Home
» Pendidikan
» Peringatan Hari Film Nasional 2024 Digelar oleh ISBI Bandung Pada Bulan Ramadhan
Sunday, March 31, 2024
Kaprodi Program Studi Televisi dan Film, Dara Bunga Rembulan (Foto Asep GP) |
Rangkaian Hari Film Nasional 2024 bertajuk “Ngabuburit Bareng Insan Film” (Ngabarin Film) dengan jargon “Beragam Filmnya, Ramai Penontonnya” ini digelar secara serentak oleh Program Studi Film dan Televisi yang ada di sepuluh kampus di Indonesia (28/3/2024), yaitu: Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, ISI Padang Panjang, Universitas Dinamika Surabaya, Widyatama Bandung, Akademi Film Jogja, dan Universitas Potensi Utama (UPU) Medan.
Acara di ISBI Bandung diselenggarakan di Gedung Sunan Ambu kampus ISBI Bandung, Jalan Buah Batu No. 212 Kota Bandung, dan dikelola oleh Keluarga Mahasiswa Televisi dan Film (KMTF) ISBI Bandung bekerjasama dengan Bandung Film Commission (BFC).
Nonton film bareng, apresiasi dan diskusi (Foto Asep GP) |
Diawali dengan arak-arakan kelililing kampus mahasiswa, dosen prodi Studi Televisi dan Film dan para undangan yang hadir termasuk dari Direktorat Perfilman Musik dan Media Mbak Eka juga dari film maker Mas Kawakibi. Lalu dilanjutkan sambutan dari Ketua Program Studi Televisi dan Film Dara Bunga Rembulan, M.Sn., juga sambutan dari Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerjasama Dr. Supriatna, S.Sn., M.Sn, yang mewakili Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, Kemudian pemutaran film "The Night Seemed So Wrong" karya Kawakibi Muttaqien, film Heaven Pass karya Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, serta film Mutiara Break The Shell karya Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, serta dilanjutkan dengan diskusi menarik bersama sutradara film tersebut juga door prize. Acara ini diakhiri dengan acara buka puasa seluruh peserta kegiatan.
Arak-arakan Keliling Kampus (Foto Asep GP) |
Ketua Program Studi Televisi dan Film Fakultas Budaya dan Media ISBI Bandung, Dara Bunga Rembulan, M.Sn, menjelaskan, perhelatan dalam rangka menyongsong Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret 2024 ini atas kerjasama Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Perkumpulan Program Studi Film dan Televisi Indonesia (PROSFISI).
Dengan misi utama, memberikan semangat kepada para sineas muda untuk bersama-sama merasakan kemeriahan Hari Film Nasional 2024. Harapannya, acara ini tidak hanya menumbuhkan kolaborasi antar program studi film dan televisi di Indonesia, namun juga memicu kebangkitan industri film Indonesia. Perayaan ini juga diharapkan menciptakan jaringan profesional yang kuat di bidang film.
(Foto Asep GP) |
“Perayaan luar biasa ini menandakan semangat para insan perfilman Indonesia dalam mengapresiasi film nasional. Peringatan Hari Film Nasional tidak hanya sebagai penghormatan terhadap sinema Indonesia, namun juga sebagai batu loncatan menuju masa depan film yang kaya akan cerita inovatif dan kreatif,” kata Dara.
"Kegiatan ini diiharapkan dapat menginspirasi peserta untuk berkontribusi terhadap dunia film yang dinamis dalam mewujudkan masa depan sinema yang cerah,” tambahnya.
(Foto Asep GP) |
Sementara itu Supriatna mengatakan pada wartawan, kehadiran Prodi Studi Televisi dan Film ini mewarnai ISBI Bandung yang selama ini dikenal sebagai penjaga gawang pelestari revitalisasi, dan konservasi seni tradisi. “Nah dengan adanya Program Studi Televisi dan Film ini justru hal-hal yang bersifat update ke depan itu bisa digaIi dan terkdokumentasikan. Itu yang menjadi penting dan membuat ISBI Bandung warnanya menjadi semakin semarak, tidak hanya tradisi tapi juga hal-hal yang sifatnya update, kekinian juga tersedia di ISBI Bandung,” tandasnya.
Pak Warek juga berharap, perhelatan ini ke depannya secara bertahap ditingkatkan lagi menjadi event Nasional, Asean, dan Internasional. “Insha Allah akan terwujud, karena dari hal kecil itu kalau rajin dikerjakan lambat-laun akan menjadi besar,“ katanya.
Supri juga ikut bangga dengan prestasi Prodi Studi Televisi dan Film ini karena diantara para sineas mudanya ada yang menjadi juara nasional dan internasional. ”Itu yang membanggakan, cakar kita sudah menancap di tingkat nasional dan internasional,“ tegasnya.
Doorprize yang Meriah (Foto Asep GP) |
Ditanya dukungan dari pihak rektorat, Supriatna mengatakan kalau sudah berprestasi sejauh itu dan menjadi unggulan, dengan sendirinya pasti akan menjadi pusat perhatian. “Menurut pribadi saya, kalau berprestasi di tingkat nasional dan internasional itu akan jadi catatan penting bagi dunia pendidikan khususnya ISBI. Sayang aja kalau tidak didukung. Ya mudah-mudahan seluruh pimpinan sepakat menjadikan skala prioritas atau paling tidak diperhatikan lah. Sekarang saya harap prodinya sendiri terus berkarya dan berprestasi agar benar-benar menjadi unggulan,” tandasnya.
Aktivitas kolaborasi dari Prodi Studi Televisi dan Film ISBI Bandung sendiri, seperti yang dikatakan Dara kepada wartawan, disela-sela acara. “Kita terus berkarya dan sedang menggalakan kerjasama dengan berbagai pihak, jadi kita merangkul komunitas termasuk teman-teman dari prodi lain untuk saling bersinergi, karena film terdiri dari berbagai bidang seni tidak bisa kerja sendiri, kita harus terus mengadakan kolaborasi," tegasnya. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
March 31, 2024
CB Blogger
IndonesiaPeringatan Hari Film Nasional 2024 Digelar oleh ISBI Bandung Pada Bulan Ramadhan
Posted by
Tatarjabar.com on Sunday, March 31, 2024
Kaprodi Program Studi Televisi dan Film, Dara Bunga Rembulan (Foto Asep GP) |
Rangkaian Hari Film Nasional 2024 bertajuk “Ngabuburit Bareng Insan Film” (Ngabarin Film) dengan jargon “Beragam Filmnya, Ramai Penontonnya” ini digelar secara serentak oleh Program Studi Film dan Televisi yang ada di sepuluh kampus di Indonesia (28/3/2024), yaitu: Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, ISI Padang Panjang, Universitas Dinamika Surabaya, Widyatama Bandung, Akademi Film Jogja, dan Universitas Potensi Utama (UPU) Medan.
Acara di ISBI Bandung diselenggarakan di Gedung Sunan Ambu kampus ISBI Bandung, Jalan Buah Batu No. 212 Kota Bandung, dan dikelola oleh Keluarga Mahasiswa Televisi dan Film (KMTF) ISBI Bandung bekerjasama dengan Bandung Film Commission (BFC).
Nonton film bareng, apresiasi dan diskusi (Foto Asep GP) |
Diawali dengan arak-arakan kelililing kampus mahasiswa, dosen prodi Studi Televisi dan Film dan para undangan yang hadir termasuk dari Direktorat Perfilman Musik dan Media Mbak Eka juga dari film maker Mas Kawakibi. Lalu dilanjutkan sambutan dari Ketua Program Studi Televisi dan Film Dara Bunga Rembulan, M.Sn., juga sambutan dari Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi dan Kerjasama Dr. Supriatna, S.Sn., M.Sn, yang mewakili Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, Kemudian pemutaran film "The Night Seemed So Wrong" karya Kawakibi Muttaqien, film Heaven Pass karya Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, serta film Mutiara Break The Shell karya Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, serta dilanjutkan dengan diskusi menarik bersama sutradara film tersebut juga door prize. Acara ini diakhiri dengan acara buka puasa seluruh peserta kegiatan.
Arak-arakan Keliling Kampus (Foto Asep GP) |
Ketua Program Studi Televisi dan Film Fakultas Budaya dan Media ISBI Bandung, Dara Bunga Rembulan, M.Sn, menjelaskan, perhelatan dalam rangka menyongsong Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret 2024 ini atas kerjasama Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Perkumpulan Program Studi Film dan Televisi Indonesia (PROSFISI).
Dengan misi utama, memberikan semangat kepada para sineas muda untuk bersama-sama merasakan kemeriahan Hari Film Nasional 2024. Harapannya, acara ini tidak hanya menumbuhkan kolaborasi antar program studi film dan televisi di Indonesia, namun juga memicu kebangkitan industri film Indonesia. Perayaan ini juga diharapkan menciptakan jaringan profesional yang kuat di bidang film.
(Foto Asep GP) |
“Perayaan luar biasa ini menandakan semangat para insan perfilman Indonesia dalam mengapresiasi film nasional. Peringatan Hari Film Nasional tidak hanya sebagai penghormatan terhadap sinema Indonesia, namun juga sebagai batu loncatan menuju masa depan film yang kaya akan cerita inovatif dan kreatif,” kata Dara.
"Kegiatan ini diiharapkan dapat menginspirasi peserta untuk berkontribusi terhadap dunia film yang dinamis dalam mewujudkan masa depan sinema yang cerah,” tambahnya.
(Foto Asep GP) |
Sementara itu Supriatna mengatakan pada wartawan, kehadiran Prodi Studi Televisi dan Film ini mewarnai ISBI Bandung yang selama ini dikenal sebagai penjaga gawang pelestari revitalisasi, dan konservasi seni tradisi. “Nah dengan adanya Program Studi Televisi dan Film ini justru hal-hal yang bersifat update ke depan itu bisa digaIi dan terkdokumentasikan. Itu yang menjadi penting dan membuat ISBI Bandung warnanya menjadi semakin semarak, tidak hanya tradisi tapi juga hal-hal yang sifatnya update, kekinian juga tersedia di ISBI Bandung,” tandasnya.
Pak Warek juga berharap, perhelatan ini ke depannya secara bertahap ditingkatkan lagi menjadi event Nasional, Asean, dan Internasional. “Insha Allah akan terwujud, karena dari hal kecil itu kalau rajin dikerjakan lambat-laun akan menjadi besar,“ katanya.
Supri juga ikut bangga dengan prestasi Prodi Studi Televisi dan Film ini karena diantara para sineas mudanya ada yang menjadi juara nasional dan internasional. ”Itu yang membanggakan, cakar kita sudah menancap di tingkat nasional dan internasional,“ tegasnya.
Doorprize yang Meriah (Foto Asep GP) |
Ditanya dukungan dari pihak rektorat, Supriatna mengatakan kalau sudah berprestasi sejauh itu dan menjadi unggulan, dengan sendirinya pasti akan menjadi pusat perhatian. “Menurut pribadi saya, kalau berprestasi di tingkat nasional dan internasional itu akan jadi catatan penting bagi dunia pendidikan khususnya ISBI. Sayang aja kalau tidak didukung. Ya mudah-mudahan seluruh pimpinan sepakat menjadikan skala prioritas atau paling tidak diperhatikan lah. Sekarang saya harap prodinya sendiri terus berkarya dan berprestasi agar benar-benar menjadi unggulan,” tandasnya.
Aktivitas kolaborasi dari Prodi Studi Televisi dan Film ISBI Bandung sendiri, seperti yang dikatakan Dara kepada wartawan, disela-sela acara. “Kita terus berkarya dan sedang menggalakan kerjasama dengan berbagai pihak, jadi kita merangkul komunitas termasuk teman-teman dari prodi lain untuk saling bersinergi, karena film terdiri dari berbagai bidang seni tidak bisa kerja sendiri, kita harus terus mengadakan kolaborasi," tegasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment