Home
» Seni Budaya
» Seni Rupa Murni Maranatha Hiasi Posyandu “Teratai 21” Sindangsari Ciwidey Dengan Mural
Monday, October 14, 2024
Proses Pewarnaan Mural Di Kp. Sindangsari, Desa Ciwidey (Foto Istimewa) |
Kegiatan kolaborasi dengan Program Sarjana Sastra Jepang, Desain Interior, Teknik Elektro, juga menggandeng industri cat untuk pengadaan material cat, dan komunitas sosial, Lions Club Bandung Raya tersebut, digelar di Desa Ciwidey Kp. Sindangsari Rt.02/Rw.21 Desa Ciwidey Kec. Ciwidey - Kabupaten Bandung, Sabtu (12/10/2024). Dengan Ketua tim Ariesa Pandanwangi yang juga Membership Chair Person dari Lions Club Bandung Raya, bersama anggota lainnya yang terdiri atas 10 orang dosen (Ismet Zainal Effendi, Erika Ernawan, Wawan Suryana, Mohamad Ali Rahim, Tessa Eka Darmayanti, Ratnadewi, Marisa Rianto Sutanto, Ethel Deborah, Melinda Dirgandini, Sri Iriantini), serta 17 orang mahasiswa Seni Rupa Murni menggarap mural di Desa Ciwidey.
Kata Ariesa, pengabdian mural ini merupakan implementasi dari keilmuan para dosen dan praktik langsung mahasiswa dengan masyarakat sekaligus wujud dari nilai care yang mengusung semangat kepedulian untuk masyarakat yang membutuhkan.
Mural yang digarap oleh Dosen dan mahasiswa serta masyarakat setempat tersebut mengusung objek yang digagas dari lingkungan setempat seperti bunga dan secara visual sudah distilasi dengan gaya dekoratif. Dalam kesempatan tersebut Yusuf Darmaji, selaku Kepala Desa pun, turut andil dalam proses pewarnaan mural bersama dengan masyarakat setempat.
“Program Sarjana Seni Rupa Murni dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat sudah sering berkiprah di ruang publik, atas permintaan dari masyarakat setempat dan disupport oleh industri cat Propan Raya ICC. Mural dianggap efektif oleh masyarakat, karena ukuran bidangnya yang besar, komunikatif, dan sebagai kendaraan untuk menyampaikan pesan. Manfaat dari pembuatan mural yang dikerjakan secara kolektif bersama dengan masyarakat setempat, untuk menyampaikan informasi bahwa Desa Ciwidey memiliki lingkungan yang tertata rapih dan resik, sehingga nyaman dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan dan dapat mengedukasi masyarakat,“ demikian kata Ariesa Pandanwangi.
***
Posyandu “Teratai 21” yang berada di Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung ini adalah milik masyarakat yang didirikan diatas tanah hibah yang berasal dari masyarakat setempat. Masyarakat membangun bersama Posyandu ini dan menjadi kebanggaan warga karena pada tahun 2018 berhasil menjadi Juara 3 Lomba Posyandu Tingkat Nasional, dan tahun 2019 mendapatkan penghargaan Pakarti Utama III dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat untuk kategori Lomba Posyandu Kabupaten.
***
Posyandu “Teratai 21” yang berada di Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung ini adalah milik masyarakat yang didirikan diatas tanah hibah yang berasal dari masyarakat setempat. Masyarakat membangun bersama Posyandu ini dan menjadi kebanggaan warga karena pada tahun 2018 berhasil menjadi Juara 3 Lomba Posyandu Tingkat Nasional, dan tahun 2019 mendapatkan penghargaan Pakarti Utama III dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat untuk kategori Lomba Posyandu Kabupaten.
Masyarakat Ciwidey menjadikan Posyandu ini sebagai ruang multi fungsi untuk berbagai kegiatan seperti timbang bayi dan juga alih pengetahuan untuk berbagai kegiatan, serta tempat berkumpulnya remaja setempat. Semangat sabilulungan yang dipegang teguh oleh warga diimplementasikan dalam membangun Posyandu ini. Tetapi Posyandu yang memiliki segudang prestasi serta ruang untuk berbagi ini, belum terlihat indah dan nyaman karena dinding bagian luarnya masih terlihat kosong-molongpong. Sehingga Kepala Desa, Yusuf Darmaji, memiliki inisiatif membuat mural agar menjadi titik fokus perhatian diantara lingkungan sekitar, bangunan menjadi lebih memperlihatkan aura spirit untuk energi positif yang akan dibuat melalui warna-warni yang kontras. Kebutuhan akan pembuatan mural ini disambut baik oleh seni rupa murni yang selanjutnya dikolaborasikan dengan berbagai pihak untuk bersama dalam kegiatan ini. (Rls/Asep GP)***
Tatarjabar.com
October 14, 2024
CB Blogger
IndonesiaSeni Rupa Murni Maranatha Hiasi Posyandu “Teratai 21” Sindangsari Ciwidey Dengan Mural
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, October 14, 2024
Proses Pewarnaan Mural Di Kp. Sindangsari, Desa Ciwidey (Foto Istimewa) |
Kegiatan kolaborasi dengan Program Sarjana Sastra Jepang, Desain Interior, Teknik Elektro, juga menggandeng industri cat untuk pengadaan material cat, dan komunitas sosial, Lions Club Bandung Raya tersebut, digelar di Desa Ciwidey Kp. Sindangsari Rt.02/Rw.21 Desa Ciwidey Kec. Ciwidey - Kabupaten Bandung, Sabtu (12/10/2024). Dengan Ketua tim Ariesa Pandanwangi yang juga Membership Chair Person dari Lions Club Bandung Raya, bersama anggota lainnya yang terdiri atas 10 orang dosen (Ismet Zainal Effendi, Erika Ernawan, Wawan Suryana, Mohamad Ali Rahim, Tessa Eka Darmayanti, Ratnadewi, Marisa Rianto Sutanto, Ethel Deborah, Melinda Dirgandini, Sri Iriantini), serta 17 orang mahasiswa Seni Rupa Murni menggarap mural di Desa Ciwidey.
Kata Ariesa, pengabdian mural ini merupakan implementasi dari keilmuan para dosen dan praktik langsung mahasiswa dengan masyarakat sekaligus wujud dari nilai care yang mengusung semangat kepedulian untuk masyarakat yang membutuhkan.
Mural yang digarap oleh Dosen dan mahasiswa serta masyarakat setempat tersebut mengusung objek yang digagas dari lingkungan setempat seperti bunga dan secara visual sudah distilasi dengan gaya dekoratif. Dalam kesempatan tersebut Yusuf Darmaji, selaku Kepala Desa pun, turut andil dalam proses pewarnaan mural bersama dengan masyarakat setempat.
“Program Sarjana Seni Rupa Murni dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat sudah sering berkiprah di ruang publik, atas permintaan dari masyarakat setempat dan disupport oleh industri cat Propan Raya ICC. Mural dianggap efektif oleh masyarakat, karena ukuran bidangnya yang besar, komunikatif, dan sebagai kendaraan untuk menyampaikan pesan. Manfaat dari pembuatan mural yang dikerjakan secara kolektif bersama dengan masyarakat setempat, untuk menyampaikan informasi bahwa Desa Ciwidey memiliki lingkungan yang tertata rapih dan resik, sehingga nyaman dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan dan dapat mengedukasi masyarakat,“ demikian kata Ariesa Pandanwangi.
***
Posyandu “Teratai 21” yang berada di Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung ini adalah milik masyarakat yang didirikan diatas tanah hibah yang berasal dari masyarakat setempat. Masyarakat membangun bersama Posyandu ini dan menjadi kebanggaan warga karena pada tahun 2018 berhasil menjadi Juara 3 Lomba Posyandu Tingkat Nasional, dan tahun 2019 mendapatkan penghargaan Pakarti Utama III dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat untuk kategori Lomba Posyandu Kabupaten.
***
Posyandu “Teratai 21” yang berada di Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung ini adalah milik masyarakat yang didirikan diatas tanah hibah yang berasal dari masyarakat setempat. Masyarakat membangun bersama Posyandu ini dan menjadi kebanggaan warga karena pada tahun 2018 berhasil menjadi Juara 3 Lomba Posyandu Tingkat Nasional, dan tahun 2019 mendapatkan penghargaan Pakarti Utama III dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat untuk kategori Lomba Posyandu Kabupaten.
Masyarakat Ciwidey menjadikan Posyandu ini sebagai ruang multi fungsi untuk berbagai kegiatan seperti timbang bayi dan juga alih pengetahuan untuk berbagai kegiatan, serta tempat berkumpulnya remaja setempat. Semangat sabilulungan yang dipegang teguh oleh warga diimplementasikan dalam membangun Posyandu ini. Tetapi Posyandu yang memiliki segudang prestasi serta ruang untuk berbagi ini, belum terlihat indah dan nyaman karena dinding bagian luarnya masih terlihat kosong-molongpong. Sehingga Kepala Desa, Yusuf Darmaji, memiliki inisiatif membuat mural agar menjadi titik fokus perhatian diantara lingkungan sekitar, bangunan menjadi lebih memperlihatkan aura spirit untuk energi positif yang akan dibuat melalui warna-warni yang kontras. Kebutuhan akan pembuatan mural ini disambut baik oleh seni rupa murni yang selanjutnya dikolaborasikan dengan berbagai pihak untuk bersama dalam kegiatan ini. (Rls/Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment