Saturday, August 31, 2024
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) |
Pembukaan kegiatan yang didukung Dirjen Vokasi Kemendikbudristek RI tersebut, berlangsung di Critoe Coffe Jl. Gandapura No. 33 Bandung, Jumat (30/8/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat, Dinas Pendidikan Kota Bandung, juga Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, Mitra Critoe Academi Mochamad IKhsan Lazuardi dari L’more Coffe Jalan Mangga Bandung, Mario Puji Satrianto, Pengelola dan Direktur LKP Critoe (Critoe Academi), serta tamu undangan lainnya.
Ketua Umum DPP Forum PLKP Indonesia, Zoelkifly, sedang mengalungkan tanda peserta (Foto Asep GP) |
Menurut Mario, Para peserta PKK Barista yang berjumlah 25 orang dari seluruh Banudung Raya (ada juga dari Sukabumi dan Bogor) ini akan dididik dasar-dasar pengetahun barista, apa yang harus diterapkan oleh seorang barista, dan nanti akan diimplementasikan dalam pekerjaannya.
“Harapan kami mereka lulus dengan kompeten sehingga bisa langsung kami tempatkan bekerja. Karena memang itu tugas kami. Pelatihan ini khusus untuk anak muda yang perlu dibantu dari sisi karirnya, untuk mengentaskan pengangguran, semoga banyak industri yang mau menerima mereka,“ jelas Rio.
Abdul Gaos, kita dukung program pemerintah pusat yang menguntungkan urang Bandung (Foto Asep GP) |
Sebetulnya kata Rio, yang daftar ikut pelatihan banyak, ada 300 orang lebih, tapi keterbatasan pihaknya hanya bisa menampung 25 orang.
“Sangat disayangkan kami tidak bisa menampung mereka semua, padahal potensi dan motivasi yang daftar juga luar biasa. Maka untuk teman-teman muda sekalian yang sudah punya lembaga pelatihan atau yang ingin membuat lembaga pelatihan, monggo kita sama-sama menampung potensi anak-anak muda yang luar biasa ini terutama yang lagi menganggur, ayo kita bikin agar semua potensi mereka tersalurkan,“ ajaknya.
Mario Puji Satrianto, Direktur LKP Critoe, untuk mengentaskan pengangguran (Foto Asep GP) |
Rio juga berharap program pelatihan yang baru digelar pihaknya ini akan kontinyu dan terus didukung pemerintah karena sangat bagus untuk mewadahi potensi-potensi muda yang jadi pengangguran, mendidiknya, lalu menyalurkan mereka agar bekerja sesuai bidangnya.
Untuk jadi peserta pelatihan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) mudah saja, bisa dilihat-lihat di media online/internet dan bisa memilih sendiri yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk pelatihan barista di Critoe Academia ada persyaratan usia harus 17-25 tahun, dan posisinya harus terdaftar di disdukcapil, sekolah atau perkuliahan/kampus. Dan kalau diterima mereka akan dididik selama sebulan dengan tanpa harus membayar alias gratis.
Ikhsan Lazuardi, semoga pelatihan ini melahirkan bibit-bibit barista profesional di bidangnya (Foto Asep GP) |
“Kami juga menyediakan alat-alat selama latihan dan nanti kita fasilitasi dengan magang dan ujian gratis, karena kalau ikut pelatihan mandiri ujian harus bayar. Jadi dalam program PKK Barista ini mereka sama sekali tidak dipungut biaya. Semoga mereka jadi barista-barista profesional dan bisa cepat tersalurkan di dunia kerja,“ pungkasnya.
Ya semoga dari acara LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Citroe ini tumbuh bibit-bibit barista baru khususnya di Kota Bandung, terlebih di Jawa Barat. Saya juga berharap pemerintah tetap support agar adik-adik kita ini bisa diwadahi, agar bisa memiliki keahlian, sertifikasi dan bisa tersalurkan kerja di bidangnya. Selamat dan sukses kepada Critoe Academi, semoga bisa konsisten menumbuhkan bibit-bibit barista di bidang coffee shop,“ demikian kata Mochamad Ikhsan Lazauardi.
Yasbir Meizal peserta PKK Barista, semoga semua peserta lulus dan kompeten serta bisa cepat bekerja (Foto Asep GP) |
Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, pun menyambut baik kegiatan ini dan dia menerangkan dengan gamblang, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) ini salah satu program yang diluncurkan oleh Direktorat Kursus Kemendikbudristek. Program ini memberikan pembekalan kepada masyarakat yang belum memiliki keahlian/skill dan potensi sehingga dilatih oleh LKP Citroe ini, setelah dia dilatih kemudian punya skill, punya kompetensi, kemudian nanti mengikuti uji kompetensi lembaga sertifikasi dan setelah itu yang terpenting mereka akan disalurkan oleh LKP Critoe ke dunia kerja, ke industri-Industri yang berkaitan dengan pengetahuan yang mereka dapat dari pelatihan, yaitu jadi barista di kafe-kafe/cofee shop yang ada.
Amanda Maulani, ingin jadi barista handal dan punya kedai kopi sendiri (Foto Asep GP) |
Zoelkifly juga berpesan agar semua peserta pelatihan yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah, wajib 100% mengikuti seluruh kegiatan ini, juga wajib ikut uji kompetensi, kemudian pelatihan yang lebih banyak praktiknya daripada teorinya, mengajarkan tentang kopi dari hulu sampai hilir, mulai proses memilih bahan kopi hingga pembuatan/penyajian kopi. Itu yang diajarkan kepada peserta oleh LKP Citroe, lembaga yang sudah memiliki ijin resmi pemerintah Kota Bandung ini.
Serius memperhatikan arahan instruktur (Foto Asep GP) |
Sambutan juga datang dari Kabid Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat Kota Bandung Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Intinya Dinas Pendidikan Kota Bandung menyambut baik program ini, dan Alhamdulillah, katanya kita tiap tahun, lembaga-lembaga pendidikan di Bandung, luar biasa dipercaya oleh kementerian untuk melaksanakan program ini, yang mana polanya langsung dari kementerian ke lembaga yang bersangkutan dan kita di daerah bertugas untuk melakukan monitoring,“ katanya.
“Dan ini satu sinergi yang baik karena tidak mungkin untuk mengentaskan satu program itu hanya menjadi ranah pemerintah saja atau ranah masyarakat saja, harus ada kolaborasi yang baik, dan potensi Bandung sangat bagus dan kita akan mendorong seluruh program yang diinisiasi pemerintah pusat, apalagi tujuannya kan yang dapat manfaatnya warga kota Bandung juga," imbuhnya.
Para calon barista handal (Foto Asep GP) |
Abdul Gaos pun menyayangkan, LKP di kota Bandung ada 200-an tapi yang dapat program ini hanya 20-an. Mungkin pihak LKP tidak tahu atau lupa ada program tersebut dari pemerintah. Sebaiknya, kata Pak Kabid, pihak LKP lebih berinisiatif menyesuaikan dengan kekinian (membuka/mencari di internet), karena disana bayak program yang baik untuk masyarakat dan bisa mengajukan secara online ke sistem yang dikelola kementerian.
Pak Kabid juga berharap, para peserta bisa mengikuti dengan penuh kesungguhan pelatihan ini dan tidak main-main. “Ini kan bukan gratis tapi dibiayai pemerintah, jadi jangan disia-siakan karena banyak peserta lain yang mau ikut tapi tidak seberuntung mereka. Dan untuk pihak LKP harus melakukan program yang sungguh-sungguh juga, mengacu kepada petunjuk teknis yang diberikan oleh kementerian,” demikian pesannya.
Tapi kelihatannya para peserta antusias sekali dan bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, Yasbir Meizal (18) salah seorang peserta yang lumayan jauh juga tiap hari datang datang dari Bojongsoang ke Critoe Coffe di Jalan Gandapura, berniat mempelajari, menambah wawasan dan skill tentang barista. Lulusan SMKN 3 Baleendah Kabuaten Bandung ini baru lulus sekolah dan menganggur. Kebetulan suatu hari membuka-buka IG (Instagram) dan menemukan pengumuman pelatihan PKK Barista Critoe Academi, lalu daftar dan alhamdulillah diterima.
“Saya berharap dapat skillnya dan lulusnya kompeten serta nanti bisa bekerja di perusahaan dan kedepannya bisa membangun usaha sendiri. Semoga pelatihannya lancar, semua peserta sehat dan lulus semua, jadi kompeten semuanya,“ kata penyuka kopi pagi yang tengah menunggu masuk ke Unwim ini. Demikian juga dengan Amanda Maulani dari Cimindi - Kota Cimahi, alumni-SMK Profita Astana Anyar Bandung (2024) ini, ingin jadi barista handal dan nantinya punya coffe shop sendiri. (Asep GP)***
LKP Critoe Gelar Pelatihan Barista PKK 2024 Kurangi Pengangguran di Bandung
Posted by
Tatarjabar.com on Saturday, August 31, 2024
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) |
Pembukaan kegiatan yang didukung Dirjen Vokasi Kemendikbudristek RI tersebut, berlangsung di Critoe Coffe Jl. Gandapura No. 33 Bandung, Jumat (30/8/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat, Dinas Pendidikan Kota Bandung, juga Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, Mitra Critoe Academi Mochamad IKhsan Lazuardi dari L’more Coffe Jalan Mangga Bandung, Mario Puji Satrianto, Pengelola dan Direktur LKP Critoe (Critoe Academi), serta tamu undangan lainnya.
Ketua Umum DPP Forum PLKP Indonesia, Zoelkifly, sedang mengalungkan tanda peserta (Foto Asep GP) |
Menurut Mario, Para peserta PKK Barista yang berjumlah 25 orang dari seluruh Banudung Raya (ada juga dari Sukabumi dan Bogor) ini akan dididik dasar-dasar pengetahun barista, apa yang harus diterapkan oleh seorang barista, dan nanti akan diimplementasikan dalam pekerjaannya.
“Harapan kami mereka lulus dengan kompeten sehingga bisa langsung kami tempatkan bekerja. Karena memang itu tugas kami. Pelatihan ini khusus untuk anak muda yang perlu dibantu dari sisi karirnya, untuk mengentaskan pengangguran, semoga banyak industri yang mau menerima mereka,“ jelas Rio.
Abdul Gaos, kita dukung program pemerintah pusat yang menguntungkan urang Bandung (Foto Asep GP) |
Sebetulnya kata Rio, yang daftar ikut pelatihan banyak, ada 300 orang lebih, tapi keterbatasan pihaknya hanya bisa menampung 25 orang.
“Sangat disayangkan kami tidak bisa menampung mereka semua, padahal potensi dan motivasi yang daftar juga luar biasa. Maka untuk teman-teman muda sekalian yang sudah punya lembaga pelatihan atau yang ingin membuat lembaga pelatihan, monggo kita sama-sama menampung potensi anak-anak muda yang luar biasa ini terutama yang lagi menganggur, ayo kita bikin agar semua potensi mereka tersalurkan,“ ajaknya.
Mario Puji Satrianto, Direktur LKP Critoe, untuk mengentaskan pengangguran (Foto Asep GP) |
Rio juga berharap program pelatihan yang baru digelar pihaknya ini akan kontinyu dan terus didukung pemerintah karena sangat bagus untuk mewadahi potensi-potensi muda yang jadi pengangguran, mendidiknya, lalu menyalurkan mereka agar bekerja sesuai bidangnya.
Untuk jadi peserta pelatihan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) mudah saja, bisa dilihat-lihat di media online/internet dan bisa memilih sendiri yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk pelatihan barista di Critoe Academia ada persyaratan usia harus 17-25 tahun, dan posisinya harus terdaftar di disdukcapil, sekolah atau perkuliahan/kampus. Dan kalau diterima mereka akan dididik selama sebulan dengan tanpa harus membayar alias gratis.
Ikhsan Lazuardi, semoga pelatihan ini melahirkan bibit-bibit barista profesional di bidangnya (Foto Asep GP) |
“Kami juga menyediakan alat-alat selama latihan dan nanti kita fasilitasi dengan magang dan ujian gratis, karena kalau ikut pelatihan mandiri ujian harus bayar. Jadi dalam program PKK Barista ini mereka sama sekali tidak dipungut biaya. Semoga mereka jadi barista-barista profesional dan bisa cepat tersalurkan di dunia kerja,“ pungkasnya.
Ya semoga dari acara LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Citroe ini tumbuh bibit-bibit barista baru khususnya di Kota Bandung, terlebih di Jawa Barat. Saya juga berharap pemerintah tetap support agar adik-adik kita ini bisa diwadahi, agar bisa memiliki keahlian, sertifikasi dan bisa tersalurkan kerja di bidangnya. Selamat dan sukses kepada Critoe Academi, semoga bisa konsisten menumbuhkan bibit-bibit barista di bidang coffee shop,“ demikian kata Mochamad Ikhsan Lazauardi.
Yasbir Meizal peserta PKK Barista, semoga semua peserta lulus dan kompeten serta bisa cepat bekerja (Foto Asep GP) |
Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, pun menyambut baik kegiatan ini dan dia menerangkan dengan gamblang, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) ini salah satu program yang diluncurkan oleh Direktorat Kursus Kemendikbudristek. Program ini memberikan pembekalan kepada masyarakat yang belum memiliki keahlian/skill dan potensi sehingga dilatih oleh LKP Citroe ini, setelah dia dilatih kemudian punya skill, punya kompetensi, kemudian nanti mengikuti uji kompetensi lembaga sertifikasi dan setelah itu yang terpenting mereka akan disalurkan oleh LKP Critoe ke dunia kerja, ke industri-Industri yang berkaitan dengan pengetahuan yang mereka dapat dari pelatihan, yaitu jadi barista di kafe-kafe/cofee shop yang ada.
Amanda Maulani, ingin jadi barista handal dan punya kedai kopi sendiri (Foto Asep GP) |
Zoelkifly juga berpesan agar semua peserta pelatihan yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah, wajib 100% mengikuti seluruh kegiatan ini, juga wajib ikut uji kompetensi, kemudian pelatihan yang lebih banyak praktiknya daripada teorinya, mengajarkan tentang kopi dari hulu sampai hilir, mulai proses memilih bahan kopi hingga pembuatan/penyajian kopi. Itu yang diajarkan kepada peserta oleh LKP Citroe, lembaga yang sudah memiliki ijin resmi pemerintah Kota Bandung ini.
Serius memperhatikan arahan instruktur (Foto Asep GP) |
Sambutan juga datang dari Kabid Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat Kota Bandung Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Intinya Dinas Pendidikan Kota Bandung menyambut baik program ini, dan Alhamdulillah, katanya kita tiap tahun, lembaga-lembaga pendidikan di Bandung, luar biasa dipercaya oleh kementerian untuk melaksanakan program ini, yang mana polanya langsung dari kementerian ke lembaga yang bersangkutan dan kita di daerah bertugas untuk melakukan monitoring,“ katanya.
“Dan ini satu sinergi yang baik karena tidak mungkin untuk mengentaskan satu program itu hanya menjadi ranah pemerintah saja atau ranah masyarakat saja, harus ada kolaborasi yang baik, dan potensi Bandung sangat bagus dan kita akan mendorong seluruh program yang diinisiasi pemerintah pusat, apalagi tujuannya kan yang dapat manfaatnya warga kota Bandung juga," imbuhnya.
Para calon barista handal (Foto Asep GP) |
Abdul Gaos pun menyayangkan, LKP di kota Bandung ada 200-an tapi yang dapat program ini hanya 20-an. Mungkin pihak LKP tidak tahu atau lupa ada program tersebut dari pemerintah. Sebaiknya, kata Pak Kabid, pihak LKP lebih berinisiatif menyesuaikan dengan kekinian (membuka/mencari di internet), karena disana bayak program yang baik untuk masyarakat dan bisa mengajukan secara online ke sistem yang dikelola kementerian.
Pak Kabid juga berharap, para peserta bisa mengikuti dengan penuh kesungguhan pelatihan ini dan tidak main-main. “Ini kan bukan gratis tapi dibiayai pemerintah, jadi jangan disia-siakan karena banyak peserta lain yang mau ikut tapi tidak seberuntung mereka. Dan untuk pihak LKP harus melakukan program yang sungguh-sungguh juga, mengacu kepada petunjuk teknis yang diberikan oleh kementerian,” demikian pesannya.
Tapi kelihatannya para peserta antusias sekali dan bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, Yasbir Meizal (18) salah seorang peserta yang lumayan jauh juga tiap hari datang datang dari Bojongsoang ke Critoe Coffe di Jalan Gandapura, berniat mempelajari, menambah wawasan dan skill tentang barista. Lulusan SMKN 3 Baleendah Kabuaten Bandung ini baru lulus sekolah dan menganggur. Kebetulan suatu hari membuka-buka IG (Instagram) dan menemukan pengumuman pelatihan PKK Barista Critoe Academi, lalu daftar dan alhamdulillah diterima.
“Saya berharap dapat skillnya dan lulusnya kompeten serta nanti bisa bekerja di perusahaan dan kedepannya bisa membangun usaha sendiri. Semoga pelatihannya lancar, semua peserta sehat dan lulus semua, jadi kompeten semuanya,“ kata penyuka kopi pagi yang tengah menunggu masuk ke Unwim ini. Demikian juga dengan Amanda Maulani dari Cimindi - Kota Cimahi, alumni-SMK Profita Astana Anyar Bandung (2024) ini, ingin jadi barista handal dan nantinya punya coffe shop sendiri. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment