Home
» Pendidikan
» Agar Ketika Jadi Sarjana Tidak Nganggur, USB Dorong Mahasiswanya Punya Sertifikasi Profesi
Tuesday, February 27, 2024
Rektor USB, Didin Saepudin, sedang memberi keterangan pers (Foto Singgih) |
Menurut data BPS ada 673 ribu lulusan perguruan tinggi/sarjana yang nganggur pada Agustus 2022. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan. Banyak orang tua yang kecewa setelah berjuang mati-matian menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruang tinggi, dan berharap usai lulus anaknya bisa bekerja dan punya jabatan di kantoran dengan gaji yang tinggi, eh malah jadi pengangguran.
Semua ini tentu banyak penyebabnya, mulai keberkaitan dengan kurikulum, metode pembelajaran, kualitas dosen, fasilitas, dan lain-lain.
Hal tersebut juga diakui Rektor Universitas Sanggabuana (USB) YPKP (Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan) Dr. Didin Saepudin, SE., M.Si, saat bertemu para wak media di Kampus USB Jl. PHH Mustopa No. 68, Kota Bandung, Sabtu (24/2/2024). Kata Didin, saat ini masih ada kesenjangan antara kebutuhan industri dengan lulusan perguruan tinggi. Banyak lulusan perguruan tinggi tidak terserap di dunia kerja/perusahaan, sehingga meningkatkan pengangguran.
Tapi kata Didin pihaknya terus melakukan berbagai upaya, agar para alumni USB semuanya bisa terserap dunia kerja.
Salah satu upaya yang ldiakukan diantaranya dengan mengarahkan mahasiswa agar memiliki sertifikasi profesi sebelum lulus. “Alhamdulillah pada wisuda kali ini, ada 120 mahasiswa yang telah mengantongi sertifikasi profesi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan Sertifikasi Internasional,” katanya bangga.
Didin juga mengakui, saat ini baru sekitar 25% mahasiswa yang lulus dan memiliki sertifikasi profesi. Mereka kebanyakan dari jurusan manajemen, ekonomi, sosial, teknik, dan untuk jurusan lain, masih terus diupayakan.
Lebih jauh pak rektor menerangkan, USB sendiri telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Lembaga ini diharapkan bisa mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan sertifikat profesi. Konsep yang digunakan pun melakukan pelatihan sejak awal kuliah, sehingga ketika lulus mahasiswa siap mendapatkan sertifikat.
Saat ini, sudah ada 12 uji kompetensi yang dimiliki LSP USB YPKP. Namun, LSP tersebut masih dikhususkan bagi mahasiswa USB. Kedepan, untuk sertifikasi dari kampus luar bisa saja dilakukan, dengan persetujuan dan izin BNSP.
Pada saat yang bersamaan juga, Didin mengumumkan kelulusan para sarjananya yang akan diwisuda awal tahun 2024 ini, USB YPKP akan melantik sebanyak 768 lulusan. Wisuda diikuti berbagai program studi dari Strata1 (S1) hingga Magister (S2).
Tapi katanya wisuda yang sekarang tidak digelar di kampus, karena jumlah mahasiswa yang diwisuda cukup banyak. “Kami memilih ballroom salah satu hotel di Bandung agar prosesi wisuda bisa berjalan nyaman,” pungkasnya. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
February 27, 2024
CB Blogger
IndonesiaAgar Ketika Jadi Sarjana Tidak Nganggur, USB Dorong Mahasiswanya Punya Sertifikasi Profesi
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, February 27, 2024
Rektor USB, Didin Saepudin, sedang memberi keterangan pers (Foto Singgih) |
Menurut data BPS ada 673 ribu lulusan perguruan tinggi/sarjana yang nganggur pada Agustus 2022. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan. Banyak orang tua yang kecewa setelah berjuang mati-matian menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruang tinggi, dan berharap usai lulus anaknya bisa bekerja dan punya jabatan di kantoran dengan gaji yang tinggi, eh malah jadi pengangguran.
Semua ini tentu banyak penyebabnya, mulai keberkaitan dengan kurikulum, metode pembelajaran, kualitas dosen, fasilitas, dan lain-lain.
Hal tersebut juga diakui Rektor Universitas Sanggabuana (USB) YPKP (Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan) Dr. Didin Saepudin, SE., M.Si, saat bertemu para wak media di Kampus USB Jl. PHH Mustopa No. 68, Kota Bandung, Sabtu (24/2/2024). Kata Didin, saat ini masih ada kesenjangan antara kebutuhan industri dengan lulusan perguruan tinggi. Banyak lulusan perguruan tinggi tidak terserap di dunia kerja/perusahaan, sehingga meningkatkan pengangguran.
Tapi kata Didin pihaknya terus melakukan berbagai upaya, agar para alumni USB semuanya bisa terserap dunia kerja.
Salah satu upaya yang ldiakukan diantaranya dengan mengarahkan mahasiswa agar memiliki sertifikasi profesi sebelum lulus. “Alhamdulillah pada wisuda kali ini, ada 120 mahasiswa yang telah mengantongi sertifikasi profesi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan Sertifikasi Internasional,” katanya bangga.
Didin juga mengakui, saat ini baru sekitar 25% mahasiswa yang lulus dan memiliki sertifikasi profesi. Mereka kebanyakan dari jurusan manajemen, ekonomi, sosial, teknik, dan untuk jurusan lain, masih terus diupayakan.
Lebih jauh pak rektor menerangkan, USB sendiri telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Lembaga ini diharapkan bisa mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan sertifikat profesi. Konsep yang digunakan pun melakukan pelatihan sejak awal kuliah, sehingga ketika lulus mahasiswa siap mendapatkan sertifikat.
Saat ini, sudah ada 12 uji kompetensi yang dimiliki LSP USB YPKP. Namun, LSP tersebut masih dikhususkan bagi mahasiswa USB. Kedepan, untuk sertifikasi dari kampus luar bisa saja dilakukan, dengan persetujuan dan izin BNSP.
Pada saat yang bersamaan juga, Didin mengumumkan kelulusan para sarjananya yang akan diwisuda awal tahun 2024 ini, USB YPKP akan melantik sebanyak 768 lulusan. Wisuda diikuti berbagai program studi dari Strata1 (S1) hingga Magister (S2).
Tapi katanya wisuda yang sekarang tidak digelar di kampus, karena jumlah mahasiswa yang diwisuda cukup banyak. “Kami memilih ballroom salah satu hotel di Bandung agar prosesi wisuda bisa berjalan nyaman,” pungkasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment