Sunday, June 6, 2021
Wartanto, Anak-anak tidak dididik untuk mencari kerja tapi menciptakan lapangan kerja (Foto: Asep GP) |
Kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Program PKW di LPP Ariyanti tersebut berlangsung Kamis, (3/6/2021) di lt. 3 Aula LPP Ariyanti Jalan HOS Cokroaminoto (Pasir Kaliki) No. 127-133 Kota Bandung. Dengan menampilkan pemateri: Dr. Wartanto, MM (Direktur Kursus dan Pelatihan), Dr. Kastum, M.Pd (Koordinator Pokja Pengembangan PKW), Nina Samidi (Tim Akselerasi) dan Ishviastuti Oskar, SE (Direktur LPP Ariyanti).
Menurut Hartanto, dipercayanya Ariyanti menjadi tuan rumah penyelanggaraan program tersebut, karena LPP Ariyanti merupakan lembaga yang benar-benar terpercaya untuk menyelenggarakan program kewirausahaan (PKW, Pendidikan Kecakapan Wirausaha) untuk anak usia di bawah 25 tahun terutama anak-anak lulusan SMA dan SMK yang tidak terserap oleh dunia usaha dan industri yang kini kurang produktif di masa pandemi.
Salah satu cara yang kreatif adalah anak-anak ini tidak difokuskan untuk diserap di Industri, juga tidak mencari lapangan pekerjaan, tapi mereka dilatih untuk menciptakan lapangan kerja yaitu dengan program kewirausahaan.
Dan setiap tahun direktorat kursus dan pelatihan memberikan program pendidikan kewirausahaan bagi anak usia sekolah dan tidak sekolah usia 15-25 tahun. Alhamdulillah banyak lembaga yang sukses menggiring dan mendididik, menindaklanjuti program anak-anak ini menjadi program wirausaha baru, baik offline maupun online.
“Nah karena Ariyanti ini pada tahun 2020 telah berhasil mendidik anak-anak hingga banyak yang berhasil memiliki usaha mandiri, maka saya ingin sukses Ariyanti ini bisa ditularkan ke lembaga yang lain. Bagaimana caranya mendorong, mendidik anak-anak baik secara offline (tatap muka) dan online sampai berhasil membuka usaha.”
Demikian dikatakan Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Diksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Dr. Wartanto, MM, kepada wartawan disela-sela penyelenggaraan “Pengimbasan Praktik Baik Program PKW LPP Ariyanti”, Kamis (3/6/ 2021) di lt. 3 Aula LPP Ariyanti Jalan HOS Cokroaminoto (Pasir Kaliki) No. 127-133 Kota Bandung.
Kegiatan ini selain digelar secara offline (tatap muka) juga secara online melalui aplikasi zoom. Adapun yang diundang hadir secara tatap muka dari Bandung, Garut, Subang, dan Sumedang
Kata Wartanto, selain Ariyanti, ada juga daerah lain yang lembaga kursusnya tahun kemarin berhasil dan menularkan keberhasilannya. Sehingga harapannya akan bertambah banyak lembaga-lembaga yang kompeten mendidik anak-anak kita berwirausaha seperti Ariyanti yang mungkin trik dan mendidiknya tiap lembaga punya cara berbeda tapi tujuannnya sama.
Direktur LPP Ariyanti, Ishviastuti, Prestasi Ariyanti bagus dalam penyelenggaraan program PKW (Foto: Asep GP) |
“Alhamdulillah Ariyanti ini sudah hebat dan lengkap, sudah bagus pendidikannya kompeten dan kita percaya, dan ini kepercayaan kami yang diberikan kepada Ariyanti untuk mendidik masyarakat sekitarnya, seperti Bandung, Subang, Sumedang, Garut. Ini mengikuti hal yang sama dengan mengikuti lembaga yang bagus sehingga makin lama jumlah wirausahawan makin bertambah dan itu tolok ukur bahwa Negara kita Negara yang mampu untuk mandiri ditopang oleh para pengusaha-pengusaha kecil, menengah, dan besar yang mandiri untuk menciptakan lapangan kerja - bukan mencari lapangan kerja,“ papar Wartanto.
Sementara itu Direktur LPP Ariyanti, Ishviastuti SE, merasa bangga mendapat kepercayaan dari direktorat kursus dan pelatihan Kemendikbud-Ristek, dimana sejak tahun 2020 mendapat tanggung jawab untuk menyelenggarakan program PKW ini, untuk menciptakan wirausaha di jenis keterampilan Perhotelan, pastry (jenis adonan kue yang biasanya dibuat dari campuran tepung, lemak, dan cairan) dan bakery (roti).
“Kenapa kami menjadi tuan rumah, karena LPP Ariyanti termasuk salah satu lembaga yang prestasinya bagus dalam penyelenggaraan program PKW. Punya massa, sukses, dan bagus,” katanya bangga.
Kata Ishvi, dalam program ini Ariyanti punya kewajiban untuk menularkan penyelenggaraan program PKW kepada 30 lembaga LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dari Garut, Subang dan Sumedang. Dalam penyelengaraannya selain pertemuan tatap muka (offline) sebagai solusi adanya pembatasan kegiatan di masa pandemi, juga membuka peserta online di seluruh Indonesia untuk bergabung melihat tips-tips penyelenggaraan praktik hari ini.
Isvhi juga berharap Ariyanti harus semakin baik dalan penyelenggaraan PKW ini. “Dan tahun-tahun selanjutnya kami harapkan mencapai satu prestasi dimana kami dapat kepercayaan untuk program yang lebih besar lagi,“ katanya pasti.
***
Program PKW adalah layanan pendidikan melalui kursus pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha.
Maka bagi para peserta jelas merupakan suntikan ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna untuk bekal berwirausaha di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi.
Maka bagi para peserta jelas merupakan suntikan ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna untuk bekal berwirausaha di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi.
Mencoba hasil keterampilan pastry dan bakery (Foto: Asep GP) |
Seperti yang dirasakan Tata Taufik, S.Kom, Pimpinan LPK Ryan Komputer di Perum Bumi Cagak Mekar Blok C No. 20 RT 42/10 Desa Curugrendeng Kac. Jalancagak - Subang Selatan.
Di dalam lembaga pelatihannya alumni STMIK Tasikmalaya ini membuka kursus microsoft office dan desain grafis, plus servis komputer, printer dan laptop.
“Motivasi saya ingin menambah ilmu pengetahuan untuk nantinya ikut memajukan bangsa. Selain itu saya juga bisa mengenal Ariyanti, kalau dulu kan saya cuma lewat melihat dari luarnya saja besar dan setelah masuk ke sini ternyata Ariyanti itu memang besar dan bagus dan patut ditiru, dibikin contoh sebagai motivasi bagi lembaga-lembaga yang belum besar supaya menjadi besar, lebih maju,” kata direktur lembaga pelatihan komputer yang nyambi jadi petani nanas dan pisang cavendish dan sunfresh murah, dan juga sempat jadi tukang ojeg dan kuli bangunan ini, serius.
Demikian juga bagi Lina Karlina Pimpinan LKP Nadira, Kursus Tata Rias Pengantin di Kompleks Griya Bale Kembang Blok C 12 Kota Kulon - Garut Kota. “Silaturahmi dan mengenal program baru dari pemerintah yang diselenggarakan Ariyanti ini sangat penting. Ini luar biasa pencetusnya. Mudah-mudahan terealisasi dengan baik dan lancar,“ katanya sambil usul, sebaiknya khusus Tata Rias Pengantin tidak dibatasi usia 15-25 tahun karena usia produktif segitu minatnya kurang, yang banyak mengikuti justru di usia mapan 20-40 tahun.
Lina bercerita untuk keberlangsungan Kursus/Pelatihan Tata Rias Pengantin di Garut optimis. Apalagi kalau tidak dibatasi pemerintah hanya usia 15-25 tahun. Bukan kurang minat, katanya, soalnya kalau tata rias pengantin justru peminatnya banyak dari kalangan usia mapan, antara 20-40 tahun.
Para peserta sedang serius menyerap ilmu pengetahuan dari para pembicara (Foto: Asep GP) |
Tapi kalau secara umum, terutama di Kabupaten Garut selama dia membuka salon kecantikan, tata rias itu sangat dibutuhkan di segala waktu. “Tata rias pengantin mah bisa segala waktu tak akan stag dan bangkrut selama bayi akan lahir. Tata rias dibutuhkan maksimal untuk pengantin minimalnya untuk diri sendiri, untuk citra diri, make up sendiri, untuk acara perpisahan, wisuda, yang akan ke undangan, dll. Lumayan lah punya penghasilan. Pokoknya optimis siap maju ke depan untuk Garut,“ katanya pasti.
Sedangkan bagi Nyai Sumiati, S.Pd, yang datang bersama PKBM Tarbiyatul Ummah Desa Cikoneng Rt 01/04 Kec. Ganeas -.Sumedang, “Dengan di undangnya dalam kegiatan ini bisa lebih meningkatkan pemahaman kita untuk melaksanakan program PKW ini dengan baik sesuai dengan juknis yang diharapkan oleh direktorat. Jadi ke depannya sudah ada gambaran kalau kami mengajukan program ini, apa yang harus kami lakukan, kami evaluasi, mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaannya. Jadi sudah ada gambaran lah, alhamdulillah menambah pengetahuan,” katanya gembira.
Sumiati juga mengatakan perhatian pemkab Sumedang terhadap PKBM lumayan bagus dan di dalam PKBM sendiri ada Kegiatan kesetaraan dan keaksaraan termasuk PKW ini, juga ada PAUD. “Soalnya ada beberapa PKBM yang membawahi PAUD juga,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Ariyanti Selenggarakan Kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Program PKW
Posted by
Tatarjabar.com on Sunday, June 6, 2021
Wartanto, Anak-anak tidak dididik untuk mencari kerja tapi menciptakan lapangan kerja (Foto: Asep GP) |
Kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Program PKW di LPP Ariyanti tersebut berlangsung Kamis, (3/6/2021) di lt. 3 Aula LPP Ariyanti Jalan HOS Cokroaminoto (Pasir Kaliki) No. 127-133 Kota Bandung. Dengan menampilkan pemateri: Dr. Wartanto, MM (Direktur Kursus dan Pelatihan), Dr. Kastum, M.Pd (Koordinator Pokja Pengembangan PKW), Nina Samidi (Tim Akselerasi) dan Ishviastuti Oskar, SE (Direktur LPP Ariyanti).
Menurut Hartanto, dipercayanya Ariyanti menjadi tuan rumah penyelanggaraan program tersebut, karena LPP Ariyanti merupakan lembaga yang benar-benar terpercaya untuk menyelenggarakan program kewirausahaan (PKW, Pendidikan Kecakapan Wirausaha) untuk anak usia di bawah 25 tahun terutama anak-anak lulusan SMA dan SMK yang tidak terserap oleh dunia usaha dan industri yang kini kurang produktif di masa pandemi.
Salah satu cara yang kreatif adalah anak-anak ini tidak difokuskan untuk diserap di Industri, juga tidak mencari lapangan pekerjaan, tapi mereka dilatih untuk menciptakan lapangan kerja yaitu dengan program kewirausahaan.
Dan setiap tahun direktorat kursus dan pelatihan memberikan program pendidikan kewirausahaan bagi anak usia sekolah dan tidak sekolah usia 15-25 tahun. Alhamdulillah banyak lembaga yang sukses menggiring dan mendididik, menindaklanjuti program anak-anak ini menjadi program wirausaha baru, baik offline maupun online.
“Nah karena Ariyanti ini pada tahun 2020 telah berhasil mendidik anak-anak hingga banyak yang berhasil memiliki usaha mandiri, maka saya ingin sukses Ariyanti ini bisa ditularkan ke lembaga yang lain. Bagaimana caranya mendorong, mendidik anak-anak baik secara offline (tatap muka) dan online sampai berhasil membuka usaha.”
Demikian dikatakan Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Diksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Dr. Wartanto, MM, kepada wartawan disela-sela penyelenggaraan “Pengimbasan Praktik Baik Program PKW LPP Ariyanti”, Kamis (3/6/ 2021) di lt. 3 Aula LPP Ariyanti Jalan HOS Cokroaminoto (Pasir Kaliki) No. 127-133 Kota Bandung.
Kegiatan ini selain digelar secara offline (tatap muka) juga secara online melalui aplikasi zoom. Adapun yang diundang hadir secara tatap muka dari Bandung, Garut, Subang, dan Sumedang
Kata Wartanto, selain Ariyanti, ada juga daerah lain yang lembaga kursusnya tahun kemarin berhasil dan menularkan keberhasilannya. Sehingga harapannya akan bertambah banyak lembaga-lembaga yang kompeten mendidik anak-anak kita berwirausaha seperti Ariyanti yang mungkin trik dan mendidiknya tiap lembaga punya cara berbeda tapi tujuannnya sama.
Direktur LPP Ariyanti, Ishviastuti, Prestasi Ariyanti bagus dalam penyelenggaraan program PKW (Foto: Asep GP) |
“Alhamdulillah Ariyanti ini sudah hebat dan lengkap, sudah bagus pendidikannya kompeten dan kita percaya, dan ini kepercayaan kami yang diberikan kepada Ariyanti untuk mendidik masyarakat sekitarnya, seperti Bandung, Subang, Sumedang, Garut. Ini mengikuti hal yang sama dengan mengikuti lembaga yang bagus sehingga makin lama jumlah wirausahawan makin bertambah dan itu tolok ukur bahwa Negara kita Negara yang mampu untuk mandiri ditopang oleh para pengusaha-pengusaha kecil, menengah, dan besar yang mandiri untuk menciptakan lapangan kerja - bukan mencari lapangan kerja,“ papar Wartanto.
Sementara itu Direktur LPP Ariyanti, Ishviastuti SE, merasa bangga mendapat kepercayaan dari direktorat kursus dan pelatihan Kemendikbud-Ristek, dimana sejak tahun 2020 mendapat tanggung jawab untuk menyelenggarakan program PKW ini, untuk menciptakan wirausaha di jenis keterampilan Perhotelan, pastry (jenis adonan kue yang biasanya dibuat dari campuran tepung, lemak, dan cairan) dan bakery (roti).
“Kenapa kami menjadi tuan rumah, karena LPP Ariyanti termasuk salah satu lembaga yang prestasinya bagus dalam penyelenggaraan program PKW. Punya massa, sukses, dan bagus,” katanya bangga.
Kata Ishvi, dalam program ini Ariyanti punya kewajiban untuk menularkan penyelenggaraan program PKW kepada 30 lembaga LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dari Garut, Subang dan Sumedang. Dalam penyelengaraannya selain pertemuan tatap muka (offline) sebagai solusi adanya pembatasan kegiatan di masa pandemi, juga membuka peserta online di seluruh Indonesia untuk bergabung melihat tips-tips penyelenggaraan praktik hari ini.
Isvhi juga berharap Ariyanti harus semakin baik dalan penyelenggaraan PKW ini. “Dan tahun-tahun selanjutnya kami harapkan mencapai satu prestasi dimana kami dapat kepercayaan untuk program yang lebih besar lagi,“ katanya pasti.
***
Program PKW adalah layanan pendidikan melalui kursus pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha.
Maka bagi para peserta jelas merupakan suntikan ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna untuk bekal berwirausaha di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi.
Maka bagi para peserta jelas merupakan suntikan ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna untuk bekal berwirausaha di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi.
Mencoba hasil keterampilan pastry dan bakery (Foto: Asep GP) |
Seperti yang dirasakan Tata Taufik, S.Kom, Pimpinan LPK Ryan Komputer di Perum Bumi Cagak Mekar Blok C No. 20 RT 42/10 Desa Curugrendeng Kac. Jalancagak - Subang Selatan.
Di dalam lembaga pelatihannya alumni STMIK Tasikmalaya ini membuka kursus microsoft office dan desain grafis, plus servis komputer, printer dan laptop.
“Motivasi saya ingin menambah ilmu pengetahuan untuk nantinya ikut memajukan bangsa. Selain itu saya juga bisa mengenal Ariyanti, kalau dulu kan saya cuma lewat melihat dari luarnya saja besar dan setelah masuk ke sini ternyata Ariyanti itu memang besar dan bagus dan patut ditiru, dibikin contoh sebagai motivasi bagi lembaga-lembaga yang belum besar supaya menjadi besar, lebih maju,” kata direktur lembaga pelatihan komputer yang nyambi jadi petani nanas dan pisang cavendish dan sunfresh murah, dan juga sempat jadi tukang ojeg dan kuli bangunan ini, serius.
Demikian juga bagi Lina Karlina Pimpinan LKP Nadira, Kursus Tata Rias Pengantin di Kompleks Griya Bale Kembang Blok C 12 Kota Kulon - Garut Kota. “Silaturahmi dan mengenal program baru dari pemerintah yang diselenggarakan Ariyanti ini sangat penting. Ini luar biasa pencetusnya. Mudah-mudahan terealisasi dengan baik dan lancar,“ katanya sambil usul, sebaiknya khusus Tata Rias Pengantin tidak dibatasi usia 15-25 tahun karena usia produktif segitu minatnya kurang, yang banyak mengikuti justru di usia mapan 20-40 tahun.
Lina bercerita untuk keberlangsungan Kursus/Pelatihan Tata Rias Pengantin di Garut optimis. Apalagi kalau tidak dibatasi pemerintah hanya usia 15-25 tahun. Bukan kurang minat, katanya, soalnya kalau tata rias pengantin justru peminatnya banyak dari kalangan usia mapan, antara 20-40 tahun.
Para peserta sedang serius menyerap ilmu pengetahuan dari para pembicara (Foto: Asep GP) |
Tapi kalau secara umum, terutama di Kabupaten Garut selama dia membuka salon kecantikan, tata rias itu sangat dibutuhkan di segala waktu. “Tata rias pengantin mah bisa segala waktu tak akan stag dan bangkrut selama bayi akan lahir. Tata rias dibutuhkan maksimal untuk pengantin minimalnya untuk diri sendiri, untuk citra diri, make up sendiri, untuk acara perpisahan, wisuda, yang akan ke undangan, dll. Lumayan lah punya penghasilan. Pokoknya optimis siap maju ke depan untuk Garut,“ katanya pasti.
Sedangkan bagi Nyai Sumiati, S.Pd, yang datang bersama PKBM Tarbiyatul Ummah Desa Cikoneng Rt 01/04 Kec. Ganeas -.Sumedang, “Dengan di undangnya dalam kegiatan ini bisa lebih meningkatkan pemahaman kita untuk melaksanakan program PKW ini dengan baik sesuai dengan juknis yang diharapkan oleh direktorat. Jadi ke depannya sudah ada gambaran kalau kami mengajukan program ini, apa yang harus kami lakukan, kami evaluasi, mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaannya. Jadi sudah ada gambaran lah, alhamdulillah menambah pengetahuan,” katanya gembira.
Sumiati juga mengatakan perhatian pemkab Sumedang terhadap PKBM lumayan bagus dan di dalam PKBM sendiri ada Kegiatan kesetaraan dan keaksaraan termasuk PKW ini, juga ada PAUD. “Soalnya ada beberapa PKBM yang membawahi PAUD juga,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment