Tuesday, July 12, 2022
Penandatanganan MoU (dari Kanan) Dekan FPIK, Rasid Mail (UMS), Rektor Unpad. (Foto Asep GP) |
Dalam usianya ke-17 FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) Unpad akan lebih fokus lagi menjadi bagian dari stakeholder perikanan dan kelautan di saat pemerintah sampai sekarang belum berhasil mewujudkan laut dan perikanan sebagai salah satu sektor yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan dukungan rektor Unpad yang sudah berkomitmen akan membuat branding “Unpad Laut”, kami di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan juga berkomitmen mengangkat 3 hal : Pertama, Hilirisasi Riset. Jadi kita harapkan riset itu lebih aplikatif, lebih bisa menghasilkan produk-produk yang lebih bisa meningkatkan nilai jual dari daya saing produknya. Sehingga kita punya kegiatan. Pertama kita sudah membuat unit bisnis dengan nama Masterfish ini mudah-mudahan bisa diterima masyarakat kemudian orientasinya bisa ke ekspor. Nah ini juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memberi bantuan berupa Cold Storage dengan kapasitas 10 ton dan pagi ini kita sudah melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) dan InsyaAlloh akan langsung dibangun sehingga kita bisa ikut membantu menyelesaikan rantai pasok atau sistem logistik ikan yang selama ini menjadi salah satu masalah besar di Negara kita. Karena Industri perikanan itu akan berhasil kalau punya sistem logistik yang baik.
“Kemuidian disamping Cold Storage, kita juga akan mulai membuat kuliner-kuliner ikan termasuk di kampus ini akan membuat Kafe Perikanan – rumah makan perikanan.”
Demikian disampaikan Dekan FPIK Unpad, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi.M.Si usai memimpin berbagai acara peringatan Milangkala/ulang tahun ke-17 fakultas yang dipimpinnya, yang digelar di halaman kampus FPIK Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (07/07/2022).
Selanjutnya kata Yudi, Internasionalisasi. Sejalan dengan resminya Indonesia pimpin G20, kampus pun akan mengarah ke internasionalisasi sehingga akan dikenal di dunia internasional. Itu dibuktikan hari itu FPIK telah melakukan penandatanganan MOU dengan University Malaysia Sabah (UMS), sehingga mulai bulan Agustus/semester depan FPIK akan membuat program-program yang ada menjadi program double degree (Gelar Ganda) dengan kampus UMS.
Peletakan Batu Pertama untuk kafe dan cold storage (gudang beku). (Foto Asep GP) |
Untuk internasionalisasi ini, kata Yudi, semua program studi yang ada di FPIK itu sudah disiapkan menjadi program studi yang terakreditasi internasional.
Kemudian yang Ketiga, FPIK akan terus melakukan inovasi dan kolaborasi. Karena di era digital sekarang tidak mungkin satu masalah dihadapi oleh satu pihak, sehingga kolaborasi menjadi keniscayaan, satu keharusan. “Dan kita akan membuka diri dengan semua pihak, dengan pemerintah, swasta dan industri serta dengan media untuk berkolaborasi, sebab tanpa media ibarat sayur tanpa garam,“ tegasnya.
“Maka kami terus mengajak media berkongsi dan terus mengembangkan inovasi. Apalagi pemerintah punya Visi Indonesia Maju 2045 dan saya hakul yakin ini akan terwujud kalau kita punya inovasi. Kita punya potensi yang besar di laut, kita punya SDM (Sumber Daya Manusia) maka tinggal dilengkapi dengan inovasi apa yang akan kita bangun. Kita berharap jelang 2024 ini semua pihak tidak melupakan potensi besar tersebut, potensi di laut, potensi SDM dan inovasi,“ demikian pungkas Pak Dekan.
***
Sebelumnya Dekan juga turut melakukan Penandatangan Memorandum of Agreement, kerjasama Unpad dan University Malaysia Sabah (UMS) tentang Program Magister Ganda (double Degree) - master science.
Hadir dalam kesempatan tersebut, dari pihak University Malaysia Sabah (UMS) Timbalan Naib Konselor (Wakil Rektor) UMS Prof. Dr. Rasid Mail, Dr. Sitti Raehanah Muhamad.Shaleh - Borneo Marine Research Institute, UMS dan jajarannya. Sedangkan dari pihak Unpad dihadiri langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE, Dekan FPIK, dan jajarannya.
Meninjau stand mahasiswa. (Foto Asep GP) |
Dekan FPIK, Dr. Yudi tentu saja sangat berterima kasih kepada rektor Unpad dan wakil rektor UMS dan jajarannya yang telah datang berkunjung ke Unpad dan fakultasnya serta melakukan perjanjian kerjasama untuk Program Double Degree. Kata Yudi, ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Unpad dengan UMS, dan dia berharap pertemuan ini akan memberi banyak manfaat dan maslahat bagi semua.
Yudi juga melaporkan pada rektor, di FPIK ada Program Magister Konservasi Laut dan Program Magister Ilmu Perikanan. Jadi InsyaAlloh, katanya, setelah ditandatanginya MoU ini maka untuk tahun ajaran baru yang dimulai di bulan Agustus mahasiwa yang terdaftar di Program Magister FPIK akan dimasukan ke program Double Degree, sehingga mahasiswa akan mendapatkan pendidikan di Unpad dan di UMS. Demikian juga mahasiswa yang berada di Sabah Malaysia.
“Kami akan sangat terbuka mudah-mudahan ke depan kita bisa melakukan riset bersama dan penulisan artikel bersama serta kegiatan-kegiatan yang kan bermanfaat bagi kita semua. Unpad sangat terbuka dan punya tempat riset dan kami juga punya kemitraan dengan pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama memanfaatkan fasilitas-fasilitas untuk kegiatan riset,“ kata Yudi.
Ayo makan ikan biar sehat dan pintar. (Foto Asep GP) |
Dekan juga menambahkan, “Selain di Jatinagor kami juga punya kampus di Pangandaran dekat laut. Itu juga bisa kita jadikan tempat riset bersama untuk para mahasiswa yang ada di double degree ini. mohon doanya Bu Rektor mudah-mudahan kerja sama ini banyak memberi manfaat untuk kita semua,“ harapnya.
Wakil dari pihak UMS Rasid Mail juga sangat menyambut baik atas kerjasama ini dan dia sangat berterima kasih karena sudah dijamu dan disambut baik mulai dari Bandara hingga segala sesuatunya. Rasid juga berharap pihak Unpad bisa datang ke UMS untuk perluasan kerja sama.
Tidak lupa timbalan dari UMS ini menyampaikan salam dari rektor UMS yang berhalangan datang dan berterima kasih atas kesudian Unpad untuk membuka kerjasama mengadakan magister gelar ganda /double degree.
“Jadi kami memikirkan jauh ke depan mumpung bilamana pusat administrasi IKN (Ibu Kota Negara) dari Jakarta pindah ke Kalimantan ternyata ruang untuk kita meluaskan jaringan industri dsb itu semakin luas dan kita lihat di sini Unpad ada banyak progres yang sangat baik melihat kepada perkembangan industri dan pemakaian teknologi. Jadi kita anggap mewujudkan kerja sama untuk Magister Ganda Gelar merupakan satu langkah awal, dan kita harapkan lanjutin termasuk apa kata Rektor Unpad tadi, kami sangat mengharapkan dari kekuatan yang ada di Unpad nara sumber dan Guru Besar Unpad memang keterlihatan wibawanya (Kaliber internasional). Jadi semoga memperbolehkan kita untuk belajar banyak dari Unpad,“ kata Rasid dengan bahasa Malaysia yang kental.
Orasi ilmiah Bu Dirjen KKP, Artati Widiarti (Foto Asep GP) |
Rektor Unpad dalam sambutan di MoU tersebut memang mengatakan untuk bekal kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi di luar negeri, Unpad memiliki SDM dan banyak profesor yang kualifikasinya sudah internasional .
Unpad juga memiliki fasilitas laboratorium alam di Kampus Unpad Pangandaran dengan laut yang cukup luas serta fasilitas-fasilitas pendidikan untuk resources lainnya.
“Harapan kami itu Bapak Prof. Rasid Mail, dan berikutnya turunannya, para dosen bisa melakukan join riset tadi, join publication, dan kegiatan lain yang bisa membuat kecemerlangan FPIK dan Unpad serta UMS. Jadi harapan kami kolaborasi dilegalkan dalam bentuk MOU dan mudah-mudahan ini awal baik kita. Terus semangat dan berdoa mudah-mudahan realisasinya jadi luar biasa. Kami menantikan kiranya ada inovasi yang bisa membuat akselerasi kecemerlangan dari kegiatan Gelar Ganda untuk Magister ini,“ pungkas rektor.
Secara terpisah usai peletakan batu pertama, rektor juga mengatakan pada wartawan, bahwa Mou ini bagus. FPIK selangkah-dua langkah lebih maju karena sudah menawarkan berinovasi menawarkan pendidikan gelar ganda/double degree.
Secara terpisah usai peletakan batu pertama, rektor juga mengatakan pada wartawan, bahwa Mou ini bagus. FPIK selangkah-dua langkah lebih maju karena sudah menawarkan berinovasi menawarkan pendidikan gelar ganda/double degree.
Dekan FPIK Unpad, Pemerintah belum berhasil wujudkan laut dan perikanan menjadi sektor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia (Foto Asep GP) |
“Nah Indonesia itu kan Negara maritim, harusnya banyak ahli-ahli yang mengolah maritim (laut) kita untuk kesejahteraan Indonesia. Dan sekarang bertukar - menukar dosen, materi, lab, dsb. itu kan membuat kualitas pendidikannya menjadi lebih baik. Nah mudah-mudahan kalau semakin banyak yang ikut porogram ini laut kita bisa dimanfaatkan, baik menjaga konservasinya dan juga dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia,“ demikian harapan rektor
Setelah MoU, dilakukan juga Peletakan Batu Pertama untuk Pembangunan Cafe dan Cold Storage di sekitar halaman kampus FPIK. Dalam kesempatan tersebut selain Dekan FPIK dan jajarannya serta wakil dari UMS dan jajarannya, hadir Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof.Dr,Ir. Hendarmawan, M.Sc, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ir. Artatati Widiarti M.A., kemudian Direktur Logistik dari KKP dan Direktur Usaha dan Investasi, juga Letkol Inf. Ageng Wahyu Ramadhon, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jabar Ir. Hermansyah, M.Si.
Dan ketika mengunjungi beberapa stan UMKM mahasiswa, kepada wartawan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ir. Artati Widiarti M.A., mengatakan, peletakan batu pertama itu bukti KKP mendukung kemajuan FPIK Unpad. Kata dirjen pihaknya memberikan bantuan fasilitas cold storage kapasitas 10 ton untuk menyimpan produk olahan, karena di FPIK Unpad ada jurusan yang memang mengolah ikan buat latihan mahasiswa, dan tidak hanya sekedar teknis pengolahannya tapi juga sekalian bisnisnya.
“Nah cold strorage ini kan fungsinya untuk gudang dan untuk universitas dalam program yang sama baru Unpad yang diberi bantuan sedangkan Unair tahun depan karena belum siap. Tapi kalau yang sekolah tinggi perikanan sudah ada kerjasama-bantuan seperti ini. Kami berharap FPIK Unpad akan lebih maju sekarang. Kan Negara kita ini 2/3 nya laut, belum perairan yang darat. Jadi kami berharap FPIK Unpad menghasilkan sarjana-sarjana yang mengurus dan mengembangkan kelautan dan perikanan kita,“ pungkasnya. (Asep GP- Anto Ramadhan)***
Ini Kata Dekan Yudi Nurul Ihsan Pada Dies Natalis Ke-17 FPIK Unpad
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, July 12, 2022
Penandatanganan MoU (dari Kanan) Dekan FPIK, Rasid Mail (UMS), Rektor Unpad. (Foto Asep GP) |
Dalam usianya ke-17 FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) Unpad akan lebih fokus lagi menjadi bagian dari stakeholder perikanan dan kelautan di saat pemerintah sampai sekarang belum berhasil mewujudkan laut dan perikanan sebagai salah satu sektor yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan dukungan rektor Unpad yang sudah berkomitmen akan membuat branding “Unpad Laut”, kami di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan juga berkomitmen mengangkat 3 hal : Pertama, Hilirisasi Riset. Jadi kita harapkan riset itu lebih aplikatif, lebih bisa menghasilkan produk-produk yang lebih bisa meningkatkan nilai jual dari daya saing produknya. Sehingga kita punya kegiatan. Pertama kita sudah membuat unit bisnis dengan nama Masterfish ini mudah-mudahan bisa diterima masyarakat kemudian orientasinya bisa ke ekspor. Nah ini juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memberi bantuan berupa Cold Storage dengan kapasitas 10 ton dan pagi ini kita sudah melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) dan InsyaAlloh akan langsung dibangun sehingga kita bisa ikut membantu menyelesaikan rantai pasok atau sistem logistik ikan yang selama ini menjadi salah satu masalah besar di Negara kita. Karena Industri perikanan itu akan berhasil kalau punya sistem logistik yang baik.
“Kemuidian disamping Cold Storage, kita juga akan mulai membuat kuliner-kuliner ikan termasuk di kampus ini akan membuat Kafe Perikanan – rumah makan perikanan.”
Demikian disampaikan Dekan FPIK Unpad, Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi.M.Si usai memimpin berbagai acara peringatan Milangkala/ulang tahun ke-17 fakultas yang dipimpinnya, yang digelar di halaman kampus FPIK Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (07/07/2022).
Selanjutnya kata Yudi, Internasionalisasi. Sejalan dengan resminya Indonesia pimpin G20, kampus pun akan mengarah ke internasionalisasi sehingga akan dikenal di dunia internasional. Itu dibuktikan hari itu FPIK telah melakukan penandatanganan MOU dengan University Malaysia Sabah (UMS), sehingga mulai bulan Agustus/semester depan FPIK akan membuat program-program yang ada menjadi program double degree (Gelar Ganda) dengan kampus UMS.
Peletakan Batu Pertama untuk kafe dan cold storage (gudang beku). (Foto Asep GP) |
Untuk internasionalisasi ini, kata Yudi, semua program studi yang ada di FPIK itu sudah disiapkan menjadi program studi yang terakreditasi internasional.
Kemudian yang Ketiga, FPIK akan terus melakukan inovasi dan kolaborasi. Karena di era digital sekarang tidak mungkin satu masalah dihadapi oleh satu pihak, sehingga kolaborasi menjadi keniscayaan, satu keharusan. “Dan kita akan membuka diri dengan semua pihak, dengan pemerintah, swasta dan industri serta dengan media untuk berkolaborasi, sebab tanpa media ibarat sayur tanpa garam,“ tegasnya.
“Maka kami terus mengajak media berkongsi dan terus mengembangkan inovasi. Apalagi pemerintah punya Visi Indonesia Maju 2045 dan saya hakul yakin ini akan terwujud kalau kita punya inovasi. Kita punya potensi yang besar di laut, kita punya SDM (Sumber Daya Manusia) maka tinggal dilengkapi dengan inovasi apa yang akan kita bangun. Kita berharap jelang 2024 ini semua pihak tidak melupakan potensi besar tersebut, potensi di laut, potensi SDM dan inovasi,“ demikian pungkas Pak Dekan.
***
Sebelumnya Dekan juga turut melakukan Penandatangan Memorandum of Agreement, kerjasama Unpad dan University Malaysia Sabah (UMS) tentang Program Magister Ganda (double Degree) - master science.
Hadir dalam kesempatan tersebut, dari pihak University Malaysia Sabah (UMS) Timbalan Naib Konselor (Wakil Rektor) UMS Prof. Dr. Rasid Mail, Dr. Sitti Raehanah Muhamad.Shaleh - Borneo Marine Research Institute, UMS dan jajarannya. Sedangkan dari pihak Unpad dihadiri langsung oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE, Dekan FPIK, dan jajarannya.
Meninjau stand mahasiswa. (Foto Asep GP) |
Dekan FPIK, Dr. Yudi tentu saja sangat berterima kasih kepada rektor Unpad dan wakil rektor UMS dan jajarannya yang telah datang berkunjung ke Unpad dan fakultasnya serta melakukan perjanjian kerjasama untuk Program Double Degree. Kata Yudi, ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Unpad dengan UMS, dan dia berharap pertemuan ini akan memberi banyak manfaat dan maslahat bagi semua.
Yudi juga melaporkan pada rektor, di FPIK ada Program Magister Konservasi Laut dan Program Magister Ilmu Perikanan. Jadi InsyaAlloh, katanya, setelah ditandatanginya MoU ini maka untuk tahun ajaran baru yang dimulai di bulan Agustus mahasiwa yang terdaftar di Program Magister FPIK akan dimasukan ke program Double Degree, sehingga mahasiswa akan mendapatkan pendidikan di Unpad dan di UMS. Demikian juga mahasiswa yang berada di Sabah Malaysia.
“Kami akan sangat terbuka mudah-mudahan ke depan kita bisa melakukan riset bersama dan penulisan artikel bersama serta kegiatan-kegiatan yang kan bermanfaat bagi kita semua. Unpad sangat terbuka dan punya tempat riset dan kami juga punya kemitraan dengan pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama memanfaatkan fasilitas-fasilitas untuk kegiatan riset,“ kata Yudi.
Ayo makan ikan biar sehat dan pintar. (Foto Asep GP) |
Dekan juga menambahkan, “Selain di Jatinagor kami juga punya kampus di Pangandaran dekat laut. Itu juga bisa kita jadikan tempat riset bersama untuk para mahasiswa yang ada di double degree ini. mohon doanya Bu Rektor mudah-mudahan kerja sama ini banyak memberi manfaat untuk kita semua,“ harapnya.
Wakil dari pihak UMS Rasid Mail juga sangat menyambut baik atas kerjasama ini dan dia sangat berterima kasih karena sudah dijamu dan disambut baik mulai dari Bandara hingga segala sesuatunya. Rasid juga berharap pihak Unpad bisa datang ke UMS untuk perluasan kerja sama.
Tidak lupa timbalan dari UMS ini menyampaikan salam dari rektor UMS yang berhalangan datang dan berterima kasih atas kesudian Unpad untuk membuka kerjasama mengadakan magister gelar ganda /double degree.
“Jadi kami memikirkan jauh ke depan mumpung bilamana pusat administrasi IKN (Ibu Kota Negara) dari Jakarta pindah ke Kalimantan ternyata ruang untuk kita meluaskan jaringan industri dsb itu semakin luas dan kita lihat di sini Unpad ada banyak progres yang sangat baik melihat kepada perkembangan industri dan pemakaian teknologi. Jadi kita anggap mewujudkan kerja sama untuk Magister Ganda Gelar merupakan satu langkah awal, dan kita harapkan lanjutin termasuk apa kata Rektor Unpad tadi, kami sangat mengharapkan dari kekuatan yang ada di Unpad nara sumber dan Guru Besar Unpad memang keterlihatan wibawanya (Kaliber internasional). Jadi semoga memperbolehkan kita untuk belajar banyak dari Unpad,“ kata Rasid dengan bahasa Malaysia yang kental.
Orasi ilmiah Bu Dirjen KKP, Artati Widiarti (Foto Asep GP) |
Rektor Unpad dalam sambutan di MoU tersebut memang mengatakan untuk bekal kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi di luar negeri, Unpad memiliki SDM dan banyak profesor yang kualifikasinya sudah internasional .
Unpad juga memiliki fasilitas laboratorium alam di Kampus Unpad Pangandaran dengan laut yang cukup luas serta fasilitas-fasilitas pendidikan untuk resources lainnya.
“Harapan kami itu Bapak Prof. Rasid Mail, dan berikutnya turunannya, para dosen bisa melakukan join riset tadi, join publication, dan kegiatan lain yang bisa membuat kecemerlangan FPIK dan Unpad serta UMS. Jadi harapan kami kolaborasi dilegalkan dalam bentuk MOU dan mudah-mudahan ini awal baik kita. Terus semangat dan berdoa mudah-mudahan realisasinya jadi luar biasa. Kami menantikan kiranya ada inovasi yang bisa membuat akselerasi kecemerlangan dari kegiatan Gelar Ganda untuk Magister ini,“ pungkas rektor.
Secara terpisah usai peletakan batu pertama, rektor juga mengatakan pada wartawan, bahwa Mou ini bagus. FPIK selangkah-dua langkah lebih maju karena sudah menawarkan berinovasi menawarkan pendidikan gelar ganda/double degree.
Secara terpisah usai peletakan batu pertama, rektor juga mengatakan pada wartawan, bahwa Mou ini bagus. FPIK selangkah-dua langkah lebih maju karena sudah menawarkan berinovasi menawarkan pendidikan gelar ganda/double degree.
Dekan FPIK Unpad, Pemerintah belum berhasil wujudkan laut dan perikanan menjadi sektor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia (Foto Asep GP) |
“Nah Indonesia itu kan Negara maritim, harusnya banyak ahli-ahli yang mengolah maritim (laut) kita untuk kesejahteraan Indonesia. Dan sekarang bertukar - menukar dosen, materi, lab, dsb. itu kan membuat kualitas pendidikannya menjadi lebih baik. Nah mudah-mudahan kalau semakin banyak yang ikut porogram ini laut kita bisa dimanfaatkan, baik menjaga konservasinya dan juga dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia,“ demikian harapan rektor
Setelah MoU, dilakukan juga Peletakan Batu Pertama untuk Pembangunan Cafe dan Cold Storage di sekitar halaman kampus FPIK. Dalam kesempatan tersebut selain Dekan FPIK dan jajarannya serta wakil dari UMS dan jajarannya, hadir Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof.Dr,Ir. Hendarmawan, M.Sc, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ir. Artatati Widiarti M.A., kemudian Direktur Logistik dari KKP dan Direktur Usaha dan Investasi, juga Letkol Inf. Ageng Wahyu Ramadhon, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jabar Ir. Hermansyah, M.Si.
Dan ketika mengunjungi beberapa stan UMKM mahasiswa, kepada wartawan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ir. Artati Widiarti M.A., mengatakan, peletakan batu pertama itu bukti KKP mendukung kemajuan FPIK Unpad. Kata dirjen pihaknya memberikan bantuan fasilitas cold storage kapasitas 10 ton untuk menyimpan produk olahan, karena di FPIK Unpad ada jurusan yang memang mengolah ikan buat latihan mahasiswa, dan tidak hanya sekedar teknis pengolahannya tapi juga sekalian bisnisnya.
“Nah cold strorage ini kan fungsinya untuk gudang dan untuk universitas dalam program yang sama baru Unpad yang diberi bantuan sedangkan Unair tahun depan karena belum siap. Tapi kalau yang sekolah tinggi perikanan sudah ada kerjasama-bantuan seperti ini. Kami berharap FPIK Unpad akan lebih maju sekarang. Kan Negara kita ini 2/3 nya laut, belum perairan yang darat. Jadi kami berharap FPIK Unpad menghasilkan sarjana-sarjana yang mengurus dan mengembangkan kelautan dan perikanan kita,“ pungkasnya. (Asep GP- Anto Ramadhan)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment