Home
» Pendidikan
» Peluang Pendidikan Seni Rupa dalam Bidang Indsutri Kreatif di Era Teknologi Pasca Pandemi
Thursday, September 23, 2021
Kegiatan Rapat terbatas pada saat menentukan tema dengan para Alumni sebagai pemateri bersama Ketua Panitia Pelaksana dan Panitia. |
Adalah tema zoominar Program Alumni dan Eksekutif Gathering yang digelar Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Bandung , Rabu (15/9/2021).
Tampil dalam acara tersebut, Dr. Zakarias S Soeteja, M.S., Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebagai Pembicara Kunci (keynote speaker). Juga para Pembicara (speakers) seperti, Drs. Tubagus Sukmana, M.I.Kom. Alumni FPSD IKIP Bandung/UPI Angkatan 82 (lulus 87). Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Mercubuana ini banyak punya pengalaman selain jadi guru kesenian SMA di Jakarta juga sempat menjadi Kepala Galeri Nasional Indonesia dan terakhir jadi Pamong Budaya Ahli Madya, Kepala Pokja Media Baru dan Arsip pada Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, Kemendikbudristek. Tubagus Sukmana juga menjabat sebagai Ketua Alumni FPSD UPI.
Seterusnya, Dr. A. Erwan Suryanegara, M.Sn., Alumni FPSD UPI Angkatan 85 (lulus 90), melanjutkan ke Program Magister (S2) FSRD ITB (lulus 2014) dan Program Doktoral (S3) FSRD ITB (lulus 2018). Lelaki kelahiran Pelembang 16 Oktober 1962 ini multi talenta, selain aktivis kebudayaan juga sempat jadi Kaprodi (Ketua Jurusan) dan jadi salah satu perintis Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang ((2008-2014). Dia juga menjadi Ketua Yayasan Kebudayaan Pandi Pulo (2009 - sekarang). Selain penulis syair, peneliti, dia juga penggagas Monumen Kapal Sriwijaya, sebagai ikon Bumi Sriwijaya dan Jalur Rempah Nusantara. Selain itu dia juga Pembina Dewan Kesenian Palembang.
Ketiga, Dian Kencana, M.Pd., M.M., Alumni FPSD IKIP/UPI Bandung Angkatan 89 (lulus1995), lalu melanjutkan di Kurikulum dan kuliah Magister di bidang Manajemen IPWI Jakarta dan sekarang sedang melanjutkan ke S3 Prodi Seni di Pasca Sarjana UPI.
Dian banyak bekerja di entrepreneur di bidang industri dan menjadi salah satu pimpinan sanggar gambar di Purwakarta serta sempat menjadi Dewan Pendidikan Purwakarta (2004-2009), dia juga aktif menjadi dosen termasuk ada kemungkinan terakhir ini menjadi dosen di Fakultas Industri Kreatif di Telkom University.
Serta Pembicara keempat, Drs. Ahmad Nizar, M.Si, Lulusan FPSD IKIP/UPI Bandung kelahiran Purwakarta 28 Juli 1966 ini sempat menjadi salah satu kepala UMKM Dinas Koperasi Perdagangan dan Industri PWKT juga seorang kriyawan dan penggiat seni di Purwakarta.
Acara ini dipandu oleh dua orang Mederator yang juga alumni FPSD UPI yaitu Warli Haryana, M.Pd.,(Kini menjabat dosen dan Sekretaris Departemen Pendidikan Seni Rupa, FPSD UPI), dan Zakiah Pawitan, S.Ds., M.Ds., Dosen Pendidikan Seni Rupa, FPSD UPI.
Warli Haryana yang sekaligus menjadi Ketua Pelaksana, merasa perlu mengadakan acara tersebut untuk memupuk peran penting alumni dalam membantu pengembangan lembaga perguruan tinggi terutama Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI.
Warli Haryana, S.Pd., M.Pd. Selaku Ketua Pelaksana saat memberikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Webinar Program Alumni dan Executive Gathering. |
“Saya menggagas ide dasar ini salah satu tujuannya kami ingin merangkul para alumni untuk memberi masukan kepada departemen. Kami hadirkan para alumni yang sukses sebagai pembicara agar memberikan masukan-masukan kepada kami, diantaranya ada yang dari Kemendikbud, ada juga dari bidang UMKM industri kreatif, ada tokoh kebudayaan Palembang beliau juga sebagai ketua yayasan. Intinya kami berikan ruang kepada para alumni untuk turut andil membesarkan nama kampus UPI khususnya Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD),“ demikian jelas Warli.
Kata Warli, dalam acara tersebut para alumni bisa berpartisipasi memberikan dukungan pengembangan akademik dan non akademik.
Para alumni bisa menjadi inspirator bagi para mahasiswa, adik-adik angkatannya. “Maka kami undang beberapa para alumni yang menjadi praktisi seni atau seniman untuk hadir di dalam kelas-kelas kuliah, menjadi Dosen Tamu. Misalnya orang yang menjadi ahli dalam praktisi budaya mereka saya undang dalam kelas-kelas seni murni, contohnya pada mata kuliah Filsafat Seni“.
Para alumni juga bisa berpartisipasi secara non akademis menjadi mentor atau berbagi pengalaman dengan mahasiswa tentang kepakaran praktisi di lapangan. Bercerita tentang industri dan pengalamannya dalam entrepreneur, dalam bidang wirausaha seni.
“Selain itu pengalaman-pengalaman di dalam pengembangan profesionalisme, di dunia seni rupa maupun multi disiplin ilmu seperti Kang Erwan Suryanegara dia sempat menjadi Ketua Prodi Desain Komunikasi Visual di salah satu universitas di Palembang. Tetapi ternyata dia lebih tergerak untuk konsen di bidang kebudayaan. Itu menurut saya menarik karena bermafaat bagi alumni yang lain dan mahasiswa yang kita undang biar dia punya pengalaman. Bahkan sebenarnya hal ini sudah lama berlangsung termasuk di masa pandemi ini, dengan sistem daring contohnya Yoyo Yogasmana (Humas Cipta Gelar Kasepuhan Banten Selatan) yang juga alumni FPSD UPI itu pernah diundang menjadi pembicara, dosen tamu praktisi. Juga Anton Susanto salah satu pengelola Galeri Popo Iskandar, diberi ruang untuk memberi masukan dalam bidang manajemen seni atau dalam filsafat seni. Intinya kami sangat wellcome terutama bagi alumni yang sukses yang ingin mengabdikan ilmunya buat departemen kami. Saya juga bersyukur karena webinar ini dihadiri alumni-alumni muda sampai yang senior. Peserta yang hadir pun ratusan, selain itu ada yang noong di youtube. Kami sediakan kuota 500 hanya ada kendala teknis,“ jelas Warli.
Adapun tujuan pokok dari webinar ini, kata Warli membangun kerjasama yang sinergis anatara alumni dengan Departemen Seni Rupa UPI yang saling menguntungkan. Yang kedua, pihaknya dapat mengumpulkan database alumni yang tersebar di seluruh Nusantara hingga ke Perancis. “Kami berharap ada kerjasama antara FPSD dengan para alumni. Itu harapan kami diadakannya webinar tadi,“ ujar Warli.
Pembahasan Tema-Tema Tanpa Disadari Ada Benang Merahnya
Keynote Speaker, Dekan FPSD UPI Dr. Zakarias, memberikan paparan materi tentang Paradigma pendidikan seni rupa di masa depan. Lalu, Pemateri Pertama Dr. Tubagus Andre Sukmana (Tubagus Sukmana), sebagai pamong madya juga penggagas peran birokrasi di dalam seni rupa lebih banyak memberikan paparan bahwa peluang profesi lulusan pendidikan seni rupa itu tidak melulu menjadi seorang seniman tetapi banyak bidang lain yang sejatinya bisa digarap.
Artinya apa yang disampaikan Dekan tentang paradigma pendidikan seni rupa di masa depan, didukung oleh materi yang memaparkan bahwa alumni pendidikan seni rupa itu harus paham tentang birokrasi supaya bisa masuk ke dalam berbagai disiplin ilmu. Andre memang lebih banyak bercerita tentang peran seni rupa di berbagai bidang industri kreatif.
Kemudian Pemateri Ketiga Dian Kencana menyoroti tentang bagaimana membuat brainstorming meningkatkan daya tarik pendidikan seni rupa FPSD UPI agar lebih banyak diminati calon mahasiswa. Dian memberikan trik-trik yang baik dilakukan oleh departemen itu bagaimana supaya pendidikan seni rupa UPI diminati masyarakat. Dian memang lulusan seni rupa tapi dia juga sempat mengambil Magister di bidang Manajemen.
Adapun Ahmad Nizar, lebih membatasi diri bagaimana bisa mengentrepreneur diri dalam bidang pendidikan seni rupa di industri kreatif. Nizar berharap sudah saatnya kita mampu mengolah karya seni rupa menjadi bidang kreatif, baik di bidang kerajinan (kraff) maupun industi kreatif.
Disamping itu dalam zoominar ini, Ketua Alumni Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (AHIMSA) FPSD UPI, Dr. Andang Iskandar juga memberikan gagasannya bagaimana agar alumni bisa diberdayakan, alumni mau mendekatkan diri ke departemen seni rupa agar bisa kerjasama secara sinergis dan menguntungkan.
Kemudian Aming De Rachman juga banyak memberikan input positif tentang peran alumni. Aming banyak bercerita tentang kiprah dia di kebudayaan dan kesenian. Lalu Rudi Setiadharma (Kang Ude) juga sama banyak memberikan masukan terkait gawe rukun alumni dan almamaternya termasuk bagiaimana meningkatkan peran seni rupa di masa depan.
Tak ketinggalan alumni muda pun seperti Yopi Yohana, Mita Karwita, Nara Witaraga juga Deni Wahyu mereka juga banyak memberi masukan-masukan yang berguna.
Di sisi terakhir ada masukan lagi dari dosen senior FPSD UPI Dr. Tri Karyono dan dia pun sangat bersyukur degan adanya webinar ini.
Tatarjabar.com
September 23, 2021
CB Blogger
IndonesiaKata Warli, dalam acara tersebut para alumni bisa berpartisipasi memberikan dukungan pengembangan akademik dan non akademik.
Para alumni bisa menjadi inspirator bagi para mahasiswa, adik-adik angkatannya. “Maka kami undang beberapa para alumni yang menjadi praktisi seni atau seniman untuk hadir di dalam kelas-kelas kuliah, menjadi Dosen Tamu. Misalnya orang yang menjadi ahli dalam praktisi budaya mereka saya undang dalam kelas-kelas seni murni, contohnya pada mata kuliah Filsafat Seni“.
Para alumni juga bisa berpartisipasi secara non akademis menjadi mentor atau berbagi pengalaman dengan mahasiswa tentang kepakaran praktisi di lapangan. Bercerita tentang industri dan pengalamannya dalam entrepreneur, dalam bidang wirausaha seni.
“Selain itu pengalaman-pengalaman di dalam pengembangan profesionalisme, di dunia seni rupa maupun multi disiplin ilmu seperti Kang Erwan Suryanegara dia sempat menjadi Ketua Prodi Desain Komunikasi Visual di salah satu universitas di Palembang. Tetapi ternyata dia lebih tergerak untuk konsen di bidang kebudayaan. Itu menurut saya menarik karena bermafaat bagi alumni yang lain dan mahasiswa yang kita undang biar dia punya pengalaman. Bahkan sebenarnya hal ini sudah lama berlangsung termasuk di masa pandemi ini, dengan sistem daring contohnya Yoyo Yogasmana (Humas Cipta Gelar Kasepuhan Banten Selatan) yang juga alumni FPSD UPI itu pernah diundang menjadi pembicara, dosen tamu praktisi. Juga Anton Susanto salah satu pengelola Galeri Popo Iskandar, diberi ruang untuk memberi masukan dalam bidang manajemen seni atau dalam filsafat seni. Intinya kami sangat wellcome terutama bagi alumni yang sukses yang ingin mengabdikan ilmunya buat departemen kami. Saya juga bersyukur karena webinar ini dihadiri alumni-alumni muda sampai yang senior. Peserta yang hadir pun ratusan, selain itu ada yang noong di youtube. Kami sediakan kuota 500 hanya ada kendala teknis,“ jelas Warli.
Adapun tujuan pokok dari webinar ini, kata Warli membangun kerjasama yang sinergis anatara alumni dengan Departemen Seni Rupa UPI yang saling menguntungkan. Yang kedua, pihaknya dapat mengumpulkan database alumni yang tersebar di seluruh Nusantara hingga ke Perancis. “Kami berharap ada kerjasama antara FPSD dengan para alumni. Itu harapan kami diadakannya webinar tadi,“ ujar Warli.
Pembahasan Tema-Tema Tanpa Disadari Ada Benang Merahnya
Keynote Speaker, Dekan FPSD UPI Dr. Zakarias, memberikan paparan materi tentang Paradigma pendidikan seni rupa di masa depan. Lalu, Pemateri Pertama Dr. Tubagus Andre Sukmana (Tubagus Sukmana), sebagai pamong madya juga penggagas peran birokrasi di dalam seni rupa lebih banyak memberikan paparan bahwa peluang profesi lulusan pendidikan seni rupa itu tidak melulu menjadi seorang seniman tetapi banyak bidang lain yang sejatinya bisa digarap.
Artinya apa yang disampaikan Dekan tentang paradigma pendidikan seni rupa di masa depan, didukung oleh materi yang memaparkan bahwa alumni pendidikan seni rupa itu harus paham tentang birokrasi supaya bisa masuk ke dalam berbagai disiplin ilmu. Andre memang lebih banyak bercerita tentang peran seni rupa di berbagai bidang industri kreatif.
Begitu pula pemateri ketiga, Erwan Suryanegara yang banyak menyampaikan gagasannya tentang peran Seni rupa di multi disiplin Ilmu, artinya seni rupa itu bisa diberbagai bidang, itu yang dia tegaskan. Kemudian Erwan juga memberikan masukan terkait bagaimana berkesenian itu bermanfaat bagi masyarakat. Menjadi seorang seniman atau seorang perupa itu alangkah baiknya mengangkat tema-tema tentang kebudayaan nasional, jatidiri bangsa supaya kita bisa berbicara di kancah internasional.
Kemudian Pemateri Ketiga Dian Kencana menyoroti tentang bagaimana membuat brainstorming meningkatkan daya tarik pendidikan seni rupa FPSD UPI agar lebih banyak diminati calon mahasiswa. Dian memberikan trik-trik yang baik dilakukan oleh departemen itu bagaimana supaya pendidikan seni rupa UPI diminati masyarakat. Dian memang lulusan seni rupa tapi dia juga sempat mengambil Magister di bidang Manajemen.
Adapun Ahmad Nizar, lebih membatasi diri bagaimana bisa mengentrepreneur diri dalam bidang pendidikan seni rupa di industri kreatif. Nizar berharap sudah saatnya kita mampu mengolah karya seni rupa menjadi bidang kreatif, baik di bidang kerajinan (kraff) maupun industi kreatif.
Disamping itu dalam zoominar ini, Ketua Alumni Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (AHIMSA) FPSD UPI, Dr. Andang Iskandar juga memberikan gagasannya bagaimana agar alumni bisa diberdayakan, alumni mau mendekatkan diri ke departemen seni rupa agar bisa kerjasama secara sinergis dan menguntungkan.
Kemudian Aming De Rachman juga banyak memberikan input positif tentang peran alumni. Aming banyak bercerita tentang kiprah dia di kebudayaan dan kesenian. Lalu Rudi Setiadharma (Kang Ude) juga sama banyak memberikan masukan terkait gawe rukun alumni dan almamaternya termasuk bagiaimana meningkatkan peran seni rupa di masa depan.
Tak ketinggalan alumni muda pun seperti Yopi Yohana, Mita Karwita, Nara Witaraga juga Deni Wahyu mereka juga banyak memberi masukan-masukan yang berguna.
Di sisi terakhir ada masukan lagi dari dosen senior FPSD UPI Dr. Tri Karyono dan dia pun sangat bersyukur degan adanya webinar ini.
“Saya pribadi sebagai Ketua Pelaksana sekaligus Sekretaris di FPSD UPI sangat berterima kasih atas dukungan Ketua Departemen kami Dr. Taswadi M.Sn, juga disupport oleh Dekan kami Dr. Zakarias, tanpa dukungan semua pihak kami tak akan bisa terlaksana. Ada beberapa hal yang menarik dari webinar ini yaitu adanya sinergitas materi dari para pembicara yang sangat berguna juga kerja guyub panitia serta ternyata meskipun dalam webinar, dalam dunia maya, tapi kami bisa bersilaturahmi dengan baik,“ kata Warli kelihatan gembira sekali.
Selanjutnya kata Warli, kalau gayung bersambut dari para alumni tentunya pihaknya akan terus mengadakan lagi webinar dengan materi yang berbeda atau dipadukan dengan kegiatan seperti seminar.
“Tapi para senior malah lebih menginginkan acara secara luring, tatap muka langsung, kerena katanya lebih guyub dan asyik dibanding di dunya maya. Tapi berhubung masih pandemi dan aturan pemerintah mewajibkan seperti itu, juga pemimpin kami menghimbau kami belum boleh nengadakan kegiatan secara luring (luar jaringan/offline/tatap muka) ya terpaksa demi keamanan dilakukan secara daring (dengan jaringan/online).
Tapi kata Warli, “Intinya saya sangat besyukur dan bahagia webinar ini diikuti oleh angkatan muda dan tua. Dari mulai jam 08 pagi s/d 16.00 dengan semangat terus diikuti peserta termasuk Bu Dr. Ariesa Pandanwangi, alummi FPSD UPI yang sekarang jadi dosen di Maranatha,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Selanjutnya kata Warli, kalau gayung bersambut dari para alumni tentunya pihaknya akan terus mengadakan lagi webinar dengan materi yang berbeda atau dipadukan dengan kegiatan seperti seminar.
“Tapi para senior malah lebih menginginkan acara secara luring, tatap muka langsung, kerena katanya lebih guyub dan asyik dibanding di dunya maya. Tapi berhubung masih pandemi dan aturan pemerintah mewajibkan seperti itu, juga pemimpin kami menghimbau kami belum boleh nengadakan kegiatan secara luring (luar jaringan/offline/tatap muka) ya terpaksa demi keamanan dilakukan secara daring (dengan jaringan/online).
Tapi kata Warli, “Intinya saya sangat besyukur dan bahagia webinar ini diikuti oleh angkatan muda dan tua. Dari mulai jam 08 pagi s/d 16.00 dengan semangat terus diikuti peserta termasuk Bu Dr. Ariesa Pandanwangi, alummi FPSD UPI yang sekarang jadi dosen di Maranatha,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Peluang Pendidikan Seni Rupa dalam Bidang Indsutri Kreatif di Era Teknologi Pasca Pandemi
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, September 23, 2021
Kegiatan Rapat terbatas pada saat menentukan tema dengan para Alumni sebagai pemateri bersama Ketua Panitia Pelaksana dan Panitia. |
Adalah tema zoominar Program Alumni dan Eksekutif Gathering yang digelar Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Bandung , Rabu (15/9/2021).
Tampil dalam acara tersebut, Dr. Zakarias S Soeteja, M.S., Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebagai Pembicara Kunci (keynote speaker). Juga para Pembicara (speakers) seperti, Drs. Tubagus Sukmana, M.I.Kom. Alumni FPSD IKIP Bandung/UPI Angkatan 82 (lulus 87). Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Mercubuana ini banyak punya pengalaman selain jadi guru kesenian SMA di Jakarta juga sempat menjadi Kepala Galeri Nasional Indonesia dan terakhir jadi Pamong Budaya Ahli Madya, Kepala Pokja Media Baru dan Arsip pada Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, Kemendikbudristek. Tubagus Sukmana juga menjabat sebagai Ketua Alumni FPSD UPI.
Seterusnya, Dr. A. Erwan Suryanegara, M.Sn., Alumni FPSD UPI Angkatan 85 (lulus 90), melanjutkan ke Program Magister (S2) FSRD ITB (lulus 2014) dan Program Doktoral (S3) FSRD ITB (lulus 2018). Lelaki kelahiran Pelembang 16 Oktober 1962 ini multi talenta, selain aktivis kebudayaan juga sempat jadi Kaprodi (Ketua Jurusan) dan jadi salah satu perintis Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang ((2008-2014). Dia juga menjadi Ketua Yayasan Kebudayaan Pandi Pulo (2009 - sekarang). Selain penulis syair, peneliti, dia juga penggagas Monumen Kapal Sriwijaya, sebagai ikon Bumi Sriwijaya dan Jalur Rempah Nusantara. Selain itu dia juga Pembina Dewan Kesenian Palembang.
Ketiga, Dian Kencana, M.Pd., M.M., Alumni FPSD IKIP/UPI Bandung Angkatan 89 (lulus1995), lalu melanjutkan di Kurikulum dan kuliah Magister di bidang Manajemen IPWI Jakarta dan sekarang sedang melanjutkan ke S3 Prodi Seni di Pasca Sarjana UPI.
Dian banyak bekerja di entrepreneur di bidang industri dan menjadi salah satu pimpinan sanggar gambar di Purwakarta serta sempat menjadi Dewan Pendidikan Purwakarta (2004-2009), dia juga aktif menjadi dosen termasuk ada kemungkinan terakhir ini menjadi dosen di Fakultas Industri Kreatif di Telkom University.
Serta Pembicara keempat, Drs. Ahmad Nizar, M.Si, Lulusan FPSD IKIP/UPI Bandung kelahiran Purwakarta 28 Juli 1966 ini sempat menjadi salah satu kepala UMKM Dinas Koperasi Perdagangan dan Industri PWKT juga seorang kriyawan dan penggiat seni di Purwakarta.
Acara ini dipandu oleh dua orang Mederator yang juga alumni FPSD UPI yaitu Warli Haryana, M.Pd.,(Kini menjabat dosen dan Sekretaris Departemen Pendidikan Seni Rupa, FPSD UPI), dan Zakiah Pawitan, S.Ds., M.Ds., Dosen Pendidikan Seni Rupa, FPSD UPI.
Warli Haryana yang sekaligus menjadi Ketua Pelaksana, merasa perlu mengadakan acara tersebut untuk memupuk peran penting alumni dalam membantu pengembangan lembaga perguruan tinggi terutama Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI.
Warli Haryana, S.Pd., M.Pd. Selaku Ketua Pelaksana saat memberikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Webinar Program Alumni dan Executive Gathering. |
“Saya menggagas ide dasar ini salah satu tujuannya kami ingin merangkul para alumni untuk memberi masukan kepada departemen. Kami hadirkan para alumni yang sukses sebagai pembicara agar memberikan masukan-masukan kepada kami, diantaranya ada yang dari Kemendikbud, ada juga dari bidang UMKM industri kreatif, ada tokoh kebudayaan Palembang beliau juga sebagai ketua yayasan. Intinya kami berikan ruang kepada para alumni untuk turut andil membesarkan nama kampus UPI khususnya Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD),“ demikian jelas Warli.
Kata Warli, dalam acara tersebut para alumni bisa berpartisipasi memberikan dukungan pengembangan akademik dan non akademik.
Para alumni bisa menjadi inspirator bagi para mahasiswa, adik-adik angkatannya. “Maka kami undang beberapa para alumni yang menjadi praktisi seni atau seniman untuk hadir di dalam kelas-kelas kuliah, menjadi Dosen Tamu. Misalnya orang yang menjadi ahli dalam praktisi budaya mereka saya undang dalam kelas-kelas seni murni, contohnya pada mata kuliah Filsafat Seni“.
Para alumni juga bisa berpartisipasi secara non akademis menjadi mentor atau berbagi pengalaman dengan mahasiswa tentang kepakaran praktisi di lapangan. Bercerita tentang industri dan pengalamannya dalam entrepreneur, dalam bidang wirausaha seni.
“Selain itu pengalaman-pengalaman di dalam pengembangan profesionalisme, di dunia seni rupa maupun multi disiplin ilmu seperti Kang Erwan Suryanegara dia sempat menjadi Ketua Prodi Desain Komunikasi Visual di salah satu universitas di Palembang. Tetapi ternyata dia lebih tergerak untuk konsen di bidang kebudayaan. Itu menurut saya menarik karena bermafaat bagi alumni yang lain dan mahasiswa yang kita undang biar dia punya pengalaman. Bahkan sebenarnya hal ini sudah lama berlangsung termasuk di masa pandemi ini, dengan sistem daring contohnya Yoyo Yogasmana (Humas Cipta Gelar Kasepuhan Banten Selatan) yang juga alumni FPSD UPI itu pernah diundang menjadi pembicara, dosen tamu praktisi. Juga Anton Susanto salah satu pengelola Galeri Popo Iskandar, diberi ruang untuk memberi masukan dalam bidang manajemen seni atau dalam filsafat seni. Intinya kami sangat wellcome terutama bagi alumni yang sukses yang ingin mengabdikan ilmunya buat departemen kami. Saya juga bersyukur karena webinar ini dihadiri alumni-alumni muda sampai yang senior. Peserta yang hadir pun ratusan, selain itu ada yang noong di youtube. Kami sediakan kuota 500 hanya ada kendala teknis,“ jelas Warli.
Adapun tujuan pokok dari webinar ini, kata Warli membangun kerjasama yang sinergis anatara alumni dengan Departemen Seni Rupa UPI yang saling menguntungkan. Yang kedua, pihaknya dapat mengumpulkan database alumni yang tersebar di seluruh Nusantara hingga ke Perancis. “Kami berharap ada kerjasama antara FPSD dengan para alumni. Itu harapan kami diadakannya webinar tadi,“ ujar Warli.
Pembahasan Tema-Tema Tanpa Disadari Ada Benang Merahnya
Keynote Speaker, Dekan FPSD UPI Dr. Zakarias, memberikan paparan materi tentang Paradigma pendidikan seni rupa di masa depan. Lalu, Pemateri Pertama Dr. Tubagus Andre Sukmana (Tubagus Sukmana), sebagai pamong madya juga penggagas peran birokrasi di dalam seni rupa lebih banyak memberikan paparan bahwa peluang profesi lulusan pendidikan seni rupa itu tidak melulu menjadi seorang seniman tetapi banyak bidang lain yang sejatinya bisa digarap.
Artinya apa yang disampaikan Dekan tentang paradigma pendidikan seni rupa di masa depan, didukung oleh materi yang memaparkan bahwa alumni pendidikan seni rupa itu harus paham tentang birokrasi supaya bisa masuk ke dalam berbagai disiplin ilmu. Andre memang lebih banyak bercerita tentang peran seni rupa di berbagai bidang industri kreatif.
Kemudian Pemateri Ketiga Dian Kencana menyoroti tentang bagaimana membuat brainstorming meningkatkan daya tarik pendidikan seni rupa FPSD UPI agar lebih banyak diminati calon mahasiswa. Dian memberikan trik-trik yang baik dilakukan oleh departemen itu bagaimana supaya pendidikan seni rupa UPI diminati masyarakat. Dian memang lulusan seni rupa tapi dia juga sempat mengambil Magister di bidang Manajemen.
Adapun Ahmad Nizar, lebih membatasi diri bagaimana bisa mengentrepreneur diri dalam bidang pendidikan seni rupa di industri kreatif. Nizar berharap sudah saatnya kita mampu mengolah karya seni rupa menjadi bidang kreatif, baik di bidang kerajinan (kraff) maupun industi kreatif.
Disamping itu dalam zoominar ini, Ketua Alumni Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (AHIMSA) FPSD UPI, Dr. Andang Iskandar juga memberikan gagasannya bagaimana agar alumni bisa diberdayakan, alumni mau mendekatkan diri ke departemen seni rupa agar bisa kerjasama secara sinergis dan menguntungkan.
Kemudian Aming De Rachman juga banyak memberikan input positif tentang peran alumni. Aming banyak bercerita tentang kiprah dia di kebudayaan dan kesenian. Lalu Rudi Setiadharma (Kang Ude) juga sama banyak memberikan masukan terkait gawe rukun alumni dan almamaternya termasuk bagiaimana meningkatkan peran seni rupa di masa depan.
Tak ketinggalan alumni muda pun seperti Yopi Yohana, Mita Karwita, Nara Witaraga juga Deni Wahyu mereka juga banyak memberi masukan-masukan yang berguna.
Di sisi terakhir ada masukan lagi dari dosen senior FPSD UPI Dr. Tri Karyono dan dia pun sangat bersyukur degan adanya webinar ini.
Kata Warli, dalam acara tersebut para alumni bisa berpartisipasi memberikan dukungan pengembangan akademik dan non akademik.
Para alumni bisa menjadi inspirator bagi para mahasiswa, adik-adik angkatannya. “Maka kami undang beberapa para alumni yang menjadi praktisi seni atau seniman untuk hadir di dalam kelas-kelas kuliah, menjadi Dosen Tamu. Misalnya orang yang menjadi ahli dalam praktisi budaya mereka saya undang dalam kelas-kelas seni murni, contohnya pada mata kuliah Filsafat Seni“.
Para alumni juga bisa berpartisipasi secara non akademis menjadi mentor atau berbagi pengalaman dengan mahasiswa tentang kepakaran praktisi di lapangan. Bercerita tentang industri dan pengalamannya dalam entrepreneur, dalam bidang wirausaha seni.
“Selain itu pengalaman-pengalaman di dalam pengembangan profesionalisme, di dunia seni rupa maupun multi disiplin ilmu seperti Kang Erwan Suryanegara dia sempat menjadi Ketua Prodi Desain Komunikasi Visual di salah satu universitas di Palembang. Tetapi ternyata dia lebih tergerak untuk konsen di bidang kebudayaan. Itu menurut saya menarik karena bermafaat bagi alumni yang lain dan mahasiswa yang kita undang biar dia punya pengalaman. Bahkan sebenarnya hal ini sudah lama berlangsung termasuk di masa pandemi ini, dengan sistem daring contohnya Yoyo Yogasmana (Humas Cipta Gelar Kasepuhan Banten Selatan) yang juga alumni FPSD UPI itu pernah diundang menjadi pembicara, dosen tamu praktisi. Juga Anton Susanto salah satu pengelola Galeri Popo Iskandar, diberi ruang untuk memberi masukan dalam bidang manajemen seni atau dalam filsafat seni. Intinya kami sangat wellcome terutama bagi alumni yang sukses yang ingin mengabdikan ilmunya buat departemen kami. Saya juga bersyukur karena webinar ini dihadiri alumni-alumni muda sampai yang senior. Peserta yang hadir pun ratusan, selain itu ada yang noong di youtube. Kami sediakan kuota 500 hanya ada kendala teknis,“ jelas Warli.
Adapun tujuan pokok dari webinar ini, kata Warli membangun kerjasama yang sinergis anatara alumni dengan Departemen Seni Rupa UPI yang saling menguntungkan. Yang kedua, pihaknya dapat mengumpulkan database alumni yang tersebar di seluruh Nusantara hingga ke Perancis. “Kami berharap ada kerjasama antara FPSD dengan para alumni. Itu harapan kami diadakannya webinar tadi,“ ujar Warli.
Pembahasan Tema-Tema Tanpa Disadari Ada Benang Merahnya
Keynote Speaker, Dekan FPSD UPI Dr. Zakarias, memberikan paparan materi tentang Paradigma pendidikan seni rupa di masa depan. Lalu, Pemateri Pertama Dr. Tubagus Andre Sukmana (Tubagus Sukmana), sebagai pamong madya juga penggagas peran birokrasi di dalam seni rupa lebih banyak memberikan paparan bahwa peluang profesi lulusan pendidikan seni rupa itu tidak melulu menjadi seorang seniman tetapi banyak bidang lain yang sejatinya bisa digarap.
Artinya apa yang disampaikan Dekan tentang paradigma pendidikan seni rupa di masa depan, didukung oleh materi yang memaparkan bahwa alumni pendidikan seni rupa itu harus paham tentang birokrasi supaya bisa masuk ke dalam berbagai disiplin ilmu. Andre memang lebih banyak bercerita tentang peran seni rupa di berbagai bidang industri kreatif.
Begitu pula pemateri ketiga, Erwan Suryanegara yang banyak menyampaikan gagasannya tentang peran Seni rupa di multi disiplin Ilmu, artinya seni rupa itu bisa diberbagai bidang, itu yang dia tegaskan. Kemudian Erwan juga memberikan masukan terkait bagaimana berkesenian itu bermanfaat bagi masyarakat. Menjadi seorang seniman atau seorang perupa itu alangkah baiknya mengangkat tema-tema tentang kebudayaan nasional, jatidiri bangsa supaya kita bisa berbicara di kancah internasional.
Kemudian Pemateri Ketiga Dian Kencana menyoroti tentang bagaimana membuat brainstorming meningkatkan daya tarik pendidikan seni rupa FPSD UPI agar lebih banyak diminati calon mahasiswa. Dian memberikan trik-trik yang baik dilakukan oleh departemen itu bagaimana supaya pendidikan seni rupa UPI diminati masyarakat. Dian memang lulusan seni rupa tapi dia juga sempat mengambil Magister di bidang Manajemen.
Adapun Ahmad Nizar, lebih membatasi diri bagaimana bisa mengentrepreneur diri dalam bidang pendidikan seni rupa di industri kreatif. Nizar berharap sudah saatnya kita mampu mengolah karya seni rupa menjadi bidang kreatif, baik di bidang kerajinan (kraff) maupun industi kreatif.
Disamping itu dalam zoominar ini, Ketua Alumni Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (AHIMSA) FPSD UPI, Dr. Andang Iskandar juga memberikan gagasannya bagaimana agar alumni bisa diberdayakan, alumni mau mendekatkan diri ke departemen seni rupa agar bisa kerjasama secara sinergis dan menguntungkan.
Kemudian Aming De Rachman juga banyak memberikan input positif tentang peran alumni. Aming banyak bercerita tentang kiprah dia di kebudayaan dan kesenian. Lalu Rudi Setiadharma (Kang Ude) juga sama banyak memberikan masukan terkait gawe rukun alumni dan almamaternya termasuk bagiaimana meningkatkan peran seni rupa di masa depan.
Tak ketinggalan alumni muda pun seperti Yopi Yohana, Mita Karwita, Nara Witaraga juga Deni Wahyu mereka juga banyak memberi masukan-masukan yang berguna.
Di sisi terakhir ada masukan lagi dari dosen senior FPSD UPI Dr. Tri Karyono dan dia pun sangat bersyukur degan adanya webinar ini.
“Saya pribadi sebagai Ketua Pelaksana sekaligus Sekretaris di FPSD UPI sangat berterima kasih atas dukungan Ketua Departemen kami Dr. Taswadi M.Sn, juga disupport oleh Dekan kami Dr. Zakarias, tanpa dukungan semua pihak kami tak akan bisa terlaksana. Ada beberapa hal yang menarik dari webinar ini yaitu adanya sinergitas materi dari para pembicara yang sangat berguna juga kerja guyub panitia serta ternyata meskipun dalam webinar, dalam dunia maya, tapi kami bisa bersilaturahmi dengan baik,“ kata Warli kelihatan gembira sekali.
Selanjutnya kata Warli, kalau gayung bersambut dari para alumni tentunya pihaknya akan terus mengadakan lagi webinar dengan materi yang berbeda atau dipadukan dengan kegiatan seperti seminar.
“Tapi para senior malah lebih menginginkan acara secara luring, tatap muka langsung, kerena katanya lebih guyub dan asyik dibanding di dunya maya. Tapi berhubung masih pandemi dan aturan pemerintah mewajibkan seperti itu, juga pemimpin kami menghimbau kami belum boleh nengadakan kegiatan secara luring (luar jaringan/offline/tatap muka) ya terpaksa demi keamanan dilakukan secara daring (dengan jaringan/online).
Tapi kata Warli, “Intinya saya sangat besyukur dan bahagia webinar ini diikuti oleh angkatan muda dan tua. Dari mulai jam 08 pagi s/d 16.00 dengan semangat terus diikuti peserta termasuk Bu Dr. Ariesa Pandanwangi, alummi FPSD UPI yang sekarang jadi dosen di Maranatha,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Selanjutnya kata Warli, kalau gayung bersambut dari para alumni tentunya pihaknya akan terus mengadakan lagi webinar dengan materi yang berbeda atau dipadukan dengan kegiatan seperti seminar.
“Tapi para senior malah lebih menginginkan acara secara luring, tatap muka langsung, kerena katanya lebih guyub dan asyik dibanding di dunya maya. Tapi berhubung masih pandemi dan aturan pemerintah mewajibkan seperti itu, juga pemimpin kami menghimbau kami belum boleh nengadakan kegiatan secara luring (luar jaringan/offline/tatap muka) ya terpaksa demi keamanan dilakukan secara daring (dengan jaringan/online).
Tapi kata Warli, “Intinya saya sangat besyukur dan bahagia webinar ini diikuti oleh angkatan muda dan tua. Dari mulai jam 08 pagi s/d 16.00 dengan semangat terus diikuti peserta termasuk Bu Dr. Ariesa Pandanwangi, alummi FPSD UPI yang sekarang jadi dosen di Maranatha,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Terima kasih tatarjabar.com semoga membawa manfaat dalam perkembangan pendidikan seni rupa khususnya dan bidang seni lainnya.
ReplyDeleteAcara dan liputannya keren abizzz.... Selamat dan Sukses...👍🏻👍🏻👍🏻✊✊✊
ReplyDelete