Home
» Jawa Barat
» KH. Yayan Hasuna Hudaya Terpilih Lagi Jadi Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung 2023-2028
Sunday, July 23, 2023
Kyai Yayan Memperoleh 8 suara, sedangkan KH. Deden Hani Muzhaffar yang diusung PCNU Kabupaten Bandung meraih 3 suara dari 11 orang formatur.
Persidangan tim formatur juga dihadiri Sekun MUI Jabar KH. Rafani Achyar, sedangkan sidang dipimpin Ustaz Erry Ridwan Latief dan sekretaris Aam Muamar.
Musyawarah formatur juga menetapkan adanya Dewan pimpinan harian MUI Kabupaten Bandung yang hampir tak jauh berbeda dengan kepengurusan sebelumnya.
Yakni, Ketua umum KH. Yayan Hasuna Hudaya, Ketua I Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, Ketua II H. Seproni Hidayat, dan ketua III KH. Deden Hani Muzhoffar.
Sementara Sekum masih dijabat Harry Yuniardi dan wakilnya H. Encep Sudrajat
Sementara untuk Bendahara umum dan wakilnya juga masih sama yakni H. Basirun dan H. Zaenal Kurniadin.
Hasil Musda MUI Kabupaten Bandung tersebut langsung disetujui para peserta yang terdiri atas MUI kecamatan dan perwakilan ormas-ormas Islam serta pesantren.
Dalam sambutannya, Kyai Yayan mengatakan, Inna lillaahi wainna ilaihi raaji'un karena terpilih kembali sebagai ketua umum MUI Kabupaten Bandung.
"Saya tak bisa bekerja sendiri karena tugas ini sangat berat. Insha Allah menjadi pengurus MUI untuk melayani umat berpahala sangat besar meski tanpa gaji tetap," ujar pengasuh Pesantren Yamisa Soreang ini.
Sebelumnya saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) MUI Kabupaten Bandung di Hotel A Sutan Raja, Sabtu 22 Juli 2023, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menegaskan tidak mempermasalahkan siapa pun yang akan terpilih dalam Musda.
"Silakan siapa saja yang akan terpilih, tapi harus sinergi dengan program kerja Pemkab Bandung," kata Kang DS, panggilan akrabnya.
Hanya, Kang DS mengharapkan agar MUI Kabupaten Bandung memiliki program kerja sesuai dengan visi dan misi yang diusungnya yakni Bedas (bangkit edukatif dinamis agamis dan sejahtera).
"Tiap organisasi termasuk MUI Kabupaten Bandung harus sinkron dengan visi dan misi Pemkab Bandung yakni Bedas," ujarnya.
Musda untuk melakukan evaluasi perjalanan MUI selama lima tahun termasuk memilih nakhoda baru untuk periode 2023-2028.
Pembukaan Musda dihadiri Kepala Kemenag Kabupaten Bandung H. Abdurrahim, perwakilan Forkominda, Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. H. Rachmat Syafei, Sekum MUI Jabar KH. Rafani Achyar, Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung KH. Yayan Hasuna Hudaya, BAZNAS, MUI kecamatan, dan perwakilan ormas-ormas Islam serta para kepala KUA kecamatan.
Hadir juga perwakilan organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, Pemuda Pancasila, BKPRMI dan KNPI Kabupaten Bandung.
Lebih jauh Kang DS menyatakan, pihaknya ingin agar alim ulama pengurus MUI di semua tingkatan juga mendapatkan insentif maupun fasilitas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Masa guru ngaji bahkan marbot masjid mendapatkan insentif dan BPJS tapi pengurus MUI belum mendapatkan?" Ujarnya.
Sementara itu, laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus MUI Kabupaten Bandung periode 2018-2023 diterima oleh para pengurus MUI Kecamatan.
Bahkan pengurus MUI Kecamatan Majalaya yang mewakili wilayah timur Kabupaten Bandung meminta agar KH. Yayan Hasuna Hudaya melanjutkan kepemimpinannya.
Sedangkan mulai pukul 14.00 WIB 11 formatur mulai berkumpul di ruangan khusus untuk pemilihan ketua umum MUI Kabupaten Bandung.
Seperti diketahui ada dua calon Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung yakni ketua umum periode 2018-2023, KH. Yayan Hasuna Hudaya, dan Wakil Ketua Tanfiziyah PCNU Kabupaten Bandung KH. Deden Hani Muzhoffar.
Mengenai adanya calon yang didukung PCNU Kabupaten Bandung, Kyai Yayan mengatakan, dirinya menyambut baik karena ada upaya bersama memajukan MUI.
"Tinggal lihat profil dan track record serta komitmen untuk MUI Kabupaten Bandung. Kami serahkan semua keputusan pemilihan ini kepada tim formatur," katanya.
Untuk pemilihan ketua umum MUI Kabupaten Bandung nantinya menggunakan metode formatur berjumlah 11 orang sesuai dengan peraturan organisasi (PO) MUI pusat.
Formatur tersebut terdiri atas ketua Dewan Pertimbangan MUI yang dijabat kepala Kemenag, ketua umum dan sekum MUI saat ini, 4 orang perwakilan MUI kecamatan dan 4 orang lembaga pendidikan/pesantren. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
July 23, 2023
CB Blogger
IndonesiaKH. Yayan Hasuna Hudaya Terpilih Lagi Jadi Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung 2023-2028
Posted by
Tatarjabar.com on Sunday, July 23, 2023
Kyai Yayan Memperoleh 8 suara, sedangkan KH. Deden Hani Muzhaffar yang diusung PCNU Kabupaten Bandung meraih 3 suara dari 11 orang formatur.
Persidangan tim formatur juga dihadiri Sekun MUI Jabar KH. Rafani Achyar, sedangkan sidang dipimpin Ustaz Erry Ridwan Latief dan sekretaris Aam Muamar.
Musyawarah formatur juga menetapkan adanya Dewan pimpinan harian MUI Kabupaten Bandung yang hampir tak jauh berbeda dengan kepengurusan sebelumnya.
Yakni, Ketua umum KH. Yayan Hasuna Hudaya, Ketua I Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, Ketua II H. Seproni Hidayat, dan ketua III KH. Deden Hani Muzhoffar.
Sementara Sekum masih dijabat Harry Yuniardi dan wakilnya H. Encep Sudrajat
Sementara untuk Bendahara umum dan wakilnya juga masih sama yakni H. Basirun dan H. Zaenal Kurniadin.
Hasil Musda MUI Kabupaten Bandung tersebut langsung disetujui para peserta yang terdiri atas MUI kecamatan dan perwakilan ormas-ormas Islam serta pesantren.
Dalam sambutannya, Kyai Yayan mengatakan, Inna lillaahi wainna ilaihi raaji'un karena terpilih kembali sebagai ketua umum MUI Kabupaten Bandung.
"Saya tak bisa bekerja sendiri karena tugas ini sangat berat. Insha Allah menjadi pengurus MUI untuk melayani umat berpahala sangat besar meski tanpa gaji tetap," ujar pengasuh Pesantren Yamisa Soreang ini.
Sebelumnya saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) MUI Kabupaten Bandung di Hotel A Sutan Raja, Sabtu 22 Juli 2023, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menegaskan tidak mempermasalahkan siapa pun yang akan terpilih dalam Musda.
"Silakan siapa saja yang akan terpilih, tapi harus sinergi dengan program kerja Pemkab Bandung," kata Kang DS, panggilan akrabnya.
Hanya, Kang DS mengharapkan agar MUI Kabupaten Bandung memiliki program kerja sesuai dengan visi dan misi yang diusungnya yakni Bedas (bangkit edukatif dinamis agamis dan sejahtera).
"Tiap organisasi termasuk MUI Kabupaten Bandung harus sinkron dengan visi dan misi Pemkab Bandung yakni Bedas," ujarnya.
Musda untuk melakukan evaluasi perjalanan MUI selama lima tahun termasuk memilih nakhoda baru untuk periode 2023-2028.
Pembukaan Musda dihadiri Kepala Kemenag Kabupaten Bandung H. Abdurrahim, perwakilan Forkominda, Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. H. Rachmat Syafei, Sekum MUI Jabar KH. Rafani Achyar, Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung KH. Yayan Hasuna Hudaya, BAZNAS, MUI kecamatan, dan perwakilan ormas-ormas Islam serta para kepala KUA kecamatan.
Hadir juga perwakilan organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, Pemuda Pancasila, BKPRMI dan KNPI Kabupaten Bandung.
Lebih jauh Kang DS menyatakan, pihaknya ingin agar alim ulama pengurus MUI di semua tingkatan juga mendapatkan insentif maupun fasilitas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Masa guru ngaji bahkan marbot masjid mendapatkan insentif dan BPJS tapi pengurus MUI belum mendapatkan?" Ujarnya.
Sementara itu, laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus MUI Kabupaten Bandung periode 2018-2023 diterima oleh para pengurus MUI Kecamatan.
Bahkan pengurus MUI Kecamatan Majalaya yang mewakili wilayah timur Kabupaten Bandung meminta agar KH. Yayan Hasuna Hudaya melanjutkan kepemimpinannya.
Sedangkan mulai pukul 14.00 WIB 11 formatur mulai berkumpul di ruangan khusus untuk pemilihan ketua umum MUI Kabupaten Bandung.
Seperti diketahui ada dua calon Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung yakni ketua umum periode 2018-2023, KH. Yayan Hasuna Hudaya, dan Wakil Ketua Tanfiziyah PCNU Kabupaten Bandung KH. Deden Hani Muzhoffar.
Mengenai adanya calon yang didukung PCNU Kabupaten Bandung, Kyai Yayan mengatakan, dirinya menyambut baik karena ada upaya bersama memajukan MUI.
"Tinggal lihat profil dan track record serta komitmen untuk MUI Kabupaten Bandung. Kami serahkan semua keputusan pemilihan ini kepada tim formatur," katanya.
Untuk pemilihan ketua umum MUI Kabupaten Bandung nantinya menggunakan metode formatur berjumlah 11 orang sesuai dengan peraturan organisasi (PO) MUI pusat.
Formatur tersebut terdiri atas ketua Dewan Pertimbangan MUI yang dijabat kepala Kemenag, ketua umum dan sekum MUI saat ini, 4 orang perwakilan MUI kecamatan dan 4 orang lembaga pendidikan/pesantren. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment