Home
» Serba-Serbi
» Hari Lebaran, Kebun Bintang Bandung Gelar Atraksi Burung dan Kesenian Sunda Buhun
Monday, May 2, 2022
Sulhan Syafii, Marcom Kebun Binatang Bandung (foto Asep GP) |
Dalam tradisi lebaran di kita biasanya usai melaksanakan solat idul fitri, pulang, lalu makan dan saling mengucapkan selamat lebaran dan bermaaf-maafan dengan keluarga, tetangga dan handai taulan, serta ziarah ke makam, biasanya suka dilanjutkan dengan piknik ke tempat hiburan. Kalau di Bandung biasanya Taman Lalulintas, tempat pemandian Karangsetra, Kebun Binatang, dan tempat piknik lainnya yang kini menjamur di Utara Kota Bandung (Lembang), penuh sesak didatangi pengunjung. Dan sekarang setelah dua tahun dibatasi, seiring melandainya pandemi, tempat-tempat hiburan dan area piknik diperkirakan akan kembali naik melesat dipadati pengunjung.
Kebun Binatang Bandung pun seperti pantauan wartawan, sedang sibuk melakukan persiapan menyambut kedatangan pengunjung. Seperti menambah fasilitas toilet, menyiapkan mushola, tempat botram (makan-makan) bagi yang membawa bekal dari rumah di hutan pinus berumput hijau yang nyaman, juga Atraksi Satwa seperti Burung yang pandai berhitung yang berlangsung Pk. 10.30 dan 14.30 yang digelar di panggung utama mulai dari hari H Lebaran hingga 10 hari (10+ lebaran), juga kesenian Sunda Ketuk Tilu Buhun grup Kebun Binatang dan Penca Silat, serta pengunjung bisa berfotoria bersama satwa. Semuanya (kecuali sewa alas duduk/samak) gratis sudah termasuk tiket Kebun Binatang yang tidak naik, tetap 50 ribu rupiah saja.
Selain itu ada hiburan satwa lainnya yang berbayar seperti naik gajah, naik kuda, naik unta, kasih makan jerapah, Bebek air (becak air), dan perahu.
Kebun Binatang pun menyediakan 4 unit mobil listrik, dengan membayar 200 ribu untuk 6-8 penumpang pengunjung bisa berkeliling melihat satwa.
Tapi kata Marcom (marketing communication) Kebun Bunatang Bandung, Sulhan Syafii’, pengunjung dilarang memberi makan satwa yang bukan makanannya karena akan menyebabkan satwa sakit. Untuk itu pihaknya, menyediakan/menjual makanan sehat dan yang cocok untuk satwa seperti kacang untuk burung, wortel untuk rusa dan sayuran serta makanan lainnya. “Jangan sampai satwa sakit karena diberi makanan bukan untuk peruntukannya seperti dodol dan kacang dikasih ke beruang”, tegasnya.
Sulhan juga memperkirakan pengunjung pada lebaran kali ini seiring dengan melandainya pandemi dan dengan berpatokan pada saat sebelum pandemi (2019), akan ada sekitar 100 ribuan pengunjung. “Kita selama 2 tahunan terpuruk bahkan 2020 tutup total, dan kalau kita berpatokan pada pengunjung di tahun 2019 (sebelum pandemi), lebih dari 100 ribu pengunjung akan datang kesini untuk sepuluh hari lebaran (H +10). Semoga dengan melandainya Copid-19 pengunjungnya naik,“ harapnya.
Untuk fasilitas parkir, selain di Kebun Seni (Pintu Utara Kebun Binatang), bisa juga di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha), Jalan Gelap Nyawang, Jalan Ganesha depan kampus ITB, juga beberapa titik yang dikelola oleh warga RW 07 dan Karang Taruna
Sulhan juga mengumumkan, sejak Januari 2022 Kebun Binatang Bandung kembali dikelola oleh keluarga cucunya Raden Emma Bratakusuma, pendiri kebun Binatang Bandung. “Sekalian saja diberitahukan sejak Januari 2022 kontrak dengan Taman Safari Indonesia sudah habis, sekarang dijalani oleh keluarga cucunya Raden Emma Bratakusuma, kembali ke asal,“ pungkas Humas Derenten yang akrab disapa Kang Aan.
Kebun Binatang Bandung yang berlokasi di Jalan Kebun Binatang No.6, Taman Sari, Kota Bandung adalah tempat Wisata yang memiliki aneka koleksi flora (tumbuhan) dan fauna (binatang) dengan total satwa mencapai 800 organisme dari kelas aves (burung), reptile (bintang melata/merayap, kadal, kura-kura, buaya, komodo) mamalia (bintang menyusui) dan ikan. Bazoga selain menjadi tempat penangkaran hewan yang dilindungi juga kerap menjadi sarana pendidikan dan penelitian. (Asep GP)***
Tatarjabar.com May 02, 2022 CB Blogger Indonesia
Hari Lebaran, Kebun Bintang Bandung Gelar Atraksi Burung dan Kesenian Sunda Buhun
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, May 2, 2022
Sulhan Syafii, Marcom Kebun Binatang Bandung (foto Asep GP) |
Dalam tradisi lebaran di kita biasanya usai melaksanakan solat idul fitri, pulang, lalu makan dan saling mengucapkan selamat lebaran dan bermaaf-maafan dengan keluarga, tetangga dan handai taulan, serta ziarah ke makam, biasanya suka dilanjutkan dengan piknik ke tempat hiburan. Kalau di Bandung biasanya Taman Lalulintas, tempat pemandian Karangsetra, Kebun Binatang, dan tempat piknik lainnya yang kini menjamur di Utara Kota Bandung (Lembang), penuh sesak didatangi pengunjung. Dan sekarang setelah dua tahun dibatasi, seiring melandainya pandemi, tempat-tempat hiburan dan area piknik diperkirakan akan kembali naik melesat dipadati pengunjung.
Kebun Binatang Bandung pun seperti pantauan wartawan, sedang sibuk melakukan persiapan menyambut kedatangan pengunjung. Seperti menambah fasilitas toilet, menyiapkan mushola, tempat botram (makan-makan) bagi yang membawa bekal dari rumah di hutan pinus berumput hijau yang nyaman, juga Atraksi Satwa seperti Burung yang pandai berhitung yang berlangsung Pk. 10.30 dan 14.30 yang digelar di panggung utama mulai dari hari H Lebaran hingga 10 hari (10+ lebaran), juga kesenian Sunda Ketuk Tilu Buhun grup Kebun Binatang dan Penca Silat, serta pengunjung bisa berfotoria bersama satwa. Semuanya (kecuali sewa alas duduk/samak) gratis sudah termasuk tiket Kebun Binatang yang tidak naik, tetap 50 ribu rupiah saja.
Selain itu ada hiburan satwa lainnya yang berbayar seperti naik gajah, naik kuda, naik unta, kasih makan jerapah, Bebek air (becak air), dan perahu.
Kebun Binatang pun menyediakan 4 unit mobil listrik, dengan membayar 200 ribu untuk 6-8 penumpang pengunjung bisa berkeliling melihat satwa.
Tapi kata Marcom (marketing communication) Kebun Bunatang Bandung, Sulhan Syafii’, pengunjung dilarang memberi makan satwa yang bukan makanannya karena akan menyebabkan satwa sakit. Untuk itu pihaknya, menyediakan/menjual makanan sehat dan yang cocok untuk satwa seperti kacang untuk burung, wortel untuk rusa dan sayuran serta makanan lainnya. “Jangan sampai satwa sakit karena diberi makanan bukan untuk peruntukannya seperti dodol dan kacang dikasih ke beruang”, tegasnya.
Sulhan juga memperkirakan pengunjung pada lebaran kali ini seiring dengan melandainya pandemi dan dengan berpatokan pada saat sebelum pandemi (2019), akan ada sekitar 100 ribuan pengunjung. “Kita selama 2 tahunan terpuruk bahkan 2020 tutup total, dan kalau kita berpatokan pada pengunjung di tahun 2019 (sebelum pandemi), lebih dari 100 ribu pengunjung akan datang kesini untuk sepuluh hari lebaran (H +10). Semoga dengan melandainya Copid-19 pengunjungnya naik,“ harapnya.
Untuk fasilitas parkir, selain di Kebun Seni (Pintu Utara Kebun Binatang), bisa juga di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha), Jalan Gelap Nyawang, Jalan Ganesha depan kampus ITB, juga beberapa titik yang dikelola oleh warga RW 07 dan Karang Taruna
Sulhan juga mengumumkan, sejak Januari 2022 Kebun Binatang Bandung kembali dikelola oleh keluarga cucunya Raden Emma Bratakusuma, pendiri kebun Binatang Bandung. “Sekalian saja diberitahukan sejak Januari 2022 kontrak dengan Taman Safari Indonesia sudah habis, sekarang dijalani oleh keluarga cucunya Raden Emma Bratakusuma, kembali ke asal,“ pungkas Humas Derenten yang akrab disapa Kang Aan.
Kebun Binatang Bandung yang berlokasi di Jalan Kebun Binatang No.6, Taman Sari, Kota Bandung adalah tempat Wisata yang memiliki aneka koleksi flora (tumbuhan) dan fauna (binatang) dengan total satwa mencapai 800 organisme dari kelas aves (burung), reptile (bintang melata/merayap, kadal, kura-kura, buaya, komodo) mamalia (bintang menyusui) dan ikan. Bazoga selain menjadi tempat penangkaran hewan yang dilindungi juga kerap menjadi sarana pendidikan dan penelitian. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment