Home » Posts filed under Serba-Serbi
Showing posts with label Serba-Serbi. Show all posts
Saturday, March 29, 2025
![]() |
Presdir Egs Heart, H. Mas Guntur Nusa, S.P. (Kedua dari kiri) |
Ibadah di Bulan Suci Ramadan bagi "Egs HearT Facility Service” yang core bisnisnya sebagai perusahaan cleaning service, syariatnya adalah untuk membersihkan sampah atau kotoran-kotoran yang ada pada jiwa kita.
Shaum atau Puasa adalah mengekang, menahan diri dari sesuatu baik itu menahan lapar/makan, minum, berhubungan suami istri, bergunjing berbicara tidak baik, dsb yang membatalkan shaum, dan shaum atau puasa yang merupakan salah satu dari rukun Islam ini dilaksanakan sebulan penuh oleh umat Islam, untuk meningkatkan ketakwaan.
Tapi refleksi ibadah Ramadan itu sebenarnya merupakan latihan untuk ibadah dan perilaku kita di 11 bulan ke depan. Implementasinya kalau 11 bulan ke depan ibadah dan perilaku kita seperti di bulan suci Ramadan maka itu adalah cerminan keberhasilan dari ibadah dan perilaku di bulan ramadan.
“Ibadah di Bulan Suci Ramadan bukan hanya menahan lapar dan haus tapi belajar mengendalilkan hawa nafsu amarah untuk diimplementasikan di sebelas bulan ke depan, dan itulah tanda keberhasilan dari ibadah ramadan yang kita jalankan selama sebulan ini.“ Demikian dikatakan Presiden Direktur “Egs HearT Facility Service” H. Mas Guntur NuSa, S.P., ketika bertemu wartawan di kantornya, Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 43 AB (Jalan Banteng, dekat Rumah Sakit Muhammadiyah ), Bandung, belum lama ini.
Dengan ibadah Ramadan Guntur berharap manusia menjadi lebih baik, baik secara habluminannas, habluminallah dan juga habbluminaalam. Punya tanggungjawab terhadap sesama manusia, masyarakat, dengan lingkungan pekerjaan, terhadap Sang Pencipta, juga terhadap alam lingkungannya, sesuai perannya masing-masing. “Maka itulah menjadi manusia-manusia yang paripurna atau insan kamil,“ tandasnya.
Ibadah di Bulan Suci Ramadan bagi "Egs HearT Facility Service” yang core bisnisnya sebagai perusahaan cleaning service, syariatnya adalah untuk membersihkan sampah atau kotoran-kotoran (dosa) yang ada pada jiwa kita. Makanya etos kerja dari seluruh jajaran direksi, staf dan karyawan di bulan ramadan makin meningkat dan dilakukan dengan penuh semangat suka cinta dan suka cita. Sesuai dengan nama perusahaan Egs (Eksplore Global Solution) Heart/full of heart (hati, sepenuh hati), dijalankan dengan sepenuh hati.
“Khususnya di Egs grup pada bulan puasa ini justru lebih semangat. Bahkan di hari-hari biasa sekecil apapun pekerjaan yang dilakukan, diniatkan sebagai bagian dari ibadah. Jadi kalau bulan puasa kelihatan lesu lemah, etos kerjanya tidak semangat, justru malah kayak oknum yang menunjukan kelemahannya mengatasnamakan agama. Gara-gara puasa perintah agama, dia jadi lemas dan lesu. Itu kebalik, justru karena kita menjalankan syariat agama etos kerja kita harus lebih semangat lagi dan makin menunjukan rasa yang penuh cinta kasih welas asih terhadap sesama hingga nanti akan tercermin dalam kehidupan sehari-harinya, menjadi rahmatan lil alamin,“ kata Mas Guntur.
Memang seluruh karyawan Egs dibangun karakternya, sesuai dengan 3 Pilar Utama falsafah egs heart: HearT (honesty: kajujuran/jujur ; entuasiatic (antuasias) ; attentive (penuh perhatian); responsibility (tanggung jawab); trusted (amanah/terpercaya). Terus, Senyum-Salam-Sapa-Sopan-Santun-Sabar, dan Bersikap Positif-Mencapai Target- Berkomitmen, dan Fokus (EGS Inside). “Jadi insyaalloh perusahaan kami melahirkan tenaga – tenaga profesional yang cerdas, spiritual, punya sikap/karakter, serta jujur sebagaimana yang dicontohkan Rosululloh SAW,“ kata Guntur serius.
Makanya seluruh jajaran direksi, staf dan karyawan Egs, kata Guntur, tak henti selalu diberi siraman rohani dan dikuatkan rasa kebangsaannya. Setiap pagi sebelum bekerja briefing dulu saling mengingatkan membaca doa, membaca Pancasila, setelah itu baru kemudian membahas teknis pekerjaan. Selanjutnya ada solat Duha serta seminggu sekali ada pengajian rutinan mengundang Ustad ke kantor, bahkan Ustad Dr. Aam Amirudin rutin dua minggu/sebulan sekali memberi siraman rohani di kantor Egs, dan kebetulan Mesjid Peradaban Egs lah yang mengelola kebersihannya.
‘Egs HearT Facility Service’ memang punya punya program membersihkan rumah-rumah ibadah. Kalau dulu membersihkan 1000 Mesjid secara gratis, sekarang Gereja, Kelenteng, Vihara, Pura yang ada di Kota Bandung pun tak luput dari perhatiannya, dibersihkan secara cuma-cuma.
“Ya semua itu bentuk kepedulian kita, toleransi kita terhadap keberagaman keyakinan. Dan sambutannya luar biasa, bahkan ada klien (Gereja) yang terus ngajak kerjasama, tekan kontrak dengan kita secara profesional. Alhamdulillah,“ Mas Guntus berucap syukur.
Program CSR lainnya, Egs juga memberikan apresiasi kinerja karyawan dengan memberangkatkan mereka untuk Umroh ke Tanah Suci secara gratis. Ini sudah berlangsung sejak 2014, terakhir memberangkatkan lagi 6 orang untuk Umroh jadi semuanya ada 20-an karyawan yang diberangkatkan Umroh dan kedepannya bukan hanya Umroh tapi juga ibadah Haji akan difasilitasi.
“Insyaalloh kalau dulu ada Tukang Bubur Naik Haji sekarang ada Cleaning Service Umroh dan Naik Haji, dan itu bukan hanyan di sinteron/film,“ selorohnya.
“Itu sebagai hadiah karena kualitas kinerjanya bagus yang dinilai perusahaan dan Klien/di tempat kerjanya. Keduanya, ada kriteria khusus yang membuat dia layak berangkat ke tanah Suci. Tapi yang utama prestasinya bukan dinilai dari lama barunya mereka jadi karyawan di sini,“ tegas Mas Guntur.
Akhirnya, kepada seluruh karyawan/karyawati dan Klien Egs Grup Haji Mas Guntur Nugroho Sasosongko, Presiden Direktur Egs Grup, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon Maaf Lahir dan Bathin. “Mari kita jadikan momentum lebaran ini sebagai bentuk rasa syukur kita, sebagai makhluk yang tentunya saling melengkapi sesuai profesi kita masing-masing dan menjadi jalan manfaat bagi diri kita, bagi lingkungan kita, bagi seluruh alam dan insyaalloh pada akhirnya menjadi rahmatan lil alamin,“ pungkas alumni sosek Pertanian Unpad. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
March 29, 2025
CB Blogger
Indonesia
Ngabuburit Bersama Presdir Egs Heart, H. Mas Guntur Nusa, S.P.
Presdir Egs Heart, H. Mas Guntur Nusa, S.P. (Kedua dari kiri) Ibadah di Bulan Suci Ramadan bagi "Egs HearT Facility Service” yang c...
Tuesday, February 25, 2025
![]() |
Para Panitia, Pemilih dan Para Calon Ketua RW yang Akan Dipilih Bersatu dalam Kebersamaan (Foto Asep GP) |
Ketua RT/RW adalah pemimpin garda terdepan dan mitra kerja stategis lurah di wilayahnya masing-masing. Ketua RT/RW juga kepanjangantangan dari pemerintah karena dia lebih tahu permasalahan yang ada di wilayahnya, bersentuhan langsung dengan masyarakatnya. Sebagai ujung tombak pemerintahan yang terdepan di bawah kendali kelurahan, seluruh ketua RT/RW pun secara dini bisa mendeteksi apabila ada ancaman hambatan dan gangguan di wilyahnya.
Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) punya peranan yang sangat penting dalam mendukung berjalannya pemerintahan. Karena memiliki peran dan fungsi yang turut menentukan percepatan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat di sebuah kelurahan.
![]() |
Para Calon Menyampaikan Visi-Misinya (Foto Asep GP) |
Maka idealnya Ketua RT/RW dituntut punya kemampuan manajemen untuk mengelola, merangkul dan mengajak masyarakat di wilayahnya yang beragam.
Untuk itulah dalam memilih ketua RT/RW pun harus dilaksanakan secara selektif demi menjaring Ketua RT/RW yang kompeten, bisa memimipin, punya kemampuan manajerial dan bisa berkolaborasi, dekat dengan warga, untuk memajukan wilayahnya.
![]() |
Pemilihan Ketua RW Rasa Pilpres (Dok. Panitia ) |
Hanya persoalannya, memilih Ketua RT/RW ini tidak seksi di mata warga, umumnya masyarakat malas hadir dalam kegiatan pemilihan dengan berbagai alasan, seperti pengalaman kurang memuaskan dari pemimpin warga sebelumnya dan pemilihannya begitu-begitu saja, monoton.
Untuk mengatasi semua itu, patut dicontoh apa yang dilakukan oleh warga RW 14 Cijawura Girang Kelurahan Sekejati Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, dalam memilih Ketua RW-nya. Ini benar-benar unik dan langka, mungkin baru pertama kalinya digelar di Kota Bandung. Mereka serius, pemilihan RW ini diseting layaknya pemilihan presiden (Pilpres) yang diselenggrakan KPU. Ada penjaringan DPT, penjaringan bakal calon, kampanye calon terpilih, debat calon dan pemilihan di TPS.
![]() |
Usai Nyoblos Dikasih Door Prize (Dok. Panitia) |
Uniknya, acara yang berlangsung Sabtu-Minggu (22-23/2/2025) di halaman rumah Hajah Hani dan Haji Yudi Jalan Cijawura Girang 3 No. 9 -11 ini, semua panitianya menggunakan pakaian adat Sunda, laki-laki memakai pangsi dan iket dan perempuannya memakai sinjang/kain dan kabaya plus diiringi musik kacapi Suling Mang Aceng. Tidak hanya itu, para pemilih juga usai nyoblos langsung diberi door prize, cek kesehatan gratis dan langsung digiring ke tempat parasmanan dengan menu masakan Sunda seperti ikan asin, jengkol, tahu plus sambal dan lalapannya juga masakan nasional sambil masamoan, ramah-tamah sambil bergembira menjalin silaturahmi diantara sesama warga RW 14. Sesudah itu baru usai Duhur (Pk.13.00- 14.00) penghitungan suara dan sorenya ditutup dengan acara tabligh akbar, siraman rohani Ustad Ansor dari Masjid Manba’ul Huda
Ketua Panitia Pemilihan Dicky Saefulloh ST berharap, kegiatan pemilihan RW 14 Cijawura Girang ini menjadi projek percontohan (pilot project) demokrasi untuk memicu antusias warga berpartisipasi dalam pemilihan RW ini. Selain itu pemilihan RW ini bisa membentuk sistem kerja di RW 14 lebih baik lagi. “Kalau sistemnya berjalan, Insyaalloh siapa pun Ketua RW-nya tinggal mengerjakan yang lebih baik,“ tandasnya.
![]() |
Setelah Nyoblos Dipersilakan Menikmati Kuliner Sunda (Dok. Panitia) |
Potensi di RW 14 kata Dicky memang sangat banyak dan beragam juga warganya guyub (kompak), tinggal memenej saja dengan baik. Di sini ada Hotel Ghotic dan pada saat pemilihan memberikan door prize 3 kamar bagi pemilih untuk menginap di hotel, begitu juga Trans Studio memberikan 3 kamar gratis untuk pemilih karena ada warga sana (Pa Herman) yang jadi karyawan trans studio, yang lainnya door prize dari Kopi Luwak Cikole Lembang yang harganya mahal itu sekilonya mencapai 3 juta lebih, sumbangan Drh. Sugeng Pujiono yang terdiri dari 10 pack Kopi Luwak (50 gr), 1 pack Kopi Luwak 750 gr, gula pasir 1 kg, 200 pcs paper cup kopi dan sumbangan dana. Dari UMKM nya ada Tukang Cukur yang memberi layanan Gratis, dari perusahaan Rajut memberi baju gratis, kulinernya ada goyobod, coklat (dari Pak Edi), bubur, mie ayam, cimol, sempol, jajanan anak hingga tambal ban, semua dipakai door prize.
Sumbangan dan bantuan lainnya datang dari Mesjid Manba’ul Huda berupa tenda, sound system, ambulan dan Layanan Jemput JIS (jakat, infaq, sodaqoh) untuk disalurkan kepada anak yatim, kaum dhu’afa, beasiswa santri dhu’afa, modal pedagang kecil, pengobatan dhu’afa dan bantuan kemanusiaan. Kursi dari Hjh. Tia Mts. Manba’ul Huda dan SMA Istiqomah, Dekorasi dari Umi dan Abah Jeje Marlina Salon Ciguruwik, Cibiru, Karang Taruna pimpinan Teh Salma dan Ibu-ibu Yayasan Flamboyan juga berperan dalam kegiatan ini.
![]() |
Dihibur Kesenian Sunda Kacapi Suling (Dok. Panitia) |
“Alhamdulillah acara ini memang intinya untuk membangun kerjasama dan silaturahmi yang erat diantara seluruh elemen yang ada untuk membangun RW 14 Cijawura lebih baik lagi,“ kata Dicky sambil tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak kelurahan serta semua donatur dan segenap panitia yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini.
Tentu saja tatacara pemilihan RW unik ini mendapat apresiasi dari Lurah Sekejati Suparno, S.IP. Dan alumni Ilmu Pemerintahan Univeritas Langlangbuana Bandung ini berharap kegiatan pemilihan RW yang diinisiasi RW 14 menjadi percontohan (pilot project) bagi RW-RW lainnya.
![]() |
Lurah Sekejati Suparno, Ini Bisa Dijadikan Pilot Project untuk Pemilihan Ketua RW di Kota Bandung (Foto Asep GP) |
“Tentu saja ini menjadi pilot project percontohan bagi RW-RW lainnya. Ketika melaksanakan pemilihan RT/RW bisa dilaksanakan dengan cara yang unik dan santai, panitianya memakai pakaian adat Sunda dan diiringi musik Sunda seperti ini, tapi substansinya pemilihan demokratisasi ini ada dan maknanya harus kita jaga. Terimakasih pada jajaran panitia, Ketua RT/RW, masyarakat yang antusias dan memberikan partisipasi dan apresiasinya serta para donator yang sudah menyumbangkan materi dan non materi terhadap pemilihar RW 14 Kel. Sekejati, Kec. Buahbatu, Kota Bandung,” kata Suparno.
Menurut keterangan Suparno, di Sekejati ada 94 RT dan 14 RW dan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri ini mayoritas warganya sedang melakukan pemilihan Ketua RW karena periodesasinya sudah habis, dan di RW 14 yang merupakan RW bungsu. “Ini pemilihan di sini unik, diracik oleh teman-teman panitia dengan menghadirkan UMKM, pemeriksaan kesehatan gratis, kesenian musik sunda kacapi, mobil ambulan, Pos Bindu, Pos Yandu, dsb, ini adalah bentuk kolaborasi, kerjasama dari semua stakeholder yang ada di RW 14, menjadikan pemilihan ini jadi pemilihan demokrasi tapi santai diiringi musik Sunda dan alhamdulillah bisa dilaksanakan dengan lancar, baik, dan kondusif,“ puji mantan Lurah Nyengseret –Astana Anyar Bandung yang kini sudah menjabat dua Tahun (dari April 2023) jadi Lurah Sekejati.
![]() |
Jajaran Panitia dan Ibu-ibu Yayasan Flamboyan Berperan Aktf Menyukseskan Acara Ini (Foto Asep GP) |
Apresiasi dan penghargaan juga datang dari Ketua RW tetangga, Dodi Anwar Ketua RW 13 Cijawura Girang .
“Menurut kami ini merupakan sebuah sejarah untuk di kelurahan Sekejati khususnya, bahkan mungkin di Kota Bandung karena sudah memenuhi standar pemilu, adopsi seperti pemilihan yang dilaksanakan KPU. Dengan dilaksanakan pemilihan Ketua RW seperti ini secara tidak langsung meningkatkan partisipasi masyarakat. Antusias dan animo masyarakat jadi meningkat, warga merasa tertarik dan terketuk hatinya untuk menentukan calon di kewilayahan, mau menggunakan hak suaranya, karena dengan dihadirkannya para kontestan dengan dialog, talkshow seperti ini,“ kata Dodi serius.
![]() |
Dicky Saefulloh Ketua Panitia Pemilihan Ketua RW 14 Cijawura Girang (Foto Asep GP) |
Dodi yang datang bersama jajaran dan kepemudaannya memang diundang untuk menyampaikan aspirasinya. “Walaupun kami berbeda wilayah secara ke RW-an tapi kami peduli dengan Cijawura Girang dan perkembangan di RW 14 ini,“ pungkasnya.
Senada dengan pendapat itu, Ketua RW 14 Ir. Rudi Rahmat mengatakan bahwa acara ini memang sengaja diramu untuk membuyarkan pemilihan Ketua RW yang selama ini monoton. Makanya dibuat meriah, unik, demokratis, dan standar pemilu dari KPU biar partisipasi masyarakat lebih banyak dan secara kualitas hasilnya akan bagus karena sudah melalui penjaringan, atau skrining dulu.
![]() |
Dadan Hidayat, Ketua RW 14 Terpilih (Foto Asep GP) |
Dodi berharap RW yang terpilih sekarang akan lebih baik. Dia pun menjelaskan program-program yang dikerjakannnya dulu seperti pendidikan dsb, sudah jalan sekarang tinggal menghaluskan dan meningkatkan koordinasi dengan warga agar ikut berperan secara dominan.
“Kalau sebelumnya kita berat sekali berhadapan dengan stagnan Ketua RT, habis ini saya mau ketua RT itu yang berkualitas bukan hanya RW saja. Jadi Ketua RT dan RW harus bekerja sinergis. Jadi kami menyarankan Panitia yang dibentuk sekarang tidak bubar tapi nantinya berlanjut mengurus kegiatan pemilihan Ketua RT. Mudah-mudahan tatacara yang baik seperti ini ditiru minimal di wilayah Sekejati bahkan di Kota Bandung,“ harap Dodi.
Begitu juga Drh. Sugeng Pujiono, ketika pertama menghubungi wartawan, berharap pemilihan Ketua RW yang demokratis langsung, umum, bebas dan rahasia serta jurdil plus unik dan jadi ajang silaturahmi dan kolaborasi warga ini bisa dicontoh oleh wilayah lainnya di Bandung dan di Jawa Barat bahkan di Indonesia.
Iwan sopandi (58) pun mewakili warga RT 03 Gang Kartadinata, memuji kinerja seluruh panitia yang dimotori Dicky Sopandi (Ketua Panitia) dan Budi (Sekretaris Panitia), suksesnya acara mencerminkan adanya gotong-royong diantara warga, katanya. Iwan pun berharap kepada Ketua RW terpilih supaya tidak mempersulit ketika ada warganya yang mengurus surat-surat, bantuan pemerintah pun kata Iwan harus diserahkan kepada yang haknya, jangan pilih kasih. Keduanya, di sini banyak penganggur dan saya berharap Ketua RW/RT bisa mengajukan warganya untuk dilibatkan dalam membangun gedung atau menjadi karyawan di perusahaan yang ada di lingkungan RW 14. ”Nya teu direkrut 50% kanggo penduduk di dieu ge atuh 40% na ge teu sawios (kalau tidak 50% merekrut penduduk di sini juga, ya 40% juga gak apa-apa),” pintanya.
![]() |
Ibu-Ibu Karang Taruna pun Ikut Andil Sukseskan Acara (Foto Asep GP) |
Sementara itu Dadan Ketua RW Terpilih, mengatakan kedepannya akan berkolaborasi dan meningkatkan kerjasama dengan para Ketua RT di wilayahnya, juga akan berkolaborasi dengan para warga agar warganya lebih aktif sehingga seluruh program akan berjalan lancar.
Pak RW pun berharap tatacara pemilihan ini akan berlanjut. “Karena banyak hal positifnya, menjadi ajang silaturahmi diantara warga disini dengan warga di berbagai wilayah, yang tadinya terkotak-kotak per-RT dengan adanya kegiatan ini bisa menjalin silaturahmi serta mencurahkan semua permasalahannya dengan santai dan terbuka,“ demikian pungkas Pak RW 14 Cijawura Girang yang baru. (Asep GP)***
.jpeg)
Uniknya Pemilihan Ketua RW 14 Cijawura Girang Bandung : Tatacaranya bak Pilpres dan Mengusung Budaya Sunda
Para Panitia, Pemilih dan Para Calon Ketua RW yang Akan Dipilih Bersatu dalam Kebersamaan (Foto Asep GP) Ketua RT/RW adalah pemimpin garda ...
Saturday, August 31, 2024
![]() |
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) |
Pembukaan kegiatan yang didukung Dirjen Vokasi Kemendikbudristek RI tersebut, berlangsung di Critoe Coffe Jl. Gandapura No. 33 Bandung, Jumat (30/8/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat, Dinas Pendidikan Kota Bandung, juga Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, Mitra Critoe Academi Mochamad IKhsan Lazuardi dari L’more Coffe Jalan Mangga Bandung, Mario Puji Satrianto, Pengelola dan Direktur LKP Critoe (Critoe Academi), serta tamu undangan lainnya.
![]() |
Ketua Umum DPP Forum PLKP Indonesia, Zoelkifly, sedang mengalungkan tanda peserta (Foto Asep GP) |
Menurut Mario, Para peserta PKK Barista yang berjumlah 25 orang dari seluruh Banudung Raya (ada juga dari Sukabumi dan Bogor) ini akan dididik dasar-dasar pengetahun barista, apa yang harus diterapkan oleh seorang barista, dan nanti akan diimplementasikan dalam pekerjaannya.
“Harapan kami mereka lulus dengan kompeten sehingga bisa langsung kami tempatkan bekerja. Karena memang itu tugas kami. Pelatihan ini khusus untuk anak muda yang perlu dibantu dari sisi karirnya, untuk mengentaskan pengangguran, semoga banyak industri yang mau menerima mereka,“ jelas Rio.
![]() |
Abdul Gaos, kita dukung program pemerintah pusat yang menguntungkan urang Bandung (Foto Asep GP) |
Sebetulnya kata Rio, yang daftar ikut pelatihan banyak, ada 300 orang lebih, tapi keterbatasan pihaknya hanya bisa menampung 25 orang.
“Sangat disayangkan kami tidak bisa menampung mereka semua, padahal potensi dan motivasi yang daftar juga luar biasa. Maka untuk teman-teman muda sekalian yang sudah punya lembaga pelatihan atau yang ingin membuat lembaga pelatihan, monggo kita sama-sama menampung potensi anak-anak muda yang luar biasa ini terutama yang lagi menganggur, ayo kita bikin agar semua potensi mereka tersalurkan,“ ajaknya.
![]() |
Mario Puji Satrianto, Direktur LKP Critoe, untuk mengentaskan pengangguran (Foto Asep GP) |
Rio juga berharap program pelatihan yang baru digelar pihaknya ini akan kontinyu dan terus didukung pemerintah karena sangat bagus untuk mewadahi potensi-potensi muda yang jadi pengangguran, mendidiknya, lalu menyalurkan mereka agar bekerja sesuai bidangnya.
Untuk jadi peserta pelatihan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) mudah saja, bisa dilihat-lihat di media online/internet dan bisa memilih sendiri yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk pelatihan barista di Critoe Academia ada persyaratan usia harus 17-25 tahun, dan posisinya harus terdaftar di disdukcapil, sekolah atau perkuliahan/kampus. Dan kalau diterima mereka akan dididik selama sebulan dengan tanpa harus membayar alias gratis.
![]() |
Ikhsan Lazuardi, semoga pelatihan ini melahirkan bibit-bibit barista profesional di bidangnya (Foto Asep GP) |
“Kami juga menyediakan alat-alat selama latihan dan nanti kita fasilitasi dengan magang dan ujian gratis, karena kalau ikut pelatihan mandiri ujian harus bayar. Jadi dalam program PKK Barista ini mereka sama sekali tidak dipungut biaya. Semoga mereka jadi barista-barista profesional dan bisa cepat tersalurkan di dunia kerja,“ pungkasnya.
Ya semoga dari acara LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Citroe ini tumbuh bibit-bibit barista baru khususnya di Kota Bandung, terlebih di Jawa Barat. Saya juga berharap pemerintah tetap support agar adik-adik kita ini bisa diwadahi, agar bisa memiliki keahlian, sertifikasi dan bisa tersalurkan kerja di bidangnya. Selamat dan sukses kepada Critoe Academi, semoga bisa konsisten menumbuhkan bibit-bibit barista di bidang coffee shop,“ demikian kata Mochamad Ikhsan Lazauardi.
![]() |
Yasbir Meizal peserta PKK Barista, semoga semua peserta lulus dan kompeten serta bisa cepat bekerja (Foto Asep GP) |
Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, pun menyambut baik kegiatan ini dan dia menerangkan dengan gamblang, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) ini salah satu program yang diluncurkan oleh Direktorat Kursus Kemendikbudristek. Program ini memberikan pembekalan kepada masyarakat yang belum memiliki keahlian/skill dan potensi sehingga dilatih oleh LKP Citroe ini, setelah dia dilatih kemudian punya skill, punya kompetensi, kemudian nanti mengikuti uji kompetensi lembaga sertifikasi dan setelah itu yang terpenting mereka akan disalurkan oleh LKP Critoe ke dunia kerja, ke industri-Industri yang berkaitan dengan pengetahuan yang mereka dapat dari pelatihan, yaitu jadi barista di kafe-kafe/cofee shop yang ada.
![]() |
Amanda Maulani, ingin jadi barista handal dan punya kedai kopi sendiri (Foto Asep GP) |
Zoelkifly juga berpesan agar semua peserta pelatihan yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah, wajib 100% mengikuti seluruh kegiatan ini, juga wajib ikut uji kompetensi, kemudian pelatihan yang lebih banyak praktiknya daripada teorinya, mengajarkan tentang kopi dari hulu sampai hilir, mulai proses memilih bahan kopi hingga pembuatan/penyajian kopi. Itu yang diajarkan kepada peserta oleh LKP Citroe, lembaga yang sudah memiliki ijin resmi pemerintah Kota Bandung ini.
![]() |
Serius memperhatikan arahan instruktur (Foto Asep GP) |
Sambutan juga datang dari Kabid Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat Kota Bandung Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Intinya Dinas Pendidikan Kota Bandung menyambut baik program ini, dan Alhamdulillah, katanya kita tiap tahun, lembaga-lembaga pendidikan di Bandung, luar biasa dipercaya oleh kementerian untuk melaksanakan program ini, yang mana polanya langsung dari kementerian ke lembaga yang bersangkutan dan kita di daerah bertugas untuk melakukan monitoring,“ katanya.
“Dan ini satu sinergi yang baik karena tidak mungkin untuk mengentaskan satu program itu hanya menjadi ranah pemerintah saja atau ranah masyarakat saja, harus ada kolaborasi yang baik, dan potensi Bandung sangat bagus dan kita akan mendorong seluruh program yang diinisiasi pemerintah pusat, apalagi tujuannya kan yang dapat manfaatnya warga kota Bandung juga," imbuhnya.
![]() |
Para calon barista handal (Foto Asep GP) |
Abdul Gaos pun menyayangkan, LKP di kota Bandung ada 200-an tapi yang dapat program ini hanya 20-an. Mungkin pihak LKP tidak tahu atau lupa ada program tersebut dari pemerintah. Sebaiknya, kata Pak Kabid, pihak LKP lebih berinisiatif menyesuaikan dengan kekinian (membuka/mencari di internet), karena disana bayak program yang baik untuk masyarakat dan bisa mengajukan secara online ke sistem yang dikelola kementerian.
Pak Kabid juga berharap, para peserta bisa mengikuti dengan penuh kesungguhan pelatihan ini dan tidak main-main. “Ini kan bukan gratis tapi dibiayai pemerintah, jadi jangan disia-siakan karena banyak peserta lain yang mau ikut tapi tidak seberuntung mereka. Dan untuk pihak LKP harus melakukan program yang sungguh-sungguh juga, mengacu kepada petunjuk teknis yang diberikan oleh kementerian,” demikian pesannya.
Tapi kelihatannya para peserta antusias sekali dan bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, Yasbir Meizal (18) salah seorang peserta yang lumayan jauh juga tiap hari datang datang dari Bojongsoang ke Critoe Coffe di Jalan Gandapura, berniat mempelajari, menambah wawasan dan skill tentang barista. Lulusan SMKN 3 Baleendah Kabuaten Bandung ini baru lulus sekolah dan menganggur. Kebetulan suatu hari membuka-buka IG (Instagram) dan menemukan pengumuman pelatihan PKK Barista Critoe Academi, lalu daftar dan alhamdulillah diterima.
“Saya berharap dapat skillnya dan lulusnya kompeten serta nanti bisa bekerja di perusahaan dan kedepannya bisa membangun usaha sendiri. Semoga pelatihannya lancar, semua peserta sehat dan lulus semua, jadi kompeten semuanya,“ kata penyuka kopi pagi yang tengah menunggu masuk ke Unwim ini. Demikian juga dengan Amanda Maulani dari Cimindi - Kota Cimahi, alumni-SMK Profita Astana Anyar Bandung (2024) ini, ingin jadi barista handal dan nantinya punya coffe shop sendiri. (Asep GP)***
.jpeg)
LKP Critoe Gelar Pelatihan Barista PKK 2024 Kurangi Pengangguran di Bandung
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) Pembukaan kegiatan yang didu...
Thursday, August 29, 2024
![]() |
Stan Para Peserta PKW Barista LKP Sugeng Sejahtera (Foto Asep GP) |
Acara tersebut digelar di Lapangan Brimob Cikole Lembang, Kabuparten Bandung Barat (KBB), Minggu (25/8/2024). Serta diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya, Manual Brew V60 Competition dengan hadiah Hadiah: Juara 1. Rp.2,000.000, 2.Rp.1.500.000, 3. Rp.1.000.000, juga ada 45 Coffee Both para peserta program PKW Bidang Barista 2004 LKP Sugeng Sejahtera dan UMKM Both/stan UMKM masyarakat sekitar Cikole, serta dimeriahkan oleh C’Koes Band dari Cilegon Banten yang menyuguhkan lagu-lagu lawas Koes Plus.
Hadir pada kesempatan tersebut, Camat Lembang Drs. Bambang Eko Setiawahyudi bersama istri, Komandan Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Jabar Kompol H. Maman Ismail, A.Md, Kapolsek Cikole Kompol Hadi, Danramil Cikole Ibu Enoh, Kepala Desa Cikole Lembang Drs.H. Tajudin, M.Ag, Kabid PAUD MF KBB Eri Trikurniadi, ST. , M.Si, mewakili Kadisdik KBB, Andreas S Karunianto SE, (Ketua Umum Perkumpulan Barista Kopi Indonesia/PBKI), Asep Cece Ketua RW 09 Kp. Babakan (tempat Kopi Luwak Cikole berada), para tamu undangan, serta masyarakat lainnya.
Selain itu, hadir juga para Juri Kompetisi Barista kawakan dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi Barista, sepert: drh. Sugeng Pujiono (Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Barista/LSK Barista) - diwakilkan karena sakit, Sugeng Supangat (Penguji Nasional Barista), Iman Rasuli (Master Penguji Nasional Barista), Kurnia Danu Miharja (Penguji Nasional Barista), Deden R Nugaraha (Master Penguji Nasional Barista), serta Oka Paksi Perdana (Penguji Nasional Barista). Mereka siap menguji kabisa 228 para barista dari berbagi daerah yang ikut dalam kompetisi tersebut.
Acara Festival Cikole Lembang ini, sebagaimana dituturkan Sugeng Pujiono sebelumnya, saat pembukaan kegiatan tersebut (22/7/2024) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera di Kopi Luwak Cikole, Jl. Nyalindung No. 9 Kampung Babakan Ds. Cikole Kec. Lembang, acara ini merupakan rangkaian terakhir dari 43 hari kegiatan PKW (Program Kecakapan Wirausaha) Bidang Barista 2024 yang diadakan oleh LPK Sugeng Sejahtera bekerjasama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek RI.
![]() |
Menyiapkan Racikan Kopi (Foto Asep GP) |
Dimana dalam kegiatan tersebut, mereka diajarkan untuk mandiri, para peserta akan disuruh berjualan di festival kopi dengan booth-booth (stan) yang telah disiapkan komplit dengan peralatan barista dan bahan-bahan olahannya.
Disitu juga para siswa diikutsertakan dalam Lomba Ketangkasan Barista bersama peserta lomba lainnya dari umum, dan juaranya akan mendapat hadiah. Selain itu ada demo barista. Tujuannnya agar para peserta PKW merasa tertantang dan banyak mendapat ilmunya langsung di lapangan tidak hanya teori di kelas saja.
![]() |
Dimeriahkan C'Koes Band Dari Cilegon (Foto Asep GP) |
Usai itu peserta dididik untuk “survive” di dunia usaha yang lebih nyata lagi, mereka dibawa ke pasar-pasar sekitar, Pasar Lembang, dsb. Ada yang jalan kaki, naik motor, satu persatu mereka disuruh datang ke tempat yang belum mereka kenal untuk menjual produk kopi olahannya. Ditenteng sambil membawa termos untuk menyeduh kopi dan gelas plastik/cup, dan sepulangnya mereka dinilai laris tidaknya jualannya, siapa yang paling laku banyak, kenapa sampai tidak laku, dsb.
“Mereka kita ajarkan untuk mandiri. Jadi tidak hanya diajarkan di kelas saja, kita ajak mereka keluar. Itu setiap tahun begitu. Makanya alhamdulillah mereka banyak yang sukses membuka usaha,“ jelas Sugeng.
![]() |
Para Pejabat Pendukung Acara (Dari Kanan) Camat Lembang-Istri, Danramil Cikole, Kapolsek Cikole, Danyon Brimob, Kades Cikole, Eri Trikurniadi, Iman Rasuli dan Kurnia Danu Miharja (Foto Asep GP) |
Ini memang bukan omong kosong, selama empat kali dan lima gelombang LKP Sugeng Sejahtera mengadakan PKW kerjasama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, tercatat 70 % dari 870-an lebih lulusannya sudah membuka usaha secara mandiri dan tersebar di beberapa daerah di Jawa Barat.
Hal tersebut senada dengan keterangan Sugeng Supangat (mewakili drh. Sugeng Pujiono, pemilik/owner LKP Sugeng Sejahtera dan Kopi Luwak Cikole), bahwa, “Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera telah memiliki ratusan alumni yang telah berwirausaha dan di desa Cikole ada puluhan yang bekerja membuka usaha. Hari ini adalah ajang untuk melatih sikap mental para pesereta agar siap membuak usaha ketika lulus nanti,“ tandasnya.
![]() |
Mengunjungi Stan Kopi (Foto Asep GP) |
Sugeng pun tak lupa berterima kasih kepada seluruh panitia yang sudah bekerja keras juga tamu undangan, kepala desa Cikole, camat Cikole, ketua FPLKP, ketua PBKI, Komandan Batalyon B Pelopor, Kapolres Cikole, Danramil Cikole, kepala dinas pendidikan KBB, Kopi Luwak Cikole, KLC Resto, pelaku UMKM Desa Cikole, peserta PKW Barista, C’ Koes Band, serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, sehingga terlaksana dengan baik.
Memang seperti yang dikatakan Iman Rasuli dalam pidato sambutannya, kegiatan Festival Kopi ini mendapat sambutan dan dukungan yang luar biasa dari semua pihak, dan Iman pun mewakili PBKI (Perkumpulan Barista Kopi Indonesia) mendukung dan sangat bangga dengan adanya kegiatan tentang kopi tersebut. Sebab memang potensi kopi di Indonesia sangat cerah dan Indonesia adalah negara produsen kopi terbaik di dunia, jadi andalan utama ekspor Indonesia non migas, selain minyak sawit dan kakao. Menjanjikan kesejahteraan bagi para petani dan pengelolanya.
![]() |
Andri Permana (Tanpa Topi), Kopi Itu Dari Biji Bukan Sachetan (Foto Asep GP) |
Iman pun melihat perkembangan kopi dalam 4 tahun ini sangat pesat. “Dan saya tidak membayangkan dari mulai usaha kopi tahun 2000 bakalan ada Festival Kopi di Lembang. Geliat ini semoga akan semakin baik, semakin menambah kepercayaan diri kita bahwa kopi adalah salah satu kopi terbaik di Indonesia dan untuk barista yang ikut kompetisi saat ini semoga tidak berhenti sampai jadi juara di sini, tapi harus menjadi juara di kejuaraan-kejuaraan dunia, juga kepada adik-adik peserta PKW Barisat LPP Sugeng Sejahtera semoga cita-cita mereka menjadi pengusaha bidang kopi atau lainnya, tercapai dengan baik,“ pungkasnya.
![]() |
Diserbu Masyarakat Penggemar Kopi (Foto Asep GP) |
Kepala Desa Cikole Lembang Drs. H. Tajudin pun sama menyambut baik dan memuji LKP Sugeng Sejahtera yang sedikit banyaknya telah berkontribusi menurunkan angka pengangguran di wilayahnya. “Ternyata di Lembang ada ribuan lulusan SMK tapi karena keterbatasan lapangan kerja mereka menganggur, oleh sebab itu semoga dengan adanya kegiatan PKW Barista di LPP Sugeng Sejahtera ini jadi solusi dan semoga ke depan kita lebih maju lagi," kata Pak Kades.
Demikian juga dengan Camat Lembang Bambang Eko Setiawahyudi, penggemar berat kopi ini sangat menyambut baik kegiatan yang didukung semua pihak di wilayah Lembang dan pusat ini. Menurutnya Kopi Luwak Cikole adalah salahsatu kopi terbaik yang ada di KBB bahkan di Indonesia dan itu sangat membanggakan buat semua. “Kita bangga dengan kegiatan festival Kopi Cikole ini dan tentunya kita mendukung, mendorong dan memberi ruang bagi para barista ini. Semoga LPK SS ini bisa membuka lapangan kerja dan kita coba lihat nanti perkembangan ke depannya seperti apa, lalu kita koordinasikan dengan dinas terkait,“ katanya.
![]() |
Andika, Dari Tidak Tahu Kopi Jadi Tahu Kopi (Foto Asep GP) |
Kata Bambang, Kegiatan Festival Kopi Cikole ini memang bagian kegiatan dinas pendidikan, tapi bisa dikaitkan dnegan dinas perdagangan dan industri, bisa dikembangkan lagi bagaimana para barista ini bisa bekerja dengan profesional dan bisa disalurkan ke setiap perusahaan yang membutuhkan.
Demikian juga Danyon Brimob Maman Ismail berharap kegaiatan ini jadi ajang silaturahim bagi penggemar kopi, dan dalam festival kopi ini tidak hanya kompetisi tapi edukasi dari cara meracik kopi serta teknik penyajiannya sehingga memiliki nilai lebih dari cita rasa hingga punya daya tarik tersendiri dan ini telah menjadi tren masa kini yang digemari tidak hanya oleh kaula muda tapi seluruh golongan.
“Saya berharap pada para pengusaha, temen-temen dari pengusaha kopi untuk di wilayah Lembang ini selalu inovatif, kreatif dan produktif dalam mempromosikan kopi Lembang dan dengan adanya Festival Kopi ini semoga jadi peluang membuka lapangan kerja maupun wirausaha, sehingga produk UMKM Cikole lebih dikenal luas dan dapat memajukan produk lokal menjadi dunia,” katanya.
“Saya berharap pada para pengusaha, temen-temen dari pengusaha kopi untuk di wilayah Lembang ini selalu inovatif, kreatif dan produktif dalam mempromosikan kopi Lembang dan dengan adanya Festival Kopi ini semoga jadi peluang membuka lapangan kerja maupun wirausaha, sehingga produk UMKM Cikole lebih dikenal luas dan dapat memajukan produk lokal menjadi dunia,” katanya.
Sambutan juga datang dari dinas pendidikan KBB, diwakili Kabid PAUD MF KBB Eri Trikurniadi, yang menurutnya kegiatan kolaborasi dengan kemendikbudristek ini adalah salahsatu wujud kepedulian dari LKP SS yang bisa mencerdaskan dan menghidupi kehidupan lulusan SMK di Kecamatan Lembang, sebab kata Eri, di KBB sendiri pengangguran itu sekitar 70 ribu. “Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini dapat menciptakan para barista yang bisa menghidupi kehidupannya lebih mandiri lagi,” tandasnya.
Dan Andreas S. Karunianto sebagai Ketua Umum Perkumpulan Barista Kopi Indonesia/PBKI pun, menilai acara ini luar biasa, antusiasnya luar biasa. Tanpa kita sadari, kata andreas, banyak orang yang ingin ikut lomba dan pelatihan barista ini . Dari satu sisi program ini menciptakan UMKM semacam kedai-kedai kopi, dan teman-teman kopi juga sangat mendukung, dari perkumpulan Barista indonesia, dari dinas sosial, dan pengurus, lembaga dan instansi terkait, muspida setempat, mereka juga memberi tempat.
“Ke depannya sepertinya akan ada lagi, soalnya ini baru permulaan saja banyak yang antusias, jadi harus diteruskan,“ harapnya.
Seorang Barista Harus Punya Etika dan Moral Yang Baik
Hal tersebut ditegaskan Ketua Dewan Juri Kurnia Danu Miharja (Penguji Nasional Barista) kepada wartawan. Menurut penguji nasional barista yang profesi sehari-harinya jadi instruktur barista, instruktur roasting dan sebagai assessor di LKP SS ini, kriteria untuk penjurian lomba barista ini pertamanya dari attitude/sikap, etika, moral, dan teknik komunikasinya seperti apa lalu knowledge/ pengetahuan mengenai kopi, bahan baku itu seperti apa. “Itu salah satu skill yag harus dimiliki oleh seorang barista. Ketika seorang barista itu skillnya mantap, pendidikannya tinggi, wawasannya luas, attitudenya juga mantap itu hebat. Terus diteknis, mereka akan mengetahui bagaimana mengidentifikasi bahan baku, karena kopi ini dari jenis, varietas, dan jenis olahan, termasuk level roasting (nyangray) mereka akan tahu kalau kopi seperti ini dampak rasanya akan seperti apa. Jadi itu yang kami kedepankan. Jadi pertama etika, moral, attitudenya,” terangnya.
![]() |
Lomba Barista (Foto Asep GP) |
Dan itu terbukti dari hasil penilaian pertama saat itu. “Ya itulah uniknya kopi walau dengan bahan baku yang sama, air yang sama, tapi ketika happynya seorang barista itu tidak dapat, ya gakkan dapat (juara). Padahal itu menggunakan bahan baku yang sama, air yang sama dan rasio perbandingannya juga tidak jauh karena sudah terukur, tapi akan keluar juaranya. Jadi itulah happynya seorang barista, sajikanlah minuman kopi itu pakai hati, pakai rasa, seolah mau disajikan kepada seseorang yang spesial dalam kehidupannya,” kata Kurnia.
Ahli kopi trah Samarang Garut ini pun, menyoroti PKW ini, kata dia, imej di tengah masyarakat SMK ini penyumbang tertinggi untuk angka pengangguran. Tapi dengan pola seperti ini anak-anak SMK terakomodir dan hobi, Fashionnya itu akan tersalurkan. “Dan diharapkan alumni-alumni PKW LKP Sugeng Sejahtera ini bukan pencari kerja tapi membuka lapangan kerja,“ pungkasnya.
![]() |
Sedang Dicicipi Para Juri (Foto Asep GP) |
Hal senada juga dikatakan Deden R. Nugraha (Master Penguji Nasional Barista). “Kita masih beruntung PKW ini program Ditjen vokasi Kemndikbudristek, jadi mereka sangat memperhatikan bahwa ada sebagian masyarakat yang memang mau berwirausaha tapi tidak punya modal. Nah melalui program inilah mereka tersalurkan. Jadi dalam program PKW ini mereka dapat pelatihan barista, setelah itu diberi modal usaha dan Festival Kopi ini menjadi ajang permulaan, menjadi show up (muncul), arena uji mental mereka, pengalaman mereka performance mereka dalam menggeluti dunia wirausaha, khususnya di bidang perkopian,” katanya.
![]() |
Ini Juara Lomba Baristanya (Foto Asep GP) |
Salah seorang peserta PKW yang tengah praktik menjual kopi yang diraciknya sendiri, Andri Permana, saat itu berhasil menjual 10 -15 cup kopi di stannya dari jam 11.00 hingga bada Dzuhur. Harga kopinya memang ramah di kantong dan kata Andri dalam kegiatan praktik ini peserta sekedar menjual saja belum ditambahkan terkait berapa harga pokoknya. Hanya ditambahkan sedikit keuntungan untuk menutupi biaya bahan baku. “Mungkin ini lebih ke pengenalan dan edukasi ke masyarakat sekitar bahwasannya kopi yang asli itu dari biji, bukan sachetan,“ ungkapnya.
Demikian juga dengan peserta PKW lainnya, Andika. Alumni SMA 1 Lembang ini terlihat sumringah sambil berteduh di tenda melepas lelah, dia berhasil menjual 18 cup kopi dari Pk. 09 hingga bada Duhur. Andika juga mengaku senang ikut PKW ini karena, “Asalnya saya dari nol banget ga tahu tentang kopi, jenis kopi, dan alat-alat pembuat kopi, takaran kopi, tapi sekarang saya jadi tahu dan bisa membuat kopi sendiri untuk orang lain, sebab selama pelatihan saya selalu fokus ke materi latihan jadi ilmunya juga bisa nerap, terus kita dikasih alat gratis lagi, mantap lah,” katanya sambil mengacungkan jempolnya. (Asep GP)***
.jpeg)
Festival Kopi Cikole 2024 Disambut Masyarakat dan Didukung Semua Unsur Muspida Setempat
Stan Para Peserta PKW Barista LKP Sugeng Sejahtera (Foto Asep GP) Acara tersebut digelar di Lapangan Brimob Cikole Lembang, Kabuparten Ba...
Wednesday, July 10, 2024
![]() |
Evha Tiara bersama keluarga (Foto dok. pribadi) |
Emas erat hubungannya dengan manfaat. Emas kerap dipakai alat perlindungan ketika Negara dilanda inflasi dan labilnya ekonomi. Nilai emas yang cenderung stabil dan tahan lama jadi alat investasi utama. Emas juga dianggap bentuk diversifikasi portofolio, yang bisa mengamankan nilai kekayaan dan fluktuasi pasar.
Emas sejak zaman kuno sudah jadi barang yang bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Kata para ahli sejarah, sejak 6000 sebelum masehi emas sudah jadi pusat perhatian manusia, dicari, digali, disimpan, diperdagangkan, malah jadi bahan permusuhan dan peperangan.
Berabad-abad emas dijadikan simbol kekayaan di setiap paradaban. Dari mulai peradaban Mesir Kuno di makam firaun, hingga zaman Romawi yang mencetak koin emas untuk alat tukar perdagangan internasional. Emas juga tercatat dalam sejarah peradaban China, India, dan Amerika Latin, sebagai lambang status dan kekuasaan.
Manusia zaman baheula sudah paham akan keunikan dan keindahan emas. Selaku logam mulia yang langka dan awet, emas diajadikan alat tukar, perhiasan, dan investasi/tabungan yang tinggi nilainya.
Pada zaman kiwari pun Emas tetap dijagokan jadi alat investasi yang aman, tidak hanya oleh emak-emak. “Kaum muda, juga sekarang sudah melek emas, banyak yang investasi ke perhiasan logam mulia. Sebab tahan inflasi, kalau uang dari tahun ke tahun cenderung turun niainya, kalau emas naik terus. Jadi Insha Alloh aman lah, kalau kita punya emas, ada keperluan, tinggal bawa aja ke toko emas, langsung cair, dari pada kita nabung di bank,“ demikian kata Evha Tiara Oktova, di sela-sela acara grand opening Toko Emas Manikam, miliknya, di Paskal Hyper Square blok C6, Jalan Pasirkaliki No. 23 Kelurahan Arjuna, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (29 /6/2024).
Toko Emas Manikam yang berlokasi beberapa meter sebelah utara pintu masuk parkir kendaraan Paskal Hypersqure ini, merupakan Toko emasnya yang pertama. Toko Emas ini menyediakan rupa-rupa perhiasan untuk masyarakat Bandung, baik untuk fashion maupun untuk investasi, menabung dengan perhiasan emas.
Macam-macam perhiasan emas, cincin, kalung, giwang, dsb, dari mulai kadar 8 karat, 17 karat hingga 24 karat, ada di sini. Ada emas kuning dan emas putih, bagus-bagus dan indah modelnya. Tapi kata Evha, perhiasan emas putih lebih digandrungi daripada emas kuning atau perak. Sebab, emas putih terbuat dari campuran logam mulia perak, nikel, palladium atau seng, yang dicampur emas murni.
Harganya pun murah sebab tidak dikenakan ongkos jasa pembuatan. Beda dengan toko emas lainnya, serta harga buy back, kalau dijual lagi, harganya mengikuti harga emas saat itu. Jadi bakal terus-terusan naik, akan sangat menguntungkan. Toko Emas Manikam juga memasang harga lebih murah lagi untuk konsumen yang jadi member (anggota) perusahaan.
Punya Toko Emas Manikam bagi Evha adalah penantian panjang. Sebelumnya, alumni Manajemen Akuntansi Unpad (2009) ini dari tahun 2015 mengelola perusahaan keluarga bernama “Manik”, di bisnis logam mulia.
![]() |
Bersama adik tercinta mengelola bisnis logam mulia (Foto dok. pribadi) |
Sebetulnya usai lulus kuliah, Evha pernah bekerja di Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri, juga di Pertamina. Tapi rasa sukanya terhadap logam sudah tak beringsut dari kehidupannya. Makanya ketika kerja di Pertamina Evha nyambil berdagang logam mulia. Awalnya dia menawarkan ke perorangan, ke teman dekat, lama-lama Alhamdulillah, berkat usaha yang tak kenal lelah, jadi banyak reseller (membeli barang untuk dijual kembali ) yang turut bergabung, Demikian juga yang mengajak jadi mitra distributor di seluruh Indonesia, seperti Sulawesi (Manado, Makasar), Sumatera, Kalimantan, Pulau Jawa (Semarang, Sidorajo-Surabaya). Evha juga join di mini gold, emas-emas kecil, hingga lama-lama hasilnya tambah lumayan.
Logam mulia yang diproduksi Manik berupa custom-custom perusahaan seperti untuk hadiah-hadiah pejabat perusahaan di acara pisah-sambut, plakat lapis emas, kartu nama logo emas, souvenir ulang tahun, souvenir grand opening, ulang tahun perusahaan, dsb. Sekarang pun usaha logam mulianya jalan terus serta banyak yang memesan dari seluruh Indonesia, dikelola secara online, ditambah Toko Emas Manikam, berupa perhiasan yang bisa dibeli masarakat umum secara langsung (offline).
“Alhamdulillah, sambutannya bagus, banyak masyarakat umum yang datang ke toko, bukan hanya member atau reseller dan distributor saja. Alhamdulillah tiap hari juga ada yang datang berkunjung ke toko yang buka mulai Pkl. 10 pagi hingga 9 malam,“ kata Evha terlihat bahagia sekali ketika diwawancara wartawan lagi, 6 hari sesudah pembukaan Toko Emas Manikam.
Dimulai dari Hobi Mengumpulkan Emas
Ditanya kenapa Evha tertarik bisnis emas, karena hobi, senang mengumpulkan emas, jawabnya pasti. Orang tuanya pun tidak ada yang berbisnis emas. Bapaknya, Edi Suryadi pensiunan TNI Angkatan Darat dari Kementerian Pertahanan yang ditugaskan di Kodam, ibunya Maria Susanti, ibu rumah tangga biasa. Hanya Evha dan adiknya Alfi Riadi,alumni Fisif HI Unjani, yang berbisnis emas. Putra-putranya pun belum disiapkan untuk meneruskan bisnis emas, hanya si bungsu Ilona Mahaleva adiknya Aufat Manikam, namanya dijadikan brand/merk fashion Mahaleva, dan toko yang menyediakan baju-baju, topi, sepatu model tren anak muda ini sebentar lagi akan launching di kota Bandung.
![]() |
Launching Toko Emas Manikam bersama keluarga (Foto Asep GP) |
Yang namanya emas kalau disimpan, ditabung, bakalan jadi duit yang berlipat ganda nilainya, apalagi kalau kita dagang emas, bisa menyelamatkan aset (kekayaan) kita. “Itu yang saya alami dan rasakan selama ini. Emas itu gampang dijualnya tidak seperti menjual tanah, rumah, atau investasi uang yang rawan kena inflasi. Tinggal datang aja ke toko emas, langsung cair dibayar, tidak perlu repot-repot menawarkan dulu seperti mau menjual rumah, lahan, tanah, dsb,“ kata Evha pasti.
![]() |
Berbagai jenis perhiasan di Toko Manikam (Foto Asep GP) |
Jadi Evha memang dari dulu senang menabung emas, dan biasanya yang punya logam mulia kalau punya satu selalu saja mau nambah jadi dua, tiga, dsb, ya semacam koleksi.
Apalagi kalau sudah merasakan harganya yang cenderung naik terus dari waktu ke waktu. Dulu belinya 500 rebu/gram dan sekarang harga emas pergramnya sudah 1,4 juta, jadi untung besar kalau dijual saat ini. Beda lagi dengan uang yang selalu dikuntit inflasi. “Jadi ketika dunia pailit duit, emas justru menampakan powernya. Emas itu mau lagi perang atau musim pandemi, pasti selalu naik harganya,“ demikian kata Evha.
![]() |
Presentasi di acara Lions Club, emas bagus untuk investasi & anti inflasi (Foto Asep GP) |
Evha mengaku sudah sejak dulu senang emas, bukan emas perhiasan, tapi logam mulianya. Tapi lama-lama seiring berjalannya waktu karena melihat banyak masyarakat sekarang yang suka perhiasan. Maka Evha mendirikan toko emas Manikam di Pascal Hypersquare Bandung. Walau banyak saingan, bagi Evha tidak menjadikannya keder atau berkecil hati, tapi jadi nambah motivasi, berani bersaing dengan toko-toko emas besar yang sudah ada sebelumnya di kawasan tersebut.
Lihatlah motto-nya juga, “Siap meng-Emaskan Dunia!”. Saya berharap anak-anak muda dan semua kalangan melek emas. Emas itu barang yang gampal dijualnya, jadi penolong disaat kita punya kebutuhan, emas anti inflasi dan investasi jangka panjang. Semoga saja pemerintah pun lebih banyak mencetak emas untuk kemakmuran negeri daripada diekspor ke luar negeri,“ demikian pungkas istri Ipda Agil Apriandi yang bertugas di Polda Jabar. (Asep GP)***
.jpeg)
Evha Tiara Oktova, Sarjana Ekonomi Unpad Sukses Bisnis Logam Mulya dan Perhiasan Emas
Evha Tiara bersama keluarga (Foto dok. pribadi) Emas erat hubungannya dengan manfaat. Emas kerap dipakai alat perlindungan ketika Negara di...
Wednesday, May 29, 2024
![]() |
Bah Opik bersama Si Ranger (Asep GP) |
Bandung itu barometernya penyanyi dan musik di Indonesia, kota pelajar, kota perjuangan bangsa Asia-Afrika, Kota Kembang, dan sebutan lainnya. Ditambah lagi dengan penduduknya yang ramah, kulinernya yang enak dan murah-meriah, suasana alamnya pun sejuk segar memanjakan semua orang. Selain itu Bandung juga kota kreatif, penduduknya malotekar, banyak mencipta berbagai ragam yang bisa meningkatkan perekonomian dan memincut wisatawan.
Salah satu contohnya yang dikerjakan Bah Opik saparakanca (dkk) dengan komunitas De’ Koboy Braga nya, berhasil membuat wadah kreativitas seni-budaya urang Bandung yang mengundang apresiasi turis lokal dan turis luar.
Hal itu bisa kita saksikan tiap Sabtu sore (mulai Pk. 16.00) hingga jam 10 malam, di Taman Braga- depan Bank Jabar – Banten (bjb), di sana akan terlihat kerumunan orang yang memakai pakaian ala koboy komplit dengan topi laken, baju planel kotak-kotak dan sepatu bot khas koboynya. Macam-macam tingkah lakunya ada yang main musik, menyanyi, menari tradisi, menabuh gamelan, calung, reog, dsb.
De’ Koboy Braga, kata salah seorang pendirinya Bah Opik, berdiri tanggal 11 November 2022 (11/11/22). Pendiri dan pengelolanya selain Bah Opik yang juga merangkap sekretaris, ada Pak Ali Subianta (Ketua), dan Bah Bawan (Bendahara, mantan pajabat Humas Pos), serta Bah Wahyu (Penasihat, masih dinas di Disparbud Jabar), ditambah anggota 50 orang.
“De’ Koboy Braga adalah gabungan lintas komunitas dan tujuannya ingin ngajomantarakeun Bandung jadi ikon pusat seni, wisata dan budaya,“ demikian kata Bah Opik ketika kepergok wartawan sedang membetulkan genset di GPK (Gedung Pusat Kesenian) Jalan Naripan Bandung.
Sebelumnya kata Bah Opik, tema Koboy dipakai grup sasapedahan Paguyuban Sapedah Baheula Bandung (PSBB - Kang Abo) yang tiap Rabu mengadakan acara Rebo Ulin (Rabu Piknik). Nah uniknya Baraya Ulin PSBB yang sudah berlangsung lima tahun itu suka memakai kostum koboy, lalu dikembangkan lagi jadi De’ Koboy Braga. “Alhamdulillah masyarakat lainnya yang bukan komunitas gowes juga banyak yang gabung di Koboy Braga,“ kata Bah Opik sambil terus bercerita.
Koboy Braga yang beranggotakan lintas komunitas itu ada yang suka seni-budaya, sasapedahan (gowes), ngagas (anak motor), dsb. Anggotanya kebanyakan pensiunan, ada mantan pejabat PT. Pos, Dishub dsb, semuanya berbaur jadi dulur.
Tempat aktivitas De’ koboy Braga, ngumpul dan mengadakan pergelaran di depan BJB, Taman Braga (Braga Pendek). Alhamdulillah kata Bah Opik pihak bjb juga merasa senang dan terbantu dengan kegiatan positif ini, pasalnya selama ini Taman Braga tiap malam minggu suka dipakai mabuk-mabukan, tahu-tahu pagi-pagi botol-botol minuman sudah berserakan di sekitar taman dan itu lagi jadi bau pesing, dipakai WC umum.
“Alhamdulillah sudah ada kegiatan Koboy Braga mah taman sudah tidak dipakai tempat mabuk lagi, dan polisi pariwisata tiap Sabtu ketika ada pergelaran suka hadir ngontrol ke Taman Braga, termasuk dari Kodim, malah Pak Dandim mah mendukung sekali melihat keseriusan niat baik Koboy Braga dan memerintahkan Koramil ikut menjaga keamananan,“ kata Bah Opik sumringah.
Begitu juga dukungan dari Dinas Parawisata dan Budaya Jawa Barat. Malah Yayasan Pusat Kebudayan (YPK) yang sekarang jadi GPK (Gedung Pusat Kebudayaan), memberi fasilitas tempat untuk menyimpan perlengkapan, logistik Koboy Braga. Demikian juga ketika Ulang Tahun pertama De’ Koboy Braga (2023), pihak GPK menawarkan fasilitas gedung seandainya hujan dan tidak bisa menampung banyaknya penonton. Termasuk menawarkan tempat latihan dan kolaborasi dengan komunitas seni-budaya lainnya yang ada dalam wadah GPK.
![]() |
Bah Opik sedang bernyanyi (Asep GP) |
Begitu juga Masyarakat yang ada di wilayah Jalan Braga. Pengurus RT/RWnya sangat mendukung dan sering menghadiri acara sambil mengantar warganya yang punya bakat seni tampil di Festival Koboy Braga.
“Alhamdulillah, banyak yang mendukung, para wisatawan lokal dan mancanagara sperti Iran, Korea, dsb, juga banyak yang mampir berbaur dengan penonton lainya. Pokoknya bus rombongan tamu-tamu hotel yang ada di Braga, kalau kebetulan malam minggu lewat ke Taman Braga, pasti malamnya suka datang ke sini, kayanya penasaran melihat keramaian pergelaran Festival Koboy Braga,“ kata Bah Opik bangga. Tapi kadang suka bingung, pergelaran sudah mau selesai eh turis asingnya baru datang, tapi suka dilanjutkan saja, untuk menghormati tamu, kata Bah Opik.
Selanjutnya Bah Opik berharap semua program De’Koboy Braga, didukung pemerintah kota Bandung dan instansi terkait. Utamanya untuk perlengkapan panggung yang masih darurat. Malah di awal berdirinya pergelaran festival De’Koboy Braga hanya menggunakan speaker aktif punya Bah opik yang biasa ditempel di sepeda ontelnya. Sedang yang sekarang rada lumayan, beli sendiri hasil rereongan/udunan/urunan. Bah Opik memang sehari-harinya suka memakai sepeda ontel (malah dobel ontel), dua sepedah dilas jadi dua tingkat. Sepeda generasi keduanya yang dikasih nama Si Ranger itu, sudah berpetualang jauh ke seantero Jawa Barat.
“Motivasi awal saya mendirikan De’ Koboy Braga karena hobi gowes sepeda dan suka seni. Makanya sepeda saya dilengkapi dengan musik ada speaker aktifnya dan bisa karaoke. Kadang-kadang kalau peralatan panggung De’ Koboy Braga krodit suka pake speaker sepedah saya, hanya kualitas suaranya seadanya karena memakai tenaga aki (accu). Harapan saya ke depannya bisa pasang listrik sendiri supaya enak. Kalau bjb mah gak bisa ngasih listrik, tapi PLN sudah siap memasangkan, hanya belum ada biayanya. Ya sementara mah pakai genset ini aja buat kelistrikannya,“ kata Bah Opik sambil menunjuk gensetnya lagi diservis.
“Padahal banyak komunitas yang mau ikut gabung dan ingin tampil sperti dari Padepokan Seni, juga grup calung, grup reog, dsb, tapi belum sempat keurus karena waktunya terbatas dan peralatan kurang. Jadi harus ada masukan dan saran dari semuanya. Dan ini Insha Allah semua yang saya ceritakan, yang saya persiapkan, ke depannya akan jadi bagian dari destinasi wisata kota Bandung,“ pungkas Bah Opik, pasti.
Sedikit Tentang Bah Opik
Nama Taufik M. WS atau Bah Opik di kalangan wartawan sudah tidak asing lagi. Bah Opik memang termasuk wartawan senior yang kreratif dan unik. Sifatnya yang bersahabat kepada siapa saja, membuatnya banyak dikenal di semua lapisan, terutama di lingkungan kepolisian. Awal karir jurnalistik alumni Fisip HI Unpas ini memang sering ditugaskan meliput di Polwiltabes Bandung (kini Polrestabes) ), hingga sekarang pun masih aktif liputan di Polda Jabar.
Riwayat pendidikannya dimulai di SD Buah Batu 4 ’81, SMP Buah Batu (Pilial SMPN 18 Ciwastra)-lulus 87, SMA Pasunda 3, dan meneruskan kuliah hingga jadi Sarjana di jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung. Selulusnya kuliah, tahun 93 Bah Opik langsung jadi wartawan. Pertama di Harian Gala (zaman redaksinya di Soekarno-Hatta terus terus pindah ke Jalan Pungkur), dari sana pindah ke tabloid Informasi (bersama Krisna Harahap di Malabar), terus ke Suara Publik (yang dirintis mantan wakil Walikota Bandung Enjang Sudarsono - Alm), pindah lagi ke Aksi (Harian Pos Kota). Bah Opik pernah juga gabung dengan LKBN Antara ditugaskan di Sumedang (1,5 tahun), dan terus bumetah di Pos Metro (grup Jawa Pos) liputan di Polda Jabar. Sabetulnya liputan di kepolisian sudah ia lakukan ketika di Gala, terutama di Polwiltabes zaman Kapolda Nana Permana, Kapolwilnya Erwin Mapaseng. Malah atas jasanya sering memberitakan kegiatan kepolisian, ketika Edmon Ilyas jadi Kapolwiltabes Bandung, Bah Opik diberangkatkan naik haji ke Mekah tahun 2007 dan selang setahun dari sana bisa ibadah Umroh.
![]() |
Naik sepeda sambil membawa botol di atas kepala (Asep GP) |
“Saya sebenarnya tidak punya uang, tidak punya apa-apa, jadi waratwan juga hanya sekedar hobi, ini mah hakekatnya hidayah Alloh dan sareatnya sering ngebina silaturahmi,” kata Bah Opik mengingat masa lalunya, matak waas jeung kagagas, katanya. Kini Bah Opik masih aktif menulis berita di medianya sendiri e media (news & trip), media hasil kerjasama dengan Kombes Pol Erwin Chahara Rusmana, ketika menjabat Dirbinmas Jabar, (sekarang bintang satu).
Abah Opik juga terkenal sebagai manusia unik dan nyeniman. Sehari-harinya kemana pun suka ngagowes sepeda ontelnya yang unik dimodif jadi dua tingkat. Sekilas orang pasti suka ikut risi dan ngeri bagaimana cara naik sepeda dan turunnya, terutama ketika di lampu stopan.
Sepedahnya diberi nama “Si Ranger”, yang bawah merk Hercules (Bld) dan yang Master (Jpg). Jam terbangnya juga sudah jauh keliling Jawa Barat dan pernah ketika diundang Polda Metro Jaya. Sepedanya pun unik full musik dan bisa karoke, untuk hiburan katanya obat lelah terutama kalau turing ke tempat jauh. Bah Opik juga melengkapi sepeda ontelnya dengan perlengkapan kemping, kompor, tenda, dsb. Bah Opik memang termasuk lelaki perkasa mengingat Koboy kelahiran Buah Batu Bandung 16 September 1968 ini masih jagjag waringkas keneh jeung ludeungan (masih kuat dan berani).
Selain itu Bah Opik juga punya kelebihan/keterampilan yang jarang dipunyai semua orang, yaitu nyuhun (menyunggi) botol air kemasan (1,5 leter) sambil bersepeda. Hal itu sering dilakukannya, seperti perjalanan dari Bandung ke Purwakarta, bak akrobat. Alhamdulillah katanya tidak pernah jatuh ketika dicoba lagi sekarang. Ya paling jatuhnya kalau kena dahan pohon atau kabel telepon. Malah pernah nyuhun gallon berisi air satengahnya juga botol kaca, dan tak heran kalau jadi pusat perhatian di sepanjang perjalanan, hingga banyak orang yang minta difoto bareng.
Atas keterampilannya itu Bah Opik diutus jadi Duta Covid (2019-2020 zaman Kapolda Rudy Gajah/ Irjen Pol.Rudy Sufahriadi) juga sebelumnya tahun 2018 (zaman Kapolda Irjen Pol. Agung Budi Maryoto), jadi Duta Keamanan Kendaraan, keliling Jawa Barat ngagowes sapedah ontel.
Dan rencananya sekarang di Hari Pers Nasional (HPN), sedang mempersiapkan fisik, mental, dan dana ngagowes ke 3 negara Indonesia - Singapura - Malaysia. Harusnya dilaksanakan kemarin-kemarin, tapi banyak halangannya, padahal sponsor sudah siap mendanai. Ya mudah-mudahan bulan Agustus, sekalian cenah merayakan Agustusan di Malaysia (dengan perkiraan jarak tempuh 40 hari). Tapi kalau tidak jadi akan ngagowes ke Anyer – Panarukan (seminggu ).
“Alhamdulilah dalam masa tua saya dan mengurangi aktifitas di kewartawanan saya masih bisa menyalurkan hobi. Usia saya sekarang 56 taun, alhamdulillah saya masih merasa bugar, malah kalau tidak ngaboseh/ngegowes satu hari aja badan terasa linu,“ katanya sambil mengelus-ngelus Si Ranger. Dan Alhamdulillah keluarganya juga tidak melarang kalau kegaiatannya positif mah.
Bah Opik lahir dari pasangan Haji Warry Syoga (Pontianak-Dayak) dan Hjh. Tuti R. Barokah trah Garut turunan Pangeran Papak, sekarang hidup tenteram bersama istrinya Listisah orang Banen Limbangan - Garut, alumni FKIP Unpas, sekarang ngajar di Pasundan 4 dan Pasundan Jatinangor. Putra Bah Opik dua, Salsabila Lintang (yang menikah ke Firman Gunawan), dan Salmanabila Balda, serta punya cucu 2, Luna Naira dan Muhammad Wais. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 29, 2024
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Bah Opik Taufik. M. WS : De’ KOBOY BRAGA Wadah Kreativitas Seni-Budaya Orang Bandung
Bah Opik bersama Si Ranger (Asep GP) Bandung itu barometernya penyanyi dan musik di Indonesia, kota pelajar, kota perjuangan bangsa Asia-A...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
