Home
» Sosial Politik
» Pengukuhan Pengurus DPD Persikindo Jabar & Pelantikan Pengurus DPC Persikindo Se-Jabar
Wednesday, August 3, 2022
Acara tersebut akan berlangsung hari Rabu, 3 Agustus 2022 mulai Pk. 08-16.00, di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika No. 65, Braga – Kota Bandung.
Akan hadir: Gubernur Jawa Barat Dr. H.M. Ridwan Kamil, S.T., M.U.D, Hj. Atalia Praratya Kamil, S.IP., M.Ikom (Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat), Dr. Hj. Titik Prasetyowati Verdi, SH.,MH (Dewan Pengawas/Pendiri Persikindo), Ratih Puspawati, SH.,MH (Dewan Penasehat Persikindo), Hj. Rini Sujlyanti, SE.,M.M, (Ketua Umum Persikindo), Dr. Hj. Dewi Indriani Jusuf, SE., M.si (Ketua DPD Persikindo Jawa Barat), dan Dr. Nina Kurnia Hikmawati, SE, MM (Ketua Panitia).
Pejabat yang diundang, dinas terkait seperti Dinas Koperasi, Dinas UMKM, Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (pusat), Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan KB (Provinsi), juga organisasi-organisai seperti BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita), IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), PERWARI (Persatuan Wanita Republik Indonesia), serta puluhan organisasi massa lainnya.
Kegiatan bertajuk “Perempuan Bersatu Berjuang dan Sukses Bersama Persikindo”, tersebut menurut Ketua Panitia, Nina KH, juga akan dihadiri oleh lebih dari 600 para Wanoja Sunda (perempuan Sunda) dari seluruh Indonesia yang hadir secara langsung/offline dan untuk yang online melalui link zoom sebanyak 1000 peserta dari seluruh Indonesia.
“Kegiatannya meliputi pelantikan, rapat koordinasi, persembahan dari para UMKM, disini akan ada perempuan pengusaha cacing, batu akik, batik, catering, para pengusaha perias pengantin, dsb, pokoknya usaha-usaha dari perempuan kreatif banyak sekali. Nanti kita juga akan buat program-program untuk para perempuan berdikari/mandiri, anti stunting, para perempuan pembaharu dalam peradaban di dunia sekarang ini bagaimana kita mengoptimalkan hasil central of execellence (pusat keunggulan/unggulan) dari setiap daerahnya. Apakah itu kuliner/makanannya yang dikonsumsi oleh anggota masyarakat terkecilnya sampai masyarakat terbanyak, seperti Hui/Ubi Cilembu dan kuliner Sunda lainnya yang dimakan sehari-hari oleh orang Sunda, seperti makan lotek, karedok, bubuy sampeu/hui, nasi liwet,dsb, jangan sampai budaya makan, bertani, dsb itu hilang dari orang Sunda,“ papar Nina.
Jadi para wanoja/perempuan Sunda yang tergabung dalam Persikindo (Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia) mendorong masalah budaya khususnya peradaban masyarakat Indonesia yang punya keunggulannya masing-masing. Sehingga kuliner apa yang dihasilkan sebuah daerah itu akan dikonsumsi oleh daerahnya masing-masing. Jangan sampai sebuah daerah menghasilkan lotek, karedok, boled, taleus, tapi tidak dikonsumsi. “Nah itu kan sayang, memang anak-anak sekarang mah pada gak suka makanan tradisional seperti itu. Nah untuk mensosialisasikan dan mengoptimalkan kuliner Sunda tersebut, disini juga akan ada stan-stan kuliner tradisional termasuk ada bazar dari ema-ema yang jualan tahu,batik dsb,” imbuh Nina.
Nina berharap kegiatan ini menginspirasi para perempuan di Indonesia agar memuliakan budayanya sehingga tidak lupa akar budayanya/asal-usulnya, kita punya kuliner tradisional yang hebat dan lezat serta beragam pada setiap daerah dan provinsi. Jangan sampai makanan yang dibanggakan itu makanan Korea, Jepang, Eropa, Amerika, tapi kuliner kita dilupakan.
Ciri sebuah daerah itu ciri sebuah Negara, dan budaya ciciren bangsa, hilang budayanya hilang juga bangsanya. Berbangsa dan berbudaya itu harus kita pertahankan. Betapa Jepang sampai sekarang sangat luar biasa karena mereka mempertahankan budayanya. Kalau Indonesia hilang peradabannya, ya hilang negaranya. Demikian tegas Nina.
Makanya para perempuan di Persikindo di samping menyiapkan para perempuan yang mandiri, kreatif, mengoptimalkan SDA dan SDM nya baik produk dan jasa, juga mengajak melestarikan budaya, termasuk juga yang terjadi di masyarakat, misalnya dengan stunting nya. Makanya kita buat Anti Stunting (gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kurang gizi yang lama) dengan makanan-makanan hasil produk para wanoja Sunda, tsb.
“Makanya kami juga akan mengundang Teh Cinta (Atalia Praratya) apalagi penurunan anti stunting adalah tugas dan tanggung jawab beliau. Nah kita bantu Jabar untuk dijadikan contoh, bahwa di Jabar ada komunitas perempuan anti Stunting yang memang untuk mendukung Bu Cinta untuk dibawa secara nasional kalau bisa secara internasional,“ kata Nina.
Selain acara formal juga akan ada sharing dari beberapa lembaga, termasuk Bank Indonesia presentasi bagaimana cara berwirausaha, bagaimana regulasi pemerintah terhadap UMKM.
“Acara ini akan menghasilkan rekomendasi dan rekomendasi tersebut akan dibawa secara nasional dan akan dibawa ke G20, untuk bekal lah bahwa perempuan Indonesia itu adalah a-b-c-d-e-f, “ pungkas Nina. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
August 03, 2022
CB Blogger
IndonesiaMakanya para perempuan di Persikindo di samping menyiapkan para perempuan yang mandiri, kreatif, mengoptimalkan SDA dan SDM nya baik produk dan jasa, juga mengajak melestarikan budaya, termasuk juga yang terjadi di masyarakat, misalnya dengan stunting nya. Makanya kita buat Anti Stunting (gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kurang gizi yang lama) dengan makanan-makanan hasil produk para wanoja Sunda, tsb.
“Makanya kami juga akan mengundang Teh Cinta (Atalia Praratya) apalagi penurunan anti stunting adalah tugas dan tanggung jawab beliau. Nah kita bantu Jabar untuk dijadikan contoh, bahwa di Jabar ada komunitas perempuan anti Stunting yang memang untuk mendukung Bu Cinta untuk dibawa secara nasional kalau bisa secara internasional,“ kata Nina.
Selain acara formal juga akan ada sharing dari beberapa lembaga, termasuk Bank Indonesia presentasi bagaimana cara berwirausaha, bagaimana regulasi pemerintah terhadap UMKM.
“Acara ini akan menghasilkan rekomendasi dan rekomendasi tersebut akan dibawa secara nasional dan akan dibawa ke G20, untuk bekal lah bahwa perempuan Indonesia itu adalah a-b-c-d-e-f, “ pungkas Nina. (Asep GP)***
Pengukuhan Pengurus DPD Persikindo Jabar & Pelantikan Pengurus DPC Persikindo Se-Jabar
Posted by
Tatarjabar.com on Wednesday, August 3, 2022
Acara tersebut akan berlangsung hari Rabu, 3 Agustus 2022 mulai Pk. 08-16.00, di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika No. 65, Braga – Kota Bandung.
Akan hadir: Gubernur Jawa Barat Dr. H.M. Ridwan Kamil, S.T., M.U.D, Hj. Atalia Praratya Kamil, S.IP., M.Ikom (Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat), Dr. Hj. Titik Prasetyowati Verdi, SH.,MH (Dewan Pengawas/Pendiri Persikindo), Ratih Puspawati, SH.,MH (Dewan Penasehat Persikindo), Hj. Rini Sujlyanti, SE.,M.M, (Ketua Umum Persikindo), Dr. Hj. Dewi Indriani Jusuf, SE., M.si (Ketua DPD Persikindo Jawa Barat), dan Dr. Nina Kurnia Hikmawati, SE, MM (Ketua Panitia).
Pejabat yang diundang, dinas terkait seperti Dinas Koperasi, Dinas UMKM, Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (pusat), Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan KB (Provinsi), juga organisasi-organisai seperti BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita), IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), PERWARI (Persatuan Wanita Republik Indonesia), serta puluhan organisasi massa lainnya.
Kegiatan bertajuk “Perempuan Bersatu Berjuang dan Sukses Bersama Persikindo”, tersebut menurut Ketua Panitia, Nina KH, juga akan dihadiri oleh lebih dari 600 para Wanoja Sunda (perempuan Sunda) dari seluruh Indonesia yang hadir secara langsung/offline dan untuk yang online melalui link zoom sebanyak 1000 peserta dari seluruh Indonesia.
“Kegiatannya meliputi pelantikan, rapat koordinasi, persembahan dari para UMKM, disini akan ada perempuan pengusaha cacing, batu akik, batik, catering, para pengusaha perias pengantin, dsb, pokoknya usaha-usaha dari perempuan kreatif banyak sekali. Nanti kita juga akan buat program-program untuk para perempuan berdikari/mandiri, anti stunting, para perempuan pembaharu dalam peradaban di dunia sekarang ini bagaimana kita mengoptimalkan hasil central of execellence (pusat keunggulan/unggulan) dari setiap daerahnya. Apakah itu kuliner/makanannya yang dikonsumsi oleh anggota masyarakat terkecilnya sampai masyarakat terbanyak, seperti Hui/Ubi Cilembu dan kuliner Sunda lainnya yang dimakan sehari-hari oleh orang Sunda, seperti makan lotek, karedok, bubuy sampeu/hui, nasi liwet,dsb, jangan sampai budaya makan, bertani, dsb itu hilang dari orang Sunda,“ papar Nina.
Jadi para wanoja/perempuan Sunda yang tergabung dalam Persikindo (Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia) mendorong masalah budaya khususnya peradaban masyarakat Indonesia yang punya keunggulannya masing-masing. Sehingga kuliner apa yang dihasilkan sebuah daerah itu akan dikonsumsi oleh daerahnya masing-masing. Jangan sampai sebuah daerah menghasilkan lotek, karedok, boled, taleus, tapi tidak dikonsumsi. “Nah itu kan sayang, memang anak-anak sekarang mah pada gak suka makanan tradisional seperti itu. Nah untuk mensosialisasikan dan mengoptimalkan kuliner Sunda tersebut, disini juga akan ada stan-stan kuliner tradisional termasuk ada bazar dari ema-ema yang jualan tahu,batik dsb,” imbuh Nina.
Nina berharap kegiatan ini menginspirasi para perempuan di Indonesia agar memuliakan budayanya sehingga tidak lupa akar budayanya/asal-usulnya, kita punya kuliner tradisional yang hebat dan lezat serta beragam pada setiap daerah dan provinsi. Jangan sampai makanan yang dibanggakan itu makanan Korea, Jepang, Eropa, Amerika, tapi kuliner kita dilupakan.
Ciri sebuah daerah itu ciri sebuah Negara, dan budaya ciciren bangsa, hilang budayanya hilang juga bangsanya. Berbangsa dan berbudaya itu harus kita pertahankan. Betapa Jepang sampai sekarang sangat luar biasa karena mereka mempertahankan budayanya. Kalau Indonesia hilang peradabannya, ya hilang negaranya. Demikian tegas Nina.
Makanya para perempuan di Persikindo di samping menyiapkan para perempuan yang mandiri, kreatif, mengoptimalkan SDA dan SDM nya baik produk dan jasa, juga mengajak melestarikan budaya, termasuk juga yang terjadi di masyarakat, misalnya dengan stunting nya. Makanya kita buat Anti Stunting (gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kurang gizi yang lama) dengan makanan-makanan hasil produk para wanoja Sunda, tsb.
“Makanya kami juga akan mengundang Teh Cinta (Atalia Praratya) apalagi penurunan anti stunting adalah tugas dan tanggung jawab beliau. Nah kita bantu Jabar untuk dijadikan contoh, bahwa di Jabar ada komunitas perempuan anti Stunting yang memang untuk mendukung Bu Cinta untuk dibawa secara nasional kalau bisa secara internasional,“ kata Nina.
Selain acara formal juga akan ada sharing dari beberapa lembaga, termasuk Bank Indonesia presentasi bagaimana cara berwirausaha, bagaimana regulasi pemerintah terhadap UMKM.
“Acara ini akan menghasilkan rekomendasi dan rekomendasi tersebut akan dibawa secara nasional dan akan dibawa ke G20, untuk bekal lah bahwa perempuan Indonesia itu adalah a-b-c-d-e-f, “ pungkas Nina. (Asep GP)***
Makanya para perempuan di Persikindo di samping menyiapkan para perempuan yang mandiri, kreatif, mengoptimalkan SDA dan SDM nya baik produk dan jasa, juga mengajak melestarikan budaya, termasuk juga yang terjadi di masyarakat, misalnya dengan stunting nya. Makanya kita buat Anti Stunting (gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kurang gizi yang lama) dengan makanan-makanan hasil produk para wanoja Sunda, tsb.
“Makanya kami juga akan mengundang Teh Cinta (Atalia Praratya) apalagi penurunan anti stunting adalah tugas dan tanggung jawab beliau. Nah kita bantu Jabar untuk dijadikan contoh, bahwa di Jabar ada komunitas perempuan anti Stunting yang memang untuk mendukung Bu Cinta untuk dibawa secara nasional kalau bisa secara internasional,“ kata Nina.
Selain acara formal juga akan ada sharing dari beberapa lembaga, termasuk Bank Indonesia presentasi bagaimana cara berwirausaha, bagaimana regulasi pemerintah terhadap UMKM.
“Acara ini akan menghasilkan rekomendasi dan rekomendasi tersebut akan dibawa secara nasional dan akan dibawa ke G20, untuk bekal lah bahwa perempuan Indonesia itu adalah a-b-c-d-e-f, “ pungkas Nina. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment