Monday, September 25, 2023
Wisuda Gelombang I ISBI Bandung Tahun 2023 tersebut diikuti oleh 259 orang lulusan yang secara serentak mengucapkan Catur Prasetya (janji alumni) di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Kampus ISBI Bandung Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung (23/09/2023).
Para wisudawan tersebut terdiri dari 47 lulusan dari Jurusan/Prodi Seni Tari (37 Seni tari - S1 dan 10 Tari Sunda DIV), 65 dari Jurusan Karawitan (S1), 28 dari Jurusan Seni Teater (S1), 10 lulusan dari Jurusan Angklung dan Musik Bambu (DIV), 21 dari Jurusan Seni Rupa Murni (S1), 14 dari Jurusan Tata Rias dan Busana (DIV), 9 dari Jurusan Kriya Seni (DIII), 24 dari Jurusan Antropologi Budaya dan 37 dari jurusan Televisi dan Film (DIV) serta 4 lulusan dari Jurusan Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2).
Jika dilihat dari raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) banyak wisudawan ISBI Bandung yang meraih predikat “Pujian” dengan jumlah total 185 orang (71,4%), sedangkan predikat “Sangat Memuaskan” berjumlah 72 orang (27,8%), dan predikat “Memuaskan” berjumlah 2 orang (0,8%).
Dari seluruh Wisudawan Gelombang I ISBI Bandung Tahun 2023, ada 3 (tiga) wisudawan yang berhasil lulus dengan prestasi Terbaik yaitu: Melati Sri Ari Lestari, dari Jurusan Seni Tari - Fakultas Seni Pertunjukan (IPK= 3.99), Khaeratunisa Putri Amalia, Tata Rias Dan Busana - Fakultas Seni Rupa Dan Desain (IPK= 3.86), dan Widya Zahra, Antropologi Budaya - Fakultas Budaya Dan Media (IPK= 3.97). Sedangkan untuk Program Magister, Penciptaan dan Pengkajian Seni diraih Budi, dengan IPK= 3.89.
Mengarak Wisudawan (Foto Asep GP) |
Dalam sambutannya Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen.,M.Hum, mengatakan, Wisuda merupakan sebuah prosesi atas keberhasilan para mahasiswa, setelah melaksanakan pendidikan di ISBI Bandung, dan apa diberikan kampus hanya sedikit, karena ilmu yang sebenarnya terdapat dalam kehidupan ini. Tapi semoga langkah, metode yang diajarkan di ISBI Bandung dapat menjadi pisau bedah dalam melakukan aktivitas maslahat bagi masyarakat.
“Kami yakin teman teman, wisudawan - wisudawati telah paham cara berkesenian dan berkebudayaan di kampus tercinta ini. Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan negara ini. Kita memiliki payung hukum Undang undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana saudara dapat menjadi kontributor di dalamnya. Kita memiliki bidang Ekonomi kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya. Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi canangan pemerintah. Dan semua itu adalah lahan pekerjaan bagi teman teman,“ demikian kata rektor.
Retno juga mengingatkan, dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman, tinggal kita ambil peran aktif saja di dalamnya. Semua memiliki banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital. Generasi sekarang adalah generasi melek digital dan kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita mampu dan dapat berdaya saing dalam menghadapi perubahan zaman.
Rektor, Guru Besar dan dosen ISBI Bandung (Foto Asep GP) |
“Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional. Lakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena anda lah agent of change dalam pemajuan kebudayaan. Mulailah dari diri sendiri, sebarkan pada khalayak, agar maslahat bagi masyarakat.
Anakking, Bral geura miang ngajomantara. Jung ngapung nu luhur. Ayeuna dunya geus kabuka. Ukur ku budaya, urang digjaya! (Anak-anakku, sudah saatnya kalian meraih angkasa. Terbanglah setinggi-tingginya. Sekarang dunia sudah terbuka. Hanya dengan budaya, kita berjaya),” demikian pungkas Rektor Retno Dwimarwati.
Perhelatan wisuda Institut Seni Budaya Indonesia Bandung pada tahun 2023 diselenggarakan dalam 2 gelombang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang digelar 1 kali dalam 1 tahun. Hal ini dipandang bisa memaksimalkan layanan ISBI Bandung kepada mahasiswa dan orang tua serta kerabat yang mengantar agar lebih nyaman. Karena jumlah wisudawan jadi lebih sedikit, juga wisudawan dapat lebih cepat terjun ke masyarakat, berkiprah di dunia kerja, dunia usaha, dan dunia industri.
Usai acara wisuda, secara khusus rektor mengatakan kepada para wartawan, Alasan wisuda 2 gelombang sebab berkaca pada wisuda tahun lalu yang mencapai 400 orang, jadi penuh sesak, terasa tidak nyaman bagi wisudawan maupun orang tua mahasiswa. Sedangkan untuk meminjam fasilitas tempat lain dirasa susah. Rektor juga melihat ke masa lalu, jumlah mahasiswa yang masuk ke seni itu misalnya 600 orang dan yang lulus itu hanya 100 orang, beda dengan sekarang kalau misalnya yang masuk 600 yang lulus 75% nya, jadi pihaknya harus mengantisipasi hal ini. Rektor berharap ke depan dari mahasiswa yang masuk dan yang lulus itu tidak terlalu jomplang. ”Jadi kita upayakan untuk 2 kali wisuda,“ katanya.
Para Penari Caruban Sari (Foto Asep GP) |
Hal tersebut tentu berhubungan dengan masalah tempat/ kampus. Ditanya wartawan tentang pembangunan Kampus ISBI 2 di Cikamuning, kata rektor permasalahannya sudah sertifikat, tapi masih terbebani. Tapi rektor melihat jalan terang tatkala Ridwan Kamil (masih menjabat gubernur kala itu) usai menghadiri acara Samba Sunda di ISBI, dirinya sempat ngobrol punya lahan 9,6 Ha di Cikamuning Kabupaten Bandung Barat, dan minta tolong dibuatkan desainnya yang spektakuler dan itu disetujui, kata Kang Emil waktu itu, “Saya mau jadi atau tidak jadi gubernur akan bantu ISBI Bandung.”
“Ya semoga saja ke depannya kita berharap Kampus ISBI Bandung Cikamuning dengan desain Pak Ridwan Kamil bisa jadi ikonik dan pesan beliau kita harus jadi Centre of Excellent dalam bidang kebudayaan,“ kata rektor pasti.
Rektor juga menginfokan telah membuat portal Si Budi (Sistem Informasi Budaya Indonesia) dan ini tidak dilakukan di tempat lain, nantinya semua mahasiswa, alumni, dan masyarakat bisa menjadi kontributor untuk memasukan seni - budaya 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, mengirimkan video-video berkonten seni-budaya apapun, di portal Si Budi. Terkait hal ini, beberapa waktu yang lalu pihak ISBI sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan di Garut, Sumedang, Majalengka, dan Pangandaran, dan akan berlanjut sebentar lagi ke Subang dan Kabupaten Bandung.
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwi Marwati, alumni ISBI agent of change dalam pemajuan kebudayaan (Foto Istimewa) |
“Mudah-mudahan dengan portal Si Budi (gnrm.isbi.ic.id) ISBI bisa memberi kontribusi pada Negara dengan portal yang bisa mewadahi seluruh kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia,” pungkasnya.
Wisuda ISBI Bandung memang unik punya khas tersendiri, selalu direuah-reuah (dipoles/diramaikan) pergelaran seni. Kali ini “Tari Caruban Sari” yang manggung dan hampir setiap jeda prosesi selalu dipirig (diiringi) musik Gamelan.
Ada juga Paduan Suara Gita Suara serta Sambutan Wakil Wisudawan dibacakan Melati Sri Ari Lestari. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
September 25, 2023
CB Blogger
IndonesiaWisuda Gelombang I ISBI Bandung Tahun 2023
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, September 25, 2023
Wisuda Gelombang I ISBI Bandung Tahun 2023 tersebut diikuti oleh 259 orang lulusan yang secara serentak mengucapkan Catur Prasetya (janji alumni) di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Kampus ISBI Bandung Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung (23/09/2023).
Para wisudawan tersebut terdiri dari 47 lulusan dari Jurusan/Prodi Seni Tari (37 Seni tari - S1 dan 10 Tari Sunda DIV), 65 dari Jurusan Karawitan (S1), 28 dari Jurusan Seni Teater (S1), 10 lulusan dari Jurusan Angklung dan Musik Bambu (DIV), 21 dari Jurusan Seni Rupa Murni (S1), 14 dari Jurusan Tata Rias dan Busana (DIV), 9 dari Jurusan Kriya Seni (DIII), 24 dari Jurusan Antropologi Budaya dan 37 dari jurusan Televisi dan Film (DIV) serta 4 lulusan dari Jurusan Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2).
Jika dilihat dari raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) banyak wisudawan ISBI Bandung yang meraih predikat “Pujian” dengan jumlah total 185 orang (71,4%), sedangkan predikat “Sangat Memuaskan” berjumlah 72 orang (27,8%), dan predikat “Memuaskan” berjumlah 2 orang (0,8%).
Dari seluruh Wisudawan Gelombang I ISBI Bandung Tahun 2023, ada 3 (tiga) wisudawan yang berhasil lulus dengan prestasi Terbaik yaitu: Melati Sri Ari Lestari, dari Jurusan Seni Tari - Fakultas Seni Pertunjukan (IPK= 3.99), Khaeratunisa Putri Amalia, Tata Rias Dan Busana - Fakultas Seni Rupa Dan Desain (IPK= 3.86), dan Widya Zahra, Antropologi Budaya - Fakultas Budaya Dan Media (IPK= 3.97). Sedangkan untuk Program Magister, Penciptaan dan Pengkajian Seni diraih Budi, dengan IPK= 3.89.
Mengarak Wisudawan (Foto Asep GP) |
Dalam sambutannya Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen.,M.Hum, mengatakan, Wisuda merupakan sebuah prosesi atas keberhasilan para mahasiswa, setelah melaksanakan pendidikan di ISBI Bandung, dan apa diberikan kampus hanya sedikit, karena ilmu yang sebenarnya terdapat dalam kehidupan ini. Tapi semoga langkah, metode yang diajarkan di ISBI Bandung dapat menjadi pisau bedah dalam melakukan aktivitas maslahat bagi masyarakat.
“Kami yakin teman teman, wisudawan - wisudawati telah paham cara berkesenian dan berkebudayaan di kampus tercinta ini. Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan negara ini. Kita memiliki payung hukum Undang undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana saudara dapat menjadi kontributor di dalamnya. Kita memiliki bidang Ekonomi kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya. Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi canangan pemerintah. Dan semua itu adalah lahan pekerjaan bagi teman teman,“ demikian kata rektor.
Retno juga mengingatkan, dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman, tinggal kita ambil peran aktif saja di dalamnya. Semua memiliki banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital. Generasi sekarang adalah generasi melek digital dan kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita mampu dan dapat berdaya saing dalam menghadapi perubahan zaman.
Rektor, Guru Besar dan dosen ISBI Bandung (Foto Asep GP) |
“Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional. Lakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena anda lah agent of change dalam pemajuan kebudayaan. Mulailah dari diri sendiri, sebarkan pada khalayak, agar maslahat bagi masyarakat.
Anakking, Bral geura miang ngajomantara. Jung ngapung nu luhur. Ayeuna dunya geus kabuka. Ukur ku budaya, urang digjaya! (Anak-anakku, sudah saatnya kalian meraih angkasa. Terbanglah setinggi-tingginya. Sekarang dunia sudah terbuka. Hanya dengan budaya, kita berjaya),” demikian pungkas Rektor Retno Dwimarwati.
Perhelatan wisuda Institut Seni Budaya Indonesia Bandung pada tahun 2023 diselenggarakan dalam 2 gelombang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang digelar 1 kali dalam 1 tahun. Hal ini dipandang bisa memaksimalkan layanan ISBI Bandung kepada mahasiswa dan orang tua serta kerabat yang mengantar agar lebih nyaman. Karena jumlah wisudawan jadi lebih sedikit, juga wisudawan dapat lebih cepat terjun ke masyarakat, berkiprah di dunia kerja, dunia usaha, dan dunia industri.
Usai acara wisuda, secara khusus rektor mengatakan kepada para wartawan, Alasan wisuda 2 gelombang sebab berkaca pada wisuda tahun lalu yang mencapai 400 orang, jadi penuh sesak, terasa tidak nyaman bagi wisudawan maupun orang tua mahasiswa. Sedangkan untuk meminjam fasilitas tempat lain dirasa susah. Rektor juga melihat ke masa lalu, jumlah mahasiswa yang masuk ke seni itu misalnya 600 orang dan yang lulus itu hanya 100 orang, beda dengan sekarang kalau misalnya yang masuk 600 yang lulus 75% nya, jadi pihaknya harus mengantisipasi hal ini. Rektor berharap ke depan dari mahasiswa yang masuk dan yang lulus itu tidak terlalu jomplang. ”Jadi kita upayakan untuk 2 kali wisuda,“ katanya.
Para Penari Caruban Sari (Foto Asep GP) |
Hal tersebut tentu berhubungan dengan masalah tempat/ kampus. Ditanya wartawan tentang pembangunan Kampus ISBI 2 di Cikamuning, kata rektor permasalahannya sudah sertifikat, tapi masih terbebani. Tapi rektor melihat jalan terang tatkala Ridwan Kamil (masih menjabat gubernur kala itu) usai menghadiri acara Samba Sunda di ISBI, dirinya sempat ngobrol punya lahan 9,6 Ha di Cikamuning Kabupaten Bandung Barat, dan minta tolong dibuatkan desainnya yang spektakuler dan itu disetujui, kata Kang Emil waktu itu, “Saya mau jadi atau tidak jadi gubernur akan bantu ISBI Bandung.”
“Ya semoga saja ke depannya kita berharap Kampus ISBI Bandung Cikamuning dengan desain Pak Ridwan Kamil bisa jadi ikonik dan pesan beliau kita harus jadi Centre of Excellent dalam bidang kebudayaan,“ kata rektor pasti.
Rektor juga menginfokan telah membuat portal Si Budi (Sistem Informasi Budaya Indonesia) dan ini tidak dilakukan di tempat lain, nantinya semua mahasiswa, alumni, dan masyarakat bisa menjadi kontributor untuk memasukan seni - budaya 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, mengirimkan video-video berkonten seni-budaya apapun, di portal Si Budi. Terkait hal ini, beberapa waktu yang lalu pihak ISBI sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan di Garut, Sumedang, Majalengka, dan Pangandaran, dan akan berlanjut sebentar lagi ke Subang dan Kabupaten Bandung.
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwi Marwati, alumni ISBI agent of change dalam pemajuan kebudayaan (Foto Istimewa) |
“Mudah-mudahan dengan portal Si Budi (gnrm.isbi.ic.id) ISBI bisa memberi kontribusi pada Negara dengan portal yang bisa mewadahi seluruh kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia,” pungkasnya.
Wisuda ISBI Bandung memang unik punya khas tersendiri, selalu direuah-reuah (dipoles/diramaikan) pergelaran seni. Kali ini “Tari Caruban Sari” yang manggung dan hampir setiap jeda prosesi selalu dipirig (diiringi) musik Gamelan.
Ada juga Paduan Suara Gita Suara serta Sambutan Wakil Wisudawan dibacakan Melati Sri Ari Lestari. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment