Saturday, November 20, 2021
Kab. Tasikmalaya --- Segudang prestasi yang ditorehkan Badan Usaha Milik Antar Desa (BUMADes) dari PT. BUMADes Panca Mandala yang berada di Desa Mandala Mekar, Kabupaten Tasikmalaya mendapat apresiasi Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Ahab Sihabudin menyatakan, pihaknya merasa bangga dengan adanya kelompok desa yang bernaung dalam wadah Panca Mandala untuk membentuk desa digital yang dirintis sejak 2011 lalu, bukan tanpa alasan, Panca Mandala bermula dari ketertinggalan desa dan minimnya informasi dari luar.
Kondisi itu berbalik setelah dibentuknya Undang-undang tentang pengelolaan desa. Menyepakati dari lima desa ini untuk membentuk desa digital. Saat ini menjadi desa percontohan secara nasional.
“Karena itu, Komisi I DPRD Jabar mendukung desa digital secara umum di Jawa Barat. Ada dua strategi untuk memajukan suatu desa yakni desa wisata dan desa digital. Desa Mandala Mekar ini menjadi pilot project untuk rujukan wilayah pedesaan dalam pengelolaannya,” ujar Ahab di Desa Mandala Mekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (1/11/2021).
Dia menambahkan, dengan lahirnya Perda Desa Wisata, saat ini sedang mengkaji tentang Desa Digital bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jabar, jika hasil kajiannya berdampak positif, maka akan dibentuk suatu regulasi untuk memajukan Jawa Barat.
“Kebutuhannya akan terintegrasi baik itu infrastruktur, dunia usaha dan hal lainnya agar betul-betul menjadi kunci untuk kemajuan Jawa Barat,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT BUMADes Panca Mandala,Tutus Ruyadi menyebutkan, internet dapat membantu desa dan masyarakatnya untuk digunakan dalam berbagai kepentingan. Selain itu, internet desa seharusnya menjadi jembatan antara desa dan wilayah perkotaan, “Sehingga saat ini sudah tidak ada kesenjangan sosial antara wilayah desa dan perkotaan dengan adanya jaringan internet,” ujar Tutus.
Dari usaha yang dikerjakan, lanjut dia, masyarakat sebelumnya merasa pesimis untuk mengawali usaha jaringan internetnya, misalnya, gambaran pembangunan tower transmisi menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat dibandingkan dengan pembiayaan dan pengelolaannya. Padahal, setelah dijalankan, dengan adanya jaringan internet ini sebagian masyarakat merasa diuntungkan.
“Ternyata antusiasme masyarakat sangat tinggi, ada yang digunakan untuk usaha pertanian, penjualan hasil tani pun bisa menggunakan internet, untuk pemasarannya cukup menjanjikan,” katanya.
Salah satu cerita sukses dari pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah BUMDesa Bersama (BUMDesma) Panca Mandala dari Tasikmalaya yang berhasil mengembangkan produk unggulan berbasis Smart Village.
Tutus menjelaskan, Badan Usaha Milik Antar Desa BUMADes Panca Mandala bisa disebut sebagai BUMDes pertama di Indonesia yang bergerak di bidang penyedia jasa jaringan komunikasi internet. Niat awal pembentukannya agar generasi muda tetap tinggal dan bekerja di desa tanpa perlu pergi mengadu nasib ke kota.
“Awalnya kita membentuk badan usaha yang bergerak di bidang produk unggulan lokal seperti hasil bumi dan lain-lain. Pada perkembangannya kami kesulitan memasarkan hasil produk dan mencari informasi untuk mengembangkannya. Maka lahirlah usaha penyedia jaringan komunikasi terutama internet, yang justru menjadi produk utama kami saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, perusahaannya saat ini melayani permintaan pemasangan jaringan internet untuk desa-desa yang ada di kecamatan bahkan se-Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, beberapa waktu lalu ada yang melakukan studi banding dari Provinsi Papua.
“Saat ini pun beberapa dari anggota kami sedang melakukan pelatihan di Papua setelah mereka datang mengunjungi kami untuk studi banding tentang jaringan internet desa,” ucapnya.
Untuk layanan internet, Pancamandala rilis Desa Media Net (DeMeN) dengan tagline “Internet Sadulur Salembur”. Bahkan, saat ini pelanggannya selain perorangan juga termasuk pemasangan di rumah, sekolah dan kantor desa.
“Banyak permintaan dari desa-desa bahkan rumah atau perseorangan untuk pemasangan jaringan inrernet baik itu hardware, software termasuk juga pembuatan tower untuk antena internetnya,” paparnya.
Unit usaha yang cukup besar adalah Helpdesk yang dinamakan Sistem Infomasi Desa dan Kawasan (SIDeKA). SIDeKA memiliki sejumlah fitur canggih seperti Kependudukan, Keuangan, Pemetaan, Website dan Sinkronisasi Data.
“Saat ini ada 7.241 desa telah terdaftar di SIDeKA. Namun masih ada kendala, kadang Admin tidak sesuai dengan monitor,” tandasnya.
Selain penyedia internet, Pancamandala juga memiliki unit usaha peternakan Paseban, yang selanjutnya akan dikembangkan dengan penggemukan dan Breeding. Panca Mandala juga mengembangkan usaha sektor pertanian berupa sayur box dan peternakan ayam petelur, termasuk Agricamp Papayan. (Rls/AGP)***
Komisi I DPRD Jabar Apresiasi Prestasi BUMADes Panca Mandala Tasikmalaya
Posted by
Tatarjabar.com on Saturday, November 20, 2021
Kab. Tasikmalaya --- Segudang prestasi yang ditorehkan Badan Usaha Milik Antar Desa (BUMADes) dari PT. BUMADes Panca Mandala yang berada di Desa Mandala Mekar, Kabupaten Tasikmalaya mendapat apresiasi Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Ahab Sihabudin menyatakan, pihaknya merasa bangga dengan adanya kelompok desa yang bernaung dalam wadah Panca Mandala untuk membentuk desa digital yang dirintis sejak 2011 lalu, bukan tanpa alasan, Panca Mandala bermula dari ketertinggalan desa dan minimnya informasi dari luar.
Kondisi itu berbalik setelah dibentuknya Undang-undang tentang pengelolaan desa. Menyepakati dari lima desa ini untuk membentuk desa digital. Saat ini menjadi desa percontohan secara nasional.
“Karena itu, Komisi I DPRD Jabar mendukung desa digital secara umum di Jawa Barat. Ada dua strategi untuk memajukan suatu desa yakni desa wisata dan desa digital. Desa Mandala Mekar ini menjadi pilot project untuk rujukan wilayah pedesaan dalam pengelolaannya,” ujar Ahab di Desa Mandala Mekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (1/11/2021).
Dia menambahkan, dengan lahirnya Perda Desa Wisata, saat ini sedang mengkaji tentang Desa Digital bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jabar, jika hasil kajiannya berdampak positif, maka akan dibentuk suatu regulasi untuk memajukan Jawa Barat.
“Kebutuhannya akan terintegrasi baik itu infrastruktur, dunia usaha dan hal lainnya agar betul-betul menjadi kunci untuk kemajuan Jawa Barat,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT BUMADes Panca Mandala,Tutus Ruyadi menyebutkan, internet dapat membantu desa dan masyarakatnya untuk digunakan dalam berbagai kepentingan. Selain itu, internet desa seharusnya menjadi jembatan antara desa dan wilayah perkotaan, “Sehingga saat ini sudah tidak ada kesenjangan sosial antara wilayah desa dan perkotaan dengan adanya jaringan internet,” ujar Tutus.
Dari usaha yang dikerjakan, lanjut dia, masyarakat sebelumnya merasa pesimis untuk mengawali usaha jaringan internetnya, misalnya, gambaran pembangunan tower transmisi menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat dibandingkan dengan pembiayaan dan pengelolaannya. Padahal, setelah dijalankan, dengan adanya jaringan internet ini sebagian masyarakat merasa diuntungkan.
“Ternyata antusiasme masyarakat sangat tinggi, ada yang digunakan untuk usaha pertanian, penjualan hasil tani pun bisa menggunakan internet, untuk pemasarannya cukup menjanjikan,” katanya.
Salah satu cerita sukses dari pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah BUMDesa Bersama (BUMDesma) Panca Mandala dari Tasikmalaya yang berhasil mengembangkan produk unggulan berbasis Smart Village.
Tutus menjelaskan, Badan Usaha Milik Antar Desa BUMADes Panca Mandala bisa disebut sebagai BUMDes pertama di Indonesia yang bergerak di bidang penyedia jasa jaringan komunikasi internet. Niat awal pembentukannya agar generasi muda tetap tinggal dan bekerja di desa tanpa perlu pergi mengadu nasib ke kota.
“Awalnya kita membentuk badan usaha yang bergerak di bidang produk unggulan lokal seperti hasil bumi dan lain-lain. Pada perkembangannya kami kesulitan memasarkan hasil produk dan mencari informasi untuk mengembangkannya. Maka lahirlah usaha penyedia jaringan komunikasi terutama internet, yang justru menjadi produk utama kami saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, perusahaannya saat ini melayani permintaan pemasangan jaringan internet untuk desa-desa yang ada di kecamatan bahkan se-Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, beberapa waktu lalu ada yang melakukan studi banding dari Provinsi Papua.
“Saat ini pun beberapa dari anggota kami sedang melakukan pelatihan di Papua setelah mereka datang mengunjungi kami untuk studi banding tentang jaringan internet desa,” ucapnya.
Untuk layanan internet, Pancamandala rilis Desa Media Net (DeMeN) dengan tagline “Internet Sadulur Salembur”. Bahkan, saat ini pelanggannya selain perorangan juga termasuk pemasangan di rumah, sekolah dan kantor desa.
“Banyak permintaan dari desa-desa bahkan rumah atau perseorangan untuk pemasangan jaringan inrernet baik itu hardware, software termasuk juga pembuatan tower untuk antena internetnya,” paparnya.
Unit usaha yang cukup besar adalah Helpdesk yang dinamakan Sistem Infomasi Desa dan Kawasan (SIDeKA). SIDeKA memiliki sejumlah fitur canggih seperti Kependudukan, Keuangan, Pemetaan, Website dan Sinkronisasi Data.
“Saat ini ada 7.241 desa telah terdaftar di SIDeKA. Namun masih ada kendala, kadang Admin tidak sesuai dengan monitor,” tandasnya.
Selain penyedia internet, Pancamandala juga memiliki unit usaha peternakan Paseban, yang selanjutnya akan dikembangkan dengan penggemukan dan Breeding. Panca Mandala juga mengembangkan usaha sektor pertanian berupa sayur box dan peternakan ayam petelur, termasuk Agricamp Papayan. (Rls/AGP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment