Wednesday, May 1, 2024
Para Lion Baru siap mengabdi pada masyarakat (Foto Asep GP) |
Acara tersebut digelar oleh Lions Club Jawa Barat (Distrik 307 B2 Wilayah 1), di Grand Hotel Preanger Jl. Asia-Afrika No. 81, Kota Bandung, Kamis (29/4/2024). Kegiatan diikuti 18 Lions Club, dan para Lion baru itu dilantik langsung oleh District Governor 307 B2 F.X., Teguh Kiranto.
Worldwide Induction Day (WWID) ini adalah hari pelantikan dan awal simbolis dari pengabdian anggota sebagai Lion, dilaksanakan di seluruh dunia, setiap tahun di bulan April.
Selain itu ada acara kampanye, kandidat FVDG Lianawati Tjokrohartono dari Surabaya dan kandidat SVDG C.A. Tersierra Rosa dari Yogyakarta, yang akan mengikuti pemilihan pemimpin distrik 307 B2 periode 2024-2025 dalam konvensi yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 2-4 Mei 2024.
Acara pamungkasnya, ramah tamah keakraban diantara 270 Lions yang datang dari Bandung, Cirebon, Yogyakarta, dan Surabaya. Dan dihibur oleh sajian musik Mandarin dari Len’s Band , Kang Toto dan Frans saparakanca.
Teguh Kinarto, yang saat itu didampingi Hendro Susilo (Ketua Panitia Pres), Rukita Surjaudaja (Ketua Wilayah 1 Lions Club District 307 B2 ), dan Toni Suparman (IPDG), secara khusus mengatakan pada wartawan, Lions Club Internasional, merupakan organisasi Pengabdian Kemanusiaan terkemuka di dunia yang sudah berdiri tahun 1917 dengan jumlah anggota lebih dari 1,4 juta yang tersebar di 220 negara (di Indonesia 14 ribu orang dan Bandung 828 orang) dan sudah terdaftar di PBB.
Lions Club ini bergerak berdasarkan pilar-pilar pelayananan kemanusiaan seperti: Pengentasan Kelaparan/Pangan (Relieving the Hunger), Diabetes, Kanker Anak (Childhood Cancer), Penglihatan (Vision), Lingkungan Hidup (Environment), Kemanusiaan (Humanitarian), Gerakan Anak (Youth), dan Bantuan Bencana Alam (Disasters Relieve).
DG Teguh Kinanto (baju hijau) didampingi Rukita Surjaudaja(Ketua Wilayah 1), IPDG Toni Suparman (pakai Jas), dan Hendro Susilo (Batik) |
Di Indonesia, intinya ada 5 gol yang diutamakan: Lingkungan Hidup, Diabetes, Kanker Anak, Penglihatan (vision), dan Pengentasan Kelaparan (hunger).
Untuk Pengentasan Kelaparan Lions Club sudah banyak membagikan makanan siang gratis 5 hari (Senin s/d Jumat) dalam 1 minggu untuk 150 orang. Termasuk kepada mahasiswa, masyarakat, bahkan ada para pensiunan yang berharap seminggu sekali bisa makan gratis di sana. Menunya juga setara dengan menu restoran seharga lebih dari 30 ribu/porsinya, dan itu dimasak sendiri oleh relawan. Tapi untuk ketertiban dan kenyamanan, memang harus daftar dulu, karena kalau tidak bisa melebihi kapasitas, dan tidak kebagian.
Teguh Kinanto usai melantik para Lion Baru |
“Sebetulnya kalau bicara UUD 45 kesejahteraan rakyat itu tanggung jawab pemerintah, tetapi sebagai masyarakat yang diberi rejeki lebih bisa menyisihkan sebagain dari penghasilannya, kita terpanggil untuk ikut menangambil bagian dalam pemerataan. Hal ini juga sesuai dengan sila ke-5 Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Makanya dalam salah satu program presiden yang baru terpilih akan memberi makanan gratis untuk rakyat. Karena tingkat kemiskinan rakayat Indonesia ini masih tinggi, banyak rakyat yang mesti harus dibantu,” kata Teguh Kinarto.
Demikian juga perhatian Lions Club terhadap anak-anak berpenyakit Kanker. Kata Teguh yang di Surabaya membawahi 131 club yang membantu anak-anak penderita kanker, salah satu clubnya bisa menyumbang 100 juta/bulan kepada orang tua yang anaknya terserang kanker. Dalam satu tahun bisa membantu 24 anak korban kanker yang kebetulan orang tuanya kurang mampu. Jadi mengurangi beban orang tua untuk biaya pengobatan anak-anak penderita kanker.
Kampanye |
“Sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga Negara yang baik kita ingin ikut ambil bagian dalam sebagian tanggung jawab Negara dan sebagai umat manusia, sebagai umat Tuhan, sebaik-sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang yang membutuhkan,“ kata Teguh tulus.
Orang-orang yang masuk Lions Club, sebetulnya prinsipnya diundang. Jadi kalau melihat ada teman yang berperilaku baik, yang punya niat baik, yang mau menyisihkan waktu tenaga, pikiran, keiklasan, dan sebagian dari rezekinya, ibarat satu bulan itu minimal 50 -100 ribu itu pun kalau ada. Kalau gak ada pun asal mau menyumbang tenaga dan pikiran, dana (duit) bisa disubsidi oleh yang lebih mampu. Tapi kalau Lions Club Internasioan prinsipnya orang masuk Lion itu harus bayar iuran. Besarnya kurang lebih per bulan 100 ribu. Iuran ini untuk kumpul-kumpul, rencana, dan untuk membantu. Karena setiap gerakan membantu untuk gerakan yang kecil minimal butuh 500 ribu, itupun gabungan 5 club 500 rb x 5=2,5 jt. Tapi kalau untuk gerakan besar bisa ratusan juta.
Suasana keakraban |
Jadi Lions Club kata Teguh, bukan berarti hanya untuk orang yang mampu, golongan menengah ke atas atau yang kaya, tapi orang yang punya penghasilan 6 juta pun bisa membantu dengan menyisihkan uangnya 100 ribu.
Intinya, kata Teguh, orang- orang tertarik mau masuk Lions Club ini karena mau menjadi orang baik, mau jadi orang yang bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Dan melalui Lion kita punya ibarat second family – kita punya saudara yang punya idealis sama – yang mau menyisihkan sebagian rezekinya untuk keperluan orang lain. Rezeki itu bukan hanya uang tapi bisa perhatian, waktu, atau kemampuan.
DG Teguh Kinanto bersama istri |
“Jadi di situ ada kebersamaan – di situ ada kasih seperti yang diajarkan oleh berbagai agama karena dermawan tanpa kasih itu adalah hal yang sia-sia. Iklas itu termasuk kasih, kata Teguh. Yang punya dana bisa menyumbangkan sebagian dari dananya untuk membantu sesama. Tidak usah menyisihkan 10 persen atau puluhan persen, satu persen atau 0,1 persen saja sudah cukup. Misalnya orang yang berpenghasilan menengah kebawah 10 juta/bulan kalau bisa menyisihkan 100 ribu aja sudah okey. Kalau yang penghasilannnya 30 juta/bulan mungkin merelakan 1 juta untuk yang membutuhkan, okey sekali. Ini kan untuk kebersamaan,“ tandasnya.
Sajian musik Len's Band menambah akrab suasana |
We learn together (kita belajar bersama-sama), we grow together (kita tumbuh bersama), dan together we can, karena kita bersama-sama kita lebih bisa menyelesaikan segala urusan. ”Jadi kita terus belajar bertumbuh dan bermanfaat,” pungkas Teguh Kiranto. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 01, 2024
CB Blogger
IndonesiaSebanyak 70 Lion Baru Dilantik di Acara Worldwide Induction Day
Posted by
Tatarjabar.com on Wednesday, May 1, 2024
Para Lion Baru siap mengabdi pada masyarakat (Foto Asep GP) |
Acara tersebut digelar oleh Lions Club Jawa Barat (Distrik 307 B2 Wilayah 1), di Grand Hotel Preanger Jl. Asia-Afrika No. 81, Kota Bandung, Kamis (29/4/2024). Kegiatan diikuti 18 Lions Club, dan para Lion baru itu dilantik langsung oleh District Governor 307 B2 F.X., Teguh Kiranto.
Worldwide Induction Day (WWID) ini adalah hari pelantikan dan awal simbolis dari pengabdian anggota sebagai Lion, dilaksanakan di seluruh dunia, setiap tahun di bulan April.
Selain itu ada acara kampanye, kandidat FVDG Lianawati Tjokrohartono dari Surabaya dan kandidat SVDG C.A. Tersierra Rosa dari Yogyakarta, yang akan mengikuti pemilihan pemimpin distrik 307 B2 periode 2024-2025 dalam konvensi yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 2-4 Mei 2024.
Acara pamungkasnya, ramah tamah keakraban diantara 270 Lions yang datang dari Bandung, Cirebon, Yogyakarta, dan Surabaya. Dan dihibur oleh sajian musik Mandarin dari Len’s Band , Kang Toto dan Frans saparakanca.
Teguh Kinarto, yang saat itu didampingi Hendro Susilo (Ketua Panitia Pres), Rukita Surjaudaja (Ketua Wilayah 1 Lions Club District 307 B2 ), dan Toni Suparman (IPDG), secara khusus mengatakan pada wartawan, Lions Club Internasional, merupakan organisasi Pengabdian Kemanusiaan terkemuka di dunia yang sudah berdiri tahun 1917 dengan jumlah anggota lebih dari 1,4 juta yang tersebar di 220 negara (di Indonesia 14 ribu orang dan Bandung 828 orang) dan sudah terdaftar di PBB.
Lions Club ini bergerak berdasarkan pilar-pilar pelayananan kemanusiaan seperti: Pengentasan Kelaparan/Pangan (Relieving the Hunger), Diabetes, Kanker Anak (Childhood Cancer), Penglihatan (Vision), Lingkungan Hidup (Environment), Kemanusiaan (Humanitarian), Gerakan Anak (Youth), dan Bantuan Bencana Alam (Disasters Relieve).
DG Teguh Kinanto (baju hijau) didampingi Rukita Surjaudaja(Ketua Wilayah 1), IPDG Toni Suparman (pakai Jas), dan Hendro Susilo (Batik) |
Di Indonesia, intinya ada 5 gol yang diutamakan: Lingkungan Hidup, Diabetes, Kanker Anak, Penglihatan (vision), dan Pengentasan Kelaparan (hunger).
Untuk Pengentasan Kelaparan Lions Club sudah banyak membagikan makanan siang gratis 5 hari (Senin s/d Jumat) dalam 1 minggu untuk 150 orang. Termasuk kepada mahasiswa, masyarakat, bahkan ada para pensiunan yang berharap seminggu sekali bisa makan gratis di sana. Menunya juga setara dengan menu restoran seharga lebih dari 30 ribu/porsinya, dan itu dimasak sendiri oleh relawan. Tapi untuk ketertiban dan kenyamanan, memang harus daftar dulu, karena kalau tidak bisa melebihi kapasitas, dan tidak kebagian.
Teguh Kinanto usai melantik para Lion Baru |
“Sebetulnya kalau bicara UUD 45 kesejahteraan rakyat itu tanggung jawab pemerintah, tetapi sebagai masyarakat yang diberi rejeki lebih bisa menyisihkan sebagain dari penghasilannya, kita terpanggil untuk ikut menangambil bagian dalam pemerataan. Hal ini juga sesuai dengan sila ke-5 Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Makanya dalam salah satu program presiden yang baru terpilih akan memberi makanan gratis untuk rakyat. Karena tingkat kemiskinan rakayat Indonesia ini masih tinggi, banyak rakyat yang mesti harus dibantu,” kata Teguh Kinarto.
Demikian juga perhatian Lions Club terhadap anak-anak berpenyakit Kanker. Kata Teguh yang di Surabaya membawahi 131 club yang membantu anak-anak penderita kanker, salah satu clubnya bisa menyumbang 100 juta/bulan kepada orang tua yang anaknya terserang kanker. Dalam satu tahun bisa membantu 24 anak korban kanker yang kebetulan orang tuanya kurang mampu. Jadi mengurangi beban orang tua untuk biaya pengobatan anak-anak penderita kanker.
Kampanye |
“Sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga Negara yang baik kita ingin ikut ambil bagian dalam sebagian tanggung jawab Negara dan sebagai umat manusia, sebagai umat Tuhan, sebaik-sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang yang membutuhkan,“ kata Teguh tulus.
Orang-orang yang masuk Lions Club, sebetulnya prinsipnya diundang. Jadi kalau melihat ada teman yang berperilaku baik, yang punya niat baik, yang mau menyisihkan waktu tenaga, pikiran, keiklasan, dan sebagian dari rezekinya, ibarat satu bulan itu minimal 50 -100 ribu itu pun kalau ada. Kalau gak ada pun asal mau menyumbang tenaga dan pikiran, dana (duit) bisa disubsidi oleh yang lebih mampu. Tapi kalau Lions Club Internasioan prinsipnya orang masuk Lion itu harus bayar iuran. Besarnya kurang lebih per bulan 100 ribu. Iuran ini untuk kumpul-kumpul, rencana, dan untuk membantu. Karena setiap gerakan membantu untuk gerakan yang kecil minimal butuh 500 ribu, itupun gabungan 5 club 500 rb x 5=2,5 jt. Tapi kalau untuk gerakan besar bisa ratusan juta.
Suasana keakraban |
Jadi Lions Club kata Teguh, bukan berarti hanya untuk orang yang mampu, golongan menengah ke atas atau yang kaya, tapi orang yang punya penghasilan 6 juta pun bisa membantu dengan menyisihkan uangnya 100 ribu.
Intinya, kata Teguh, orang- orang tertarik mau masuk Lions Club ini karena mau menjadi orang baik, mau jadi orang yang bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Dan melalui Lion kita punya ibarat second family – kita punya saudara yang punya idealis sama – yang mau menyisihkan sebagian rezekinya untuk keperluan orang lain. Rezeki itu bukan hanya uang tapi bisa perhatian, waktu, atau kemampuan.
DG Teguh Kinanto bersama istri |
“Jadi di situ ada kebersamaan – di situ ada kasih seperti yang diajarkan oleh berbagai agama karena dermawan tanpa kasih itu adalah hal yang sia-sia. Iklas itu termasuk kasih, kata Teguh. Yang punya dana bisa menyumbangkan sebagian dari dananya untuk membantu sesama. Tidak usah menyisihkan 10 persen atau puluhan persen, satu persen atau 0,1 persen saja sudah cukup. Misalnya orang yang berpenghasilan menengah kebawah 10 juta/bulan kalau bisa menyisihkan 100 ribu aja sudah okey. Kalau yang penghasilannnya 30 juta/bulan mungkin merelakan 1 juta untuk yang membutuhkan, okey sekali. Ini kan untuk kebersamaan,“ tandasnya.
Sajian musik Len's Band menambah akrab suasana |
We learn together (kita belajar bersama-sama), we grow together (kita tumbuh bersama), dan together we can, karena kita bersama-sama kita lebih bisa menyelesaikan segala urusan. ”Jadi kita terus belajar bertumbuh dan bermanfaat,” pungkas Teguh Kiranto. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment