Tuesday, October 5, 2021
Rektor ISBI Prof. Een Herdiani bersama Prof. Arthur S. Nalan(kanan) dan Iip Sarif (kiri) sedang memberi keterangaan pers (Foto Asep GP) |
Dalam momentum Dies Natalis ke-53 (1968-2021) yang bertajuk “ISBI Bandung Bangkit, Membumi Untuk Pertiwi”, ISBI Bandung bertekad untuk bangkit dari keterpurukan di masa pandemi dengan berprestasi kembali dan menciptakan inovasi-inovasi baru di masa pandemi serta terus berkarya mengembangkan kreativitas seni dan budaya, membumi untuk pertiwi. ISBI Bandung pun akan tetap bersahaja, memegang teguh nilai-nilai tradisi dan berperan aktif untuk masyarakat.
Adapun dalam kegiatan milangkala tahun ini, ISBI akan menggelar acara hampir sebulan penuh dari mulai Oktober 2012 (malah sebelumnya sudah melangsungkan “ International Cultural Arts Space/ ICAS), Pasca Sarjana ISBI Bandung, 20-24 September), yang berlangsung secara hybrid (Luring/luar jaringan/offline dan Daring/dalam jaringan/online) baik itu di luar/di kampus ISBI Bandung. Jl. Buahbatu No. 212 Bandung dengan mematuhi prokes (protokol kesehatan) yang ketat.
Rangkaian acaranya dibuka dengan Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis 53 ISBI Bandung (Rabu, 6 Oktober 2021). Dalam acara ini ada peluncuran dan serah terima simbolis Buku Ethnoscape: 10 Objek Pemajuan Kebudayaan hasil tulisan para seniman dan dosen ISBI Bandung.
Bandung Dance Festival (BDF #6). FSP ISBI Bandung “Tubuh dan Dimensi” (daring, 7-8 Oktober 2021). Rangkaian acaranya: Lomba Penulisan Artikel Ilmiah, Diskusi Interaktif Budayawan & Seniman, dilanjutkan Orasi Budaya Rektor ISBI Bandung, Prof. Dr. Een Hediani, S.Sen., M.Hum dan Dr. FX. Widaryanto, lalu ditutup oleh Pertunjukan Tari, video karya-karya tari baru menyikapi alih media yang akan dihadiri oleh para seniman mancanagara seperti Ari Rudenko (USA) dan Naoko Matsuda( Jepang).
Pertunjukan Karya Unggulan, Pasca Sarjana ISBI Bandung (11 Oktober 2021).
Vaksinasi Covid-19 Massal (14-15 Oktober 2021) untuk 3000 mahasiswa dan masyarakat umum. Vaksinasi C-19 dosis pertama yang akan dilaksanakan di Kampus ISBI ini adalah hasil kerja sama ISBI Bandung dan Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) III/ Siliwangi serta Rumah Sakit Sariningsih Bandung.
Pengangkatan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen Sebagai Profesor: Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum bidang ilmu Sejarah Tari (16 Oktober 2021). Prof. Een akan berorasi ilmiah “Tubuh Penari Sebagai Aset dan Artefak Kultural”.
Pameran Seni Rupa FSRD ISBI Bandung, Thee Huis Galerry-Dago, Taman Budaya Jawa Barat (17- 22 Oktober 2021). Jabar Art Heritage Expo (JAHE) #2 yang bertajuk “Heritage of Native Jabar Exhibition (Honje): Legacy” ini, akan memamerkan 40 karya anyar para mahasiswa, alumni dan dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISBI Bandung.
Festival Seni Pertunjukan Rakyat, FSP ISBI Bandung (18 Oktober 2021). Pertunjukan seni rakyat “Sari Awi nu Bihari, Beuki Nyari di Kiwari” ini akan menampilkan Kesenian Awi/bamboo Songah (Sumedang), Bangkong Reang (Ciwidey Bandung), Badeng (Garut), Arak-arakan (Bogor), Angklung Cipatujah (Tasikmalaya), serta Musik Bambu Cigawiran (Selaawi Garut) yang akan berlangsung di Selaawi Garut secara daring dan luring.
Festival Kesenian Indonesia (FKI) XI (20-25 Oktober 2021). Bertepatan dengan hari jadinya yang ke-53 ISBI Bandung juga jadi tuan rumah perhelatan akbar FKI XI yang bertajuk “INDONESIAN ART SPIRIT: Diversitas & Ekosistem Budaya”. Puncak acaranya akan digelar di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung serta melibatkan 9 perguruan tinggi seni di Indonesia dan seniman lokal/praktisi seni seperti Gamelan Sari Oneng Sumedang, Bajidor Karawang, Wayang Hihid Kota Bogor, dan Brai Kota Cirebon. Rangkaian festivalnya: pertunjukan seni, eksibisi virtual, dan seminar internasional dengan para pembicara Prof. Een Herdiani (Rektor ISBI), Prof. Arsenio Nicolas (Mahasarakham University, Thailand), Prof. Wayan Kun Adnyana (Rektor ISI Denpasar- Bali), Prof. Andrew N. Weintraub (Profesor of Music, University of Pittsburgh), Drs, Pim (W) Westerkamp (Curator of Southeast Asia National of World Cultures, Netherlands) Dr. Martinus Miroto (ISI Yogya), dan Prof. Kathy Foley (California University, Santa Cruz).
Festival Budaya Nusantara #4 : “Celebrating Diversity, Embracing Creativity”. Prodi Antropologi Budaya, FBM ISBI Bandung ( 27-28 Okotober 2021). Ruang-ruang virtual yang digelar diantaranya: "Resilience, And Creative Industry In The Post-Pandemic Covid-19”, menghadirkan pembicara dari Indonesia, Australia, dan Malaysia; Kolaborasi pertunjukan internasional Indonesia – Australia bersama Dwiki Darmawan (Indonesia), Efiq Ethnotik Gamelan (Australia), Jatiwangi Art Factory (JAF), Ensamble Tikorcco (USA-Indonesia); Kolaborasi pertunjukan Bandung – Melbourne dengan Herb Ert Feith Indonesia Engament Center Monash University Australia, Sharing Session dengan seniman dan pegiat seni di dalam dan luar negeri (Efiq Ethnotik Gamelan - Australia), JAF, Ensamble Tikoro (USA – Indonesia), Talk Show Entrepreneurship dan ekonomi kreatif kerja sama dengan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) dan NHIpreneur, Pameran Virtual Seni Budaya, dan Lomba Menulis Esay untuk siswa SMA, bertajuk “Perubahan Sosial, Ketahanan Budaya, dan Industri Kreatif di Indonesia Pasca Pandemi.”
Festival Film Budaya Nusantara # 3, “Ragam Budaya Film Indonesia”. Prodi televisi dan Film, FBM ISBI Bandung (29-31 Oktober 2021). Acara ini akan digelar secara luring dan daring di Gedung Kesenian Sunan Ambu Kampus ISBI Bandung. Tercatat lebih dari 250 judul karya film bertema Budaya Nusantara telah mendaftar untuk menyemarakan acara ini. Adapun kegiatannya meliputi: Pra Event – Damar Ardi (Produser Film); Kelas sinema menghadirkan pegiat perfilman seperti Anggi Frisca Aksa Bumi Langit/Director Indonesian Cinematography Society), Visinema, Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Pria Yudi Pamungkas; Film Safa Festival dengan judul “You N I” sutradara Fanny Chotimah ; Fitching Forum; dan Malam Panganugerahan dengan juri Yudi Datau (Cinematographer), Jason Iskandar (Sutradara/Founder Studio Antelope), R.Y. Adam Panji Purnama (Akademisi), Arfan Sabran (Dokumenteris), Wahyu Utami (Dokumenteris), Apip (Akademisi), Enok Wartika (Akademisi), Aditya Gumay (Produser), dan Fitria (Alumni FTV ISBI Bandung).
Rangkaian Dies Natalis ISBI Bandung ditutup (29 Oktober 2021) dengan acara talk show # TraDiSi Tasyakur Dies ISBI Bandung Refleksi 53 Tahun, bertajuk “Peran Kampus Seni Budaya Mewujudkan Jabar Juara Lahir Bathin” menampilkan para pembicara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Komisi X DPR RI, Rektor dan Senat ISBI Bandung sarta Moderator Dr. Mohamad Zaini Alif.
***
Dalam kesempatan konferensi pers yang berlangsung di Ruang Sidang Lt. 4 Gedung Rektorat ISBI Bandung, Jumat (1/10/2021) hadir Rektor ISBI Bandung Prof.Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum yang didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum, (Penanggung Jawab Dies 53 ISBI Bandung) dan Iip Sarif Hidayana, S.Sn., M.Sn (Ketua Pelaksana Dies ISBI ke -53 ). Hadir pula saat itu Dr. Supriatna Dekan FSRD ISBI Bandung dan para penanggung jawab acara.
Rektor ISBI Bandung dihadapan para wartawan menyatakaan rasa syukur dan bangganya karena di masa pandemi ISBI tetap eksis dan bangkit berkreasi dan berinovasi. Bahkan di dalam Dies Natalis tahun ini ISBI menggelar rangkaian acara satu bulan penuh.
Rektor ISBI Prof. Een Herdiani, dengan teknologi informasi ISBI tetap eksis, berkreasi, berinovasi di masa pandemi |
Dengan adanya pandemi pembelajaran dilakukan secara online dirasa lebih efektif walau ada kendala dalam hal praktik. “Kalau praktik yang bersifat individu seperti pelajaran Suling (seruling) masih bisa tapi kalau praktik Gamelan dan ensamble yang dimainkan berkelompok ini repot juga. Tapi Alhamdulillah ketika tantangan itu mumcul, dosen kita memutar otak agar pembelajaran-pembelajaran praktik bisa ditangkap secara baik oleh para mahasiswa. Yaitu dengan memanfaatkan teknologi. Ya, walau sentuhan-sentuhan rasa kurang tapi alhamdulillah berhasil bahkan ujian pun bisa lewat youtube dan ada hal-hal baru yang muncul yang tak terbayangkan di awal ketika mereka membuat karya-karya ujian,” begitu kata bu rektor
Rektor juga memaparkan capaian-capaian ISBI di tahun 2021, diantaranya ISBI Bandung mendapat Akreditasi Institusi dengan capaian Predikat Baik Sekali. Juga bertambahnya prodi yaitu Tari Sunda yang di tahun 2021 ini sedang dalam proses diharapkan 2022 sudah terakreditasi.
Di masa pandemi juga networking bisa terwujud hingga ke mancanagara. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi, dosen-dosen ISBI bisa mengajar hingga ke perguruan tinggi di luar negeri, tanpa pergi kesana, bisa dilakukan secara online.
Demikian juga dalam hal kerja sama dengan luar negeri yang sudah berjalan 2 tahun, di masa pandemi pun tetap berjalan menghasilkan pelatihan-pelatihan melalui tekologi bahkan hasil pelatihan-pelatihan dari ISBI Bandung sudah dipentaskan di berbagai Negara dan karena melihat hasil kegiatan seperti itu timbul gagasan dalam benak rektor ingin membuat festival jaipongan dunia.
Selain itu banyak dosen jadi nara sumber di berbagai konferensi internasional
Prestasi mahasiswa ISBI pun mendunia, dalam even-even internasional mengirimkan hasil pembuatan filmnya ke Jerman dan Belanda.
Prof. Arthur S. Nalan, berharap para inohong Jabar memudahkan jalan pengembangan lahan kampus 2 ISBI di Cikamuning KBB (Foto Asep GP) |
Bu Rektor juga melaporkan bahwa saat ini ISBI Bandung yang tiap tahun kebanjiran peminat calon mahasiswa butuh lahan luas sementara lahan ISBI di Cikamuning Bandung Barat masih proses sertifikat tapi tanahnya sudah rata (Bs. Sunda: dirarata/dilelemah) karena dilalui jalur KA Cepat. “Semoga di akhir tahun sertifikat sudah beres dan tahun depan sudah berdiri walau hanya satu bangunan,“ harapnya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum, pada kesempatan itu memaparkan sejarah berdirinya ISBI Bandung dari semenjak Kori (Konservatori Tari) taun 1968 yang menempati ruangan kecil di Gedung Merdeka, hingga ASTI Cabang ASTI Yogya (1971) dan berubah menjadi ASTI Bandung (76) dan tahun 1995 berubah lagi jadi STSI dan seiring dengan berkembangnya prodi-prodi baru, taun 2014 diresmikan Presiden SBY menjadi ISBI Bandung.
Dan Arthur pun mengakui dengan adanya perubahan dari STSI ke ISBI ini tantangannya makin berat, Sebab kalau ISBI ada Budayanya, budaya kan lebih luas dari seni.
Tapi Guru Besar ISBI Bandung, angkatan 78 dari jurusan Teater ini pun menyatakan rasa syukurnya di depan para wartawan, karena walau di masa pandemi ISBI bandung tetap bangkit dan bisa eksis dengan memanfaatkan teknologi hingga kiprahnya bisa tembus ke mancanagara.
Iip Syarif, Peran ISBI dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir Bathin di Bidang Budaya (Foto Asep GP) |
Bahkan kata Arthur, sekarang ISBI Bandung tengah menyiapkan program Doktoral (S3) dan dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan akbar Festival Kesenian Indonesia (FKI) XI.
Arthur pun tengah merencanakan pihak ISBI Bandung untuk bertemu dengan para Inohong Jawa Barat, Gubernur, dsb. “Semoga menjadi jalan keluar untuk pengembangan kawasan kampus 2 di Cikamuning KBB, “ harapnya pasti.
IIp Sarif Hidayana, S.Sn., M.Sn Ketua Pelaksana Dies ISBI ke-53 memaparkan rencana kerjanya secara gamblang pada wartawan. Bahwa dalam penyelenggaraan Dies Natalis tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pembeda yang paling substanstif, kata Iip, desain broadcastingnya. Karena sekarang regulasi protokoler penyelenggraan desainnya ketat tapi diopening nya dibuat bumpernya , kemudian ada juga solilokui, ada monolognya oleh Iman Soleh (Seniman - dosen ISBI) karena di sisi visual identias pertunjukan kita hadirkan.
“Jadi di sisi visualnya dibuka dengan refleksi narasi oleh aktor nasional Iman Soleh untuk memberi penajaman sejauh mana ISBI itu memberikan kontribusi kepada masyarakat. Kedua, dari visual lagu-lagu yang dihadirkan kita kemas secara videographinya dengan ilustrasi khas ISBI Bandung, misalnya di Hymne kita garap videographinya dengan ilustrasi bagaimana mengenalkan kembali Founding Father, pendiri lembaga ini. Ada mantan direktrur, ketua, mantan rektor yang sudah menjabat dan mendirikan lembaga ini,“ jelasnya.
Kemudian juga yang paling konkrit, ada penghargaan untuk purna bhakti dan 3000 vaksinasi Covid-19 untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Lalu, di akhir sesi ada Tasyakur Dies ISBI Bandung ke-53.
“Ini memang talk show yang baru dilaksanakan tahun ini dan narasumbernya melibatkan gubernur, rektor, ketua senat, dan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. Diharapkan nantinya ISBI dapat penilaian dan masukan dari pemerintah provinsi atas kiprahnya selama ini. Bagaimana peran ISBI Bandung sebagai lembaga akademik dalam konteks mewujudkan “Jabar Juara Lahir Bathin di Bidang Budaya”. Diharapkan dengan elaborasi antara pemerintah dan akademisi, ISBI ini ke depan punya akselerasi. Kita tadi dikatakan punya tanah untuk pengembangan lahan kampus di Bandung Barat, tapi tanpa ada dukungan dari pemerintah provinsi dan stakeholder yang lain mah akselerasinya tidak mungkin tercapai. Ini perlu kerjasama ekstra,“ tegasnya. (Asep GP)***
ISBI Bandung Bangkit, Membumi Untuk Pertiwi
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, October 5, 2021
Rektor ISBI Prof. Een Herdiani bersama Prof. Arthur S. Nalan(kanan) dan Iip Sarif (kiri) sedang memberi keterangaan pers (Foto Asep GP) |
Dalam momentum Dies Natalis ke-53 (1968-2021) yang bertajuk “ISBI Bandung Bangkit, Membumi Untuk Pertiwi”, ISBI Bandung bertekad untuk bangkit dari keterpurukan di masa pandemi dengan berprestasi kembali dan menciptakan inovasi-inovasi baru di masa pandemi serta terus berkarya mengembangkan kreativitas seni dan budaya, membumi untuk pertiwi. ISBI Bandung pun akan tetap bersahaja, memegang teguh nilai-nilai tradisi dan berperan aktif untuk masyarakat.
Adapun dalam kegiatan milangkala tahun ini, ISBI akan menggelar acara hampir sebulan penuh dari mulai Oktober 2012 (malah sebelumnya sudah melangsungkan “ International Cultural Arts Space/ ICAS), Pasca Sarjana ISBI Bandung, 20-24 September), yang berlangsung secara hybrid (Luring/luar jaringan/offline dan Daring/dalam jaringan/online) baik itu di luar/di kampus ISBI Bandung. Jl. Buahbatu No. 212 Bandung dengan mematuhi prokes (protokol kesehatan) yang ketat.
Rangkaian acaranya dibuka dengan Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis 53 ISBI Bandung (Rabu, 6 Oktober 2021). Dalam acara ini ada peluncuran dan serah terima simbolis Buku Ethnoscape: 10 Objek Pemajuan Kebudayaan hasil tulisan para seniman dan dosen ISBI Bandung.
Bandung Dance Festival (BDF #6). FSP ISBI Bandung “Tubuh dan Dimensi” (daring, 7-8 Oktober 2021). Rangkaian acaranya: Lomba Penulisan Artikel Ilmiah, Diskusi Interaktif Budayawan & Seniman, dilanjutkan Orasi Budaya Rektor ISBI Bandung, Prof. Dr. Een Hediani, S.Sen., M.Hum dan Dr. FX. Widaryanto, lalu ditutup oleh Pertunjukan Tari, video karya-karya tari baru menyikapi alih media yang akan dihadiri oleh para seniman mancanagara seperti Ari Rudenko (USA) dan Naoko Matsuda( Jepang).
Pertunjukan Karya Unggulan, Pasca Sarjana ISBI Bandung (11 Oktober 2021).
Vaksinasi Covid-19 Massal (14-15 Oktober 2021) untuk 3000 mahasiswa dan masyarakat umum. Vaksinasi C-19 dosis pertama yang akan dilaksanakan di Kampus ISBI ini adalah hasil kerja sama ISBI Bandung dan Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) III/ Siliwangi serta Rumah Sakit Sariningsih Bandung.
Pengangkatan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen Sebagai Profesor: Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum bidang ilmu Sejarah Tari (16 Oktober 2021). Prof. Een akan berorasi ilmiah “Tubuh Penari Sebagai Aset dan Artefak Kultural”.
Pameran Seni Rupa FSRD ISBI Bandung, Thee Huis Galerry-Dago, Taman Budaya Jawa Barat (17- 22 Oktober 2021). Jabar Art Heritage Expo (JAHE) #2 yang bertajuk “Heritage of Native Jabar Exhibition (Honje): Legacy” ini, akan memamerkan 40 karya anyar para mahasiswa, alumni dan dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISBI Bandung.
Festival Seni Pertunjukan Rakyat, FSP ISBI Bandung (18 Oktober 2021). Pertunjukan seni rakyat “Sari Awi nu Bihari, Beuki Nyari di Kiwari” ini akan menampilkan Kesenian Awi/bamboo Songah (Sumedang), Bangkong Reang (Ciwidey Bandung), Badeng (Garut), Arak-arakan (Bogor), Angklung Cipatujah (Tasikmalaya), serta Musik Bambu Cigawiran (Selaawi Garut) yang akan berlangsung di Selaawi Garut secara daring dan luring.
Festival Kesenian Indonesia (FKI) XI (20-25 Oktober 2021). Bertepatan dengan hari jadinya yang ke-53 ISBI Bandung juga jadi tuan rumah perhelatan akbar FKI XI yang bertajuk “INDONESIAN ART SPIRIT: Diversitas & Ekosistem Budaya”. Puncak acaranya akan digelar di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung serta melibatkan 9 perguruan tinggi seni di Indonesia dan seniman lokal/praktisi seni seperti Gamelan Sari Oneng Sumedang, Bajidor Karawang, Wayang Hihid Kota Bogor, dan Brai Kota Cirebon. Rangkaian festivalnya: pertunjukan seni, eksibisi virtual, dan seminar internasional dengan para pembicara Prof. Een Herdiani (Rektor ISBI), Prof. Arsenio Nicolas (Mahasarakham University, Thailand), Prof. Wayan Kun Adnyana (Rektor ISI Denpasar- Bali), Prof. Andrew N. Weintraub (Profesor of Music, University of Pittsburgh), Drs, Pim (W) Westerkamp (Curator of Southeast Asia National of World Cultures, Netherlands) Dr. Martinus Miroto (ISI Yogya), dan Prof. Kathy Foley (California University, Santa Cruz).
Festival Budaya Nusantara #4 : “Celebrating Diversity, Embracing Creativity”. Prodi Antropologi Budaya, FBM ISBI Bandung ( 27-28 Okotober 2021). Ruang-ruang virtual yang digelar diantaranya: "Resilience, And Creative Industry In The Post-Pandemic Covid-19”, menghadirkan pembicara dari Indonesia, Australia, dan Malaysia; Kolaborasi pertunjukan internasional Indonesia – Australia bersama Dwiki Darmawan (Indonesia), Efiq Ethnotik Gamelan (Australia), Jatiwangi Art Factory (JAF), Ensamble Tikorcco (USA-Indonesia); Kolaborasi pertunjukan Bandung – Melbourne dengan Herb Ert Feith Indonesia Engament Center Monash University Australia, Sharing Session dengan seniman dan pegiat seni di dalam dan luar negeri (Efiq Ethnotik Gamelan - Australia), JAF, Ensamble Tikoro (USA – Indonesia), Talk Show Entrepreneurship dan ekonomi kreatif kerja sama dengan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) dan NHIpreneur, Pameran Virtual Seni Budaya, dan Lomba Menulis Esay untuk siswa SMA, bertajuk “Perubahan Sosial, Ketahanan Budaya, dan Industri Kreatif di Indonesia Pasca Pandemi.”
Festival Film Budaya Nusantara # 3, “Ragam Budaya Film Indonesia”. Prodi televisi dan Film, FBM ISBI Bandung (29-31 Oktober 2021). Acara ini akan digelar secara luring dan daring di Gedung Kesenian Sunan Ambu Kampus ISBI Bandung. Tercatat lebih dari 250 judul karya film bertema Budaya Nusantara telah mendaftar untuk menyemarakan acara ini. Adapun kegiatannya meliputi: Pra Event – Damar Ardi (Produser Film); Kelas sinema menghadirkan pegiat perfilman seperti Anggi Frisca Aksa Bumi Langit/Director Indonesian Cinematography Society), Visinema, Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Pria Yudi Pamungkas; Film Safa Festival dengan judul “You N I” sutradara Fanny Chotimah ; Fitching Forum; dan Malam Panganugerahan dengan juri Yudi Datau (Cinematographer), Jason Iskandar (Sutradara/Founder Studio Antelope), R.Y. Adam Panji Purnama (Akademisi), Arfan Sabran (Dokumenteris), Wahyu Utami (Dokumenteris), Apip (Akademisi), Enok Wartika (Akademisi), Aditya Gumay (Produser), dan Fitria (Alumni FTV ISBI Bandung).
Rangkaian Dies Natalis ISBI Bandung ditutup (29 Oktober 2021) dengan acara talk show # TraDiSi Tasyakur Dies ISBI Bandung Refleksi 53 Tahun, bertajuk “Peran Kampus Seni Budaya Mewujudkan Jabar Juara Lahir Bathin” menampilkan para pembicara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Komisi X DPR RI, Rektor dan Senat ISBI Bandung sarta Moderator Dr. Mohamad Zaini Alif.
***
Dalam kesempatan konferensi pers yang berlangsung di Ruang Sidang Lt. 4 Gedung Rektorat ISBI Bandung, Jumat (1/10/2021) hadir Rektor ISBI Bandung Prof.Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum yang didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum, (Penanggung Jawab Dies 53 ISBI Bandung) dan Iip Sarif Hidayana, S.Sn., M.Sn (Ketua Pelaksana Dies ISBI ke -53 ). Hadir pula saat itu Dr. Supriatna Dekan FSRD ISBI Bandung dan para penanggung jawab acara.
Rektor ISBI Bandung dihadapan para wartawan menyatakaan rasa syukur dan bangganya karena di masa pandemi ISBI tetap eksis dan bangkit berkreasi dan berinovasi. Bahkan di dalam Dies Natalis tahun ini ISBI menggelar rangkaian acara satu bulan penuh.
Rektor ISBI Prof. Een Herdiani, dengan teknologi informasi ISBI tetap eksis, berkreasi, berinovasi di masa pandemi |
Dengan adanya pandemi pembelajaran dilakukan secara online dirasa lebih efektif walau ada kendala dalam hal praktik. “Kalau praktik yang bersifat individu seperti pelajaran Suling (seruling) masih bisa tapi kalau praktik Gamelan dan ensamble yang dimainkan berkelompok ini repot juga. Tapi Alhamdulillah ketika tantangan itu mumcul, dosen kita memutar otak agar pembelajaran-pembelajaran praktik bisa ditangkap secara baik oleh para mahasiswa. Yaitu dengan memanfaatkan teknologi. Ya, walau sentuhan-sentuhan rasa kurang tapi alhamdulillah berhasil bahkan ujian pun bisa lewat youtube dan ada hal-hal baru yang muncul yang tak terbayangkan di awal ketika mereka membuat karya-karya ujian,” begitu kata bu rektor
Rektor juga memaparkan capaian-capaian ISBI di tahun 2021, diantaranya ISBI Bandung mendapat Akreditasi Institusi dengan capaian Predikat Baik Sekali. Juga bertambahnya prodi yaitu Tari Sunda yang di tahun 2021 ini sedang dalam proses diharapkan 2022 sudah terakreditasi.
Di masa pandemi juga networking bisa terwujud hingga ke mancanagara. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi, dosen-dosen ISBI bisa mengajar hingga ke perguruan tinggi di luar negeri, tanpa pergi kesana, bisa dilakukan secara online.
Demikian juga dalam hal kerja sama dengan luar negeri yang sudah berjalan 2 tahun, di masa pandemi pun tetap berjalan menghasilkan pelatihan-pelatihan melalui tekologi bahkan hasil pelatihan-pelatihan dari ISBI Bandung sudah dipentaskan di berbagai Negara dan karena melihat hasil kegiatan seperti itu timbul gagasan dalam benak rektor ingin membuat festival jaipongan dunia.
Selain itu banyak dosen jadi nara sumber di berbagai konferensi internasional
Prestasi mahasiswa ISBI pun mendunia, dalam even-even internasional mengirimkan hasil pembuatan filmnya ke Jerman dan Belanda.
Prof. Arthur S. Nalan, berharap para inohong Jabar memudahkan jalan pengembangan lahan kampus 2 ISBI di Cikamuning KBB (Foto Asep GP) |
Bu Rektor juga melaporkan bahwa saat ini ISBI Bandung yang tiap tahun kebanjiran peminat calon mahasiswa butuh lahan luas sementara lahan ISBI di Cikamuning Bandung Barat masih proses sertifikat tapi tanahnya sudah rata (Bs. Sunda: dirarata/dilelemah) karena dilalui jalur KA Cepat. “Semoga di akhir tahun sertifikat sudah beres dan tahun depan sudah berdiri walau hanya satu bangunan,“ harapnya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum, pada kesempatan itu memaparkan sejarah berdirinya ISBI Bandung dari semenjak Kori (Konservatori Tari) taun 1968 yang menempati ruangan kecil di Gedung Merdeka, hingga ASTI Cabang ASTI Yogya (1971) dan berubah menjadi ASTI Bandung (76) dan tahun 1995 berubah lagi jadi STSI dan seiring dengan berkembangnya prodi-prodi baru, taun 2014 diresmikan Presiden SBY menjadi ISBI Bandung.
Dan Arthur pun mengakui dengan adanya perubahan dari STSI ke ISBI ini tantangannya makin berat, Sebab kalau ISBI ada Budayanya, budaya kan lebih luas dari seni.
Tapi Guru Besar ISBI Bandung, angkatan 78 dari jurusan Teater ini pun menyatakan rasa syukurnya di depan para wartawan, karena walau di masa pandemi ISBI bandung tetap bangkit dan bisa eksis dengan memanfaatkan teknologi hingga kiprahnya bisa tembus ke mancanagara.
Iip Syarif, Peran ISBI dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir Bathin di Bidang Budaya (Foto Asep GP) |
Bahkan kata Arthur, sekarang ISBI Bandung tengah menyiapkan program Doktoral (S3) dan dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan akbar Festival Kesenian Indonesia (FKI) XI.
Arthur pun tengah merencanakan pihak ISBI Bandung untuk bertemu dengan para Inohong Jawa Barat, Gubernur, dsb. “Semoga menjadi jalan keluar untuk pengembangan kawasan kampus 2 di Cikamuning KBB, “ harapnya pasti.
IIp Sarif Hidayana, S.Sn., M.Sn Ketua Pelaksana Dies ISBI ke-53 memaparkan rencana kerjanya secara gamblang pada wartawan. Bahwa dalam penyelenggaraan Dies Natalis tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pembeda yang paling substanstif, kata Iip, desain broadcastingnya. Karena sekarang regulasi protokoler penyelenggraan desainnya ketat tapi diopening nya dibuat bumpernya , kemudian ada juga solilokui, ada monolognya oleh Iman Soleh (Seniman - dosen ISBI) karena di sisi visual identias pertunjukan kita hadirkan.
“Jadi di sisi visualnya dibuka dengan refleksi narasi oleh aktor nasional Iman Soleh untuk memberi penajaman sejauh mana ISBI itu memberikan kontribusi kepada masyarakat. Kedua, dari visual lagu-lagu yang dihadirkan kita kemas secara videographinya dengan ilustrasi khas ISBI Bandung, misalnya di Hymne kita garap videographinya dengan ilustrasi bagaimana mengenalkan kembali Founding Father, pendiri lembaga ini. Ada mantan direktrur, ketua, mantan rektor yang sudah menjabat dan mendirikan lembaga ini,“ jelasnya.
Kemudian juga yang paling konkrit, ada penghargaan untuk purna bhakti dan 3000 vaksinasi Covid-19 untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Lalu, di akhir sesi ada Tasyakur Dies ISBI Bandung ke-53.
“Ini memang talk show yang baru dilaksanakan tahun ini dan narasumbernya melibatkan gubernur, rektor, ketua senat, dan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. Diharapkan nantinya ISBI dapat penilaian dan masukan dari pemerintah provinsi atas kiprahnya selama ini. Bagaimana peran ISBI Bandung sebagai lembaga akademik dalam konteks mewujudkan “Jabar Juara Lahir Bathin di Bidang Budaya”. Diharapkan dengan elaborasi antara pemerintah dan akademisi, ISBI ini ke depan punya akselerasi. Kita tadi dikatakan punya tanah untuk pengembangan lahan kampus di Bandung Barat, tapi tanpa ada dukungan dari pemerintah provinsi dan stakeholder yang lain mah akselerasinya tidak mungkin tercapai. Ini perlu kerjasama ekstra,“ tegasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment