Saturday, November 13, 2021
Komunitas Motor SEP - Pelajar Klasik, utamakan safety riding (Foto Dok. SEP) |
Jangan samakan Komunitas motor/club motor, dengan geng motor. Komunitas dan club motor selalu mengedepankan safety riding, tidak ugala-ugalan yang dapat mencelakakan pengendara lain, memakai helm, menyalakan lampu di waktu malam dan kegiatannya cenderung ke arah positif, selain touring mereka lebih memperbanyak silaturahmi, duduluran, solidaritas dan kegiatan sosial.
Contohnya komunitas motor yang tergabung dalam, Small Engine Pride (SEP) Bandung. Pada Hari Pahlawan, 10 November 2021, mereka berbagi kepada sesama, menyalurkan bantuan beras ke Pesantren Darul Huda, Dago Giri Bandung. Sebelumnya (7/11/2021), mereka pun ziarah ke Makam Pahlawan Cikutra.
Mengunjungi Pesantren (Dok. SEP) |
Berziarah ke Makam Para Pahlawan (Dok. SEP) |
“Kebanyakan kan komunitas motor ini hanya sebagai penyaluran hobi dan jalan-jalan, touring, happy-happy tapi kurang ada isinya. Nah, saya berinisiatif bekerjasama dengan Infaq Beras Bandung untuk menyalurkan beras ke pesantren-pesantren dan Alhamdulillah tadi walau di tengah derasnya hujan, kegiatan menyalurkan beras ke Pasantren Darul Huda di Dago Giri - Bandung, terlaksana dengan baik“. Disamping itu kata Iweng, Pelajar Klasik pun menghibur para santri di sana dengan acara game pertanyaan-pertanyaan berhadiah, demikian kata Mang Iweng penggagas SEP, ketika ditemui di Moi Coffee Jl. Kebon Bibit No. 12 Kota Bandung, (10/11/2021).
Kegiatan positif komunitas motor yang berdiri 26 September 2020 ini pun dirasakan Ketua Pelajar Klasik Bandung Davin Akil Fatulloh. Siswa SMAN 1 Cimahi yang juga Atlet Pencak Silat Taji Malela ini, setelah kegiatannya terhenti di masa pandemi, dia menemukan pengalaman positif dan teman-teman baru di SEP. Dengan bermodal motor antik Yamaha V-80 biru dan Honda GL nya, kini dia menjadi Ketua Pelajar Klasik.
Inohong SEP Bandung (Dari kiri Mang Iweng Penggagas SEP, Dhafin CEO Pelajar Classic & Radit Lennon Humas SEP) |
Sementara teman-teman lainnya ada yang membawa Honda Astrea Super Cup 800, Bekjul / C-70, Suzuki Jet Colled, Honda CB, Honda Trail XL 125, Vespa, dan motor lawas lainnya.
Demikian juga dengan Ilmi Alif yang baru pertama kalinya ikut memberi donasi dan berbaur dengan para santri, mengaku mendapat pengalaman baru yang seru dan haru-biru.
“Ini pengalaman baru bagi saya. Seru campur haru, dengan menembus hujan besar kami Alhamdulillah bisa sampai ke pesantren di Dago Giri. Ini pertama kalinya saya ikut donasi ke pesantren, bertemu langsung dengan para santri dari mulai anak kecil, remaja hingga dewasa, berbaur ngobrol dengan mereka, senang sekali. Alhamdulillah kita bisa menyalurkan beras dan bermain game berhadiah bersama mereka yang dananya hasil udunan dan dari sponsor berupa kaos dari Bengkel Motor Bebek Duck Garage, Infak Beras, dan dari SEP sendiri, jelas siswa kelas 12 SMKN 4 Bandung ini.
Nongkrong di Moi Coffee |
Wakil Ketua Pelajar klasik ini pun menjelaskan, sebenarnya ini adalah acara donasi kedua, yang pertama untuk donasi banjir Lampung 2020.
Apa yang sudah dilakukan oleh Komunitas SEP ini menjadi keharuan tersendiri sekaligus bangga bagi Leo Lesmana, Pembina SEP sekaligus pemilik Moi Coffee.
“Mereka rela hujan-hujanan menyalurkan bantuan ke panti asuhan dan pesantren, juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan, ini kegiatan yang sangat bagus. Kami bina mereka karena imej kelompok motor-motor sekarang kan tahu sendiri (negatif). Makanya dengan mereka membentuk komunitas motor klasik SEP ini kita dukung, Bu Oce juga sangat merespon positif dan Café Moi Coffee ini silakan saja kalau mau dipakai tempat kumpul-kumpul mereka,“ kata Leo, serius. (Asep GP)***
Komunitas Motor "Small Engine Pride" Kunjungi Pesantren di Hari Pahlawan
Posted by
Tatarjabar.com on Saturday, November 13, 2021
Komunitas Motor SEP - Pelajar Klasik, utamakan safety riding (Foto Dok. SEP) |
Jangan samakan Komunitas motor/club motor, dengan geng motor. Komunitas dan club motor selalu mengedepankan safety riding, tidak ugala-ugalan yang dapat mencelakakan pengendara lain, memakai helm, menyalakan lampu di waktu malam dan kegiatannya cenderung ke arah positif, selain touring mereka lebih memperbanyak silaturahmi, duduluran, solidaritas dan kegiatan sosial.
Contohnya komunitas motor yang tergabung dalam, Small Engine Pride (SEP) Bandung. Pada Hari Pahlawan, 10 November 2021, mereka berbagi kepada sesama, menyalurkan bantuan beras ke Pesantren Darul Huda, Dago Giri Bandung. Sebelumnya (7/11/2021), mereka pun ziarah ke Makam Pahlawan Cikutra.
Mengunjungi Pesantren (Dok. SEP) |
Berziarah ke Makam Para Pahlawan (Dok. SEP) |
“Kebanyakan kan komunitas motor ini hanya sebagai penyaluran hobi dan jalan-jalan, touring, happy-happy tapi kurang ada isinya. Nah, saya berinisiatif bekerjasama dengan Infaq Beras Bandung untuk menyalurkan beras ke pesantren-pesantren dan Alhamdulillah tadi walau di tengah derasnya hujan, kegiatan menyalurkan beras ke Pasantren Darul Huda di Dago Giri - Bandung, terlaksana dengan baik“. Disamping itu kata Iweng, Pelajar Klasik pun menghibur para santri di sana dengan acara game pertanyaan-pertanyaan berhadiah, demikian kata Mang Iweng penggagas SEP, ketika ditemui di Moi Coffee Jl. Kebon Bibit No. 12 Kota Bandung, (10/11/2021).
Kegiatan positif komunitas motor yang berdiri 26 September 2020 ini pun dirasakan Ketua Pelajar Klasik Bandung Davin Akil Fatulloh. Siswa SMAN 1 Cimahi yang juga Atlet Pencak Silat Taji Malela ini, setelah kegiatannya terhenti di masa pandemi, dia menemukan pengalaman positif dan teman-teman baru di SEP. Dengan bermodal motor antik Yamaha V-80 biru dan Honda GL nya, kini dia menjadi Ketua Pelajar Klasik.
Inohong SEP Bandung (Dari kiri Mang Iweng Penggagas SEP, Dhafin CEO Pelajar Classic & Radit Lennon Humas SEP) |
Sementara teman-teman lainnya ada yang membawa Honda Astrea Super Cup 800, Bekjul / C-70, Suzuki Jet Colled, Honda CB, Honda Trail XL 125, Vespa, dan motor lawas lainnya.
Demikian juga dengan Ilmi Alif yang baru pertama kalinya ikut memberi donasi dan berbaur dengan para santri, mengaku mendapat pengalaman baru yang seru dan haru-biru.
“Ini pengalaman baru bagi saya. Seru campur haru, dengan menembus hujan besar kami Alhamdulillah bisa sampai ke pesantren di Dago Giri. Ini pertama kalinya saya ikut donasi ke pesantren, bertemu langsung dengan para santri dari mulai anak kecil, remaja hingga dewasa, berbaur ngobrol dengan mereka, senang sekali. Alhamdulillah kita bisa menyalurkan beras dan bermain game berhadiah bersama mereka yang dananya hasil udunan dan dari sponsor berupa kaos dari Bengkel Motor Bebek Duck Garage, Infak Beras, dan dari SEP sendiri, jelas siswa kelas 12 SMKN 4 Bandung ini.
Nongkrong di Moi Coffee |
Wakil Ketua Pelajar klasik ini pun menjelaskan, sebenarnya ini adalah acara donasi kedua, yang pertama untuk donasi banjir Lampung 2020.
Apa yang sudah dilakukan oleh Komunitas SEP ini menjadi keharuan tersendiri sekaligus bangga bagi Leo Lesmana, Pembina SEP sekaligus pemilik Moi Coffee.
“Mereka rela hujan-hujanan menyalurkan bantuan ke panti asuhan dan pesantren, juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan, ini kegiatan yang sangat bagus. Kami bina mereka karena imej kelompok motor-motor sekarang kan tahu sendiri (negatif). Makanya dengan mereka membentuk komunitas motor klasik SEP ini kita dukung, Bu Oce juga sangat merespon positif dan Café Moi Coffee ini silakan saja kalau mau dipakai tempat kumpul-kumpul mereka,“ kata Leo, serius. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment