Monday, April 25, 2022
Solidarity from Bandung to The World
Karen Pooroe : Suistainable Development Goals for Woman |
Deklarasi Kebangsaan Solidaritas dari Bandung bagi Dunia dalam rangka memperingati 67 Tahun Konferensi Asia Afrika tersebut digelar hari Kamis, (21/4/2022), di Gedung New Majestic, Jalan Braga No.1 Kota Bandung.
Deklarasi Kebangsaan ini pun bertepatan dengan Hari Kartini, dengan mengambil tema tentang Perempuan, Toleran, dan Kepemudaan.
Beberapa tokoh PSI yang hadir saat itu tampil membacakan Orasi Kebangsaan diantaranya, Ketua Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPPA) PSI Karen Pooroe (Sustainable Development Goals for Woman) sebagai Masukan bagi W20.
Ketua DPD PSI Kota Bandung Yoel Yosaphat (mengangkat tema pencegahan Tindak Pidana Kekerasan Seksual ), Sekretaris DPD PSI Kota Bandung Gina Mardiana (membentuk Bappilu agar perjuangan yang telah disuarakan dapat segera direalisasikan).
Wakil Sekretaris DPD PSI Kota Bandung Alexander J. Ricky (Solidaritas dari Bandung bagi Dunia), Bendahara DPD PSI Kota Bandung Lidia Merciana Suhandi (pentingnya isi Dasa Sila Bandung), Anggota Legislatif DPD PSI Kota Bandung Christian Julianto (tema “Kepemudaan”), Anggota Legislatif DPD PSI Kota Bandung Erick Darmajaya (Bandung Kota yang sangat Toleran), dan Perwakilan Jurnalis Harri Safiari (Kuli Tinta Asia Afrika), saat berlangsungnya Konperensi Asia Afrika, lebih dari 300 Jurnalis berkumpul di Kota Bandung untuk menyebarkan semangat dan sejarah perjuangan bangsa-bangsa di Asia Afrika.
Ketua Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPPA) PSI Karen Pooroe (Karen Idol) disela-sela acara mengatakan pada wartawan tentang nasib perempuan yang kerap menjadi korban kekerasan baik secara fisik, verbal, bahkan kekerasan seksual.
Anak-anak muda melek politik |
Kata Karen hal ini terjadi di seluruh dunia, padahal perempuan adalah penentu arah kemana generasi akan berjalan. Maka dari itu pemberdayaan perempuan merupakan hal yang sangat penting.
“Perempuan adalah orang yang betul-betul harus dihargai, kesetaraan gender sudah menjadi isu global yang kita perlukan, karena perempuan selalu didiskriminasikan,” tegasnya.
Lebih lanjut Karen mengungkapkan, perjuangan KSPPA PSI tidak hanya seremonial belaka, namun diikuti oleh aksi nyata. "KSPPA selama ini terjun langsung mendampingi para korban pemerkosaan yang ada di Jawa Barat. Maka Deklarasi Kebangsaan menjadi momen yang penting bagi kami untuk menyuarakan apa yang sudah KSPPA lakukan, terlebih oleh KSPPA Kota Bandung," kata Karen serius.
Menanggapi dengan telah disahkannya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), Karen Pooroe menyambut positif walaupun UU tersebut sudah tereduksi sangat banyak sekali dari RUU sebelumnya.
Dari 152 pasal hanya 50 pasal yang beberapa waktu ini dirapatkan, lalu tereduksi lagi, jadi kata dia, keberpihakan terhadap korban masih agak abu-abu dan belum ada kepastian hukum yang betul-betul mengikat.
“Menurut kami hukum di Indonesia belum tajam, kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti puncak gunung es. Di antaranya korban banyak yang tidak mau melapor, karena banyak pertimbangan, karena dari hulu sampai hilir segala sesuatunya sulit, maka itulah yang kami dorong, dan kami dari KSPPA mendorong kepada para korban untuk berani berbicara dan kami akan dampingi mereka dari proses pelaporan sampai pendampingan psikologis hingga pemberdayaan perempuan,” pungkas Karen.
Sementara itu Ketua DPD PSI Kota Bandung Yoel Yosaphat menjelaskan, kegiatan Deklarasi Kebangsaan yang digelar DPD PSI Kota Bandung dilaksanakan dalam rangka memperingati Konperensi Asia Afrika, dan Hari Kartini, juga untuk mengajak anak-anak muda melek politik.
"Kami ingin masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat dan Indonesia tahu bahwa hari yang spesial ini, semua orang bisa mendapatkan makna," kata Yoel.
Kata Yoel, ada 3 makna yang disampaikan, pertama, memperjuangkan kesetaraan perempuan, kedua, memperjuangkan semangat toleransi di Kota Bandung, Jawa Barat dan Indonesia, serta dunia, karena KAA ini dari Bandung untuk dunia, ketiga, semangat untuk anak-anak muda yang mungkin kurang peduli dengan politik.
"Maka saya berharap, kegiatan ini adalah gaung di mana PSI tidak tinggal diam, PSI ada di Kota Bandung, punya semangat dan impian untuk membuat Kota Bandung menjadi lebih baik, oleh karena itu, kita butuh sosok yang progresif, transparan dan semangat muda,” pungkasnya.
Di penghujung acara, DPD PSI Kota Bandung melantik Mikhael Maestro Sebayang sebagai Ketua Bappilu DPD PSI Kota Bandung. (AGP)***
PSI Kota Bandung Peringati 67 Tahun KAA
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, April 25, 2022
Solidarity from Bandung to The World
Karen Pooroe : Suistainable Development Goals for Woman |
Deklarasi Kebangsaan Solidaritas dari Bandung bagi Dunia dalam rangka memperingati 67 Tahun Konferensi Asia Afrika tersebut digelar hari Kamis, (21/4/2022), di Gedung New Majestic, Jalan Braga No.1 Kota Bandung.
Deklarasi Kebangsaan ini pun bertepatan dengan Hari Kartini, dengan mengambil tema tentang Perempuan, Toleran, dan Kepemudaan.
Beberapa tokoh PSI yang hadir saat itu tampil membacakan Orasi Kebangsaan diantaranya, Ketua Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPPA) PSI Karen Pooroe (Sustainable Development Goals for Woman) sebagai Masukan bagi W20.
Ketua DPD PSI Kota Bandung Yoel Yosaphat (mengangkat tema pencegahan Tindak Pidana Kekerasan Seksual ), Sekretaris DPD PSI Kota Bandung Gina Mardiana (membentuk Bappilu agar perjuangan yang telah disuarakan dapat segera direalisasikan).
Wakil Sekretaris DPD PSI Kota Bandung Alexander J. Ricky (Solidaritas dari Bandung bagi Dunia), Bendahara DPD PSI Kota Bandung Lidia Merciana Suhandi (pentingnya isi Dasa Sila Bandung), Anggota Legislatif DPD PSI Kota Bandung Christian Julianto (tema “Kepemudaan”), Anggota Legislatif DPD PSI Kota Bandung Erick Darmajaya (Bandung Kota yang sangat Toleran), dan Perwakilan Jurnalis Harri Safiari (Kuli Tinta Asia Afrika), saat berlangsungnya Konperensi Asia Afrika, lebih dari 300 Jurnalis berkumpul di Kota Bandung untuk menyebarkan semangat dan sejarah perjuangan bangsa-bangsa di Asia Afrika.
Ketua Komite Solidaritas Pelindung Perempuan dan Anak (KSPPA) PSI Karen Pooroe (Karen Idol) disela-sela acara mengatakan pada wartawan tentang nasib perempuan yang kerap menjadi korban kekerasan baik secara fisik, verbal, bahkan kekerasan seksual.
Anak-anak muda melek politik |
Kata Karen hal ini terjadi di seluruh dunia, padahal perempuan adalah penentu arah kemana generasi akan berjalan. Maka dari itu pemberdayaan perempuan merupakan hal yang sangat penting.
“Perempuan adalah orang yang betul-betul harus dihargai, kesetaraan gender sudah menjadi isu global yang kita perlukan, karena perempuan selalu didiskriminasikan,” tegasnya.
Lebih lanjut Karen mengungkapkan, perjuangan KSPPA PSI tidak hanya seremonial belaka, namun diikuti oleh aksi nyata. "KSPPA selama ini terjun langsung mendampingi para korban pemerkosaan yang ada di Jawa Barat. Maka Deklarasi Kebangsaan menjadi momen yang penting bagi kami untuk menyuarakan apa yang sudah KSPPA lakukan, terlebih oleh KSPPA Kota Bandung," kata Karen serius.
Menanggapi dengan telah disahkannya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), Karen Pooroe menyambut positif walaupun UU tersebut sudah tereduksi sangat banyak sekali dari RUU sebelumnya.
Dari 152 pasal hanya 50 pasal yang beberapa waktu ini dirapatkan, lalu tereduksi lagi, jadi kata dia, keberpihakan terhadap korban masih agak abu-abu dan belum ada kepastian hukum yang betul-betul mengikat.
“Menurut kami hukum di Indonesia belum tajam, kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti puncak gunung es. Di antaranya korban banyak yang tidak mau melapor, karena banyak pertimbangan, karena dari hulu sampai hilir segala sesuatunya sulit, maka itulah yang kami dorong, dan kami dari KSPPA mendorong kepada para korban untuk berani berbicara dan kami akan dampingi mereka dari proses pelaporan sampai pendampingan psikologis hingga pemberdayaan perempuan,” pungkas Karen.
Sementara itu Ketua DPD PSI Kota Bandung Yoel Yosaphat menjelaskan, kegiatan Deklarasi Kebangsaan yang digelar DPD PSI Kota Bandung dilaksanakan dalam rangka memperingati Konperensi Asia Afrika, dan Hari Kartini, juga untuk mengajak anak-anak muda melek politik.
"Kami ingin masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat dan Indonesia tahu bahwa hari yang spesial ini, semua orang bisa mendapatkan makna," kata Yoel.
Kata Yoel, ada 3 makna yang disampaikan, pertama, memperjuangkan kesetaraan perempuan, kedua, memperjuangkan semangat toleransi di Kota Bandung, Jawa Barat dan Indonesia, serta dunia, karena KAA ini dari Bandung untuk dunia, ketiga, semangat untuk anak-anak muda yang mungkin kurang peduli dengan politik.
"Maka saya berharap, kegiatan ini adalah gaung di mana PSI tidak tinggal diam, PSI ada di Kota Bandung, punya semangat dan impian untuk membuat Kota Bandung menjadi lebih baik, oleh karena itu, kita butuh sosok yang progresif, transparan dan semangat muda,” pungkasnya.
Di penghujung acara, DPD PSI Kota Bandung melantik Mikhael Maestro Sebayang sebagai Ketua Bappilu DPD PSI Kota Bandung. (AGP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment