakan aksi nyata |
Hal itu tentu membuat bangga orang Sunda, termasuk Andri Perkasa Kantaprawira (Panitia Pengarah Kongres Sunda), sebab di saat kaum perempuan yang lain terpuruk dan uring-uringan menghadapi pandemi, para Wanoja Sunda bangun berdiri tampil ke depan memberi sumbangsih pemikiran sekaligus dengan aksi nyata untuk membantu mencari jalan keluar persoalan yang dihadapi bangsa dan Negara.
“Semoga aksi para Wanoja Sunda ini menggugah menteri pemberdayaan perempuan untuk bersinergi dengan Sawanda, karena para Wanoja Sunda tidak terhitung yang menjadi profesor/guru besar, pakar perempuan. Mereka adalah perempuan-perempuan hebat, para pekerja sosial yang sering mengadakan aksi nyatanya di seluruh Jawa Barat. Ya, mudah-mudahan saja bisa kolaborasi dengan kementerian pemberdayaan perempuan, Ketua DPR RI, kemenlu, para menteri perempuan, serta para pengusaha perempuan, Sawanda bisa jadi mitra strategis di kepemerintahan, bisa berguna bagi bangsa dan Negara sesuai tujuan utama Kongres Sunda, demi “Sunda Mulya – Nusantara Jaya!”, pungkas Andri. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment