Home
» Seni Budaya
» Garasi Seni Terus Beraksi ... Lilahita'ala : Mudah-Mudahan Barokah Buat Kesehatan Dan Kemanusiaan
Wednesday, July 20, 2022
Hal demikian ditegaskan Prof. Dr.Setiawan Sabana, MFA suatu sore di Warung Kopi Garasi Seni Jalan Rebana No.10 Bandung.
Maestro Kertas dari FSRD (Fakuktas Seni Rupa dan Desain) ITB ini memang terlihat konsisten menjalankan prinsip berkeseniannya, "Berkarya itu harus seperti helaan napas, berhenti berarti mati."
Hal itu terbukti walau Mantan Dekan dan Guru Besar FSRD ITB ini sudah berusia senja (71 tahun), tapi ide-idenya tetap brilian dan karya-karyanya tambah matang selalu melibatkan kemanusiaan dan Tuhan.
Ya, berkarya seni apapun menurut kang Wawan harus sampai pada dimensi kemanusiaan. "Dimensi kemanusiaan harus diusung untuk semua pihak yang bergerak apakah sebagai pendidik desain, seni, pendidik kriya, dsb. Kalau tidak mengusung itu buat apa ada pendidikan," tegasnya.
Sejak pensiun dari FSRD ITB, karya-karyanya tetap lahir dan menggelar berbagai pameran serta diskusi seni. Pandemi pun tak bisa menghalangi kreativitasnya. Digelarnya pameran virtual dan Webinar atau diskusi-diskusi seni melalui aplikasi zoom, memanfaatkan teknologi.
Menikmati kopi hasil racikan Barista Cianjur |
Hingga sekarang, kegiatan seninya tak permah mati. Dari mulai Juli hingga Oktober sudah berderet jadwal beragam kegiatan yang siap digelar. Seperti tanggal 20 Juli 2022, Kang Wawan menjadi pemateri bersama Djuli Djatiprambudi, pada Webinar "Garis Lurus A.D Pirous.
Disini Kang Wawan bercerita tentang muhibah seninya ke beberapa Negara termasuk Palestina, bersama A.D Pirous yang sudah menjadi "sobat dalitnya" (sahabat dekat).
Pada akhir Juli 2022 juga akan menggelar Pameran seni rupa gabungan antara Seniman Berkebutuhan khusus dari kelompok KPAS (Komunitas Peduli Anak Spesial) dengan Seniman "Normal". Ini merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Normal disini menurut Kang Wawan, "Kan seniman itu kata orang nyentrik, jelas teu jelas. Jadi coba disatukan supaya ada pemahaman antara komunitas anak-anak spesial dengan komunitas Garasi Seni. Demi pembaruan apresiasi kedua belah pihak, demi kemanusiaan bagi mereka yang bergerak sebagai seniman yang normal dan spesialis".
Lukisan Karya anak KPAS |
Acara tersebut dilengkapi juga dengan Webinar dengan pemateri Dr. Supriatna (Dekan FSRD ISBI Bandung), Kang Wawan sendiri dan Adi serta kerjasama dengan FSRD Maranatha untuk katalog. Karya-karya sudah ada di Garasi Seni dan sudah diseleksi.
Kegiatan lainnya, Webinar Kebertahanan Topeng Cirebon, 29 Juli 2022. Jadi bagaimana Topeng Cirebon itu bertahan dan bagaimana senimannya berjuang untuk tetap hadir dalam konteks kebudayaan Cirebon. Keynote Speaker pada acara ini Prof. Endang Tjaturwati, sedang pematerinya Dr. Casta dan Kang Wawan sendiri. Kang Wawan dalam hal ini akan membeberkan bahwa Garasi sudah lama mengapresiasi kebudayaan Cirebon yang ajaib dan goib - aneh tapi nyata.
10 Agustus 2022 juga akan digelar Pameran" Berguru Pada Buku", dan sekarang 20 seniman pesertanya sedang menyiapkan karya termasuk Diani dari Australia. Karya-karya para seniman tersebut ada yang berupa dua dimensi biasa, buku pada rak dan instalasi.
Lalu Oktober 2022, Pameran Tunggal tentang dunia olahraga yang hampir selama ini digeluti Kang Wawan dan membawanya kemana-mana, yaitu Pingpong. Judulnya, "Seni Rupa Pingpong dan Kemanusiaan". Dan kata Kang Wawan InsyaAlloh acara ini akan bertepatan dengan terbitnya buku biographi "Setiawan Sabana Ngertas di Nusantara", penulis dan editor Syarif Maulana. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
July 20, 2022
CB Blogger
IndonesiaKegiatan lainnya, Webinar Kebertahanan Topeng Cirebon, 29 Juli 2022. Jadi bagaimana Topeng Cirebon itu bertahan dan bagaimana senimannya berjuang untuk tetap hadir dalam konteks kebudayaan Cirebon. Keynote Speaker pada acara ini Prof. Endang Tjaturwati, sedang pematerinya Dr. Casta dan Kang Wawan sendiri. Kang Wawan dalam hal ini akan membeberkan bahwa Garasi sudah lama mengapresiasi kebudayaan Cirebon yang ajaib dan goib - aneh tapi nyata.
10 Agustus 2022 juga akan digelar Pameran" Berguru Pada Buku", dan sekarang 20 seniman pesertanya sedang menyiapkan karya termasuk Diani dari Australia. Karya-karya para seniman tersebut ada yang berupa dua dimensi biasa, buku pada rak dan instalasi.
Lalu Oktober 2022, Pameran Tunggal tentang dunia olahraga yang hampir selama ini digeluti Kang Wawan dan membawanya kemana-mana, yaitu Pingpong. Judulnya, "Seni Rupa Pingpong dan Kemanusiaan". Dan kata Kang Wawan InsyaAlloh acara ini akan bertepatan dengan terbitnya buku biographi "Setiawan Sabana Ngertas di Nusantara", penulis dan editor Syarif Maulana. (Asep GP)***
Garasi Seni Terus Beraksi ... Lilahita'ala : Mudah-Mudahan Barokah Buat Kesehatan Dan Kemanusiaan
Posted by
Tatarjabar.com on Wednesday, July 20, 2022
Hal demikian ditegaskan Prof. Dr.Setiawan Sabana, MFA suatu sore di Warung Kopi Garasi Seni Jalan Rebana No.10 Bandung.
Maestro Kertas dari FSRD (Fakuktas Seni Rupa dan Desain) ITB ini memang terlihat konsisten menjalankan prinsip berkeseniannya, "Berkarya itu harus seperti helaan napas, berhenti berarti mati."
Hal itu terbukti walau Mantan Dekan dan Guru Besar FSRD ITB ini sudah berusia senja (71 tahun), tapi ide-idenya tetap brilian dan karya-karyanya tambah matang selalu melibatkan kemanusiaan dan Tuhan.
Ya, berkarya seni apapun menurut kang Wawan harus sampai pada dimensi kemanusiaan. "Dimensi kemanusiaan harus diusung untuk semua pihak yang bergerak apakah sebagai pendidik desain, seni, pendidik kriya, dsb. Kalau tidak mengusung itu buat apa ada pendidikan," tegasnya.
Sejak pensiun dari FSRD ITB, karya-karyanya tetap lahir dan menggelar berbagai pameran serta diskusi seni. Pandemi pun tak bisa menghalangi kreativitasnya. Digelarnya pameran virtual dan Webinar atau diskusi-diskusi seni melalui aplikasi zoom, memanfaatkan teknologi.
Menikmati kopi hasil racikan Barista Cianjur |
Hingga sekarang, kegiatan seninya tak permah mati. Dari mulai Juli hingga Oktober sudah berderet jadwal beragam kegiatan yang siap digelar. Seperti tanggal 20 Juli 2022, Kang Wawan menjadi pemateri bersama Djuli Djatiprambudi, pada Webinar "Garis Lurus A.D Pirous.
Disini Kang Wawan bercerita tentang muhibah seninya ke beberapa Negara termasuk Palestina, bersama A.D Pirous yang sudah menjadi "sobat dalitnya" (sahabat dekat).
Pada akhir Juli 2022 juga akan menggelar Pameran seni rupa gabungan antara Seniman Berkebutuhan khusus dari kelompok KPAS (Komunitas Peduli Anak Spesial) dengan Seniman "Normal". Ini merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Normal disini menurut Kang Wawan, "Kan seniman itu kata orang nyentrik, jelas teu jelas. Jadi coba disatukan supaya ada pemahaman antara komunitas anak-anak spesial dengan komunitas Garasi Seni. Demi pembaruan apresiasi kedua belah pihak, demi kemanusiaan bagi mereka yang bergerak sebagai seniman yang normal dan spesialis".
Lukisan Karya anak KPAS |
Acara tersebut dilengkapi juga dengan Webinar dengan pemateri Dr. Supriatna (Dekan FSRD ISBI Bandung), Kang Wawan sendiri dan Adi serta kerjasama dengan FSRD Maranatha untuk katalog. Karya-karya sudah ada di Garasi Seni dan sudah diseleksi.
Kegiatan lainnya, Webinar Kebertahanan Topeng Cirebon, 29 Juli 2022. Jadi bagaimana Topeng Cirebon itu bertahan dan bagaimana senimannya berjuang untuk tetap hadir dalam konteks kebudayaan Cirebon. Keynote Speaker pada acara ini Prof. Endang Tjaturwati, sedang pematerinya Dr. Casta dan Kang Wawan sendiri. Kang Wawan dalam hal ini akan membeberkan bahwa Garasi sudah lama mengapresiasi kebudayaan Cirebon yang ajaib dan goib - aneh tapi nyata.
10 Agustus 2022 juga akan digelar Pameran" Berguru Pada Buku", dan sekarang 20 seniman pesertanya sedang menyiapkan karya termasuk Diani dari Australia. Karya-karya para seniman tersebut ada yang berupa dua dimensi biasa, buku pada rak dan instalasi.
Lalu Oktober 2022, Pameran Tunggal tentang dunia olahraga yang hampir selama ini digeluti Kang Wawan dan membawanya kemana-mana, yaitu Pingpong. Judulnya, "Seni Rupa Pingpong dan Kemanusiaan". Dan kata Kang Wawan InsyaAlloh acara ini akan bertepatan dengan terbitnya buku biographi "Setiawan Sabana Ngertas di Nusantara", penulis dan editor Syarif Maulana. (Asep GP)***
Kegiatan lainnya, Webinar Kebertahanan Topeng Cirebon, 29 Juli 2022. Jadi bagaimana Topeng Cirebon itu bertahan dan bagaimana senimannya berjuang untuk tetap hadir dalam konteks kebudayaan Cirebon. Keynote Speaker pada acara ini Prof. Endang Tjaturwati, sedang pematerinya Dr. Casta dan Kang Wawan sendiri. Kang Wawan dalam hal ini akan membeberkan bahwa Garasi sudah lama mengapresiasi kebudayaan Cirebon yang ajaib dan goib - aneh tapi nyata.
10 Agustus 2022 juga akan digelar Pameran" Berguru Pada Buku", dan sekarang 20 seniman pesertanya sedang menyiapkan karya termasuk Diani dari Australia. Karya-karya para seniman tersebut ada yang berupa dua dimensi biasa, buku pada rak dan instalasi.
Lalu Oktober 2022, Pameran Tunggal tentang dunia olahraga yang hampir selama ini digeluti Kang Wawan dan membawanya kemana-mana, yaitu Pingpong. Judulnya, "Seni Rupa Pingpong dan Kemanusiaan". Dan kata Kang Wawan InsyaAlloh acara ini akan bertepatan dengan terbitnya buku biographi "Setiawan Sabana Ngertas di Nusantara", penulis dan editor Syarif Maulana. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment