Friday, April 11, 2025
![]() |
Walikota Bandung Muhammad Farhan, Kesenian-Kebudayaan Harus Berjalan Beriringan Dengan Teknologi (Asep GP) |
“Saya harapkan ISBI Bandung menjadi mercusuar kami dalam menjalankan roda pemerintahan membangun Kota Bandung yang berkarakter, Kota Bandung yang sadar bahwa kebudayaan adalah akar kuat menancap ke bawah, menyebar kemana-mana menghasilkan batang yang kuat, cabang yang tumbuh ke atas dan melebar, menaungi kota Bandung yang tinggal di bawahnya.”
Demikian dikatakan Walikota Bandung Muhammad Farhan di depan Senat Guru Besar dan civitas akademika ISBI Bandung serta para tamu undangan lainnya dalam perayaan Milangkala/Dies Natalis ISBI ke-57 yang berlangsung di Gedung Kesenian Sunan Ambu Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung, Rabu (9/4/2025).
![]() |
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati Didampingi Walikota Memotong Tumpeng Sebagai Rasa Syukur (Asep GP) |
Walikota Bandung yang hadir bersama Erry Riyana Hardjapamekas (tokoh pemberantasan korupsi, ekonom, pengusaha), Budayawan Aat Suratin dan Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa Karya Guna (Buky Wikagoe), dalam sambutannya mengatakan, bahwa dinamika teknologi, dinamika budaya, dan dinamika politik tidak pernah bisa lepas dari keberadaan perguruan tinggi di Indonesia. Dia mencontohkan keberadaan artefak-artefak kebudayaan yang sudah ada sejak lama, pada masanya adalah sebuah kelembagaan teknologi seperti Gamelan yang menunjukan sebuah kemampuan teknologi mengolah bahan metal menjadi barang seni.
Pada masa sekarang pun kita terbuka pada pengembangan aplikasi di gawai (gadget) kita, yang memungkinkan orang membuat orkestrasi atau aransemen musik dengan hanya menggunakan satu perangkat HP, dan ini tidak merendahkan nilai kebudayaan kesenian, sebab kesenian dan kebudayaan harus berjalan beringingan dengan teknologi. “Budaya harus ngigelan jaman, memanfaatkan teknologi tapi tetap berlatar belakang akar budaya yang kuat,“ tandasnya.
![]() |
Haturan Pak Wali (Asep GP) |
Farhan pun mengingatkan, bentuk-bentuk kebudayaan tidak hanya unsur seni, tapi berupa gagasan (nilai-nilai, norma-norma, peraturan, ide, ideologi falsafah, keyakinan), aktivitas, dan artefak yang membentuk katrakter kita sebagai sebuah bangsa.
Demikian juga dengan Kota Bandung yang sekarang menjadi pangjugjugan balarea, yang memiliki akar budaya Priangan yang kuat kemudian berkembang menjadi budaya urban harus mempertahankan budayanya, agar tetap punya karakter yang kuat.
“Bandung kan memiliki akar budaya kuat priangan, kemudian berkembang menjadi budaya urban. Nah itulah untuk menjadi kota yang terbuka, kita harus pastikan dulu karakter kita kuat, dan karakter kuat itu adalah budaya. Makanya ISBI harus menjadi salah satu mercusuar bagi pemerintah dan warga Bandung dalam berbudaya dengan karakter yang kuat,“ demikian kata Walikota Farhan kepada wartawan. Hal itu langsung disambut rektor ISBI Retno Dwimarwati yang siap bersemangat untuk membangun bersama. “ISBI Bandung menjadi agen Pemajuan Kebudayaan di semua sektor,“ katanya pasti.
![]() |
Erry Riyana Hardjapamekas, Harus Punya Budaya Kerja, Disiplin dan Budaya Malu (Asep GP) |
Sementara itu Erry Riyana Hardjapamekas yang juga Dewan Penyantun ISBI Bandung bepesan kepada seluruh civitas akademika ISBI bandung, tugas ISBI ke depan yang terpenting adalah mengamalkan dan mengkampanyekan budaya-budaya kerja, dispilin, budaya-budaya yang berlaku universal tapi belum diimpelementasikan manusia-manusia di seluruh Indonesia, seperti budaya malu karena orang lain lebih baik bekerjanya, prestasinya daripada kita, budaya malu karena hanya bisa mengobral kejelekan orang lain tapi tidak pernah menilai diri sendiri. Hal-hal sperti ini, kata Erry sangat fundamental untuk kemajauan indonesia.
![]() |
Walikota Bandung Bersama Ketua DPRD Jabar dan Wakil Rektor ISBI Supriatna, Melukis Bareng (Asep GP) |
Erry juga mendoakan. “Semoga ISBI tetap jaya dan perlu dukungan kita semua terlebih pemerintah daerah, demi kemajuan ISBI,“ tegasnya.
Apa yang dikatakan Erry memang punya alasan kuat, ISBI Bandung sebagai agen pemajuan kebudayaan dan tiap tahun melahirkan ratusan bahkan ribuan sarjana-sarjana pelestari seni-budaya Sunda, kurang fasilitas terutama tempat/kampus, tiap tahun keteteran harus membatasi banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar. Tapi kata Ketua DPRD Jabar Buky Wikagoe, ISBI sudah punya lahan untuk pengembangan kampus seluas 9 hektar lebih di Cikamuning KBB, dan ini tidak ada alasan pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tidak mendukungnya. “Dan kita sekarang kan punya Menteri Kebudayaan dan saya yakin Pak Fadli Zon akan memberikan perhatiannya kepada ISBI Bandung”, katanya pasti.
**
![]() |
Arak-arakan Kesenian (Asep GP) |
Memasuki tahun ke-57 ini, ISBI Bandung mengusung tema: "Transformasi ISBI Bandung Menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (BLU): Preservasi dan Inovasi Kebudayaan Berbasis Teknologi dan Industri Kreatif."
Tema tersebut mencerminkan komitmen ISBI Bandung dalam melakukan transformasi kelembagaan dengan beralih status dari Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (Satker) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU). Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, memperluas ruang inovasi, serta memperkuat kerja sama lintas sektor. ISBI Bandung terus mengembangkan kualitas pendidikan dan riset, sembari beradaptasi dengan dinamika teknologi dan industri kreatif sebagai strategi pelestarian seni dan budaya Nusantara.
![]() |
Penampilan Kesenian Tradisi (Asep GP) |
Untuk pertama kalinya, Dies Natalis ISBI Bandung diperingati pada tanggal 1 April. Hal ini berdasarkan penetapan hasil Rapat Pleno Senat Akademik. Penetapan ini mengacu pada berdirinya Konservatori Tari (KORI), cikal bakal ISBI Bandung melalui Surat Keputusan Walikota Madya Bandung No. 5539/68 tertanggal 31 Maret 1968. Perubahan tanggal ini merupakan hasil pertimbangan dari berbagai aspek baik aspek historis, strategis, maupun kultural dalam perjalanan institusi sebagai lembaga pendidikan tinggi seni di Jawa Barat.
Dalam momentum ini, ISBI Bandung juga mengukuhkan dua Guru Besar baru, yakni:
• Prof. Dr. Benny Yohanes Timmerman, S.Sen., M.Hum., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Estetika Teater pada Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul: Beberapa Hipotesis Karakteristik Estetika Urban.
• Prof. Dr. Husen Hendriyana, S.Sn., M.Ds., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Seni Kriya pada Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), dengan orasi ilmiah berjudul: Sustainable Craft Design dan Environmental Craftpreneurship: Pendekatan Inovasi Produk Kriya untuk Mendukung Pencapaian Tujuan SDGs Nasional dan Global.
Selain itu, terdapat 4 (empat) orang dosen yang memasuki masa purna bakti, yakni 1. Dr. H. Mohamad Yusuf Wiradiredja, S.Kar. M.Hum TMT Pensiun 1 Mei 2025 2. Dra. Ai Juju Rohaeni, MM. TMT Pensiun 1 Juli 2025 3. Cecep Kusnendi, S.Kar., M.Sn TMT Pensiun 1 September 2025 4. Sunarto, S.Kar., M.Sn TMT Pensiun 1 November 2025
Melalui perayaan Dies Natalis dan pengukuhan Guru Besar ini, ISBI Bandung menegaskan komitmennya untuk terus mendorong perkembangan seni dan budaya Indonesia melalui jalur akademik, inovasi, serta kemitraan strategis menuju perguruan tinggi yang unggul dan mandiri secara kelembagaan. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
April 11, 2025
CB Blogger
IndonesiaPesan Walikota Bandung Pada Dies Natalis ISBI Ke-57
Posted by
Tatarjabar.com on Friday, April 11, 2025
![]() |
Walikota Bandung Muhammad Farhan, Kesenian-Kebudayaan Harus Berjalan Beriringan Dengan Teknologi (Asep GP) |
“Saya harapkan ISBI Bandung menjadi mercusuar kami dalam menjalankan roda pemerintahan membangun Kota Bandung yang berkarakter, Kota Bandung yang sadar bahwa kebudayaan adalah akar kuat menancap ke bawah, menyebar kemana-mana menghasilkan batang yang kuat, cabang yang tumbuh ke atas dan melebar, menaungi kota Bandung yang tinggal di bawahnya.”
Demikian dikatakan Walikota Bandung Muhammad Farhan di depan Senat Guru Besar dan civitas akademika ISBI Bandung serta para tamu undangan lainnya dalam perayaan Milangkala/Dies Natalis ISBI ke-57 yang berlangsung di Gedung Kesenian Sunan Ambu Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung, Rabu (9/4/2025).
![]() |
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati Didampingi Walikota Memotong Tumpeng Sebagai Rasa Syukur (Asep GP) |
Walikota Bandung yang hadir bersama Erry Riyana Hardjapamekas (tokoh pemberantasan korupsi, ekonom, pengusaha), Budayawan Aat Suratin dan Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa Karya Guna (Buky Wikagoe), dalam sambutannya mengatakan, bahwa dinamika teknologi, dinamika budaya, dan dinamika politik tidak pernah bisa lepas dari keberadaan perguruan tinggi di Indonesia. Dia mencontohkan keberadaan artefak-artefak kebudayaan yang sudah ada sejak lama, pada masanya adalah sebuah kelembagaan teknologi seperti Gamelan yang menunjukan sebuah kemampuan teknologi mengolah bahan metal menjadi barang seni.
Pada masa sekarang pun kita terbuka pada pengembangan aplikasi di gawai (gadget) kita, yang memungkinkan orang membuat orkestrasi atau aransemen musik dengan hanya menggunakan satu perangkat HP, dan ini tidak merendahkan nilai kebudayaan kesenian, sebab kesenian dan kebudayaan harus berjalan beringingan dengan teknologi. “Budaya harus ngigelan jaman, memanfaatkan teknologi tapi tetap berlatar belakang akar budaya yang kuat,“ tandasnya.
![]() |
Haturan Pak Wali (Asep GP) |
Farhan pun mengingatkan, bentuk-bentuk kebudayaan tidak hanya unsur seni, tapi berupa gagasan (nilai-nilai, norma-norma, peraturan, ide, ideologi falsafah, keyakinan), aktivitas, dan artefak yang membentuk katrakter kita sebagai sebuah bangsa.
Demikian juga dengan Kota Bandung yang sekarang menjadi pangjugjugan balarea, yang memiliki akar budaya Priangan yang kuat kemudian berkembang menjadi budaya urban harus mempertahankan budayanya, agar tetap punya karakter yang kuat.
“Bandung kan memiliki akar budaya kuat priangan, kemudian berkembang menjadi budaya urban. Nah itulah untuk menjadi kota yang terbuka, kita harus pastikan dulu karakter kita kuat, dan karakter kuat itu adalah budaya. Makanya ISBI harus menjadi salah satu mercusuar bagi pemerintah dan warga Bandung dalam berbudaya dengan karakter yang kuat,“ demikian kata Walikota Farhan kepada wartawan. Hal itu langsung disambut rektor ISBI Retno Dwimarwati yang siap bersemangat untuk membangun bersama. “ISBI Bandung menjadi agen Pemajuan Kebudayaan di semua sektor,“ katanya pasti.
![]() |
Erry Riyana Hardjapamekas, Harus Punya Budaya Kerja, Disiplin dan Budaya Malu (Asep GP) |
Sementara itu Erry Riyana Hardjapamekas yang juga Dewan Penyantun ISBI Bandung bepesan kepada seluruh civitas akademika ISBI bandung, tugas ISBI ke depan yang terpenting adalah mengamalkan dan mengkampanyekan budaya-budaya kerja, dispilin, budaya-budaya yang berlaku universal tapi belum diimpelementasikan manusia-manusia di seluruh Indonesia, seperti budaya malu karena orang lain lebih baik bekerjanya, prestasinya daripada kita, budaya malu karena hanya bisa mengobral kejelekan orang lain tapi tidak pernah menilai diri sendiri. Hal-hal sperti ini, kata Erry sangat fundamental untuk kemajauan indonesia.
![]() |
Walikota Bandung Bersama Ketua DPRD Jabar dan Wakil Rektor ISBI Supriatna, Melukis Bareng (Asep GP) |
Erry juga mendoakan. “Semoga ISBI tetap jaya dan perlu dukungan kita semua terlebih pemerintah daerah, demi kemajuan ISBI,“ tegasnya.
Apa yang dikatakan Erry memang punya alasan kuat, ISBI Bandung sebagai agen pemajuan kebudayaan dan tiap tahun melahirkan ratusan bahkan ribuan sarjana-sarjana pelestari seni-budaya Sunda, kurang fasilitas terutama tempat/kampus, tiap tahun keteteran harus membatasi banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar. Tapi kata Ketua DPRD Jabar Buky Wikagoe, ISBI sudah punya lahan untuk pengembangan kampus seluas 9 hektar lebih di Cikamuning KBB, dan ini tidak ada alasan pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tidak mendukungnya. “Dan kita sekarang kan punya Menteri Kebudayaan dan saya yakin Pak Fadli Zon akan memberikan perhatiannya kepada ISBI Bandung”, katanya pasti.
**
![]() |
Arak-arakan Kesenian (Asep GP) |
Memasuki tahun ke-57 ini, ISBI Bandung mengusung tema: "Transformasi ISBI Bandung Menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (BLU): Preservasi dan Inovasi Kebudayaan Berbasis Teknologi dan Industri Kreatif."
Tema tersebut mencerminkan komitmen ISBI Bandung dalam melakukan transformasi kelembagaan dengan beralih status dari Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (Satker) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU). Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, memperluas ruang inovasi, serta memperkuat kerja sama lintas sektor. ISBI Bandung terus mengembangkan kualitas pendidikan dan riset, sembari beradaptasi dengan dinamika teknologi dan industri kreatif sebagai strategi pelestarian seni dan budaya Nusantara.
![]() |
Penampilan Kesenian Tradisi (Asep GP) |
Untuk pertama kalinya, Dies Natalis ISBI Bandung diperingati pada tanggal 1 April. Hal ini berdasarkan penetapan hasil Rapat Pleno Senat Akademik. Penetapan ini mengacu pada berdirinya Konservatori Tari (KORI), cikal bakal ISBI Bandung melalui Surat Keputusan Walikota Madya Bandung No. 5539/68 tertanggal 31 Maret 1968. Perubahan tanggal ini merupakan hasil pertimbangan dari berbagai aspek baik aspek historis, strategis, maupun kultural dalam perjalanan institusi sebagai lembaga pendidikan tinggi seni di Jawa Barat.
Dalam momentum ini, ISBI Bandung juga mengukuhkan dua Guru Besar baru, yakni:
• Prof. Dr. Benny Yohanes Timmerman, S.Sen., M.Hum., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Estetika Teater pada Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul: Beberapa Hipotesis Karakteristik Estetika Urban.
• Prof. Dr. Husen Hendriyana, S.Sn., M.Ds., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Seni Kriya pada Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), dengan orasi ilmiah berjudul: Sustainable Craft Design dan Environmental Craftpreneurship: Pendekatan Inovasi Produk Kriya untuk Mendukung Pencapaian Tujuan SDGs Nasional dan Global.
Selain itu, terdapat 4 (empat) orang dosen yang memasuki masa purna bakti, yakni 1. Dr. H. Mohamad Yusuf Wiradiredja, S.Kar. M.Hum TMT Pensiun 1 Mei 2025 2. Dra. Ai Juju Rohaeni, MM. TMT Pensiun 1 Juli 2025 3. Cecep Kusnendi, S.Kar., M.Sn TMT Pensiun 1 September 2025 4. Sunarto, S.Kar., M.Sn TMT Pensiun 1 November 2025
Melalui perayaan Dies Natalis dan pengukuhan Guru Besar ini, ISBI Bandung menegaskan komitmennya untuk terus mendorong perkembangan seni dan budaya Indonesia melalui jalur akademik, inovasi, serta kemitraan strategis menuju perguruan tinggi yang unggul dan mandiri secara kelembagaan. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment