Home
» Serba-Serbi
» Warli Haryana Gandeng LPPM UPI Bandung, Ajarkan Cetak Saring Pada Masyarakat Putraco RW. 03 Pasirnanjung, Cimanggung - Sumedang
Monday, September 21, 2020
Warli Haryana sedang memberi arahan pada warga Pasirnanjung Cimanggung- Sumedang |
Dampak pandemi Covid-19 yang juga melanda Indonesia telah meluluhlantakkan hampir semua kehidupan dan penghidupan. Masyarakat Indonesia tidak ada yang menyangka jika kehidupan perekonomian akan mengalami keterpurukan akibat pandemi covid-19. Bencana ini datangnya sungguh tiba-tiba dan tidak memberikan toleransi kepada masyarakat untuk sejenak menunda kebiasaan bekerja dan belajar yang sudah terbiasa selama ini dilakukan.
Masyarakat yang hidupnya sudah terbiasa bekerja di luar rumah, mendadak harus tinggal selamanya di rumah, stay at home, melakukan segala aktivitasnya baik dalam bidang usaha, bidang pendidikan maupun segala aktivitas lainnya harus dilakukan di rumah – WFH (Work for home).
Tentu ini menjadi guncangan besar bagi pekerja harian dan para pelaku industri yang perusahaannya tidak dapat bertahan hidup. Banyak para pekerja yang dirumahkan dan tentu ini menghilangkan pendapatan bulanan bagi para pekerja lepas atau harian, sehingga menciptakan kehidupan masyarakat miskin baru.
Akibat dampak ini maka dibutuhkan sebuah strategi baru bagi masyarakat agar dapat menciptakan peluang baru dalam mencari peluang usaha yang dapat dilakukan di rumah dan tetap dapat menjaga protokol kesehatan seperti yang sudah dicanangkan pemerintah.
Adalah Warli Haryana, M.Pd., seorang Dosen Seni Rupa dari Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Memberikan gagasannya untuk melakukan kegiatan kemasyarakatan yang bertujuan memberikan pengalamannya dalam hal bidang industri kreatif melalui pembelajaran Cetak Saring (sablon).
Hal ini dilakukan Warli karena teringat pengalamannya semasa kuliah S1di Seni Rupa UPI pada tahun 1990an. Pekerjaan bidang cetak saring ini sering dilakukannya disela-sela kuliah dan dapat membiayai dirinya sendiri sampai lulus kuliah, bahkan memiliki pekerjaan yang cukup bermanfaat untuk masyarakat di sekitar ia tinggal.
Cetak Saring, meningkatkan perekonomian keluarga di tengah pandemi |
“Pekerjaan ini dapat dikerjakan tanpa harus mengganggu kuliah, dan cakupan bidang kerjanya dapat diaplikasikan ke dalam berbagai produk yang dimulai dari produk kemasan, produk makanan, produk minuman, cinderamata, advertising sampai ke bidang konveksi yaitu cetak kaos sampai cetak motif yang diaplikasikan ke baju, sarung bantal dan lain-lain", terang Warli ketika ditemui di rumahnya Jalan Gegerkalong Hilir No. 217 Kel. Sarijadi Kec. Sukasari Bandung.
Melihat dampak covid-19 ini Warli Haryana, M. Pd. terenyuh untuk membagikan ilmunya kepada masyarakat dan memberikan motivasi untuk belajar mencari peluang usaha baru di masa sulit seperti sekarang ini dengan pembelajaran teknik cetak saring. “Harapannya semoga masyarakat yang terkena dampak covid-19 secara langsung ini, dapat terobati dengan sedikit hiburan sekaligus belajar, siapa tahu dapat memberikan keuntungan dalam rangka mencoba peluang usaha baru dibidang industri kreatif cetak saring ini, “ katanya tulus.
Kegiatan ini kata Warli Haryana, adalah peluang dosen untuk melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyartakat) yaitu melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia.
Warli selaku Ketua Pengabdian dibantu oleh beberapa rekan dosen, tenaga pendidikan (tendik) dan mahasiswa diantaranya dari dosen pendidikan seni rupa Drs. Harry Sulastianto, M.Sn., Andi Suryadi, S.Pd., M.Sn., Staf Tendik Wisesa Galih, S.Pd. dan Umam Haeruman serta mahasiswa Sintiya Widi, Widi Aditya dan Maulana Gandhi Matrama.
Pengabdian masyarakat didukung LPPM UPI Bandung |
Teknis kegiatan ini kata Warli, pertama-tama sebelum kegiatan dilaksanakan diadakan dulu musyawarah sebagai pembelajaran awal di lapangan kepada masyarakat sekitar, kemudian dilakukan obrolan ringan terhadap beberapa tokoh masyarakat di Putraco RW. 03 Desa Pasirnanjung. Karena mendapatkan sambutan yang hangat dan baik dari bapak Jajang Rahayu selaku Ketua RW 03 Perum Putraco Desa Pasirnanjung, yang semula mau dilaksanakan di Balai Desa untuk menjadi pusat sentris kegiatannya. Akhirnya disepakati kegiatan dilaksanakan di Gedung Serbaguna RW. 03 Desa Pasirnanjung Kec. Cimanggung Kab. Sumedang. Dengan tujuan masyarakat sekitar di desa Pasirnanjung nantinya dapat belajar kepada komunitas kreatif Cetak Saring Putraco Desa Pasirnanjung yang telah terbentuk pada saat itu juga.
“Kegitan praktik cetak saring ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan akhir Agustus 2020, dan untuk pembelajaran mandiri atau konsultasi dapat dimulai dari bulan September 2020. Kegiatan ini diikuti oleh warga masyarakat, dan beberapa tokoh warga diantaranya keikutsertaan Ketua RW, para ketua RT di sekitar Putraco, seperti Pak Ujang, Pak Agus, tokoh pemuda Pak Lucky, Pak Asep, Pak Andi, Pak Amang, Pak Slamet dan Pak Iwan dan juga kegiatan ini diikuti oleh masyarakat di luar RW. O3 tetapi masih termasuk wilayah Desa Pasirnanjung yang diwakili oleh Mang Ela selaku ketua karang taruna di kampung atas di wilayah desa ini”, terang Warli.
Kegiatan ini lebih diarahkan pada pembelajaran dasar cetak saring di awal tahun pertama, dengan tujuan materi yang diajarkan masyarakat dapat belajar menggambar untuk membuat gambar di atas kertas art paper atau HVS hingga film sampai proses mencetak.
“Diharapkan dari pembelajaran ini masyarakat akan memahami dan mampu membuat film afdruk dari gambar yang sudah dibuat sampai menjadi film dan pentransferan gambar film ke kain screen melalui proses afdruk dengan penyinaran menggunakan lampu neon, maupun penyinaran film menggunakan tenaga sinar matahari. Setelah masyarakat mengerti dan memahami tentang cetak saring, diharapkan di tahun berikutnya berani dan mampu membuka peluang usaha bidang cetak saring yang telah diajarkan. Sehingga dengan adanya komunitas masyarakat kreatif cetak saring ini maka di tahun berikutnya akan diajarkan bagaimana mencari peluang usaha industri kreatif bidang cetak saring dengan menghadirkan beberapa pelaku usaha atau pakar dibidangnya, “ demikian harapannya.
Tentunya peluang usaha ini, kata Warli, dengan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang ada di wilayah masyarakat sekitar. Sebab jika ditinjau dari wilayahnya, daerah ini merupakan wilayah yang setrategis dalam bidang usaha industri kreatif terutama cetak saring, sebagai peluang usaha yang dapat membantu tambahan income pasif disamping pekerjaan yang sudah dilakukan masyarakat sebelumnya. Contohnya di sekitar wilayah ini ada beberapa konfeksi rumahan yang terbiasa menerima order makloon artinya membantu perusahaan yang membutuhkan jasa jahit pakaian dan sejenisnya. Kemudian di wilayah ini juga ada pabrik keripik singkong industri rumahan yang terbiasa untuk dijual di pasar-pasar di sekitar wilayah Cimanggung dan Cicalengka, kemudian adanya pabrikasi besar seperti Kahatek dan beberapa show room mobil, dan beberapa perguruan tinggi negeri seperti ITB, Unpad, IKOPIN, STPDN dan lain-lain. Hal ini cukup bagus peluangnya jika masyarakat mau belajar wirausaha dalam bidang industri kreatif terutama dalam hal belajar tentang strategi pengemasan sebagai branding produk yang dilihat belum banyak para pelaku usaha yang tertarik dalam bidang ini.
Secara pembelajaran Warli mengaku puas dengan hasil pada tahun pertama ini, sebab masyarakat telah mampu belajar membuat gambar desain sederhana, memahami proses pembuatan film afdruk, bisa mencetak di atas media kertas, dan bahan kain.
“Masyarakat pun tampak sekali mulai semangat belajar dalam rangka mengisi waktu luangnya di masa covid-19 ini, dengan belajar cetak saring. Hal ini ditunjukkan juga oleh antusiasnya Pak Jajang Rahayu selaku Ketua RW, Pak Ujang selaku ketua RT, Pak Lucky dan rekan-rekannya”, kata Warli gembira
Sistem pembelajarannya pun kata Warli disesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu dilakukan dengan sistem ‘blended learning’ artinya, pembelajaran dilakukan dengan sistem luring dan daring. Dalam pelaksanaan luring tetap melakukan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, peserta dibatasi jumlahnya tidak lebih dari 15 orang dan pembelajaran daring selama ini dilakukan dengan media WhatsApp Group dan beberapa video yang sumbernya dari youtube berkaitan dengan teknik cetak saring dan wirausaha cetak saring.
“Harapan besar saya kegiatan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam menambah wawasan dan keterampilan baik dalam bidang ilmu praktik cetak saring dan wawasan wirausaha industri kreatif, dalam rangka mencari peluang usaha baru untuk dapat membantu perekonomian masyarakat dan membantu pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi. Sebab masa covid-19 ini adalah masa-masa sulit bagi masyarakat untuk dapat memberikan tambahan finansial bagi keluarganya”, ujarnya.
Sementara itu masyarakat Komunitas Kreatif Cetak Saring Putraco RW. 03 Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang pun, berterima kasih banyak kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia yang telah mendukung kegiatan ini.
Rencananya di bulan Oktober 2020 ini akan diadakan workshop khusus yang membahas tentang “Pentingnya Membangun Industri Kreatif di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pembelajaran Cetak Saring. “Kami akan melakukan kegiatan workshop ini dengan sistem daring melalui Zoom Meeting yang akan didukung oleh Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI dan LPPM UPI serta dukungan aparat Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, “ imbuhnya.
“Semoga kegiatan ini dapat berlanjut sampai tahun ke-5, agar Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat ini dapat mendampingi komunitas masyarakat kreatif cetak saring yang ada di Desa Pasirnanjung ini benar-benar dapat mandiri berwirausaha industri kreatif cetak saring, dan dapat membantu masyarakat dalam bidang pembangunan ekonomi”, demikian harapan Warli Haryana selaku ketua pengabdian, sekaligus sebagai seorang pendidik seni dan praktisi seni yang saat ini dipercaya sebagai Sekretaris Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
September 21, 2020
CB Blogger
IndonesiaWarli Haryana Gandeng LPPM UPI Bandung, Ajarkan Cetak Saring Pada Masyarakat Putraco RW. 03 Pasirnanjung, Cimanggung - Sumedang
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, September 21, 2020
Warli Haryana sedang memberi arahan pada warga Pasirnanjung Cimanggung- Sumedang |
Dampak pandemi Covid-19 yang juga melanda Indonesia telah meluluhlantakkan hampir semua kehidupan dan penghidupan. Masyarakat Indonesia tidak ada yang menyangka jika kehidupan perekonomian akan mengalami keterpurukan akibat pandemi covid-19. Bencana ini datangnya sungguh tiba-tiba dan tidak memberikan toleransi kepada masyarakat untuk sejenak menunda kebiasaan bekerja dan belajar yang sudah terbiasa selama ini dilakukan.
Masyarakat yang hidupnya sudah terbiasa bekerja di luar rumah, mendadak harus tinggal selamanya di rumah, stay at home, melakukan segala aktivitasnya baik dalam bidang usaha, bidang pendidikan maupun segala aktivitas lainnya harus dilakukan di rumah – WFH (Work for home).
Tentu ini menjadi guncangan besar bagi pekerja harian dan para pelaku industri yang perusahaannya tidak dapat bertahan hidup. Banyak para pekerja yang dirumahkan dan tentu ini menghilangkan pendapatan bulanan bagi para pekerja lepas atau harian, sehingga menciptakan kehidupan masyarakat miskin baru.
Akibat dampak ini maka dibutuhkan sebuah strategi baru bagi masyarakat agar dapat menciptakan peluang baru dalam mencari peluang usaha yang dapat dilakukan di rumah dan tetap dapat menjaga protokol kesehatan seperti yang sudah dicanangkan pemerintah.
Adalah Warli Haryana, M.Pd., seorang Dosen Seni Rupa dari Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Memberikan gagasannya untuk melakukan kegiatan kemasyarakatan yang bertujuan memberikan pengalamannya dalam hal bidang industri kreatif melalui pembelajaran Cetak Saring (sablon).
Hal ini dilakukan Warli karena teringat pengalamannya semasa kuliah S1di Seni Rupa UPI pada tahun 1990an. Pekerjaan bidang cetak saring ini sering dilakukannya disela-sela kuliah dan dapat membiayai dirinya sendiri sampai lulus kuliah, bahkan memiliki pekerjaan yang cukup bermanfaat untuk masyarakat di sekitar ia tinggal.
Cetak Saring, meningkatkan perekonomian keluarga di tengah pandemi |
“Pekerjaan ini dapat dikerjakan tanpa harus mengganggu kuliah, dan cakupan bidang kerjanya dapat diaplikasikan ke dalam berbagai produk yang dimulai dari produk kemasan, produk makanan, produk minuman, cinderamata, advertising sampai ke bidang konveksi yaitu cetak kaos sampai cetak motif yang diaplikasikan ke baju, sarung bantal dan lain-lain", terang Warli ketika ditemui di rumahnya Jalan Gegerkalong Hilir No. 217 Kel. Sarijadi Kec. Sukasari Bandung.
Melihat dampak covid-19 ini Warli Haryana, M. Pd. terenyuh untuk membagikan ilmunya kepada masyarakat dan memberikan motivasi untuk belajar mencari peluang usaha baru di masa sulit seperti sekarang ini dengan pembelajaran teknik cetak saring. “Harapannya semoga masyarakat yang terkena dampak covid-19 secara langsung ini, dapat terobati dengan sedikit hiburan sekaligus belajar, siapa tahu dapat memberikan keuntungan dalam rangka mencoba peluang usaha baru dibidang industri kreatif cetak saring ini, “ katanya tulus.
Kegiatan ini kata Warli Haryana, adalah peluang dosen untuk melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyartakat) yaitu melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia.
Warli selaku Ketua Pengabdian dibantu oleh beberapa rekan dosen, tenaga pendidikan (tendik) dan mahasiswa diantaranya dari dosen pendidikan seni rupa Drs. Harry Sulastianto, M.Sn., Andi Suryadi, S.Pd., M.Sn., Staf Tendik Wisesa Galih, S.Pd. dan Umam Haeruman serta mahasiswa Sintiya Widi, Widi Aditya dan Maulana Gandhi Matrama.
Pengabdian masyarakat didukung LPPM UPI Bandung |
Teknis kegiatan ini kata Warli, pertama-tama sebelum kegiatan dilaksanakan diadakan dulu musyawarah sebagai pembelajaran awal di lapangan kepada masyarakat sekitar, kemudian dilakukan obrolan ringan terhadap beberapa tokoh masyarakat di Putraco RW. 03 Desa Pasirnanjung. Karena mendapatkan sambutan yang hangat dan baik dari bapak Jajang Rahayu selaku Ketua RW 03 Perum Putraco Desa Pasirnanjung, yang semula mau dilaksanakan di Balai Desa untuk menjadi pusat sentris kegiatannya. Akhirnya disepakati kegiatan dilaksanakan di Gedung Serbaguna RW. 03 Desa Pasirnanjung Kec. Cimanggung Kab. Sumedang. Dengan tujuan masyarakat sekitar di desa Pasirnanjung nantinya dapat belajar kepada komunitas kreatif Cetak Saring Putraco Desa Pasirnanjung yang telah terbentuk pada saat itu juga.
“Kegitan praktik cetak saring ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan akhir Agustus 2020, dan untuk pembelajaran mandiri atau konsultasi dapat dimulai dari bulan September 2020. Kegiatan ini diikuti oleh warga masyarakat, dan beberapa tokoh warga diantaranya keikutsertaan Ketua RW, para ketua RT di sekitar Putraco, seperti Pak Ujang, Pak Agus, tokoh pemuda Pak Lucky, Pak Asep, Pak Andi, Pak Amang, Pak Slamet dan Pak Iwan dan juga kegiatan ini diikuti oleh masyarakat di luar RW. O3 tetapi masih termasuk wilayah Desa Pasirnanjung yang diwakili oleh Mang Ela selaku ketua karang taruna di kampung atas di wilayah desa ini”, terang Warli.
Kegiatan ini lebih diarahkan pada pembelajaran dasar cetak saring di awal tahun pertama, dengan tujuan materi yang diajarkan masyarakat dapat belajar menggambar untuk membuat gambar di atas kertas art paper atau HVS hingga film sampai proses mencetak.
“Diharapkan dari pembelajaran ini masyarakat akan memahami dan mampu membuat film afdruk dari gambar yang sudah dibuat sampai menjadi film dan pentransferan gambar film ke kain screen melalui proses afdruk dengan penyinaran menggunakan lampu neon, maupun penyinaran film menggunakan tenaga sinar matahari. Setelah masyarakat mengerti dan memahami tentang cetak saring, diharapkan di tahun berikutnya berani dan mampu membuka peluang usaha bidang cetak saring yang telah diajarkan. Sehingga dengan adanya komunitas masyarakat kreatif cetak saring ini maka di tahun berikutnya akan diajarkan bagaimana mencari peluang usaha industri kreatif bidang cetak saring dengan menghadirkan beberapa pelaku usaha atau pakar dibidangnya, “ demikian harapannya.
Tentunya peluang usaha ini, kata Warli, dengan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang ada di wilayah masyarakat sekitar. Sebab jika ditinjau dari wilayahnya, daerah ini merupakan wilayah yang setrategis dalam bidang usaha industri kreatif terutama cetak saring, sebagai peluang usaha yang dapat membantu tambahan income pasif disamping pekerjaan yang sudah dilakukan masyarakat sebelumnya. Contohnya di sekitar wilayah ini ada beberapa konfeksi rumahan yang terbiasa menerima order makloon artinya membantu perusahaan yang membutuhkan jasa jahit pakaian dan sejenisnya. Kemudian di wilayah ini juga ada pabrik keripik singkong industri rumahan yang terbiasa untuk dijual di pasar-pasar di sekitar wilayah Cimanggung dan Cicalengka, kemudian adanya pabrikasi besar seperti Kahatek dan beberapa show room mobil, dan beberapa perguruan tinggi negeri seperti ITB, Unpad, IKOPIN, STPDN dan lain-lain. Hal ini cukup bagus peluangnya jika masyarakat mau belajar wirausaha dalam bidang industri kreatif terutama dalam hal belajar tentang strategi pengemasan sebagai branding produk yang dilihat belum banyak para pelaku usaha yang tertarik dalam bidang ini.
Secara pembelajaran Warli mengaku puas dengan hasil pada tahun pertama ini, sebab masyarakat telah mampu belajar membuat gambar desain sederhana, memahami proses pembuatan film afdruk, bisa mencetak di atas media kertas, dan bahan kain.
“Masyarakat pun tampak sekali mulai semangat belajar dalam rangka mengisi waktu luangnya di masa covid-19 ini, dengan belajar cetak saring. Hal ini ditunjukkan juga oleh antusiasnya Pak Jajang Rahayu selaku Ketua RW, Pak Ujang selaku ketua RT, Pak Lucky dan rekan-rekannya”, kata Warli gembira
Sistem pembelajarannya pun kata Warli disesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu dilakukan dengan sistem ‘blended learning’ artinya, pembelajaran dilakukan dengan sistem luring dan daring. Dalam pelaksanaan luring tetap melakukan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, peserta dibatasi jumlahnya tidak lebih dari 15 orang dan pembelajaran daring selama ini dilakukan dengan media WhatsApp Group dan beberapa video yang sumbernya dari youtube berkaitan dengan teknik cetak saring dan wirausaha cetak saring.
“Harapan besar saya kegiatan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam menambah wawasan dan keterampilan baik dalam bidang ilmu praktik cetak saring dan wawasan wirausaha industri kreatif, dalam rangka mencari peluang usaha baru untuk dapat membantu perekonomian masyarakat dan membantu pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi. Sebab masa covid-19 ini adalah masa-masa sulit bagi masyarakat untuk dapat memberikan tambahan finansial bagi keluarganya”, ujarnya.
Sementara itu masyarakat Komunitas Kreatif Cetak Saring Putraco RW. 03 Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang pun, berterima kasih banyak kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia yang telah mendukung kegiatan ini.
Rencananya di bulan Oktober 2020 ini akan diadakan workshop khusus yang membahas tentang “Pentingnya Membangun Industri Kreatif di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pembelajaran Cetak Saring. “Kami akan melakukan kegiatan workshop ini dengan sistem daring melalui Zoom Meeting yang akan didukung oleh Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI dan LPPM UPI serta dukungan aparat Desa Pasirnanjung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, “ imbuhnya.
“Semoga kegiatan ini dapat berlanjut sampai tahun ke-5, agar Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat ini dapat mendampingi komunitas masyarakat kreatif cetak saring yang ada di Desa Pasirnanjung ini benar-benar dapat mandiri berwirausaha industri kreatif cetak saring, dan dapat membantu masyarakat dalam bidang pembangunan ekonomi”, demikian harapan Warli Haryana selaku ketua pengabdian, sekaligus sebagai seorang pendidik seni dan praktisi seni yang saat ini dipercaya sebagai Sekretaris Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Terima kasih banyak tatarjabar.com, yang telah meliput kegiatan kami untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat semoga membawa manfaat bagi masyarakat setempat untuk dapat mencoba belajar tentang cetak saring dan mengenal dunia industri kreatif.
ReplyDelete