Tuesday, January 14, 2025
Tata Cahaya sangat penting dalam seni pertunjukan karena membantu penonton memahami cerita dan adegan. Tata cahaya juga dapat membantu menggambarkan suasana hati, emosi, dan ekspresi. Dalam seni pertunjukan, tata cahaya atau lighting ini dapat memperjelas apa yang ditampilkan, membantu penonton memahami cerita, penokohan, suasana adegan, memperkuat adegan dan suasana.
Intinya Seni Tata Cahaya Panggung bukan hanya sekadar tentang menyorot lampu ke arah yang benar, tetapi juga seni menciptakan suasana, menyalurkan emosi, dan menyampaikan cerita melalui cahaya.
Dan pendidikan di bidang tata cahaya di Indonesia masih terbatas, sementara dalam lima tahun terakhir, dunia lighting telah berkembang pesat, baik dari sisi teknologi maupun jumlah profesional yang terlibat. Dengan semakin meningkatnya jumlah acara live maupun broadcast, kebutuhan akan Penata Cahaya yang kompeten menjadi sangat mendesak.
Makanya, memahami pentingnya peran Penata Cahaya yang kompeten dalam industri seni pertunjukan yang terus berkembang, Pecahin menggelar Kelas Pecahin Edisi 2 yang kali ini dilangsungkan di gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, Jl. Buah Batu No. 212 Bandung (sebelumnya digelar di Taman Ismail Marzuki-Jakarta).
Acara ini berlangsung empat hari, 13 – 16 Januari 2025 (mulai Pk. 09.00-17.00), dengan menghadirkan narasumber utama Iwan Hutapea, Penata Cahaya senior dengan pengalaman lebih dari dua dekade, dan Jihan Didik profesional di bidang tata cahaya dan seni pertunjukan.
Workshop ini terbagi dalam dua kelas, yaitu Kelas Dasar Tata Cahaya sebagai kelas pertama dan Kelas Dasar Tata Cahaya & Pelajaran Penggunaan Perangkat console grandMA3 sebagai kelas kedua. Kelas pertama dipandu Iwan Hutapea, dimana peserta akan belajar dasar-dasar tata cahaya mulai dari, pengenalan jenis lampu & intensitas cahaya, arah & distribusi cahaya, pergerakan cahaya dalam desain panggung, cahaya terhadap set & desain, dan pengenalan hardware dan manajemen lampu.
Iwan Hutapea juga bersama Johan Didik akan membawakan kelas kedua. Peserta akan mendalami materi kelas pertama sekaligus mendapatkan pengenalan komprehensif tentang perangkat GrandMA3, perangkat Kontrol pencahayaan canggih yang mendukung berbagai produksi seni di tingkat nasional dan internasional.
Menurut Iwan Hutapea, ‘Kelas Pecahin Edisi 2’ ini hadir untuk menjawab kebutuhan industri dan mendorong para Penata Cahaya untuk terus berkembang. “Kami ingin para peserta tidak hanya memahami teknis pencahayaan, tetapi juga mampu menciptakan karya yang penuh makna dan relevan dengan kebutuhan zaman,“ tandasnya.
Kelas Pecahin Edisi 2 bertujuan untuk memperkenalkan seni tata cahaya kepada lebih banyak pekerja seni di ndonesia. Dengan membangun jejaring dan iklim kerja yang positif, diharapkan komunitas pencahayaan dapat semakin berkembang dan menghasilkan Penata Cahaya yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Selain meningkatkan kompetensi teknis, acara ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang dunia tata cahaya. Para peserta didorong untuk terus mengembangkan kemampuan dan menemukan semangat baru dalam mempelajari seni pencahayaan.
“Melalui kelas ini, kami ingin mengispirasi dan memotivasi generasi baru untuk melihat tata cahaya sebagai seni yang berdampak besar. Kami percaya, pengetahuan yang dibagikan di sini akan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan tata cahaya di Indonesia,” pungkas Iwan Hutapea.
Sebagai komunitas Penata Cahaya di Indonesia, Pecahin juga membuka ruang selebar-lebarnya untuk memperluas jejaring informasi, pengetahuan dan kolaborasi dengan pelaku industri tata cahaya. Acara ini bukan hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi wadah bertemunya para pelaku industri, baik yang berasal dari Bandung maupun dari seluruh penjuru Indonesia.
Dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah, kelas ini memberikan kesempatan berharga untuk bertemu, bertukar ide, dan menjalin hubungan profesional baru. Lebih dari itu, Pecahin berharap dapat menjadi penghubung yang mempererat komunitas tata cahaya Indonesia dan menjembatani peluang kerjasma di masa depan. Pecahin selalu berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan pendidikan di bidang tata cahaya. Kolaborasi dengan IMS (PT. Inti Megah Swara) dalam MA Training adalah langkah besar untuk mencapai tujuan ini. (AGP)***
Workshop Seni Tata Cahaya ‘Kelas Pecahin Edisi 2’ Digelar di ISBI Bandung
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, January 14, 2025
Tata Cahaya sangat penting dalam seni pertunjukan karena membantu penonton memahami cerita dan adegan. Tata cahaya juga dapat membantu menggambarkan suasana hati, emosi, dan ekspresi. Dalam seni pertunjukan, tata cahaya atau lighting ini dapat memperjelas apa yang ditampilkan, membantu penonton memahami cerita, penokohan, suasana adegan, memperkuat adegan dan suasana.
Intinya Seni Tata Cahaya Panggung bukan hanya sekadar tentang menyorot lampu ke arah yang benar, tetapi juga seni menciptakan suasana, menyalurkan emosi, dan menyampaikan cerita melalui cahaya.
Dan pendidikan di bidang tata cahaya di Indonesia masih terbatas, sementara dalam lima tahun terakhir, dunia lighting telah berkembang pesat, baik dari sisi teknologi maupun jumlah profesional yang terlibat. Dengan semakin meningkatnya jumlah acara live maupun broadcast, kebutuhan akan Penata Cahaya yang kompeten menjadi sangat mendesak.
Makanya, memahami pentingnya peran Penata Cahaya yang kompeten dalam industri seni pertunjukan yang terus berkembang, Pecahin menggelar Kelas Pecahin Edisi 2 yang kali ini dilangsungkan di gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, Jl. Buah Batu No. 212 Bandung (sebelumnya digelar di Taman Ismail Marzuki-Jakarta).
Acara ini berlangsung empat hari, 13 – 16 Januari 2025 (mulai Pk. 09.00-17.00), dengan menghadirkan narasumber utama Iwan Hutapea, Penata Cahaya senior dengan pengalaman lebih dari dua dekade, dan Jihan Didik profesional di bidang tata cahaya dan seni pertunjukan.
Workshop ini terbagi dalam dua kelas, yaitu Kelas Dasar Tata Cahaya sebagai kelas pertama dan Kelas Dasar Tata Cahaya & Pelajaran Penggunaan Perangkat console grandMA3 sebagai kelas kedua. Kelas pertama dipandu Iwan Hutapea, dimana peserta akan belajar dasar-dasar tata cahaya mulai dari, pengenalan jenis lampu & intensitas cahaya, arah & distribusi cahaya, pergerakan cahaya dalam desain panggung, cahaya terhadap set & desain, dan pengenalan hardware dan manajemen lampu.
Iwan Hutapea juga bersama Johan Didik akan membawakan kelas kedua. Peserta akan mendalami materi kelas pertama sekaligus mendapatkan pengenalan komprehensif tentang perangkat GrandMA3, perangkat Kontrol pencahayaan canggih yang mendukung berbagai produksi seni di tingkat nasional dan internasional.
Menurut Iwan Hutapea, ‘Kelas Pecahin Edisi 2’ ini hadir untuk menjawab kebutuhan industri dan mendorong para Penata Cahaya untuk terus berkembang. “Kami ingin para peserta tidak hanya memahami teknis pencahayaan, tetapi juga mampu menciptakan karya yang penuh makna dan relevan dengan kebutuhan zaman,“ tandasnya.
Kelas Pecahin Edisi 2 bertujuan untuk memperkenalkan seni tata cahaya kepada lebih banyak pekerja seni di ndonesia. Dengan membangun jejaring dan iklim kerja yang positif, diharapkan komunitas pencahayaan dapat semakin berkembang dan menghasilkan Penata Cahaya yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Selain meningkatkan kompetensi teknis, acara ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang dunia tata cahaya. Para peserta didorong untuk terus mengembangkan kemampuan dan menemukan semangat baru dalam mempelajari seni pencahayaan.
“Melalui kelas ini, kami ingin mengispirasi dan memotivasi generasi baru untuk melihat tata cahaya sebagai seni yang berdampak besar. Kami percaya, pengetahuan yang dibagikan di sini akan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan tata cahaya di Indonesia,” pungkas Iwan Hutapea.
Sebagai komunitas Penata Cahaya di Indonesia, Pecahin juga membuka ruang selebar-lebarnya untuk memperluas jejaring informasi, pengetahuan dan kolaborasi dengan pelaku industri tata cahaya. Acara ini bukan hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi wadah bertemunya para pelaku industri, baik yang berasal dari Bandung maupun dari seluruh penjuru Indonesia.
Dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah, kelas ini memberikan kesempatan berharga untuk bertemu, bertukar ide, dan menjalin hubungan profesional baru. Lebih dari itu, Pecahin berharap dapat menjadi penghubung yang mempererat komunitas tata cahaya Indonesia dan menjembatani peluang kerjasma di masa depan. Pecahin selalu berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan pendidikan di bidang tata cahaya. Kolaborasi dengan IMS (PT. Inti Megah Swara) dalam MA Training adalah langkah besar untuk mencapai tujuan ini. (AGP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment