Tuesday, January 12, 2021
Panitia siap sukseskan Kongres Sunda (Foto Istimewa) |
Pada tahun ini Sawala Maya (webinar) Pra Kongres Sunda akan dimulai dengan Agenda 2 (Sunda, Sarakan jeung Nagara) dengan membawa tema “Pandangan dan Masukan Kebijakan Pakar Terhadap Situasi Pandemi dan Ekonomi Indonesia Tahun 2021”.
Acara yang akan digelar Selasa, 19 Januari 2021 Jam 19.00 WIB ini akan menampilkan beberapa pembicara diantaranya Prof. Juhaeri Muchtar, PhD (Adjunct Professor University of North Carolina, VP Sanofi), Prof. Dr. Yaya Rukayadi (Universitas Putra Malaysia, Prof. Dr. Keri Lestari (Unpad), juga para ekonom wedalan Unpad seperti Prof. Dr. Ina Primiana, Dr (Hc). Burhanudin Abdullah (Rektor Ikopin), dan anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih, SE.
Setelah sukses menggelar berbagai kegiatan di sepanjang tahun 2019-2020, panitia Kongres Sunda pada tahun 2021 ini akan kembali menggelar beberapa Sawala Maya Pra Kongres Sunda hingga ke titik puncaknya di Kongres Sunda.
“Ya kita akan melanjutkan ketiga Agenda Kongres Sunda ini pada 2021 dan itu berarti kita harus melakukan berbagai macam pengorganisasian karena kita optimis kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam rangka penanganan pandemi juga penanganan kondisi-kondisi situasi eknomi akan mulai mendapatkan momentumnya di tahun 2021. Ini karena vaksin sudah ada serta sudah disebarkan dan mudah-mudahan tidak bermasalah. Berarti juga mudah-mudahan Kongres Sunda bisa dilakukan secara fisik sebagaimana layaknya kongres sosial kemasyarakatan yang ada,” demikian dikatakan Ketua Panitia SC Andri Kantaprawira usai menggelar Evaluasi Pra Kongres Sunda 2019 – 2020 (Evaluasi Kagiatan Sataun Kamari), Kamis (7/1/2021), di Graha Soeria Atmadja (Pusat Digitalisasi Budaya Sunda), Jl. Dipatiukur No. 46 Bandung.
Andri P. Kantaprawira, kalau vaksin siap dan aman kita gelar Kongres Sunda (Foto Istimewa) |
Makanya Panitia Kongres Sunda awal 2021 ini sedang mengupayakan sebuah judul awal untuk support termasuk kritik pada pemerintah berkaitan pandemi dan situasi ekonomi. Januari ini rencananya akan digelar Sawala Maya pandangan para pakar terhadap situasi pandemi dan situasi ekonomi, mencari solusi terbaik untuk bangsa dan Negara ini.
Kata Andri, pada tahun ini Sawala Maya (webinar) akan dimulai dengan Agenda 2 ( Sunda, Sarakan jeung Nagara) dengan membawa tema “Pandangan dan Masukan Kebijakan Pakar Terhadap Situasi Pandemi dan Ekonomi Indonesia Tahun 2021”.
Tema tersebut sengaja diambil karena bila pandemi tidak terkendali maka ekonomi tidak akan membaik, demikian juga bila semua berkait dengan ekonomi pembangunan serta bisnis tidak dilakukan secara rasional dan hati-hati untuk menangani pendemi dan mendorong ekonomi. “Maka kebangkitan ekonomi nasional makin tak tentu arah alur waktunya,” demikian jelas Andri.
Acara yang akan digelar Selasa, 19 Januari 2021 Jam 19.00 WIB ini akan menampilkan beberapa pembicara diantaranya Prof. Juhaeri Muchtar, PhD (Adjunct Professor University of North Carolina, VP Sanofi), epidemiolog moncer yang bisa melihat secara objektif pandemi Covid-19 secara global. Juga Prof. Dr. Yaya Rukayadi (Universitas Putra Malaysia) yang akan membahas diet murah back to nature seperti daun jambu mede, daun pepaya, buah harendong, dsb yang merupakan lalaban yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Sunda ini dipercaya tahan terhadap serangan Virus Covid-19. Bahwa herbal lokal sangat baik untuk peningkatan imunitas baik secara empirik apalagi bila secara nasional dilakukan riset. Yang lainnya, Prof. Dr. Keri Lestari (Pembuat obat antidiabetes dari buah dan biji Pala - Unpad), juga para ekonom jebolan Unpad seperti Prof. Dr. Ina Primiana, Dr (Hc). Burhanudin Abdullah (Rektor Ikopin), dan anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih, SE.
Kata Andri, pada tahun ini Sawala Maya (webinar) akan dimulai dengan Agenda 2 ( Sunda, Sarakan jeung Nagara) dengan membawa tema “Pandangan dan Masukan Kebijakan Pakar Terhadap Situasi Pandemi dan Ekonomi Indonesia Tahun 2021”.
Tema tersebut sengaja diambil karena bila pandemi tidak terkendali maka ekonomi tidak akan membaik, demikian juga bila semua berkait dengan ekonomi pembangunan serta bisnis tidak dilakukan secara rasional dan hati-hati untuk menangani pendemi dan mendorong ekonomi. “Maka kebangkitan ekonomi nasional makin tak tentu arah alur waktunya,” demikian jelas Andri.
Acara yang akan digelar Selasa, 19 Januari 2021 Jam 19.00 WIB ini akan menampilkan beberapa pembicara diantaranya Prof. Juhaeri Muchtar, PhD (Adjunct Professor University of North Carolina, VP Sanofi), epidemiolog moncer yang bisa melihat secara objektif pandemi Covid-19 secara global. Juga Prof. Dr. Yaya Rukayadi (Universitas Putra Malaysia) yang akan membahas diet murah back to nature seperti daun jambu mede, daun pepaya, buah harendong, dsb yang merupakan lalaban yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Sunda ini dipercaya tahan terhadap serangan Virus Covid-19. Bahwa herbal lokal sangat baik untuk peningkatan imunitas baik secara empirik apalagi bila secara nasional dilakukan riset. Yang lainnya, Prof. Dr. Keri Lestari (Pembuat obat antidiabetes dari buah dan biji Pala - Unpad), juga para ekonom jebolan Unpad seperti Prof. Dr. Ina Primiana, Dr (Hc). Burhanudin Abdullah (Rektor Ikopin), dan anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih, SE.
(Foto Istimewa) |
Di Agenda 2 (Sunda, Sarakan, jeung Nagara) panitia juga akan membahas soal postur APBD Jawa Barat, bagaimana kerangkanya dalam penyelamatan ekonomi Jawa Barat dan Nasional.
Sedang di Agenda 1 (Merumuskan Adeg-adeg dan Tangtungan Sunda atau Jatidiri Sunda) tentang Strategi kebudayaan merumuskan lahirnya Manusia Sunda Tangguh dan Unggul. Ini, kata Andri, ide lama antara Kang Ganjar (Prof. Ganjar Kurnia), Dr. Agus Canny, Kang Acil Bimbo, dsb.
“Saya ingin Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat turut serta karena ini tanggung jawab mereka bukan tanggung jawab kita", kata Andri, sambil menambahkan, bahwa pihaknya berhubungan baik dengan instansi pemerintah tersebut dan akan segera menghubungi para kepala dinasnya
Agenda 3 (Mengembalikan Nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda, Tatar Sunda atau Pasundan) panitia akan menggelar webinar (Sawala Maya) Pra Kongres Sunda antara Dedi Mulyadi dengan Fadli Zon, diskursus tentang Provinsi Sunda dan Provinsi Minangkabau
(Foto Istimewa) |
Demi suksesnya acara, Andri berharap Kongres Sunda ini kepanitiannya dibangun secara menyeluruh dan dia pun gede hate karena banyak komunikator-komunikator sosial kawakan yang sudah dan akan membantunya, dan sekarang merapat Asep Poniman, Asep Tutuy Turyana yang memang PR/humas Sunda yang luar biasa karena dia bergaul dengan berbagai macam level masyakarat dari elit sampai cacah, dari budayawan ekonom, dll.
Bagi Andri komunitas Asep-Asep adalah ciri manusia Sunda dengan Budayanya, yang diharapkan tangguh dan unggul. Asep itu ciri khas nama Sunda dan sekarang akan menjadi diplomat kebudayaan kita.
Akhirnya Andri berharap, bertumpu pada semua kegiatan yang sudah digelar, Kongres Sunda bisa dilakukan tahun ini. “Dan kami pastikan begitu pemerintah menyatakan vaksin ini berhasil kita akan tetapkan tanggalnya,“ katanya pasti. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
January 12, 2021
CB Blogger
IndonesiaBagi Andri komunitas Asep-Asep adalah ciri manusia Sunda dengan Budayanya, yang diharapkan tangguh dan unggul. Asep itu ciri khas nama Sunda dan sekarang akan menjadi diplomat kebudayaan kita.
Akhirnya Andri berharap, bertumpu pada semua kegiatan yang sudah digelar, Kongres Sunda bisa dilakukan tahun ini. “Dan kami pastikan begitu pemerintah menyatakan vaksin ini berhasil kita akan tetapkan tanggalnya,“ katanya pasti. (Asep GP)***
Panitia Kongres Sunda Siap Ngabret Lagi Gelar Sawala Maya di Tahun 2021
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, January 12, 2021
Panitia siap sukseskan Kongres Sunda (Foto Istimewa) |
Pada tahun ini Sawala Maya (webinar) Pra Kongres Sunda akan dimulai dengan Agenda 2 (Sunda, Sarakan jeung Nagara) dengan membawa tema “Pandangan dan Masukan Kebijakan Pakar Terhadap Situasi Pandemi dan Ekonomi Indonesia Tahun 2021”.
Acara yang akan digelar Selasa, 19 Januari 2021 Jam 19.00 WIB ini akan menampilkan beberapa pembicara diantaranya Prof. Juhaeri Muchtar, PhD (Adjunct Professor University of North Carolina, VP Sanofi), Prof. Dr. Yaya Rukayadi (Universitas Putra Malaysia, Prof. Dr. Keri Lestari (Unpad), juga para ekonom wedalan Unpad seperti Prof. Dr. Ina Primiana, Dr (Hc). Burhanudin Abdullah (Rektor Ikopin), dan anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih, SE.
Setelah sukses menggelar berbagai kegiatan di sepanjang tahun 2019-2020, panitia Kongres Sunda pada tahun 2021 ini akan kembali menggelar beberapa Sawala Maya Pra Kongres Sunda hingga ke titik puncaknya di Kongres Sunda.
“Ya kita akan melanjutkan ketiga Agenda Kongres Sunda ini pada 2021 dan itu berarti kita harus melakukan berbagai macam pengorganisasian karena kita optimis kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam rangka penanganan pandemi juga penanganan kondisi-kondisi situasi eknomi akan mulai mendapatkan momentumnya di tahun 2021. Ini karena vaksin sudah ada serta sudah disebarkan dan mudah-mudahan tidak bermasalah. Berarti juga mudah-mudahan Kongres Sunda bisa dilakukan secara fisik sebagaimana layaknya kongres sosial kemasyarakatan yang ada,” demikian dikatakan Ketua Panitia SC Andri Kantaprawira usai menggelar Evaluasi Pra Kongres Sunda 2019 – 2020 (Evaluasi Kagiatan Sataun Kamari), Kamis (7/1/2021), di Graha Soeria Atmadja (Pusat Digitalisasi Budaya Sunda), Jl. Dipatiukur No. 46 Bandung.
Andri P. Kantaprawira, kalau vaksin siap dan aman kita gelar Kongres Sunda (Foto Istimewa) |
Makanya Panitia Kongres Sunda awal 2021 ini sedang mengupayakan sebuah judul awal untuk support termasuk kritik pada pemerintah berkaitan pandemi dan situasi ekonomi. Januari ini rencananya akan digelar Sawala Maya pandangan para pakar terhadap situasi pandemi dan situasi ekonomi, mencari solusi terbaik untuk bangsa dan Negara ini.
Kata Andri, pada tahun ini Sawala Maya (webinar) akan dimulai dengan Agenda 2 ( Sunda, Sarakan jeung Nagara) dengan membawa tema “Pandangan dan Masukan Kebijakan Pakar Terhadap Situasi Pandemi dan Ekonomi Indonesia Tahun 2021”.
Tema tersebut sengaja diambil karena bila pandemi tidak terkendali maka ekonomi tidak akan membaik, demikian juga bila semua berkait dengan ekonomi pembangunan serta bisnis tidak dilakukan secara rasional dan hati-hati untuk menangani pendemi dan mendorong ekonomi. “Maka kebangkitan ekonomi nasional makin tak tentu arah alur waktunya,” demikian jelas Andri.
Acara yang akan digelar Selasa, 19 Januari 2021 Jam 19.00 WIB ini akan menampilkan beberapa pembicara diantaranya Prof. Juhaeri Muchtar, PhD (Adjunct Professor University of North Carolina, VP Sanofi), epidemiolog moncer yang bisa melihat secara objektif pandemi Covid-19 secara global. Juga Prof. Dr. Yaya Rukayadi (Universitas Putra Malaysia) yang akan membahas diet murah back to nature seperti daun jambu mede, daun pepaya, buah harendong, dsb yang merupakan lalaban yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Sunda ini dipercaya tahan terhadap serangan Virus Covid-19. Bahwa herbal lokal sangat baik untuk peningkatan imunitas baik secara empirik apalagi bila secara nasional dilakukan riset. Yang lainnya, Prof. Dr. Keri Lestari (Pembuat obat antidiabetes dari buah dan biji Pala - Unpad), juga para ekonom jebolan Unpad seperti Prof. Dr. Ina Primiana, Dr (Hc). Burhanudin Abdullah (Rektor Ikopin), dan anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih, SE.
Kata Andri, pada tahun ini Sawala Maya (webinar) akan dimulai dengan Agenda 2 ( Sunda, Sarakan jeung Nagara) dengan membawa tema “Pandangan dan Masukan Kebijakan Pakar Terhadap Situasi Pandemi dan Ekonomi Indonesia Tahun 2021”.
Tema tersebut sengaja diambil karena bila pandemi tidak terkendali maka ekonomi tidak akan membaik, demikian juga bila semua berkait dengan ekonomi pembangunan serta bisnis tidak dilakukan secara rasional dan hati-hati untuk menangani pendemi dan mendorong ekonomi. “Maka kebangkitan ekonomi nasional makin tak tentu arah alur waktunya,” demikian jelas Andri.
Acara yang akan digelar Selasa, 19 Januari 2021 Jam 19.00 WIB ini akan menampilkan beberapa pembicara diantaranya Prof. Juhaeri Muchtar, PhD (Adjunct Professor University of North Carolina, VP Sanofi), epidemiolog moncer yang bisa melihat secara objektif pandemi Covid-19 secara global. Juga Prof. Dr. Yaya Rukayadi (Universitas Putra Malaysia) yang akan membahas diet murah back to nature seperti daun jambu mede, daun pepaya, buah harendong, dsb yang merupakan lalaban yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Sunda ini dipercaya tahan terhadap serangan Virus Covid-19. Bahwa herbal lokal sangat baik untuk peningkatan imunitas baik secara empirik apalagi bila secara nasional dilakukan riset. Yang lainnya, Prof. Dr. Keri Lestari (Pembuat obat antidiabetes dari buah dan biji Pala - Unpad), juga para ekonom jebolan Unpad seperti Prof. Dr. Ina Primiana, Dr (Hc). Burhanudin Abdullah (Rektor Ikopin), dan anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih, SE.
(Foto Istimewa) |
Di Agenda 2 (Sunda, Sarakan, jeung Nagara) panitia juga akan membahas soal postur APBD Jawa Barat, bagaimana kerangkanya dalam penyelamatan ekonomi Jawa Barat dan Nasional.
Sedang di Agenda 1 (Merumuskan Adeg-adeg dan Tangtungan Sunda atau Jatidiri Sunda) tentang Strategi kebudayaan merumuskan lahirnya Manusia Sunda Tangguh dan Unggul. Ini, kata Andri, ide lama antara Kang Ganjar (Prof. Ganjar Kurnia), Dr. Agus Canny, Kang Acil Bimbo, dsb.
“Saya ingin Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat turut serta karena ini tanggung jawab mereka bukan tanggung jawab kita", kata Andri, sambil menambahkan, bahwa pihaknya berhubungan baik dengan instansi pemerintah tersebut dan akan segera menghubungi para kepala dinasnya
Agenda 3 (Mengembalikan Nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda, Tatar Sunda atau Pasundan) panitia akan menggelar webinar (Sawala Maya) Pra Kongres Sunda antara Dedi Mulyadi dengan Fadli Zon, diskursus tentang Provinsi Sunda dan Provinsi Minangkabau
(Foto Istimewa) |
Demi suksesnya acara, Andri berharap Kongres Sunda ini kepanitiannya dibangun secara menyeluruh dan dia pun gede hate karena banyak komunikator-komunikator sosial kawakan yang sudah dan akan membantunya, dan sekarang merapat Asep Poniman, Asep Tutuy Turyana yang memang PR/humas Sunda yang luar biasa karena dia bergaul dengan berbagai macam level masyakarat dari elit sampai cacah, dari budayawan ekonom, dll.
Bagi Andri komunitas Asep-Asep adalah ciri manusia Sunda dengan Budayanya, yang diharapkan tangguh dan unggul. Asep itu ciri khas nama Sunda dan sekarang akan menjadi diplomat kebudayaan kita.
Akhirnya Andri berharap, bertumpu pada semua kegiatan yang sudah digelar, Kongres Sunda bisa dilakukan tahun ini. “Dan kami pastikan begitu pemerintah menyatakan vaksin ini berhasil kita akan tetapkan tanggalnya,“ katanya pasti. (Asep GP)***
Bagi Andri komunitas Asep-Asep adalah ciri manusia Sunda dengan Budayanya, yang diharapkan tangguh dan unggul. Asep itu ciri khas nama Sunda dan sekarang akan menjadi diplomat kebudayaan kita.
Akhirnya Andri berharap, bertumpu pada semua kegiatan yang sudah digelar, Kongres Sunda bisa dilakukan tahun ini. “Dan kami pastikan begitu pemerintah menyatakan vaksin ini berhasil kita akan tetapkan tanggalnya,“ katanya pasti. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment