Home
» Seni Budaya
» Dosen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Ajarkan Perancangan Merchandise Untuk Masyarakat Perum Puteraco
Monday, October 16, 2023
Para Pengurus Masjid Al-Ikhlas dan Masyarakat Perum Puteraco Desa Pasirnanjung saat mengikuti pembelajaran perancangan merchandise. (Dok. Warli H) |
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI) ini, dimulai April sampai September 2023 dan diikuti oleh Para Pengurus Masjid Al Ikhlas dan masyarakat Perum Puteraco RT. 05 RW. 03 di Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang- Jawa Barat.
Kegiatan ini kata Warli Haryana selaku Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, lebih bersifat pengenalan sekaligus membina sumber daya manusia dan menggali potensi masyarakat dengan pendekatan pendidikan seni industri kreatif.
Program pembinaan dilaksanakan berupa pemberdayaan masyarakat melalui pembelajaran perancangan dan pembuatan produk souvenir baik berupa mug dan t-shirt dengan tema bebas sesuai selera gambar masing-masing peserta, tetapi juga diberikan pemahaman tentang pembuatan gambar berbasis lokal budaya, diantaranya mengambil ornamen wayang tokoh Pandawalima.
Hasil Pelatihan Pengenalan Media Mug (Dok. Warli H) |
“Tujuan dari program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi masyarakat terkait pembuatan desain souvenir/merchandise, yang nantinya masyarakat menyukai dan akan belajar dengan sungguh-sungguh, bahkan berupaya untuk menekuni sebagai pekerjaan sampingan dari sela-sela waktu mereka selesai dari pekerjaan tetapnya. Mudah-mudahan saja dengan keterampilan baru ini dapat meningkatkan ekonomi tambahan pasif income bagi masyarakat. Sehingga secara tidak langsung kegiatan ini dapat menopang keutuhan dan kemajuan bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional,“ jelas Warli.
“Pengabdian ini diawali dari rasa senang Dosen Seni Rupa FPSD UPI yang ingin terus dapat berkolaborasi dan berbagi ilmu keterampilannya kepada masyarakat,” imbuhnya.
Selanjutnya, dijelaskan Warli, pengabdian ini sebagai pengabdian yang berbasis pengembangan desa binaan. Kegiatan diawali dari obrolan ringan dengan para tokoh masyarakat dan Paguyuban Bangun Tresna yang selalu berkumpul dan silaturahmi bersama anggota dan keluarga. Obrolan berlanjut, maka kegiatan Pengabdian ini menjadi terlaksana dan menarik untuk terus dilanjutkan. Program pembelajaran awal, masyarakat diajarkan tentang pengenalan desain atau rancangan, kemudian membahas tentang aplikasi program yang terbiasa digunakan dan selanjutnya pembahasan kemajuan teknologi saat ini yang sudah berbasis teknologi digital. Maka dengan kegiatan ini masyarakat diajak untuk melek teknologi, meski tidak berupa pendidikan formal. Tetapi lebih kepada pembelajaran langsung dan praktik dari ahli yang sudah terbiasa membuat perancangan souvenir atau cinderamata yang berbasis industri kreatif.
Hasil Pelatihan Pengenalan Media T-shirt (Dok. Warli H) |
Warli berharap, melalui Pengabdian Kepada Masyarakat ini terbentuk suatu wadah komunitas masyarakat kreatif atau lembaga masyarakat yang mampu memperkuat peningkatan ekonomi sosial bagi masyarakat desa maupun bagi kemakmuran yang ada di lingkungan Masjid Al-Ikhlas Perum Puteraco Desa Pasirnanjung. ”Semoga Pengabdian ini dapat menjadi program pembinaan berkelanjutan dari tahun ke tahun, sehingga mampu mengembangkan potensi masyarakat secara terprogram,“ katanya pasti.
Kegiatan ini terlihat cukup menyenangkan para peserta karena apa yang diajarkan tidak sesulit yang dibayangkan. Hal tersebut nampak pada wajah-wajah sumringah riang dan gembira para peserta yang merupakan pengurus Masjid seperti Pak Hermawan, Pak Dedi, Pak Wahono, Pak Handoyo, Pak Ucu, Pak Dani, Pak Mulyadi, Pak Andi, Pak Asep, Pak Edi dan beberapa pemuda.
Mereka dijarkan membuat gambar contoh desain merchandise oleh Ketua Pelaksana Warli Haryana dibantu seorang dosen dan beberapa mahasiswa.
Perwakilan Masyarakat kunjungi Prodi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, silaturahmi dan diskusi kecil seputar PKM (Dok. Warli H) |
“Intinya kegiatan ini menarik untuk dilanjutkan agar masyarakat turut termotivasi dalam beradaptasi dengan kondisi era teknologi industri yang serba digital saat ini,“ kata Warli.
Pemberdayaan UMKM Masyarakat di era industri 4.0/5.0 saat ini memang menjadi bagian penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang mandiri dan madani. Sebagai contoh suatu desa dapat memiliki potensi sebagai Desa Wisata yang dapat dijadikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat dalam bidang industri kreatif, apabila ada para pemangku kebijakan dapat berkolaborasi dengan praktisi industri, dan akademisi dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
Kegiatan ini dapat dilakukan contohnya adalah pembelajaran penciptaan produk souvenir berbasis kearifan budaya dari daerah setempat di mana desa ini berada. Perancangan branding desa wisata melalui produk souvenir berbasis lokal budaya sehingga suatu daerah tersebut akan dikenal. Sarana memelihara adat budaya yang dapat dijadikan pendidikan karakter bagi masyarakat desa. “Tentunya hasil kegiatan berupa keterampilan di bidang perancangan dan pembuatan produk souvenir ini diharapkan masyarakat mampu menciptakan peluang usaha sebagai pasif income, selama mereka masih memilki pekerjaan tetap,” pungkas Warli. (Rls/Asep GP)
Dosen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Ajarkan Perancangan Merchandise Untuk Masyarakat Perum Puteraco
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, October 16, 2023
Para Pengurus Masjid Al-Ikhlas dan Masyarakat Perum Puteraco Desa Pasirnanjung saat mengikuti pembelajaran perancangan merchandise. (Dok. Warli H) |
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI) ini, dimulai April sampai September 2023 dan diikuti oleh Para Pengurus Masjid Al Ikhlas dan masyarakat Perum Puteraco RT. 05 RW. 03 di Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang- Jawa Barat.
Kegiatan ini kata Warli Haryana selaku Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, lebih bersifat pengenalan sekaligus membina sumber daya manusia dan menggali potensi masyarakat dengan pendekatan pendidikan seni industri kreatif.
Program pembinaan dilaksanakan berupa pemberdayaan masyarakat melalui pembelajaran perancangan dan pembuatan produk souvenir baik berupa mug dan t-shirt dengan tema bebas sesuai selera gambar masing-masing peserta, tetapi juga diberikan pemahaman tentang pembuatan gambar berbasis lokal budaya, diantaranya mengambil ornamen wayang tokoh Pandawalima.
Hasil Pelatihan Pengenalan Media Mug (Dok. Warli H) |
“Tujuan dari program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi masyarakat terkait pembuatan desain souvenir/merchandise, yang nantinya masyarakat menyukai dan akan belajar dengan sungguh-sungguh, bahkan berupaya untuk menekuni sebagai pekerjaan sampingan dari sela-sela waktu mereka selesai dari pekerjaan tetapnya. Mudah-mudahan saja dengan keterampilan baru ini dapat meningkatkan ekonomi tambahan pasif income bagi masyarakat. Sehingga secara tidak langsung kegiatan ini dapat menopang keutuhan dan kemajuan bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional,“ jelas Warli.
“Pengabdian ini diawali dari rasa senang Dosen Seni Rupa FPSD UPI yang ingin terus dapat berkolaborasi dan berbagi ilmu keterampilannya kepada masyarakat,” imbuhnya.
Selanjutnya, dijelaskan Warli, pengabdian ini sebagai pengabdian yang berbasis pengembangan desa binaan. Kegiatan diawali dari obrolan ringan dengan para tokoh masyarakat dan Paguyuban Bangun Tresna yang selalu berkumpul dan silaturahmi bersama anggota dan keluarga. Obrolan berlanjut, maka kegiatan Pengabdian ini menjadi terlaksana dan menarik untuk terus dilanjutkan. Program pembelajaran awal, masyarakat diajarkan tentang pengenalan desain atau rancangan, kemudian membahas tentang aplikasi program yang terbiasa digunakan dan selanjutnya pembahasan kemajuan teknologi saat ini yang sudah berbasis teknologi digital. Maka dengan kegiatan ini masyarakat diajak untuk melek teknologi, meski tidak berupa pendidikan formal. Tetapi lebih kepada pembelajaran langsung dan praktik dari ahli yang sudah terbiasa membuat perancangan souvenir atau cinderamata yang berbasis industri kreatif.
Hasil Pelatihan Pengenalan Media T-shirt (Dok. Warli H) |
Warli berharap, melalui Pengabdian Kepada Masyarakat ini terbentuk suatu wadah komunitas masyarakat kreatif atau lembaga masyarakat yang mampu memperkuat peningkatan ekonomi sosial bagi masyarakat desa maupun bagi kemakmuran yang ada di lingkungan Masjid Al-Ikhlas Perum Puteraco Desa Pasirnanjung. ”Semoga Pengabdian ini dapat menjadi program pembinaan berkelanjutan dari tahun ke tahun, sehingga mampu mengembangkan potensi masyarakat secara terprogram,“ katanya pasti.
Kegiatan ini terlihat cukup menyenangkan para peserta karena apa yang diajarkan tidak sesulit yang dibayangkan. Hal tersebut nampak pada wajah-wajah sumringah riang dan gembira para peserta yang merupakan pengurus Masjid seperti Pak Hermawan, Pak Dedi, Pak Wahono, Pak Handoyo, Pak Ucu, Pak Dani, Pak Mulyadi, Pak Andi, Pak Asep, Pak Edi dan beberapa pemuda.
Mereka dijarkan membuat gambar contoh desain merchandise oleh Ketua Pelaksana Warli Haryana dibantu seorang dosen dan beberapa mahasiswa.
Perwakilan Masyarakat kunjungi Prodi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, silaturahmi dan diskusi kecil seputar PKM (Dok. Warli H) |
“Intinya kegiatan ini menarik untuk dilanjutkan agar masyarakat turut termotivasi dalam beradaptasi dengan kondisi era teknologi industri yang serba digital saat ini,“ kata Warli.
Pemberdayaan UMKM Masyarakat di era industri 4.0/5.0 saat ini memang menjadi bagian penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang mandiri dan madani. Sebagai contoh suatu desa dapat memiliki potensi sebagai Desa Wisata yang dapat dijadikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat dalam bidang industri kreatif, apabila ada para pemangku kebijakan dapat berkolaborasi dengan praktisi industri, dan akademisi dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
Kegiatan ini dapat dilakukan contohnya adalah pembelajaran penciptaan produk souvenir berbasis kearifan budaya dari daerah setempat di mana desa ini berada. Perancangan branding desa wisata melalui produk souvenir berbasis lokal budaya sehingga suatu daerah tersebut akan dikenal. Sarana memelihara adat budaya yang dapat dijadikan pendidikan karakter bagi masyarakat desa. “Tentunya hasil kegiatan berupa keterampilan di bidang perancangan dan pembuatan produk souvenir ini diharapkan masyarakat mampu menciptakan peluang usaha sebagai pasif income, selama mereka masih memilki pekerjaan tetap,” pungkas Warli. (Rls/Asep GP)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment