Home
» Sosial Politik
» Magister Konservasi Laut F P I K Unpad Gelar Webinar Nasional “Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Apa dan Bagaimana kabarnya?”
Monday, April 19, 2021
Begini Resumenya:
Setelah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad sukses menggelar Webinar bertajuk “Masa Depan Lobster di Indonesia” pada Rabu, 31 Maret 2021, kini Magister Konservasi Laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran menggelar Webinar Nasional dengan Tema “Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Apa dan Bagaimana kabarnya?” melalui aplikasi zoom. Webinar ini dipandu oleh Ajeng Wulandari, S.Kel sebagai salah satu mahasiswa magister konservasi laut.
Program Studi Konservasi Laut Universitas Padjadjaran mengadakan Webinar Nasional dengan Tema “Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Apa dan Bagaimana kabarnya?” melalui aplikasi zoom. Webinar ini dipandu oleh Ajeng Wulandari, S.Kel sebagai salah satu mahasiswa magister konservasi laut.
Webinar Nasional Konservasi Laut yang berlangsung Senin (19/4/2021) ini, dibuka oleh Dekan FPIK UNPAD, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si, dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari para narasumber yaitu, Prof. Dr. Zuzy Anna, S.Pi., M.Si, Guru Besar Ekonomi SDAL FPIK UNPAD dan Direktur SDGs Center UNPAD yang membawakan materi tentang nilai ekonomi kawasan konservasi laut dan manfaat pendekatan ekonomi dalam penetapan kawasan konservasi laut.
Materi selanjutnya mengenai status dan kebijakan-kebijakan pengelolaan kawasan konservasi saat ini yang dibawakan oleh Dr. Handoko Adi Susanto, S.Pi., M.Sc sebagai Regional Manager ATSEA-2 Project dan Dosen tidak tetap Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB. Dan materi terakhir disampaikan oleh Katherina Tjandra, S.Si, Mahasiswa Magister Konservasi Laut dan juga sebagai praktisi lapangan dalam bidang konservasi laut yang membahas mengenai implementasi program konservasi laut di lapangan.
Konservasi dan ekonomi dapat berjalan beriringan karena tidak ada kawasan konservasi yang dapat berjalan tanpa pengaruh ekonomi. Bahkan sebenarnya, kesejahteraan sosial dan ekonomi termasuk dalam konservasi. Terdapat nilai besar yang dapat ditangkap dari pembangunan MPA baik dari market-based atau non market based. Pendekatan ekonomi dalam konservasi laut memberikan informasi penting dalam menentukan kebijakan dan metode pengelolaan di kawasan konservasi.
Sementara itu, Dr. Handoko Adi Susanto, S.Pi., M.Sc menyebutkan, “Kawasan konservasi laut merupakan alat pengelolaan paling efektif untuk memberikan perlindungan bagi ikan bernilai ekonomi penting, dan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir dan kelestarian sumber daya dalam jangka panjang”.
Hingga tahun 2020, kawasan konservasi laut di Indonesia telah mencapai luasan 21,4 juta Ha yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, tantangan baru yang muncul adalah bagaimana menciptakan sistem pengelolaan kawasan yang efektif agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain itu, masih terdapat gap besar dalam finansial, kapasitas dan kuantitas SDM, infrastruktur, serta kelembagaan dalam mewujudkan KKL efektif.
Masyarakat sekitar kawasan konservasi memiliki peran penting dalam tercapainya pengelolaan kawasan konservasi yang berkesinambungan dan efektif. Karena masyarakat sekitar merupakan kelompok yang sehari-hari berhadapan dengan sumber daya lautnya. Dalam proses beradaptasi dengan perilaku baru, masyarakat memerlukan pendampingan dalam jangka waktu yang panjang, dari yang awalnya sebagai pengguna sumberdaya sampai berperan sebagai pengelola.
Jadi kerja sama dari semua pihak merupakan suatu kondisi yang terus menerus harus ada. Mulai dari peneliti, pemerintah, hingga masyarakat sekitar untuk dapat mewujudkan pengelolaan kawasan konservasi laut yang efektif dan berkelanjutan. (Rls/AGP)*** Tatarjabar.com April 19, 2021 CB Blogger Indonesia
Magister Konservasi Laut F P I K Unpad Gelar Webinar Nasional “Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Apa dan Bagaimana kabarnya?”
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, April 19, 2021
Begini Resumenya:
Setelah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad sukses menggelar Webinar bertajuk “Masa Depan Lobster di Indonesia” pada Rabu, 31 Maret 2021, kini Magister Konservasi Laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran menggelar Webinar Nasional dengan Tema “Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Apa dan Bagaimana kabarnya?” melalui aplikasi zoom. Webinar ini dipandu oleh Ajeng Wulandari, S.Kel sebagai salah satu mahasiswa magister konservasi laut.
Program Studi Konservasi Laut Universitas Padjadjaran mengadakan Webinar Nasional dengan Tema “Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Apa dan Bagaimana kabarnya?” melalui aplikasi zoom. Webinar ini dipandu oleh Ajeng Wulandari, S.Kel sebagai salah satu mahasiswa magister konservasi laut.
Webinar Nasional Konservasi Laut yang berlangsung Senin (19/4/2021) ini, dibuka oleh Dekan FPIK UNPAD, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si, dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari para narasumber yaitu, Prof. Dr. Zuzy Anna, S.Pi., M.Si, Guru Besar Ekonomi SDAL FPIK UNPAD dan Direktur SDGs Center UNPAD yang membawakan materi tentang nilai ekonomi kawasan konservasi laut dan manfaat pendekatan ekonomi dalam penetapan kawasan konservasi laut.
Materi selanjutnya mengenai status dan kebijakan-kebijakan pengelolaan kawasan konservasi saat ini yang dibawakan oleh Dr. Handoko Adi Susanto, S.Pi., M.Sc sebagai Regional Manager ATSEA-2 Project dan Dosen tidak tetap Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB. Dan materi terakhir disampaikan oleh Katherina Tjandra, S.Si, Mahasiswa Magister Konservasi Laut dan juga sebagai praktisi lapangan dalam bidang konservasi laut yang membahas mengenai implementasi program konservasi laut di lapangan.
Konservasi dan ekonomi dapat berjalan beriringan karena tidak ada kawasan konservasi yang dapat berjalan tanpa pengaruh ekonomi. Bahkan sebenarnya, kesejahteraan sosial dan ekonomi termasuk dalam konservasi. Terdapat nilai besar yang dapat ditangkap dari pembangunan MPA baik dari market-based atau non market based. Pendekatan ekonomi dalam konservasi laut memberikan informasi penting dalam menentukan kebijakan dan metode pengelolaan di kawasan konservasi.
Sementara itu, Dr. Handoko Adi Susanto, S.Pi., M.Sc menyebutkan, “Kawasan konservasi laut merupakan alat pengelolaan paling efektif untuk memberikan perlindungan bagi ikan bernilai ekonomi penting, dan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir dan kelestarian sumber daya dalam jangka panjang”.
Hingga tahun 2020, kawasan konservasi laut di Indonesia telah mencapai luasan 21,4 juta Ha yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, tantangan baru yang muncul adalah bagaimana menciptakan sistem pengelolaan kawasan yang efektif agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain itu, masih terdapat gap besar dalam finansial, kapasitas dan kuantitas SDM, infrastruktur, serta kelembagaan dalam mewujudkan KKL efektif.
Masyarakat sekitar kawasan konservasi memiliki peran penting dalam tercapainya pengelolaan kawasan konservasi yang berkesinambungan dan efektif. Karena masyarakat sekitar merupakan kelompok yang sehari-hari berhadapan dengan sumber daya lautnya. Dalam proses beradaptasi dengan perilaku baru, masyarakat memerlukan pendampingan dalam jangka waktu yang panjang, dari yang awalnya sebagai pengguna sumberdaya sampai berperan sebagai pengelola.
Jadi kerja sama dari semua pihak merupakan suatu kondisi yang terus menerus harus ada. Mulai dari peneliti, pemerintah, hingga masyarakat sekitar untuk dapat mewujudkan pengelolaan kawasan konservasi laut yang efektif dan berkelanjutan. (Rls/AGP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment